Anda di halaman 1dari 62

Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

MODUL KIMIA

KOROSI
Terintegrasi Konteks Kejuruan

Untuk Peserta Didik SMK/MAK


Teknik Komputer Jaringan

Penulis : Promes Sari Wahyuni, S.Pd.


Pembimbing : Dr. Sri Haryani, M.Si.
Dr. Jumaeri, M.SI.

Pendidikan Kimia
Fakultas Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang
2020

i
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

PRAKATA

Bismillahirahmanirohim,
Segala Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
modul kimia korosi untuk SMK/sederajat khususnya kejuruan teknik komputer
jaringan.
Modul kimia terintegrasi materi kejuruan teknik komputer jaringan ini
disusun dan dikembangkan dalam rangka penelitian dan penyusunan tugas
akhir yang berjudul ”Desain E-Modul Korosi Terintegrasi Konteks Kejuruan
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik”. Modul ini
berisi tentang materi korosi yang memasukkan konteks teknologi informasi dan
komunikasi yaitu materi kejuruan yang ada pada kompetensi keahlian teknik
komputer jaringan. Modul ini disajikan konten kimia dalam kehidupan sehari-
hari terutama dalam dunia teknik komputer jaringan serta terdapat indikator
keterampilan berpikir kritis dalam setiap sub materi.
Ucapan terimakasih penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing dalam penyusunan dan penyempurnaan modul ini.
Penyusun menyadari bahwa Modul ini masih memiliki kekurangan jika ditinjau
dari bahasa sistematika penulisan serta kelengkapan materi, untuk itu penyusun
mengharapkan partisipasi pembaca dalam memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan modul ini. Terlepas dari semua kekurangan modul ini penyusun
berharap modul ini dapat menambah wawasan peserta didik teknik komputer
jaringan terkait pembelajaran korosi.

Semarang, Januari 2020

Penyusun

ii
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

PANDUAN PENGGUNAAN E-MODUL


e-Modul Korosi dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran korosi. Berikut panduan
penggunaan e-Modul Korosi:
1. Siapkan komputer/ laptop/ smart phone.
2. Aktifkan jaringan internet pada komputer/ laptop/ smart phone.
3. Buka browser (bisa lewat Google Chrome/ Mozilla Firefox/ sejenisnya).
4. Pastikan anda memiliki email dan masuk ke Google Classroom yang sudah
dibuat guru kelas.
5. Baca dan pahami Panduan Penggunaan e-Modul.
6. Presensi setiap pembelajaran di Google Classroom di folder “Pertanyaan”
7. Klik link dari guru untuk mengerjakan pretest dengan Google Form.
8. Setelah pretest, peserta didik belajar dengan e-Modul Korosi yang sudah di
unggah di folder “Materi” agar dapat menjawab pertanyaan yang ada pada e
-Modul Korosi.
9. Setelah selesai mempelajari materi yang ada di e-Modul Korosi, anda dapat
mendownload lembar jawab e-Modul Korosi pada folder “Tugas Kimia”.
10. Kegiatan Ilmiah untuk nilai psikomotor dan lembar jawab untuk menjawab
Latihan Soal. Indikator keterampilan berpikir kritis ditulis cetak tebal dan
menggunakan icon yang ada di e-Modul Korosi.
11. Unggah/upload Kegiatan Ilmiah dan Lembar Jawab e-Modul Korosi ke
Google Classroom bisa file pdf atau foto dari hasil tulis tangan di buku tugas.
12. Setelah selesai menggunakan e-Modul Korosi anda dapat mengeklik link
Google Classroom untuk mengerjakan posttest untuk ulangan harian dan
“Angket Respon Peserta Didik” di forum kelas Google Classroom. Isi angket
respon peserta didik setelah anda mendapatkan pengalaman menggunakan e
-Modul Korosi
13. Pertanyaan lebih lanjut bisa di forum kelas Google Classroom atau hubungi
penulis via email promess771@gmail.com atau wa +62812 1778 3403.
iii
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................... i
Prakata ................................................................................................ ii
Panduan Penggunaan e-Modul ........................................................ iii
Daftar Isi .............................................................................................. iv
Peta Kedudukan Modul dan Bagan Materi ..................................... v
Pendahuluan
A. Deskripsi ..................................................................................... 1
B. Tujuan Akhir ............................................................................... 1
C. Kompetensi .................................................................................. 2
D. Cek Kemampuan ........................................................................ 3
Pembelajaran
Kegiatan Belajar 1: Proses Terjadinya Korosi ................................ 4
1. Tujuan kegiatan pembelajaran 1......................................... 4
2. Uraian materi ....................................................................... 6
Kegiatan Belajar 1: Faktor-Faktor Penyebab Korosi ..................... 12
1. Tujuan kegiatan pembelajaran 1......................................... 12
2. Uraian materi ....................................................................... 12
Kegiatan Belajar 1: Dampak Korosi ................................................ 26
1. Tujuan kegiatan pembelajaran 1......................................... 26
2. Uraian materi ....................................................................... 26
Rangkuman ......................................................................................... 29
Soal formatif 1 ..................................................................................... 30
Kegiatan Belajar 2: Pencegahan Korosi .......................................... 33
1. Tujuan kegiatan pembelajaran 2......................................... 33
2. Uraian materi 2 .................................................................... 33
Rangkuman .......................................................................................... 50
Soal formatif 2 ...................................................................................... 51
Glosarium............................................................................................. 53
Profil ..................................................................................................... 54
Daftar Pustaka ..................................................................................... 55
iv
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

PETA KEDUDUKAN MODUL

A. Kedudukan Modul

Modul dengan kode KIMTIK 309-01 ini merupakan persyarat untuk

menempuh modul KIMTIK 310-01.

KIMTIK KIMTIK KIMTIK


308-01 309-01 310-01

Keterangan:

KIMTIK 308-01 Larutan Asam dan Basa


KIMTIK 309-01 Korosi
KIMTIK 310-01 Kimia Inti dan Radiokimia

BAGAN MATERI
Proses
Terjadinya

Faktor-Faktor
meliputi
Penyebab
KOROSI
Dampak/
Akibat

Pencegahan

v
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

PENDAHULUAN

Deskripsi

Modul ini akan membantu Anda mempelajari materi korosi yang merupakan

bagian dari Ilmu Kimia yaitu tentang terjadinya korosi dan pencegahannya dalam

kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang keahlihan teknik komputer jaringan.

Modul ini akan membahas tentang konsep korosi, proses terjadinya, faktor-faktor

yang mempengaruhi, dampak, dan pencegahan. Modul ini terintegrasi konteks

kejuruan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik Teknik

Komputer Jaringan (TKJ).

Tujuan Akhir

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi dalam kegiatan pembelajaran

modul ini peserta didik diharapkan:

1. Mampu menjelaskan konsep dasar pada proses terjadinya korosi.

2. Mampu menjelaskan dan menganalisis tentang faktor-faktor penyebab

terjadinya korosi.

3. Mampu menganalisis dampak korosi.

4. Mampu menjelaskan cara pencegahan korosi pada besi

5. Mampu melakukan percobaan sederhana tentang perkaratan besi

1
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Kompetensi Inti

3. Pengetahuan

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian/kerjakimiapada tingkat teknis, spesifik,

detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai

bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,

regional, dan internasional.

