3 Prinsip Dasar Korosi - Pencegahanya
3 Prinsip Dasar Korosi - Pencegahanya
0,00144
ipy : x mdd
BJ
BJ = Berat jenis logam
Korosi Sumur (Pitting Corrosian)
Fe Cu
Fe Fe2+ + 2e-
BESI KUNINGAN
OH 1 H O 1
O e-
2 2 4 2
PO1/4
E 0,401 - 0,059 log 2
OH-
P = 1 atm
PO1/4
E 0,401 - 0,059 log 2
1 OH-
P = 0,2 atm
PO1/4
E 0,401 - 0,059 log 2
2 OH-
E 0,2atm O (1atm)
2 2
E E - E 0,059 log 0,2 - 0,0103 v
1 2 4
O2 O2
Corrosion Rust
PIPA LOGAM
TANAH PASIR
Perbedaan Suhu
Panas
Dingin
Pemilihan Metoda
Sesuai dengan kondisi
Dapat merupakan kombinasi antara metoda-
metoda diatas
Pemilihan dan Perbaikan Logam :
Pemilihan logam yang lebih pasif : lebih mulia
Pemilihan logam bergantung pada lingkungan
Baja dalam lingkungan amonia lebih baik dari tembaga
Tembaga lebih baik dari baja dalam air laut
Wadah terbuat dari besi cocok untuk asam sulfat pekat,
tetapi akan hancur oleh asam sulfat encer
Memisahkan logam berbeda dengan isolasi
Proteksi Katoda
Khusus : pipa minyak, tiang
jembatan, pelabuhan dll.
Anoda
Struktur logam menjadi Katoda
Katoda
yang terlindungi dari korosi
Anoda Korban
Prinsip : menjadikan struktur logam yang dilindungi
sebagai katoda (terlindung) oleh adanya logam (anoda)
yang dikorbankan
Anoda teroksidasi (anoda)
Zn Zn2+ + 2e-
Mg Mg2+ + 2e
Besi/Baja terlindung (katoda)
Fe2++ 2e- Fe
Zn/Mg Manfaat :
Anoda struktur/kontruksi didaerah
Besi/baja
pedalaman atau ditengah laut :
Katoda
pipa-pipa penyalur bahan bakar
ditengah hutan dan kapal laut
KESIMPULAN
Masalah besar korosi :
Pipa-pipa dalam tanah : penyalur bahan bakar
Kontruksi logam dalam air laut : pengeboran lepas
pantai
Ketel uap dan sistem pendingin dalam industri
Instalasi industri kimia/petrokimia : lingkungan
korosif
Teknik pencegahan & pengendalian korosi
Prosedur telah mapan (establish), sedikit atau tidak
ada penemuan baru yang berarti
Pelaksanaan Prosedur yang benar :
Perancangan
Konstruksi
Maintenance
Inspeksi