Anda di halaman 1dari 43

Referat

Otitis Media Akut, Otitis Media Efusi dan Otitis Media


Supuratif Kronis

Raissa Almira
Zulfan Rasyidi

Pembimbing :
dr. Hj. Yelvita Roza, Sp, THT-KL
BAB 1 (PENDAHULUAN)
Pendahuluan
Otitis media merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius dan mastoid terjadi karena faktor
pertahanan tubuh terganggu

Berdasarkan penelitian :
• 50 % anak  pernah
mengalami min. 1 kali
episode OMA sblm usia 1
thn
• 2/3  mengalami OMA
min.1 kali sebelum 3 thn
• 50%  mengalami 3 atau
lebih episode OMA
Pendahuluan
Otitis media efusi (OME) merupakan suatu proses inflamasi mukosa
telinga tengah yang ditandai adanya cairan non-purulen di telinga
tengah tanpa adanya tanda infeksi akut

Berdasarkan penelitian :

• OME sering terjadi pada anak – anak


usia 1-3th dan anak-anak usia sekolah
4-6th
• OME dapat sembuh secara spontan,
tetapi 30% hingga 40% akan mengalami
kekambuhan setelah 3 bulan dan 5%
sampai 10% kasus dapat bertahan
hingga 1 tahun
Pendahuluan
Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah proses inflamasi kronis pada
telinga tengah dengan adanya perforasi membran timpani dan memiliki
riwayat keluarnya sekret dari telinga lebih dari dua bulan, baik secara terus-
menerus maupun hilang timbul

Berdasarkan penelitian :

Diperkirakan terdapat 31 juta kasus


baru OMSK setiap tahunnya, yaitu pada
anak – anak <5 tahun dengan presentase
22,6%
BAB 2 (TINJAUAN
PUSTAKA)
Anatomi telinga
Auris (telinga) merupakan organ pendengaran dan keseimbangan yang memiliki
bagian yaitu : auris externa, auris media, dan auris interna
Membran timpani

Membran timpani memisahkan meatus


acusticus externus dari auris media

Struktur ini terdiri dari jaringan ikat di


tengah, yang dilapisi kulit dan membran
mukosa di dalamnya

Pada permukaan dalam membran terdapat


plica mallearis anterior dan posterior
Auris media
(telingah tengah)
Otitis Media Akut (OMA)
Definisi

 Otitis media akut merupakan infeksi pada rongga telinga


tengah yang dapat mengenai sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel
mastoid yang terjadi secara akut (< 6 minggu)
Etiologi
Penyebab otitis media akut bersifat multifaktorial, yaitu variasi anatomis tuba
eutachius, serta kemampuan invasi patogen dibandingkan dengan daya tahan tubuh
pejamu

Virus Bakteri
respiratory syncytial virus (RSV), streptococcus hemoliticus,
rhinovirus, adenovirus, Staphylococcus aureus, dan
parainfluenza, dan coronavirus pneumococcus
Faktor Risiko

1 2 3 4 5

Infeksi Alergi Imunodefisiensi


Usia Muda
Abnormalitas
(Bayi dan Saluran
Kraniofasial
Anak) Pernafasan
Stadium Otitis Media Akut

St. Oklusi St. Hiperemis St. Supurasi

St. Perforasi St. Resolusi


Patofisiologi
Mekanisme pencegahan
Sumbatan Tuba
masuknya mikroba oleh silia
Eustachius
mukosa tuba eustachius

Fungsi tuba terganggu

Kuman masuk kedalam


telinga tengah

Inflamasi
Patofisiologi
Inflamasi setelah infeksi pada saluran
pernapasan atas yang melibatkan mukosa Ruang anatomi telinga tengah
hidung, nasofaring, mukosa telinga
yang menyempit, edema
tengah, dan tuba eustachius