4. Keterampilan

a. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian / kerja Kimia.

b. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

c. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

d. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

2
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Indikator Pencapaian Kom- Konten Kimia


Kompetensi Kimia petensi TKJ Terintegrasi Konteks
Kejuruan TKJ

3.9.1 Menjelaskan peristiwa 3.2.1 Menjelaskan bagian- 1) Proses terjadinya


terjadinya korosi bagian perangkat korosi pada kompo-
3.9.2 Menganalisis faktor – keras komputer nen komputer
faktor penyebab 3.2.2 Menentukan spesifikasi 2) Faktor-faktor
terjadinya korosi komputer sesuai penyebab terjadinya
3.9.3 Menganalisis dampak dengan kebutuhan korosi
terjadinya korosi pekerjaan 3) Dampak korosi pada
4.9.1 Menjelaskan cara 3.2.3 Mendiagnosis tindakan perangkat komputer
mengatasi korosi membahayakan 4) Cara mengatasi korosi
4.9.2 Melakukan percobaan komponen komputer pada perangkat kom-
sederhana perkaratan 4.2.1 Menerapkan prosedur puter
besi pembersihan 5) Percobaan sederhana
perakitan komputer perkaratan besi
4.2.2 Melakukan percobaan

Cek Kemampuan

Sebelum mempelajari modul, isilah dengan cek list (√) kemampuan yang telah
dimiliki peserta didik dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan:

Sub Kompetensi Pertanyaan Jawaban Jawaban


“Ya”,
Kerjakan

Y T
Korosi dan 1. Saya mampu menjelaskan peristiwa Soal Tes
pencegahannya terjadinya korosi dengan benar Formatif 1

2. Saya dapat menganalisis faktor – faktor Soal Tes


penyebab korosi dengan benar Formatif 1

3. Saya dapat menjelaskan dampak terjadinya Soal Tes


korosi dengan benar Formatif 1

4. Saya dapat menjelaskan pencegahan korosi Soal Tes


pada besi dengan benar Formatif 2

Apabila peserta didik menjawab T (Tidak), maka pelajari modul ini.


3
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Kegiatan Belajar 1

Tujuan

Peserta didik dapat menjelaskan konsep dasar pada proses


terjadinya korosi

Memfokuskan Pertanyaan

Pengetahuan Awal

Komputer merupakan suatu perangkat elektronik yang berfungsi untuk


menunjang suatu pekerjaan agar lebih mudah. Pada umumnya, komponen yang
terdapat di dalam komputer terdiri lima jenis. Diantaranya ada
komponen input (input device), komponen proses (processing device), komponen
keluaran (output device) & komponen tambahan, seperti penyimpanan (storage
device). Sebuah komputer dapat berjalan atau beroperasi dengan baik apabila
setiap komponen komputer dirakit dengan baik dan benar. Komponen
komputer terdiri dari beberapa kombinasi dari logam/besi.

Bisakah Anda menyebutkan komponen/perangkat komputer? Apakah ada


komponen/perangkat komputer yang rentan mengalami korosi? Bagaimana
bisa terjadi korosi pada komponen/perangkat komputer seperti Gambar 1?

4
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

i
h g

1 5
f
2
e

3
d
4

a
b c

Sumber: https://basobasri.wordpress.com/
Gambar 1. Komponen Komputer

Menganalisis Pertanyaan

Buatlah kelompok dengan teman sebangku Anda untuk menjawab


pertanyaan, lakukan pengamatan tentang perkaratan logam yang terjadi di
komponen komputer yang Anda tahu.!

LEMBAR JAWAB
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Kehidupan sehari-hari sering


kita menjumpai alat-alat yang terbuat
dari besi, kalau tidak dipelihara
dengan baik akan cepat berkarat,
sehingga alat tersebut menjadi rusak
dan tidak dapat berfungsi lagi.
Terjadinya karat pada besi
disebabkan karena terjadi reaksi kimia
oleh pengaruh lingkungan misalnya
Sumber: https://SatuRadar.com/
Gambar 2. Besi Berkarat karena oksigen dan gas lain dari
atmosfer, air, larutan garam, asam, dan basa. Proses terjadinya karat tersebut
disebut korosi.

Korosi juga dapat diartikan sebagai penurunan kualitas logam atau


paduannya yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan dengan unsur-unsur lain
yang terdapat di alam. Sumber lain menyebutkan korosi adalah kerusakan logam
akibat reaksi kimia yang melibatkan elektron (redoks) antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungan sekitarnya (misal air dan udara) dan menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Proses timbulnya karat (dalam sains
dikenal dengan istilah korosi) berawal dari adanya interaksi antara suatu logam
dengan air dan oksigen. Interaksi ini menghasilkan zat baru yang disebut dengan
karat.
Besi merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan dan sering
dipakai saat konstuksi bangunan, seperti bangun rumah, ruko, perkantoran, dan
besi sangat mudah berkarat jika terkena udara. Pengendalian korosi pada besi
menjadi hal yang penting. Perlunya memahami mekanisme terjadinya korosi
pada besi.

6
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Berdasarkan produk yang dihasilkan,


korosi tergolong proses elektrokimia. Dari teori
Catatan Singkat
elektrokimia suatu logam akan mengalami Elektrokimia adalah cabang
korosi jika pada permukaan logam terdapat ilmu kimia yang mempelajari

lapisan-lapisan bertindak sebagai anode dan hubungan antara reaksi kimia


dengan arus listrik.
lapisan lain bertindak sebagai katode.

Besi memiliki permukaan yang tidak halus akibat komposisi yang tidak
merata, juga akibat perbedaan tegangan permukaan yang menimbulkan potensial
pada daerah tertentu lebih tinggi dari daerah lainnya. Elektron-elektron pada besi
sangat mudah melepaskan diri (keluar dari logamnya). Itulah mengapa, ketika
besi bertemu dengan air dan oksigen, elektron atom besi akan mudah terlepas
dan bereaksi membentuk karat. Secara sederhana proses korosi dapat dilihat
pada Gambar 3.

Sumber: https://jempolkimia.com/
Gambar 3. Proses korosi secara sederhana

7
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Proses terjadinya korosi diawali dari peristiwa logam besi yang berkontak
dengan udara dan air. Pada besi tersebut ada yang menjadi anode yaitu besi dan
ada yang menjadi katode yaitu udara dan air. Sehingga besi (Fe) teroksidasi atau
melepaskan elektron-elektron menjadi ion Fe2+ bermuatan negatif (anode).
Selanjutnya ion Fe2+ larut dalam air dan bergerak ke katode (muatan positif)
melalui tetesan air. Elektron bergerak ke katode melalui logam. Oksigen dari
udara tereduksi (menerima elektron) dan menghasilkan air. Sebagian oksigen
yang larut dalam air mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ yang membentuk karat
dengan rumus kimia Fe2O3.3H2O yang berwarna merah kecokelatan pada besi.
Proses terjadi korosi pada besi dapat dilihat seperti pada Gambar 4. Berdasarkan
rekasi yang terjadi pada proses korosi adalah sebagai berikut:

Berdasarkan nilai potensial reaksinya dalam


deret Volta, besi merupakan logam yang mudah
mengalami korosi. Pada umumnya logam yang
Catatan Singkat
mempunyai potensial elektroda negatif lebih Dalam deret Volta, semakin
mudah mengalami korosi sedangkan logam yang ke kanan, semakin mudah
tereduksi, dan sebaliknya.
mempunyai potensial elektrode positif sukar
mengalami korosi.

Deret Volta

Semakin mudah teroksidasi Semakin mudah tereduksi

Li–K–Ba–Ca–Na–Mg–Al–Mn–Zn–Cr–Fe–Cd–Co–Ni–Sn–Pb-[H]–Sb–Bi–Cu–Hg–Pt–Au

8
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Memfokuskan Pertanyaan

Dalam suatu artikel di media online dituliskan bahwa banjir rusak buku-
komputer sekolah di Vila Nusa Indah Bogor. Berikut cuplikan tersebut Gambar 4.

Sumber: https://news.detik.com/bogor
Gambar 4. Rusaknya komputer akibat banjir

Menganalisis Pertanyaan

Apa pendapat Anda tentang berita yang terdapat pada cuplikan artikel
tersebut? Mengapa komputer bisa rusak akibat banjir? Faktor-faktor apa
yang menyebabkan komputer rusak?

9
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

LEMBAR JAWAB
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Perhatikan gambar berikut berikut!

Sumber: https://jempolkimia.com/
Gambar 5. Mekanisme Korosi Pada Besi

Menganalisis Pertanyaan

Apa yang dapat Anda temukan dari informasi pada Gambar 5? Bagaimana
proses terbentuknya korosi pada besi?

LEMBAR JAWAB
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

10
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Menganalisis Pertanyaan

AYO BERPIKIR!
Cobalah membuat siklus dari proses korosi pada besi!

5.
........................................
1.
........................................
........................................ ........................................
........................................ ........................................
........................................ ........................................
........................................ ........................................
........................................

4. 2.
........................................ ........................................
........................................ ........................................
........................................ ........................................
........................................ ........................................
........................................ ........................................

