Metode Pembelajaran Aktif
Metode Pembelajaran Aktif
PEMBELAJARAN AKTIF
CIRI-CIRI TERJADINYA
PEMBELAJARAN AKTIF PADA
SETTING KELAS
1.Kegiatan belajar suatu kompetensi dikaitkan dengan kompetensi lain pada suatu mata pelajaran atau mata pelajaran lain.
2.Kegiatan belajar menarik minat peserta didik.
3.Kegiatan belajar terasa menggairahkan peserta didik.
4.Semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.
5.Mendorong peserta didik berpikir secara aktif dan kreatif.
6.Saling menghargai pendapat dan hasil kerja (karya) teman.
7.Mendorong rasa ingin tahu peserta didik untuk bertanya.
8.Mendorong peserta didik melakukan eksplorasi (penjelajahan).
9.Mendorong peserta didik mengekspresi gagasan dan perasaan secara lisan, tertulis, dalam bentuk gambar, produk 3
dimensi, gerak, tarian, dan / atau permainan.
10.Mendorong peserta didik agar tidak takut berbuat kesalahan.
PRINSIP-PRINSIP
PEMBELAJARAN AKTIF
Perhatian
Stimulus dan
motivasi
Respon
yang Penguatan
dipelajari
Asosiasi
Metode Tanya- Jawab
Menurut Mulyatiningsih (2011: 224) ada tiga pertanyaan yang perlu untuk diketahui dalam menyampaikan
materi pembelajaran, yaitu:
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode panel yaitu:
Metode Simposium
Metode simposium menurut Hadisoewito (2009: 32) mengetengahkan suatu sari
ceramah mengenai berbagai kelompok topik dalam bidang tertentu. Ceramah
tersebut diberikan oleh beberapa ahli. Pendapat tersebut menegaskan bahwa
simposium adalah cara pembelajaran yang dilakukan dengan pengungkapan
serangkaian cermah-ceramah yang disampaikan oleh sejumlah pembicara sesuai
dengan keahliannya.
METODE JIGSAW
Metode jigsaw pada dasarnya merupakan metode diskusi kelompok. Adapun langkah-
langkah metode jigsaw, yaitu:
METODE PEMECAHAN
MASALAH (PROBLEM
SOLVING)
METODE STAD
Metode STAD menurut Arends (2008: 13) dikembangkan oleh Robert Slavin sebagai
aplikasi pendekatan cooperative learning yang paling sederhana. Metode STAD
merupakan kombinasi dari metode ceramah, questioning, dan diskusi. Adapun langkah-
langkahnya, yaitu:
membentuk kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik bersifat heterogen;
guru menyajikan materi, siswa menyimak;
guru memberi tugas kelompok, siswa yang mengetahui menjelaskan kepada teman-
temannya;
guru kemudian memberikan tugas pada seluruh siswa, dan pada saat menjawab soal
sesama anggota kelompok tidak boleh membantu; (e) guru memberikan penilaian
kelompok dari jumlah nilai yang terkumpul dari semua anggota kelompok; dan
guru memberikan evaluasi.