Penurunan ventilasi

Peningkatan tekanan negatif di telinga tengah, peningkatan eksudat dari mukosa yang meradang, dan
penumpukan sekresi mukosa, yang memungkinkan kolonisasi mikroba di telinga tengah

Pertumbuhan mikroba di telinga tengah kemudian menyebabkan nanah dan akhirnya


purulen di ruang telinga tengah
Manifestasi klinis

Rasa sakit didalam Gangguan pendengaran


telinga
• Pada bayi dan anak gejala
khasnya OMA ialah suhu tubuh
yang tinggi dapat mencapai 39,5
0
C (st. supurasi), anak gelisah dan
sukar tidur, tiba-tiba anak
menjerit saat tidur, dan kadang
Suhu tubuh yang tinggi anak memegang telinga yang
sakit
dan riwayat batuk/pilek • Bila teradi rupture membran
timpani, maka sekrret mengalir
keliang telinga, suhu tubuh turun
dan anak dapat tertidur tenang
Penegakan Diagnosis

St. Oklusi St. Hiperemis St. Supurasi

Gejala ISPA Otalgia Otalgia


Terasa penuh Gangguan pendengaran Gangguan pendengaran
Pendengaran terganggu Febris, batuk pilek Febris, batuk, pilek
Rasa tidak nyaman

MT Normal/retraksi/pucat Pembuluh darah di MT melebar Nadi dan suhu


Edema meningkat
MT Edema
bulging
Penegakan Diagnosis OMA

St. Perforasi St. Resolusi


Otore mukopurulen Gejala sudah berkurang
Gangguan pendengaran Terkadang ada tinnitus
Gangguan pendengaran

Perforasi MT MT kering dan mulai normal


Tampak secret mukopurulen Masih dijumpai perforasi
Tidak ada sekret
Tatalaksana OMA
Farmakologi pada OMA
• Dekongestan nasal
St. Oklusi • Antibiotika

• Antibiotika
• Analgetika
St. Hiperemis • Dekongestan nasal dan antihistamin
atau kombinasi keduanya

• Sama dengan st hiperemis


St. Supurasi
• + miringotomi (bila MT utuh)

• Cuci telinga H2O2 3%


St. Perforasi • Antibiotika

St. Resolusi Membran timpani berangsur normal


kembali, sekret tidak ada lagi dan perforasi
membran timpani menutup
Nonfarmakologi pada OMA

Miringotomi Timpanosintesis Adenoidektomi


Komplikasi OMA

Ekstrakranial
Mastoiditis akut, petrositis, labirintitis,
perforasi pars tensa, atelektasis telinga
tengah, paresis fasialis, dan gangguan
pendengaran

Intrakranial
Meningitis, encefalitis, hidrosefalus otikus,
abses otak, abses epidural, empiema
subdural, dan trombosis sinus lateralis
Prognosis

• Prognosis untuk sebagian besar pasien dengan otitis


media sangat baik. Kematian akibat OMA adalah
kejadian langka untuk saat ini
• Terapi antibiotik yang efektif adalah pengobatan
utama. Beberapa faktor prognostik mempengaruhi
perjalanan penyakit
Otitis Media Efusi (OME)
Definisi

• Otitis media efusi disebut juga dengan otitis media non supuratif,
otitis media musinosa, otitis media serosa, otitis media sekretoria,
otitis media mukoid (glue ear)
• Otitis media efusi suatu keadaan terdapatnya sekret yang
nonpurulen di telinga tengah yang dapat berupa mukoid atau serosa
sedangkan membran timpani masih utuh
• Apabila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa dan apabila
efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media mukoid (glue
ear)
Klasifikasi

Otitis media serosa kronik (glue ear)


Otitis media serosa akut
 Perbedaan kondisi antara otitis media serosa akut
 Suatu keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah
dengan otitis media kronik hanya pada cara
secara tiba – tiba yang disebabkan oleh adanya
terbentuknya sekret. Pada otitis media serosa akut
gangguan fungsi tuba.
sekret terjadi secara tiba – tiba di telinga tengah
dengan disertai rasa nyeri pada telinga, sedangkan
pada keadaan kronis sekret terbentuk secara
bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala – gejala

pada telinga yang berlangsung lama.