3.
........................................
........................................
........................................
........................................

11
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Kegiatan Belajar 1

Tujuan

Peserta didik dapat menganalisis faktor—faktor penyebab


terjadinya korosi

A. Kontak Langsung Logam dengan H 2O dan O2

Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi


redoks. Reaksi yang terjadi ini merupakan sel volta mini. Sebagai contoh, korosi
besi terjadi apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O). Logam besi tidaklah murni,
melainkan mengandung campuran karbon yang menyebar secara tidak merata
dalam logam tersebut. Hal tersebut menimbulkan perbedaan potensial listrik
antara atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak
sebagai anode dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam
air akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat
berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa korosi. Jika jumlah O2 dan H2O
yang mengalami kontak dengan permukaan logam semakin banyak, maka
semakin cepat berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut.
Sebagai contoh, apabila komputer/perangkat elektronik yang tidak sengaja
terkena tumpahan air minum, softdrink, tinta atau air hujan. Kotoran cair sangat
berbahaya jika tidak segera dibersihkan karena jenis kotoran ini dapat
menghantarkan arus sehingga dapat mengakibatkan hubungan pendek atau
kerusakan fatal seperti korosi pada komponen PC.

12
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Hal ini terjadi karena adanya rekasi antara air dengan logam. Cara
mengeringkan bagian yang terkena air bisa dengan sinar matahari, kipas angin
atau hair dryer (pengering rambut), dan kain kering/tisu serta cairan pembersih
(Gambar 7). Cairan pembersih digunakan untuk membersihkan noda atau kotoran
yang sudah mengering seperti percikan dari tinta printer. Cairan pembersih yang
digunakan terbuat dari alkohol dengan 90% isopropyl.

Sumber: dokumen pribadi


Gambar 6. Cara Mengeringkan Laptop Terkena Air

B. Keberadaan Zat Pengotor

Zat Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi


reduksi tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi
(perkaratan). Sebagai contoh, adanya tumpukan debu pada komputer yang
terletak diruangan terbuka secara tidak langsung terjadi karena terpapar dari
udara luar. Gundukan debu tersebut tanpa disadari ternyata dapat menghambat
kinerja komputermu dan apabila dibiarkan secara terus menerus maka komputer
akan gampang panas. Kalau sudah gampang panas salah-salah komputer akan
sering mengalami hang.
Beragam permasalahan komputer yang kerap kali disebabkan oleh debu:
1. Salah satu tempat menempel debu yang paling terlihat adalah di layar monitor.
Tumpukan debu yang telah menempel di komputer akan semakin susah
dibersihkan sehingga dapat mengganggu user experience dalam berkomputer.

13
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

2. Jika debu mengotori bagian dalam komputer atau bahkan laptop di bagian
memori atau RAM lama kelamaan akan mengakibatkan kasus perangkatmu
tersebut tak memunculkan tampilan sama sekali (hang).
3. Jangan biarkan debu yang membandel menyangkut dan menumpuk di saluran
pembuangan udara. Kenapa? Karena panas dari printilan seperti processor yang
harusnya terbuang melalui saluran udara ini malah akan tetap terkurung,
terhadang oleh debu yang menutupi ventilasi pembuangan udara tersebut.
Hal tersebut dapat membuat komputer overheat dan tidak menutup
kemungkinan dapat mati secara tiba-tiba sewaktu-waktu.
Alat yang dapat digunakan dalam membersihkan debu adalah kuas dan
penyedot debu mini. Penyedot debu mini hampir sama dengan kuas yang
digunakan untuk menghilangkan debu. Namun penyedot debu lebih mudah dan
lebih bersih. Pada ujung penyedot debu mini dilengkapi dengan sikat dengan
ukuran yang beragam dimaksudkan untuk menyesuaikan luas sempitnya sudut-
sudut pada komponen. Alat ini sangat tepat digunakan untuk membersihkan
rangkaian di mainboard dan di sudut-sudut casing komputer seperti Gambar 7.

Sumber: dokumen pribadi


Gambar 7. Cara membersihkan komputer/laptop dari
debu

14
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

C. Elektrolit

Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya

transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh

oksigen di udara. Contohnya air hujan yang bersifat asam dan air laut yang

bersifat asin mampu menjadi media pemercepat korosi. Tak heran jika besi-besi

yang ada di lingkungan pabrik lebih cepat mengalami korosi karena terkena

paparan senyawa asam.

Pada cuplikan Gambar 4. dipaparkan bahwa rusaknya komputer akibat

banjir. Hal ini membuktikan bahwa air hujan dapat menyebabkan kerusakan pada

logam. Jika dibiarkan komputer yang terkena air hujan akan berkarat. Mengapa

demikian? Sebagaimana dijelaskan sebelumnya apabila karat merupakan hasil

korosi. Faktor utama yang mempercepat terjadinya korosi ialah oksigen dan air.

Perlu diketahui bahwa air hujan yang jatuh dari atmosfer mengandung banyak

unsur oksigen, yang dalam artian air yang jatuh dan mengenai laogam akan

langsung menimbulkan terjadinya reaksi korosi.

Reaksi ini tanpa melalui proses oksidasi oleh oksigen yang kemudian

menghasilkan tetesan air. Namun air yang jatuh sudah mengandung oksigen yang

bersifat korosif, itulah sebabnya mengapa air hujan dapat menyebabkan

perkaratan pada logam. Namun air hujan yang ditampung selama beberapa

waktu bisa menghilangkan kemampuannya dalam mempercepat terjadinya

korosi, karena oksigen yang terkandung di dalamnya akan semakin menghilang

dan pada akhirnya akan menjadi air biasa.

15
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

D. Temperatur (Suhu)

Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi.


Secara umum, semakin tinggi temperatur semakin cepat terjadinya korosi.
Meningkatnya temperatur, meningkatnya energi kinetik partikel sehingga
kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar dan
laju korosi pada logam semakin meningkat.
Hal ini dapat terjadi dalam overheat pada komponen CPU. Penyebab
pertama dari kerusakan pada motherboard adalah karena terjadinya overheat alias
panas berlebih pada beberapa komponen CPU Beberapa kompoenen CPU yang
sering mengalami panas berlebih biasanya adalah processor, hardisk, RAM, VGA
Card, komponen tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada motherboard
apabila tidak segera diatasi permasalahan overheatnya seperti Gambar 8.
Cara Mengatasi Overheat
a. Menggunakan ekstra fan atau kipas tambahan
b. Selalu gunakan aplikasi seperlunya, jangan kebanyakan
c. Sesuaikan aplikasi yang akan jalankan dengan spesifikasi komputer
d. Selalu maksimalkan ruang pembuangan udara panas komputer, seperti kisi-
kisi udara.

Sumber:https://techniedges.com/fix-cpu-overheating/
Gambar 8. Overheat dengan temperatur tinggi

16
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

E. Derajad Keasaman (pH)

Peristiwa korosi yang terjadi pada suasana asam yaitu pH < 7 akan
meningkatkan kecepatan korosi, karena pada suasana asam akan terjadi reaksi
reduksi tambahan, yaitu H+ dari asam. Reaksinya: 2H+ + 2e → H2(g). Hal ini
berdampak pada meningkatnya reaksi oksidasi yang terjadi pada besi akibatnya
korosi pada besi akan berlangsung lebih cepat.

Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi

Air, dan udara merupakan beberapa bagian/ faktor penyebab korosi yang
banyak dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana cara mengetahui hal tersebut?
Lakukan Kegiatan Ilmiah !

