Anda di halaman 1dari 48

Riset Keperawatan

Sejarah Riset
Proses penulisan penelitian ilmiah untuk
Definsi
menjawab masalah secara rasional, logis dan
Riset
sistematik serta memperoleh manfaat bagi
masyarakat. 
Metode Ilmiah: Menggunakan serangkaian teori dengan
langkah pendekatan secara berurutan : 
1. Indentifikasi masalah
2. Pengumpulan informasi
3. Analisa data
4. Menarik kesimpulan
• Mengapa perawat harus belajar riset?
1. Peran perawat: Pelaksana, Pendidik, Pemimpin
pengelola, Peneliti dan pengembangan.
2. Masa depan perawat tergantung pada riset karena
perawat sebagai kelompok profesional.
Sejarah Penelitian Keperawatan
100 tahun yang lalu Florence Nightingale menginginkan
perkembangan disiplin keperawatan
a) Membuat catatan-catatan perkembangan
b) Mendorong perawat-perawat untu membiasakan observasi dan
menganasila
Tahun 1900 – 1950: Riset berfokus pada bidang Pendidikan bukan pada prakter keperawtan
• 1920: kebutuhan catatan pengembangan pasien
• 1930: kebutuhan perbedaan peran dokter dan perawat
• 1940: Kerjasama dengan dokter antara lain pencegahan penyakit (Kesehatan masyarakat)
• 1950: kebutuhan perawat tingkat sarjana
• 1952: Edisi 1: “Nursing Research” untuk menyampaikan isu-isu masalah
• 1955: The American Nurses Foundation mendukung dan menyebar luaskan riset keperawatan
• 1993: The National Institute of Nursing Research (NINR) membuat terobosan dalam praktet klinik
Ruang Lingkup Riset Keperawatan

Syarat Syarat Penulisan


1. Menguasai I pengetahuan dengan
masalah yang dibahas 
2. Mampu membedakan antara kenyataan
dan harapan penulis 
Perlindungan keselamatandan martabat sebagai manusia 3. Mampu mengumpulkan data yang valid
bukan sebagai percobaan dokter-dokter, kode etik dan akurat 
penelitian ; “The Nuremberg Code’s” (10 item). Tahun 4. Mampu menganalisa data sesuai dengan
1964 World Medical Association “Deklarasi Helsinki I” teori 
peraturan dalam melakukan penelitian pada manusia : 5. Menghargai penulis terdahulu 
6. Menguasai tata bahasa dengan baik 
Etical Clearence. 
7. Bebas mengemukakan pendapat sesuai
• Tahun 1975 di Tokyo merevisi Deklarasi Helsinki I  dengan fakta dan teori 
• Deklarasi Helsinki II : Penelitian pada manusia harus
ditinjau dulu oleh panitia ( Genetika ) 
• Tahun 1982 FKUI membuat buku pedoman etik
penelitian Kedokteran. 
Jenis - Jenis Penelitian
A. Jenis-Jenis Penelitian Ditinjau dari Cara
1. ACTION RESEARCH (OPERATION RESEARCH)
 Adalah suatu penelitian yang dilakukan seseorang berkaitan dengan tugas yang sedang dilaksanakan tanpa mengubah
sistem. 
2. EKSPERIMENT 
Adalah penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (kausal) antara  dua faktor yang sengaja ditimbulkan. Penelitian
sengaja membangkitkan suatu kejadian kemudian dilihat akibatnya. Eksperimen dilakukan untuk melihat akibat suatu
perilaku. 