Patofisiologi

• Pada OME dapat terjadi selama stadium resolusi otitis media akut setelah peradangan
akut telah teratasi, terlepas dari penyebab otitis media akut, disfungsi tuba eustachius
hampir universal pada otitis media dengan efusi
• Teori yang menjelaskan perkembangan efusi telinga tengah dalam hal ini antara lain
sekresi cairan dari mukosa telinga tengah yang meradang Teori ini menyatakan bahwa
mukosa telinga tengah sensitif terhadap paparan bakteri sebelumnya, dan tantangan
antigenik lanjutan dari refluks sesekali menginduksi produksi efusi
Manifestasi klinis
Otitis media serosa akut Otitis media serosa kronik
- Pendengaran berkurang - Perasaan tuli pada otitis media serosa
- Rasa tersumbat pada telinga atau suara kronik lebih menonjol (40-50 dB), oleh
sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda karena adanya sekret kental atau glue
pada telinga yang sakit (diplacusis ear.
binauralis) - Pada otoskop terlihat membran timpani
- Terasa seperti ada cairan yang bergerak utuh, retraksi, suram, kuning
dalam telinga pada saat posisi kepala berubah kemerahan atau keabu – abuan.
- Rasa sedikit nyeri dalam telinga
- Tinitus, vertigo atau pusing kadang – kadang
ada dalam bentuk ringan
- MT retraksi. Kadang – kadang tampak
gelembung udara atau permukaan cairan
dalam kavum timpani
- Tuli konduktif
Tatalaksana
Otitis media serosa akut Otitis media serosa kronik

• Medikamentosa Terapi yang harus dilakukan adalah


 obat vasokontriktor lokal (tetes mengeluarkan sekret dengan miringotomi
hidung) dan memasang pipa ventilasi (Grommet)

• Pembedahan
 Setelah satu atau dua minggu, bila
gejala - gejala masih menetap,
dilakukan tindakan pembedahan
miringotomi dan bila masih belum
sembuh maka dilakukan miringotomi
serta pemasangan pipa ventilasi
(Grommet)
Komplikasi
• Penurunan fungsi pendengaran merupakan komplikasi
dari otitis media efusi yang paling sering terjadi
• Sebuah studi kohort pada 534 anak melaporkan bahwa
otitis media efusi pada anak dapat menyebabkan
kesulitan mendengar pada usia 5 tahun dan dikaitkan
dengan gangguan perkembangan bahasa pada anak -
anak hingga usia 10 tahun
Prognosis
• Secara umum, prognosis otitis media dengan efusi
adalah baik. Sebagian besar episode sembuh secara
spontan tanpa intervensi, dan banyak yang sembuh
tanpa terdiagnosis
• Namun, 5% dari anak-anak yang tidak dilakukan
pembedahan memgalami otitis media persisten
dalam 1 tahun. Intervensi bedah secara signifikan
meningkatkan pembersihan efusi telinga tengah
Otitis Media Supuratif
Kronis (OMSK)
Definisi

• Nama lain dari otitis media supuratif kronis (OMSK)


ialah otitis media perforata (OMP)
• Otitis media supuratif kronis terdapatnya perforasi
pada membran timpani dan sekret yang keluar dari
telinga tengah terus menerus atau hilang timbul
• Sekret bisa saja encer atau kental, bening atau berupa
nanah
Patofisiologi
Iritasi dan peradangan yang
berkelanjutan pada mukosa telinga Peradangan yang terus – menerus akhirnya
tengah. Respon inflamasi mengakibatkan menyebabkan ulserasi mukosa dan
terjadinya edema mukosa kerusakan pada lapisan epitel dengan
perforasi spontan