Sumber: https://www.mikirbae.com/

Gambar 9. Percobaan Perkaratan Paku Besi dengan Air dan Udara

17
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Menentukan Suatu Tindakan

KEGIATAN ILMIAH
Ketahanan Paku Besi Terhadap Korosi
Tujuan:
Menguji ketahanan paku besi terhadap korosi

Alat dan Bahan:


1. 8 buah paku berukuran 5 cm
2. 8 buah gelas plastik
3. 1 buah jeruk nipis
4. Air biasa
5. Minyak goreng
6. Larutan garam
7. 1 lembar plastik dan karet gelang
8. Spidol

Petunjuk Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Berilah tanda huruf A-H pada gelas dengan spidol
3. Perlakukan paku setiap gelas plastik sebagai berikut:
 Gelas A: diisi paku dengan keadaan terbuka

 Gelas B: diisi paku dan diberi tutup plastik dengan diikat

menggunakan karet gelang


 Gelas C: diisi paku dan 200 mL air biasa

 Gelas D: diisi paku dan 200 mL air biasa dan diberi tutup plastik

dengan diikat menggunakan karet gelang


 Gelas E: diisi paku dan 200 mL air biasa yang dididikan terlebih dahulu

 Gelas F: diisi paku dan 200 mL minyak goreng

 Gelas G: diisi paku dan 200 mL larutan garam (air + 1 sdm garam)

 Gelas H: diisi paku dan 200 mL larutan jeruk nipis (air + air jeruk nipis)

18
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

KEGIATAN ILMIAH
4. Setelah semua selesai letakkan ke 6 buah gelas plastik tersebut di tempat
yang baik dan tidak terkena sinar matahari.
5. Kemudian amati dan catat perubahan yang terjadi selama 1 minggu.
6. Lampirkan foto hasilnya.
7. Hasil pengamatan.

Indentitas Gelas Perubahan yang terjadi


Plastik
A Hari ke-1:
Hari ke-2:
Hari ke-3:
Hari ke-4:
Hari ke-5:
Hari ke-6:
Hari ke-7:

B Hari ke-1:
Hari ke-2:
Hari ke-3:
Hari ke-4:
Hari ke-5:
Hari ke-6:
Hari ke-7:

19
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

KEGIATAN ILMIAH
7. Hasil pengamatan

Indentitas Gelas Perubahan yang terjadi


Plastik

C Hari ke-1:
Hari ke-2:
Hari ke-3:
Hari ke-4:
Hari ke-5:
Hari ke-6:
Hari ke-7:

D Hari ke-1:
Hari ke-2:
Hari ke-3:
Hari ke-4:
Hari ke-5:
Hari ke-6:
Hari ke-7:

E Hari ke-1:
Hari ke-2:
Hari ke-3:
Hari ke-4:
Hari ke-5:
Hari ke-6:
Hari ke-7:

20
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

KEGIATAN ILMIAH
7. Hasil pengamatan

Indentitas Gelas Perubahan yang terjadi


Plastik

F Hari ke-1:
Hari ke-2:
Hari ke-3:
Hari ke-4:
Hari ke-5:
Hari ke-6:
Hari ke-7:

G Hari ke-1:
Hari ke-2:
Hari ke-3:
Hari ke-4:
Hari ke-5:
Hari ke-6:
Hari ke-7:

H Hari ke-1:
Hari ke-2:
Hari ke-3:
Hari ke-4:
Hari ke-5:
Hari ke-6:
Hari ke-7:

21
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

KEGIATAN ILMIAH

Menganalisis Pertanyaan

Analisis Data:
1. Mengapa air dalam gelas E didihkan terlebih dahulu?
2. Mengapa harus diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari?
3. Bagaimana keadaan paku besi sebelum dilakukan perlakuan dan setelah 1
minggu dilakukan perlakuan? Mengapa terjadi perbedaan?
4. Adakah paku besi yang tidak mengalami korosi pada percobaan tersebut?
Mengapa hal itu dapat terjadi?
5. Bagaimana simpulan dari kegiatan ilmiah yang dilakukan?

LEMBAR JAWAB
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

22
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Mengidentifikasi Asumsi

AYO BERPIKIR

Pengujian Ekstrim, Daya Tahan Motherboard Terhadap Korosi

Pengujian terhadap korosi pada Motherboard dengan cuka (asam


asetat) selama 2 minggu.

Alat dan Bahan:

1. Motherboard Gigabyte H81M-S2PH “New Glass Fabric PCB”

2. Motherboard Gigabyte 8TRS300M tanpa “New Glass Fabric PCB”

3. Baskom (ember)

4. Cuka (asam asetat) dengan konsetrasi tinggi

Metode Pengujian:

Kedua motherboard Gigabyte diletakkan secara terbalik di atas


baskom berisi air. Kemudian baskom diletakkan dalam ruangan cukup
lembab. Penambahan cuka (asam asetat) setiap hari ke baskom karena
cuka di dalam air di baskom umumnya akan menguap dengan cepat
seperti pada Gambar 10.

Sumber: http://www.jagatreview.com/
Gambar 10. Proses Pengujian Korosi Motherboard

23
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Hasil Pengujian:

Waktu Motherboard Gigabyte H81M-S2PH Motherboard Gigabyte 8TRS300M


“New Glass Fabric PCB” tanpa “New Glass Fabric PCB”
3 Hari

Terlihat bersih dan masih belum Terlihat bersih dan masih belum
terlihat tanda - tanda adanya korosi terlihat tanda - tanda adanya korosi

1 Minggu

Tanda—tanda korosi yang terlihat Tanda—tanda korosi yang mulai


dengan munculnya bercak-bercak bermunculan hampir diseluruh
putih pada bagian PCB, kapasitor, bagian motherboard.
dan resistor SMD yang tertanam pada
motherboard.
2 Minggu

Terlihat karat kecokelatan pada Telah mengalami korosi parah (karat


permukaan baterai, pengunci kecokelatan) di hampir seluruh
socket LGA 1150, beberapa bagian PCB dan komponen
resistor dan kapasitor SMD di motherboard.
bagian pinggir motherboard. 24
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Mendefinisikan istilah dan pertimbangan definisi dalam tiga dimensi

Pertanyaan:

1. Motherboard Gigabyte manakah yang tahan terhadap korosi yang


disebabkan oleh cuka (asam asetat)? Mengapa demikian? Jelaskan!

2. Bagaimana kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan selama 2


minggu?

LEMBAR JAWAB
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

25
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Kegiatan Belajar 1

Tujuan

Peserta didik dapat menganalisis faktor dampak korosi

Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak

Gedung Roboh di Sipli karena Korosi Struktur Beton (Gambar 10)


merupakan akibat yang ditimbulkam dan sering terjadi dalam kehidupan.
Ditinjau dari segi kerugian akibat korosi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Kerugian Ekonomi
Menurut sumber dari biro klasifikasi Indonesia pada tahun 1997
mengatakan bahwa pada umumnya biaya pengendalian korosi berkisar
antara 2-3,5% dari GNP (Growth National Produk). Biaya pengendalian korosi
adalah semua biaya yang timbul untuk menanggulangi korosi mulai dari
desain sampai dengan proses pemeliharaan.
2. Pemborosan Sumber Daya Alam
Pada dasarnya proses korosi dapat juga didefinisikan sebagai proses
kembalinya logam teknis ke bentuk asalnya di alam. Bentuk asalnya logam
di alam adalah senyawa-senyawa mineral yang abadi di perut bumi. Pada
umumnya senyawa-senyawa mineral logam tersebut merupakan ikatan
kimia antara unsur logam dengan unsur halogen misalnya oksigen dan
belerang.

26
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

3. Korosi dapat Membahayakan Jiwa Manusia


Korosi dapat menimbulkan kecelakaan yang menelan puluhan korban dan
bahkan ratusan korban jiwa atau mencederai manusia disebabkan karena
kegagalan dari konstruksi bangunan akibat korosi.

Apa saja kerugian akibat korosi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari?

Korosi dalam kehidupan sehari-hari, dapat dijumpai pada berbagai jenis


logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik yang memakai
komponen logam seperti seng, tembaga, besi-baja dan sebagainya semuanya
dapat terserang oleh korosi ini. Seng untuk atap dapat bocor karena termakan
korosi. Demikian juga besi untuk pagar tidak dapat terbebas dari masalah korosi.
Jembatan dari baja maupun badan mobil dapat menjadi rapuh karena peristiwa
alamiah yang disebut korosi. Hal ini disebabkan korosi yang menyerang piranti
maupun komponen-komponen elektronika dapat mengakibatan kerusakan
bahkan kecelakaan. Karena korosi ini maka sifat elektrik komponen-
komponen renikelektronika dalam komputer, televisi, video, kalkulator, jam
digital dan sebagainya dalam kehidupan rumah tangga menjadi rusak.

