Raissa Almira
Zulfan Rasyidi
Pembimbing :
dr. Hj. Yelvita Roza, Sp, THT-KL
BAB 1 (PENDAHULUAN)
Pendahuluan
Otitis media merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius dan mastoid terjadi karena faktor
pertahanan tubuh terganggu
Berdasarkan penelitian :
• 50 % anak pernah
mengalami min. 1 kali
episode OMA sblm usia 1
thn
• 2/3 mengalami OMA
min.1 kali sebelum 3 thn
• 50% mengalami 3 atau
lebih episode OMA
Pendahuluan
Otitis media efusi (OME) merupakan suatu proses inflamasi mukosa
telinga tengah yang ditandai adanya cairan non-purulen di telinga
tengah tanpa adanya tanda infeksi akut
Berdasarkan penelitian :
Berdasarkan penelitian :
Virus Bakteri
respiratory syncytial virus (RSV), streptococcus hemoliticus,
rhinovirus, adenovirus, Staphylococcus aureus, dan
parainfluenza, dan coronavirus pneumococcus
Faktor Risiko
1 2 3 4 5
Inflamasi
Patofisiologi
Inflamasi setelah infeksi pada saluran
pernapasan atas yang melibatkan mukosa Ruang anatomi telinga tengah
hidung, nasofaring, mukosa telinga
yang menyempit, edema
tengah, dan tuba eustachius
Penurunan ventilasi
Peningkatan tekanan negatif di telinga tengah, peningkatan eksudat dari mukosa yang meradang, dan
penumpukan sekresi mukosa, yang memungkinkan kolonisasi mikroba di telinga tengah
• Antibiotika
• Analgetika
St. Hiperemis • Dekongestan nasal dan antihistamin
atau kombinasi keduanya
Ekstrakranial
Mastoiditis akut, petrositis, labirintitis,
perforasi pars tensa, atelektasis telinga
tengah, paresis fasialis, dan gangguan
pendengaran
Intrakranial
Meningitis, encefalitis, hidrosefalus otikus,
abses otak, abses epidural, empiema
subdural, dan trombosis sinus lateralis
Prognosis
• Otitis media efusi disebut juga dengan otitis media non supuratif,
otitis media musinosa, otitis media serosa, otitis media sekretoria,
otitis media mukoid (glue ear)
• Otitis media efusi suatu keadaan terdapatnya sekret yang
nonpurulen di telinga tengah yang dapat berupa mukoid atau serosa
sedangkan membran timpani masih utuh
• Apabila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa dan apabila
efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media mukoid (glue
ear)
Klasifikasi
• Pada OME dapat terjadi selama stadium resolusi otitis media akut setelah peradangan
akut telah teratasi, terlepas dari penyebab otitis media akut, disfungsi tuba eustachius
hampir universal pada otitis media dengan efusi
• Teori yang menjelaskan perkembangan efusi telinga tengah dalam hal ini antara lain
sekresi cairan dari mukosa telinga tengah yang meradang Teori ini menyatakan bahwa
mukosa telinga tengah sensitif terhadap paparan bakteri sebelumnya, dan tantangan
antigenik lanjutan dari refluks sesekali menginduksi produksi efusi
Manifestasi klinis
Otitis media serosa akut Otitis media serosa kronik
- Pendengaran berkurang - Perasaan tuli pada otitis media serosa
- Rasa tersumbat pada telinga atau suara kronik lebih menonjol (40-50 dB), oleh
sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda karena adanya sekret kental atau glue
pada telinga yang sakit (diplacusis ear.
binauralis) - Pada otoskop terlihat membran timpani
- Terasa seperti ada cairan yang bergerak utuh, retraksi, suram, kuning
dalam telinga pada saat posisi kepala berubah kemerahan atau keabu – abuan.
- Rasa sedikit nyeri dalam telinga
- Tinitus, vertigo atau pusing kadang – kadang
ada dalam bentuk ringan
- MT retraksi. Kadang – kadang tampak
gelembung udara atau permukaan cairan
dalam kavum timpani
- Tuli konduktif
Tatalaksana
Otitis media serosa akut Otitis media serosa kronik
• Pembedahan
Setelah satu atau dua minggu, bila
gejala - gejala masih menetap,
dilakukan tindakan pembedahan
miringotomi dan bila masih belum
sembuh maka dilakukan miringotomi
serta pemasangan pipa ventilasi
(Grommet)
Komplikasi
• Penurunan fungsi pendengaran merupakan komplikasi
dari otitis media efusi yang paling sering terjadi
• Sebuah studi kohort pada 534 anak melaporkan bahwa
otitis media efusi pada anak dapat menyebabkan
kesulitan mendengar pada usia 5 tahun dan dikaitkan
dengan gangguan perkembangan bahasa pada anak -
anak hingga usia 10 tahun
Prognosis
• Secara umum, prognosis otitis media dengan efusi
adalah baik. Sebagian besar episode sembuh secara
spontan tanpa intervensi, dan banyak yang sembuh
tanpa terdiagnosis
• Namun, 5% dari anak-anak yang tidak dilakukan
pembedahan memgalami otitis media persisten
dalam 1 tahun. Intervensi bedah secara signifikan
meningkatkan pembersihan efusi telinga tengah
Otitis Media Supuratif
Kronis (OMSK)
Definisi
OMSK tipe aman (tipe mukosa/tipe benigna) OMSK tipe bahaya (tipe tulang/tipe maligna)
• Proses inflamasi pada OMSK tipe aman hanya • OMSK tipe maligna adalah OMSK yang disertai
terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak dengan adanya kolesteatoma
mengenai tulang • OMSK ini dikenal juga dengan OMSK tipe
• Perforasi terletak di sentral bahaya atau OMSK tulang
• Umumnya OMSK tipe aman jarang menimbulkan • Perforasi pada OMSK tipe bahaya letaknya
komplikasi yang berbahaya marginal atau atik, kadang – kadang terdapat
• Pada OMSK tipe aman tidak terdapat terdapat juga kolesteatoma pada OMSK dengan perforasi
kolesteatoma subtotal
Diagnosis
• Diagnosis OMSK dibuat berdasarkan menifestasi klinis dan pemeriksaan fisik terutama
pemeriksaan otoskopi. Pemeriksaan penala merupakan pemeriksaan sederhana untuk
mengetahui adanya gangguan pendengaran
• Untuk mengetahui jenis dan derajat gangguan pendengaran dapat dilakukan pemeriksaan
audiometri
• Pemeriksaan penunjang lain berupa foto rontgen mastoid serta kultur dan uji resistensi
kuman dari sekret telinga
Tatalaksana
1. Prinsip terapi OMSK tipe aman adalah konservatif atau dengan terapi medikamentosa
o Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberikan obat pencuci telinga, berupa larutan H 2O2 3%
selama 3-5 hari.
o Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes telinga yang
mengandung antibiotik dan kortikosteroid.
o Bila sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi selama 2 bulan, maka idealnya
dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini bertujuan untuk menghentikan infeksi secara
permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau
kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.
o Bila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada, atau terjadinya infeksi berulang, maka
sumber infeksi itu harus diobati terlebih dahulu, mungkin juga perlu melakukan pembedahan, misalnya
adenoidektomi dan tonsilektomi.
Tatalaksana