Upaya pejamu untuk mengatasi infeksi atau peradangan bermanifestasi dengan


pembentukan jaringan granulasi

Siklus inflamasi, ulserasi, infeksi, dan pembentukan jaringan granulasi dapat


berlanjut, akhirnya merusak tepi tulang di sekitarnya dan akhirnya
menyebabkan berbagai komplikasi OMSK
Letak perforasi

Jenis – jenis perforasi membran timpani:


a) sentral b) marginal c) atik
Jenis OMSK

 
OMSK tipe aman (tipe mukosa/tipe benigna) OMSK tipe bahaya (tipe tulang/tipe maligna)
• Proses inflamasi pada OMSK tipe aman hanya • OMSK tipe maligna adalah OMSK yang disertai
terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak dengan adanya kolesteatoma
mengenai tulang • OMSK ini dikenal juga dengan OMSK tipe
• Perforasi terletak di sentral bahaya atau OMSK tulang
• Umumnya OMSK tipe aman jarang menimbulkan • Perforasi pada OMSK tipe bahaya letaknya
komplikasi yang berbahaya marginal atau atik, kadang – kadang terdapat
• Pada OMSK tipe aman tidak terdapat terdapat juga kolesteatoma pada OMSK dengan perforasi
kolesteatoma subtotal
Diagnosis
• Diagnosis OMSK dibuat berdasarkan menifestasi klinis dan pemeriksaan fisik terutama
pemeriksaan otoskopi. Pemeriksaan penala merupakan pemeriksaan sederhana untuk
mengetahui adanya gangguan pendengaran
• Untuk mengetahui jenis dan derajat gangguan pendengaran dapat dilakukan pemeriksaan
audiometri
• Pemeriksaan penunjang lain berupa foto rontgen mastoid serta kultur dan uji resistensi
kuman dari sekret telinga
Tatalaksana
1. Prinsip terapi OMSK tipe aman adalah konservatif atau dengan terapi medikamentosa
o Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberikan obat pencuci telinga, berupa larutan H 2O2 3%
selama 3-5 hari.
o Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes telinga yang
mengandung antibiotik dan kortikosteroid.
o Bila sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi selama 2 bulan, maka idealnya
dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini bertujuan untuk menghentikan infeksi secara
permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau
kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.
o Bila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada, atau terjadinya infeksi berulang, maka
sumber infeksi itu harus diobati terlebih dahulu, mungkin juga perlu melakukan pembedahan, misalnya
adenoidektomi dan tonsilektomi.
Tatalaksana

2. Prinsip terapi OMSK tipe bahaya


 Pembedahan, yaitu mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi konservatif dengan medikamentosa
hanyalah meupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila terdapat abses subperiosteal
retroaurikuler, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum mastoidektomi
Prognosis
Pasien dengan OMSK memiliki prognosis yang baik dalam hal pengendalian infeksi. Pemulihan
gangguan pendengaran terkait bervariasi tergantung pada penyebabnya. Penurunan fungsi
pendengaran (tuli konduktif) seringkali dapat diobati dengan pembedahan. Sebagian besar
morbiditas OMSK berasal dari penurunan fungsi pendengaran, mortalitas OMSK muncul dari
komplikasi intrakranial
BAB 3 (KESIMPULAN)
Kesimpulan
• Otitis media akut (OMA) merupakan infeksi pada rongga telinga tengah yang dapat mengenai sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid yang terjadi secara akut
yaitu < 6 minggu
• Otitis media efusi (OME) atau otitis media serosa adalah suatu keadaan terdapatnya sekret yang nonpurulen di
telinga tengah yang dapat berupa mukoid atau serosa sedangkan membran timpani masih utuh
• Otitis media supuratif kronis (OMSK) merupakan terdapatnya perforasi pada membran timpani dan sekret yang
keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi
OMSK adalah terapi yang terlambat diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tubuh
pasien yang rendah serta hygiene buruk
Terimakasih.
.

Anda mungkin juga menyukai