Pada suatu artikel di media online dituliskan bahwa gedung roboh di Slipi
karena korosi struktur beton. Berikut cuplikan tersebut Gambar 11.

27
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Sumber: https://megapolitan.kompas.com/
Gambar 11. Artikel Robohnya Gedung akibat Korosi

Menganalisis Pertanyaan

Apa pendapat Anda tentang berita yang terdapat pada cuplikan artikel
tersebut? Apa dampak dari peristiwa tersebut?

LEMBAR JAWAB
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

28
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

RANGKUMAN

1. Korosi adalah penurunan kualitas logam atau


paduannya yang disebabkan oleh reaksi kimia dengan
unsur-unsur lain yang terdapat di alam (lingkungan
tertentu). Korosi menimbulkan banyak kerugian kare-
na mengurangi umur berbagai barang atau bangunan
yang menggunakan besi atau baja.

2. Proses terjadinya korosi dari peristiwa teroksidasinya


logam di alam (anode) dengan larutan elektrolit
(katode) mengalami reduksi sehingga terbentuk
Fe2O3.3H2O yang berwarna merah kecokelatan.

3. Beberapa hal yang mempengaruhi proses terjadinya


korosi adalah:

a. Kontak langsung logam dengan H2O dan O2

b. Keberadaan zat pengotor

c. Elektrolit

d. Temperatur (Suhu)

e. Derajat keasaman (pH)

4. Dampak korosi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:


kerugian ekonomi, pemborosan sumber daya alam,
dan membahayakan jiwa manusia.

29
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

SOAL FORMATIF 1

1. Dalam kehidupan sehari-hari sering terlihat banyak peralatan yang


terbuat dari besi (logam) seperti perabotan rumah tangga, industri, dan
elektronik. Berjalannya waktu peralatan yang terbuat dari besi sering
mengalami perkaratan (korosi) karena beberapa faktor. Menurut Anda
bagaimana proses terjadinya besi sampai mengalami perkaratan (korosi)?

2. Pada perangkat komputer wave adalah salah satu perangkat yang sangat
penting. Hal ini karena di dalam wave terdapat komponen yang bernama
motherboard. Kerusakan dari motherboard ini sering disebabkan oleh over-
heat (panas) berlebih sehingga dapat menyebabkan korosi pada wave,
seperti gambar dibawah ini.

Berdasarkan gambar di atas terlihat asap keluar dari motherboard,

mengapa demikian?

30
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

3. Amatilah gambar dibawah ini! Terdapat banyak debu yang menempel pa-
da hard ware komputer, seperti tertutupnya saluran pembuang udara.
Jika hal ini dibiarkan secara terus-menerus maka akan merusak dan
memenyebabkan komputer mati.

Mengapa demikian? dan Bagaimana cara mengatasi hal tersebut?

4. Pada gambar terdapat percobaan perkaratan (korosi) pada paku besi


dengan air dan udara. Setelah beberapa hari didapatkan hasil bahwa
paku besi yang terendam air cepat mengalami perkaratan (korosi)
dibandingkan dengan yang dibiarkan di udara terbuka. Mengapa
demikian?

5. Korosi besi yang sering di kehidupan sehari-hari menyebabkan banyak


kerugian salah satunya adalah korban jiwa dan ini dapat berakibat buruk.
Analisislah 3 kejadian yang berhubungan dengan kerugian tersebut dan
sertakan sumber link dari kejadiannya!

31
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

LEMBAR JAWAB
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

32
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Kegiatan Belajar 2

Tujuan

Peserta didik dapat menjelaskan tentang pencegahan korosi


pada besi

Bagaimana cara yang dilakukan untuk pencegahan korosi pada besi?

Korosi pada besi menimbulkan banyak kerugian, karena barang-barang atau


bangunan yang menggunakan besi menjadi tidak awet. Korosi pada besi dapat
dicegah dengan membuat besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), namun
proses ini membutuhkan biaya yang mahal, sehingga tidak sesuai dengan
kebanyakan pengunaan besi.

Lalu, bagaimana sebenarnya cara melindungi besi dari korosi?

Pencegahan terjadinya korosi ini tentunya berkaitan dengan adanya tingkat


katahanan logam terhadap korosi yang berbeda-beda. Ketahanan terhadap korosi
ini dipengaruhi oleh sifat reaktif tidaknya suatu logam atau mulia tidaknya suatu
logam. Makin reaktif suatu logam makin mudah bereaksi dengan oksigen atau
zat lain pemicu korosi. Sebaliknya makin mulia suatu logam, makin sulit berekasi
dengan oksigen maupun zat lain pemicu terjadinya korosi. Sehingga makin
reaktif suatu logam, akan semakin mudah terkorosi dan sebaliknya semakin
mulia suatu logam, makin sulit mengalami korosi. Cara yang digunakan untuk
pencegahan korosi pada besi ada 2 cara yaitu:

33
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

1. Perlindungan Katodik

Logam dapat juga dilindungi dari korosi, jika dilapisi dengan logam yang
lebih mudah mengalami oksidasi. Perlindungan katodik adalah proses pelapisan
logam besi dengan logam lain yang potensial reduksinya lebih kecil daripada
potensial reduksi besi. Logam tersebut akan mengalami oksidasi sehingga
berperan sebagai anode dan logam besi berperan sebagai katodenya. Oleh karena
itu, perlindungan katodik disebut juga pengorbanan anode.

Perlindungan katodik biasanya diterapkan pada pipa dari logam besi yang
ditanam di dalam tanah. Untuk mencegah terjadinya korosi, logam besi harus
dilapisi dengan logam yang lebih reaktif terhadap udara atau lebih mudah
teroksidasi. Logam yang dipakai harus memiliki harga potensial reduksinya lebih
kecil dibandingkan potensial reduksi logam besi (letaknya lebih kiri dari jenis
logam dalam deret volta). Logam tersebut nantinya akan mengalami oksidasi
(sebagai anode) menggantikan logam besi (sebagai katode).

Pencegahan korosi pada pipa besi ini maka logam yang lebih aktif dari besi
misalnya Magnesium ditanam dekat pipa besi tersebut lalu dihubungkan dengan
kawat. Maka logam Mg akan berfungsi sebagai anode dan mengalami oksidasi
dan permukaan besi berfungsi sebagai katode. Besi baru akan berkarat bila semua
logam Mg tadi telah habis teroksidasi, tetapi dalam jangka waktu tertentu Mg
yang sudah mengalami oksidasi dapat diganti sehingga dengan demikian pipa
yang terbuat dari besi itu akan terlindungi dari korosi seperti pada Gambar 12.

34
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Gambar 12. Proses katodik dengan menggunakan logam Mg

Reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut:

Anode : 2Mg(s) → 2Mg2+(aq) + 4e–

Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e– → 4OH–(aq)

Reaksi : 2Mg(s) + O2(g) + 2H2O → 2Mg(OH)2(s)

Oleh sebab itu, logam magnesium harus selalu diganti dengan yang baru dan
selalu diperiksa agar jangan sampai habis karena berubah menjadi hidroksidanya.
Proses katodik dengan menggunkan logam Mg terlihat pada video link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=YQAOQXCy8Uc

2. Menutup Permukaan Logam

Menutup permukaam logam berarti menghindarikan kontak antara


permukaan logam dengan oksigen dan uap air, sehingga proses korosi tidak
dapat terjadi. Menutup permukaan logam dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu:
a. Pengecatan logam
Karat pada pagar besi tumbuh akibat reaksi oksidasi. Tiga elemen yang
memungkinkan terjadinya reaksi itu adalah air, oksigen, dan garam terlarut.
Reaksi oksidasi dari pertemuan ketiga bahan ini pada medium besi itulah
penyebab timbulnya karat..
35
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Pencegahan besi pagar berkarat, harus dilakukan pemutusan hubungan besi dari
ketiga bahan itu. Salah satu jalan praktisnya adalah memberi lapisan cat antikarat
pada besi atau logam.
b. Pengoleskan lemak atau oli
Lapisan oli atau gemuk mencegah kontak langsung besi dengan O2 dan
H2O dan harus dioleskan secara berkala. Cara ini diterapkan untuk perkakas dan
mesin.
c. Dibalut dengan Plastik
Lapisan plastik mencegah kontak langsung besi dengan O2 dan H2O, tetapi
jika plastik terkelupas maka korosi mulai terjadi. Cara ini diterapkan untuk
peralatan rumah tangga.
d. Pelapisan dengan logam lain
Pelapisan ini memisahkan logam dasar (logam yang dilapisi) dari
lingkungan korosif dan juga berfungsi sebagai penghalang yang efektif untuk
perlindungan logam dasar. Logam yang digunakan sebagai pelapis disebut
sebagai logam mantel. Pelapisan logam yang digunakan yaitu dengan cara
perpaduan logam atau penyepuhan. Penyepuhan atau electroplating merupakan
proses pelapisan logam dengan menggunakan arus listrik melalui larutan
elektrolit. Logam pelapis bertindak sebagai anode dan benda yang akan dilapis
sebagai katode. Arus listrik yang mengalir dalam larutan elektrolit akan
menyebabkan terjadinya reaksi peruraian ion-ion dalam larutan. Ion positif akan
bergerak ke katode, sedangkan ion negatif akan bergerak ke anode. Penyepuhan
logam dapat dilakukan dengan cara elektrolisis. Pada elektrolisis energi listrik
diubah menjadi energi kimia atau energi listrik dialirkan ke dalam sel agar reaksi
redoks dapat berlangsung. Hal ini karena tanpa arus listrik, reaksi redoks tidak
akan terjadi. Pada sel elektrolisis penggunaan energi adalah kebalikan dari sel
volta, pada sel volta suatu proses kimia menghasilkan arus listrik sedangkan
pada sel elektrolisis arus listrik dari luar sel mengakibatkan terjadinya reaksi
kimia.

36
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Banyaknya perubahan kimia yang dihasilkan arus listrik berbanding lurus


dengan kuantitas listrik yang lewat.
Sebagaimana sel volta, reaksi reduksi berlangsung di katode, sedangkan
reaksi oksidasi berlangsung di anode. Perbedaannya adalah pada sel elektrolisis,
katode merupakan elektrode negatif sedangkan anode merupakan elektrode
positif. Katode bermuatan negatif karena dihubungkan dengan kutub negatif
sumber arus listrik dan anode bermuatan positif karena dihubungkan kutub
positif sumber arus listrik. Katode juga merupakan tempat berkumpulnya kation
(ion positif), sedangkan anode adalah tempat anion (ion negatif) berada. Pada
elektrolisis terdapat tiga komponen utama dalam proses penyepuhan yaitu:
anode, katode dan elektrolit. Elektrolit berupa larutan yang molekulnya dapat
larut dalam air dan terurai menjadi partikel-partikel yang bermuatan positf atau
negatif seperti pada Gambar 13.

Sumber:http://www.infometrik.com/
Gambar 13. Anode, Katode, dan Elektrolit

Fakta sel elektrolisis ditemukan oleh Michel Faraday tahun 1834 yang
dikenal dengan Hukum Faraday I berbunyi: “Jumlah zat yang terjadi/terlepas
pada tiap-tiap elektroda berbanding lurus dengan jumlah listrik yang mengalir
melalui larutan selama elektrolisis.” Jumlah listrik yang dialirkan melalui sel
elektrolisis setara dengan 1 mol elektron.

37
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

1 Faraday 1 mol elektron


Sebagai contoh, pada elektrolisis larutan perak terjadi reaksi di katode seperti
berikut.

Hubungan kuantitatif antara jumlah zat yang terbentuk dengan jumlah listrik
yang telah digunakan adalah sebagai berikut:

dengan:
m = massa zat yang terjadi dalam gram (g)
Ar = massa atom relatif zat
n = valensi (jumlah muatan ion)
I = kuat arus listrik dalam ampere (A)
t = waktu dalam detik (s)
1 Faraday = 96.500 C mol-1

Contoh Soal:
Hitung massa logam Cu yang diendapkan pada elektrolisis larutan CuSO 4
dengan arus listrik 2 ampere selama 1 jam. (Ar Cu = 63,5).
Jawab: reaksi reduksi Cu:
Ar Cu = 63,5; n = 2; I = 2 A; t = 1 jam = 3600 sekon; dan F = 96.500 C mol -1

Jadi, massa Cu yang mengendap sebesar 2,4 gram.

38
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Memfokuskan dan Menganalisis Pertanyaan

Berapa gram Cu (tembaga) yang diendapkan pada elektrolisis larutan


CuSO4 dengan kuat arus listrik 3 mA selama 2 menit? (Ar Cu = 63,5).

LEMBAR JAWAB
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Menurut studi yang dilakukan IBM, rata-rata setiap komputer mengalami


gangguan listrik 128 kali setiap bulan, mulai dari kasus listrik padam sampai
tegangan listrik tidak stabil, mengakibatkan kerusakan ringan yang tidak
terdeteksi sampai komputer mati total. Kenyataannya, gangguan listrik adalah
faktor terbesar yang mencapai 45,3% dari total penyebab kerusakan komputer
dan data hilang. Peranan listrik adalah sumber utama bagi komputer. Komputer
tidak akan bisa digunakan tanpa bantuan sumber daya ini. Keterkaitan hubungan
antara listrik dengan komputer membuktikan bahwa komputer sangat
bergantung pada listrik. Bagian komputer yang terkait dengan listrik dan
berperan sangat penting adalah power supply. Power Supply berfungsi untuk
menyalurkan arus listrik pada komputer. Berikut ini merupakan beberapa
macam gangguan listrik pada komputer:
 Power supply yang memiliki kualitas buruk, atau sudah mengalami
kerusakan.
 Tegangan listrik rumah (AC) yang sering naik turun dan tidak stabil.
 Bagi pengguna laptop, baterai laptop yang berkualitas KW juga dapat
menyebabkan suplai listrik yang kurang stabil, dan berpotensi merusak
motherboard.

39
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Mengatasi Suplai Tegangan Listrik


Penggunaan stavol (stabilizer voltage), agar tegangan listrik menjadi stabil
dan tidak berubah-ubah. Stavol yang bagus adalah jenis servo motor yang ciri
khasnya memiliki jarum indikator tegangan seperti pada Gambar 14. Kelemahan
stavol: jika listrik padam maka komputer juga akan langsung padam.

Sumber:https://www.tokopedia.com/
Gambar 14. Jenis Stavol 1000VA

Penggunaan power supplay yang baik misalnya UPS seperti pada Gambar
15. UPS (Uninterruptible Power System) kalau diterjemahkan berarti “sistem
kelistrikan tak tergoyahkan” juga memiliki fungsi stavol, yaitu kemampuan
menetralisir gangguan akibat tegangan listrik turun-naik. Kelebihan UPS
dibandingkan stavol adalah baterai yang terdapat di dalam unit UPS sehingga
jika listrik padam, komputer tidak akan terganggu karena secara automatis UPS
akan menggunakan listrik yang telah tersimpan dalam baterai. Jadi kita bisa tetap
menggunakan komputer dan data yang belum sempat di-save tidak akan hilang.
Kelemahan UPS adalah harganya yang masih lumayan mahal, tipe UPS low-end
saja masih berharga 3x lipat harga stavol sehingga kebanyakan pengguna
rumahan belum mempertimbangkan untuk membeli UPS. Bagi pengguna laptop,
bisa membeli baterai original, yang dapat mencegah terjadinya gangguan suplai
listrik.

40
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Sumber:http://10351486daniel.blogspot.com.html
Gambar 15. Uninterruptible Power System (UPS)

Skema Proses Penyepuhan (Electroplating)


Perpindahan ion logam dengan bantuan arus listrik melalui larutan
elektrolit sehingga ion logam mengendap pada benda padat yang akan dilapisi.
Ion logam diperoleh dari elektrolit maupun berasal dari pelarutan anode logam
di dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja yang berlaku sebagai
katode seperti pada Gambar 16.

Gambar 16. Skema Proses Electroplating

41
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Prinsip kerja dasar pelapisan logam adalah penempatan ion-ion logam pela-
pis diatas benda yang akan dilapisi melalui metode elektrolisis yakni dengan
adanya arus searah maka senyawa kimia akan terurai dalam larutan elektrolit.
Ion-ion positif akan bergerak ke katode dan ion-ion negatif akan bergerak menuju
anode sehingga terjadi pelapisan pada benda yang akan dilapisi. Anode merupa-
kan elektroda yang menghasilkan elektron sedangkan katode adalah elektroda
yang menerima elektron yang merupakan tempat pengendapan pada saat el-
ektroplating. Sebagai anode digunakan platina karena bersifat inert sedangkan
katodenya merupakan bahan yang dipakai untuk membuat lapisan tipis, misal-
nya jika ingin melapisi bahan dengan Cr maka larutan elektrolitnya asam kromat
dan sebagai anodenya adalah Cr.
Reaksi yang terjadi pada katode adalah sebagai berikut : Mn+ + ne → M0
Reaksi yang terjadi pada anode adalah sebagai berikut : M0 → Mn++ ne
Pada saat pelapisan, kondisi pelapisan penting untuk diperhatikan, karena
kondisi tersebut akan menentukan berhasil atau tidaknya proses pelapisan serta
mutu lapisan yang dihasilkan. Proses penyepuhan ditujukan untuk
memperindah bahan dan melapisi logam agar tidak mudah mengalami korosi.

Menentukan tindakan

Dunia industri biasanya menggunakan peralatan mesin dan pipa yang


dilapisi dengan timah dan kromium. Timah dan kromium akan membentuk
lapisan oksida yang logamnya memiliki sifat anti atau tahan karat. Pada
kehidupan sehari-hari terdapat pada penggunaan barang rumah tangga dan
peralatan dapur yang disebut dengan stainless steel. Pada perangkat komputer
sebagai campuran pelapis pada casing (tower komputer) yaitu dari besi SECC
(Stainless steel, electrogalvannized, cold-rolled, coil).

42
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Bahan dasar yang disepuh biasanya adalah besi dan baja, sedangkan logam
yang digunakan untuk menyepuh adalah emas, kromium, nikel, perak, platinum,
dan paladium. Larutan elektrolit yang digunakan sesuai dengan bahan logam
yang digunakan untuk melapisi atau bahan penyepuh. Apabila logam yang
digunakan untuk menyepuh adalah emas menggunakan AuCl 3; kromium
menggunakan larutan H2CrO4; dan perak menggunakan larutan AgNO3.

Berikut adalah langkah-langkah elektroplating (misalnya penyepuhan


logam dengan emas) seperti pada Gambar 17.
1) Masukkan larutan elektrolit AuCl3 ke dalam suatu wadah.
2) Tempatkan lempeng emas dan suatu logam yang akan dilapisi ke dalam
wadah tersebut.
3) Hubungkan kutub positif sumber arus listrik (baterai) dengan lempeng
emas, sedangkan kutub negatif baterai dihubungkan dengan logam yang
akan disepuh.
4) Setelah beberapa menit, amati perubahan yang terjadi pada logam yang
terjadi pada logam yang disepuh.
https://www.youtube.com/watch?v=0bB_2KkOlHM
https://www.youtube.com/watch?v=FnJ0V7B7nKo

Sumber:http://www.jagatreview.com/
Gambar 17. Proses penyepuhan logam dengan emas

43
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Mengamati dan Mempertimbangkan Laporan Observasi

AYO BERDISKUSI

Berdiskusilah dengan temanmu untuk menjawab permasalahan yang


diberikan!
Bacalah cuplikan artikel berikut!

Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Potensi Korosi pada Pipa Air Bawah
Tanah di Jalur Krueng Peusangan hingga Krueng Geukueh, Aceh Utara
Reza Putra, Muhammad, Syifaul Huzni, Syahrizal Fonna
Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Universitas Syiah Kuala,Banda Aceh, Aceh, Indonesia

Dunia industri penggunaan jaringan pipa merupakan salah satu elemen


yang memegang peranan penting yaitu sebagai rantai produksi. Kegagalan yang
biasa terjadi pada struktur pipa baja yang ditanam di dalam tanah biasanya
terjadi karena serangan korosi. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan
evaluasi terhadap pipa baja penyalur air baku dari Krueng Peusangan hingga
Krueng Geukuh, Aceh Utara dengan melakukan pengukuran nilai potensial,
resisitivitas tanah dan pH tanah. Pengukuran potensial menggunakan metode
Half Cell dengan elektroda referensi Cu/CuSO4 yang dilakukan pada testbox
yang tersedia dilapangan, resisitivitas menggunakan metode Wenner dan
pengukuran pH langsung dilokasi penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan okasi Desa Reuleut merupakan lokasi yang
memiliki nilai potensial -915 mV dengan nilai resistivitas tanah terendah yaitu
442.65 pada lokasi persawahan sehingga dapat berpotensi korosi tingkat ekstrim
dengan kadar pH asam. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa pipa bawah
tanah terproteksi dari serangan korosi dengan kondisi lingkungan tanah yang
bervarasi. Pada lokasi Desa Pinto Makmur yang juga merupakan daerah
persawahan, dimana memiliki nilai potensial sebasar -973 mV dengan kadar pH
6,5 mengisyaratkan kondisi lingkungan ini membutuhkan perhatian khusus
untuk mencegah terjadinya reaksi korosi pada pipa bawah tanah.

44
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Masalah:

Jika memungkinkan untuk berpindah tempat untuk pemasangan pipa bawah


tanah, daerah yang seperti apa untuk meminimalisir terjadinya korosi? Namun
bila tidak bisa cara apa yang dapat digunakan untuk mengatasi terjadinya
korosi di daerah tersebut? Berikan penjelasan mengenai jawaban Anda!

LEMBAR DISKUSI

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….....................................................................

45
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu Sumber

JELAJAH CAKRAWALA

Beberapa di antara kalian ada yang pernah kesetrum/tersengat listrik ketika


menyentuh bagian CPU komputer? Entah itu di rumah, laboratorium komputer sekolah,
atau di rental internet. Hal itu bisa terjadi, itu bukan di sebabkan adanya masalah pada
komputer ataupun power suplay, hal seperti demikian sebenarnya tidak hanya di alami
oleh komputer saja, tapi juga beberapa alat elektronik lainnya. Jadi jika terjadi demikian
apa penyebabnya?
Penyebab utama ketika komputer atau alat elektronik nyetrum ketika di pegang
adalah grounding listrik di tempat tersebut tidak baik. Grounding sendiri sering di abaikan
dan banyak orang yang masih tidak memahami pentingnya grounding. Grounding adalah
salah satu sistem kelistrikan yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang berlebih
ke permukaan tanah / bumi. Jadi ketika perangkat yang sambungkan ke pusat arus listrik
seperti stop kontak mengalami kelebihan arus, arus tersebut akan terbuang ke tanah dan
alat elektronik tidak akan menyetrum ketika di pegang.

Setelah mengetahui penyebabnya. Yuk, menjelajah ke


https://www.youtube.com/watch?v=Te-EIuQ03_w

Dari tayangan di Youtube tersebut, bagaimana tanggapan Anda? Analisislah dengan


pengetahuan Anda tentang Grounding!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

46
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi

AYO BERPIKIR
Bacalah cuplikan artikel berikut!

Shandra "Mendulang" Emas Murni dari Barang Bekas Ponsel dan Komputer

DEPOK, KOMPAS.com - Bangkai-bangkai telepon genggam bertumpuk


di tempat tinggal Shandra Setiawan (32) di kawasan Citayam, Depok, Jawa
Barat. Sudah 10 tahun terakhir Shandra menekuni pekerjaan di bidang
pengolahan limbah elektronik. Tidak main-main, lempengen besi prosesor
telepon genggam dan komputer mengandung menjadi emas murni yang
berharga tinggi. “Malah emas yang dari bahan elektronik ini lebih murni dari
yang biasa ada di pasaran. “Ini kadar emasnya 99 persen,” kata Shandra.
Shandra mengatakan, hampir seluruh limbah barang elektronik bisa
diolah kembali untuk mendapatkan emas, mulai dari telepon genggam,
komputer, hingga modem internet. “Bisa semuanya cuma kandungan kadarnya
berbeda-beda. Kadarnya yang paling bagus itu ya dari (telepon genggam)
Nokia jadul,” kata Shandra. Proses pengolahan limbah yaitu dengan cara
membongkar “jeroan” barang elektronik itu sehingga diperoleh lempengan besi
yang biasa disebut prosesor. Lempengan besi itu nanti akan dipilah sejumlah.
Komponen yang dirasa bisa diolah menjadi emas.komponen yang diperoleh
dari lempengan besi itu akan dibakar menggunakan las dan dicelupkan di
timah panas. Kandungan emas yang muncul kemudian dilebur menggunakan
zat kimia bernama netrit. Setelah itu, jadilah logam emas berbentuk bulat yang
siap dijual ke toko-toko emas.

Sumber: https://megapolitan.kompas.com/2
https://www.dream.co.id/unik/tambang-emas-murni-di-komputer-bekas-170615u.html
https://www.youtube.com/watch?v=ht0oCyU4Ddg

47
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

LEMBAR JAWAB

Kemukakan kesimpulan dari paragraf yang dipaparkan di atas!


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

48
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

Menentukan Suatu Tindakan

TUNJUKAN IDEMU
Melihat proses penyepuhan emas dari motherbord barang-barang bekas
dari perangkat komputer dapat menjadi nilai jual yang lebih tinggi.
Bagaimana dengan perangkat komputer bekas yang lain? Jika Anda menjadi
Menteri Lingkungan Hidup RI, sebagai alumni peserta didik teknik
komputer jaringan, tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi
dampak barang bekas komputer?

LEMBAR JAWAB
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

49
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

RANGKUMAN

1. Cara yang digunakan untuk pencegahan korosi pada

besi ada 2 cara yaitu: perlindungan katodik dan

menutup permukaam logam. Menutup permukaan

logam dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

pengecatan, pengoleskan lemak atau oli, dibalut

dengan plastik, dan pelapisan dengan logam lain.

2. Penyepuhan atau electroplating adalah proses pela-

pisan suatu logam dengan menggunakan arus listrik

melalui larutan elektrolit. Logam yang akan disepuh

diperlakukan sebagai katode, sedangkan logam yang

melapisi atau penyepuh sebagai anode.

50
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

SOAL FORMATIF 2

1. Korosi pada besi menimbulkan banyak kerugian, karena barang-barang


atau bangunan yang menggunakan besi menjadi tidak awet. Pencegahan
terjadinya korosi ini tentunya berkaitan dengan adanya tingkat katahanan
logam terhadap korosi yang berbeda-beda. Jelaskan! Mengapa
pencegahan terjadinya korosi berkaitan dengan adanya tingkat katahanan
logam?

2. Pencegahan korosi pada besi ada dua cara yaitu perlindungan katodik
dan menutup permukaan logam. Pada perlindungan katodik sering dise-
but dengan pengorbanan anode. Jelaskan mengapa disebut dengan pen-
gorbanan anode?

3. Perangkat hardware komputer yaitu casing


(tower) yang merupakan tempat terakitnya
komponen software seperti gambar disamping.
Casing (tower)terbuat dari logam (besi), bila
tidak dilakukan pelapisan untuk melindungi
akan terjadi korosi. Pelapisan yang digunakan
adalah dengan pelapisan logam lain. Bagaima-
na cara pelapisan pada casing(tower) agar
terhindar dari korosi logam?

4. Mengapa dalam perlindungan katodik logam yang digunakan harus


memiliki harga potensial reduksinya lebih kecil daripada potensial
reduksi besi?

51
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

5. Kehidupan sehari-hari, penyepuhan (electroplating) diterapkan pada


pelapisan pelek sepeda motor, perkakas otomotif, alat-alat rumah tangga,
perhiasan dan komponen komputer atau laptop dalam pembuatan casing
laptop. Bahan dasar yang disepuh adalah besi dan baja, sedangkan logam
untuk menyepuh adalah emas, kromium, nikel, perak, platinum, dan
paladium. Jelaskan mengapa dalam proses penyepuhan menggunakan
logam-logam tersebut?

LEMBAR JAWAB

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

52
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

GLOSARIUM

Anode: Terminal positif yang dihubungkan dengan kutub positip dari sumber arus
listrik.

Asam: Suatu zat yang terionisasi dalam air menghasilkan ion H +.

Elektroda: Konduktor yang digunakan untuk ber sentuhan dengan bagian atau
media non-logam dari sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau
vakum).

Elektrokimia: cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan reaksi kimia dengan
arus listrik.

Elektrolit: Zat yang larut dalam air dan terurai menjadi partikel-partikel yang
bermuatan positf atau negatif.

Elektron: partikel ber muatan negatif yang terdapat di dalam atom.

Hukum Faraday: menyatakan massa zat yang dihasilkan pada elektrode sebanding
dengan jumlah listrik yang dialirkan pada sel elektrolisis.

Katode: Terminal negatif yang dihubungkan dengan kutub negatif dari sumber arus
listrik.

Korosi: rusaknya suatu logam akibat peristiwa reaksi kimia yang melibatkan
elektron (redoks) pada logam itu sendiri di dalam suatu lingkungan tertentu.

Korosif: Sifat suatu zat yang dapat menyebabkan zat lain hancur atau memperoleh
dampak negatif.

Massa: suatu ukuran atau kuantitas yang menunjukkan jumlah materi yang
terkandung dalam suatu benda.

Massa atom relatif: perbandingan massa rata-rata satu atom unsur dengan 1/12 massa
satu atom isotop C-12 (12C).

Oksidasi: Reaksi peningkatan bilangan oksidasi.

Reduksi: Reaksi penurunan bilangan oksidasi.

Sel elektrolisis: perubahan energi listrik menjadi reaksi kimia.

53
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

PROFIL

Profil Pengembang

Nama : Promes Sari Wahyuni

NIM : 0404517013

Program Studi : Pendidikan Kimia S2

Email : promess771@gmail.com

Profil Pembimbing 1:

Nama : Dr. Sri Haryani, M.Si.

NIP : 195808081983032002

Jabatan, golru : Lektor Kepala, Pembina Utama Muda - IV/c

Instansi : Jurusan Kimia FMIPA Unnes

Profil Pembimbing 2:

Nama : Dr. Jumaeri, M.Si.

NIP : 196210051993031002

Jabatan, golru : Lektor Kepala, Pembina Tk. I - IV/b

Instansi : Jurusan Kimia FMIPA Unnes

54
Korosi – Terintegrasi Konteks Kejuruan

DAFTAR PUSTAKA

Abrianto Akuan. Dasar-dasar Electroplating. http://www.slideshare.net/


Abrianto67/dasar2-elektroplating, online, akses tanggal 7 November
2019.

Barbara A. Shaw and Robert G. Kelly. (2006). The Electrochemical Society


Interface Spring .What is Corrosion?.

Cara mencegah korosi metal. http://id.wikihow.com/Mencegah-Korosi-


Metal, online, akses tanggal 4 November 2019.

Indrawan, Satoto. (2007). Menjadi Pengusaha Electroplating Chrome.


Yogyakarta: ANDI

Ken Osborne. Electroplating. VIII-Metals-G-Electroplating-1., Metal


Protection Ltd, Auckland, with editing by John Packer, online, http://
nzic.org.nz/ChemProcesses/metals/8G.pdf.

Novianto, Andi., Sendy Wulandhary., Daisy Natalia., dan M. Nauval. (2017).


Komputer dan Jaringan Dasar Program Keahlian Teknik Komputer dan
Informatika untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Me ng enal Cara Pel api san L ogam (B agi an 1). http: //


www.infometrik.com/2009/08/pelapisan-logam-bagian-1/, online,
akses tanggal 1 November 2019.

Purnawan, Suswanto Djony., Siti Naqiyah., Sakti Hidayat., dan M. Nauval.


(2018). Kimia untuk SMK/MAK Kelas X Bidang Keahlian Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

55
KOROSI
E-Modul korosi ini diharapkan memudahkan
peserta didik memahami dan menerapkan
materi kimia terintegrasi konteks kejuruan
Teknik Komputer Jaringan melalui rangkaian
pembelajaran sehingga dapat digunakan
untuk meningkatkan keterampilan berpikir
kritis.

Anda mungkin juga menyukai