B. Jenis-Jenis Penelitian Ditinjau dari Tujuan


1. PENELITIAN EKSPLORATIF 
Adalah penelitian dengan maksud untuk mengetahui sebab-akibat yang mempengaruhi tujuan tertentu. 
2. PENELITIAN DEVELOPMENTAL (PENGEMBANGAN) 
Adalah penelitian untuk meningkatkan mutu dalam skala kecil dulu, bila hasilnya baik, lalu dikembangkan dalam skala besar.
Bagian yang menangani “LITBANG” ( Penelitian dan Pengembangan) atau disebut REASEARCH AND DEVELOPMENT (R & D). 
3. PENELTIAN VERIVIKATIF 
Adalah penelitian yang tujuannya untuk mengechek kebenaran hasil penelitian terdahulu. 
Jenis - Jenis Penelitian
C. JENIS-JENIS PENELITIAN DITINJAU DARI PENDEKATAN 
1. PENDEKATAN LONGITUDINAL (BUJUR) 
Adalah penelitian pada subyek yang sama , yang sifatnya mendalam dan dicatat secara detail, karena sangat berpengaruh
terhadap hasil. Waktu penelitian cukup lama dan memerlukan perhatian secara intensif. 
-> Menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama 
2. PENDEKATAN CROSS SECTIONAL = ONE SHOT METHOD (SILANG) 
Adalah peneltian tidak menggunakan subyek yang sama atau penelitian dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan
subyek yang berbeda-beda. 
-> Menembak satu kali terhadap beberapa kasus 
D. PENELITIAN DITINJAU DARI WAKTU KEJADIAN 
1. PENELITIAN HISTORIK 
Adalah metode penelitian yang mencari penjelasan mengenai masa lampau melalui sumber-sumber dokumen, peristiwa atau
sejarah. 
2. METODA DESKRIPTIF (to desribe = menggambarkan) 
Adalah penelitian yang menjelaskan masalah (memecahkan masalah) pada masa sekarang. 
3. METODA EKSPERIMENTAL 
Adalah penelitian variabel (kejadian) dimasa yang akan datang. 
Jenis - Jenis Penelitian
E. PENELITIAN DITINJAU DARI TEMPAT 
1. PENELITIAN PERPUSTAKAAN 
Adalah menganalisa isi buku atau seing disebut Bedah Buku. 
2. PENELITIAN LABORATORIUM 
Adalah menganalisa percobaan-percobaan, baik didalam ruangan maupun dilapangan/diluar ruangan. 
3. PENELITIAN LAPANGAN = FIELD RESEARCH 
Adalah penelitian dilapangan tanpa percobaan-percobaan. 
• Penelitian Terapeutik: penelitian yang dilakukan pada orang sakit yang berhubungan dengan penyakitnya melalui obat,
pembedahan, sinar X dll. 
• Penelitian Non Terapeutik : Penelitian pada manusia yang “tidak” menyangkut pengobatan secara langsung riset
biomedis. 
• Peneltian Masalah Khusus 
1. Pada manusia hamil dan dependent person (anak-anak dan pasien gangguan jiwa). 
- Peneltian terapeutik diizinkan bila tujuannya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin. 
- Penelitian non terapeutik “tidak” diizinkan , jangan diikut sertakan. 
2. Persetujuan keluarga pasien gangguan jiwa ,tidak bisa dipercaya 100 %. 
3. Penelitian pada orang-orang dengan status ekonomi lemah harus betul-betul dipertimbangkan. 
Penelitian Klinis Bila berpendapat akan memberi harapan untuk menyelamatkan nyawanya atau mengurangi penderitaan. 
Jenis - Jenis Penelitian
PELAKSANAAN METODE DESKRIPTIF 
1. TEKNIK SURVEY 
a. Pengumpulan data 
b. Jumlah sampel cukup representatif dan valid 
2. TEKNIK STUDI KASUS 
Memusatkan perhatian pada satu kasus dengan penelitian secara intensif , mendalam dan mendatail. 
3. STUDI KOMPARATIF 
Mencari pemecahan masalah melalui hubungan sebab akibat. 
Istilah – Istilah Penelitian
DATA : 
Adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap diketahui hasil pencatatan peneliti). 
Data bisa menggambarkan sesuatu keadaan atau persoalan. 
GUNA DATA : 
1. Untuk memperoleh gambaran tentang suatu persoalan. 
2. Untuk membuat suatu keputusan atau memecahkan persoalan. 
DATA DIPEROLEH MELALUI : 
1. TEST 
2. INTERVIEW – WAWANCARA 
3. OBSERVASI 
4. DOKUMENTER 

 SUMBER-SUMBER DATA : 
1. SUMBER PRIMER 
Sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama (Sumber asli/Dokumen asli). Buku sejarah diperpustakaan
dapat menjadi sumber primer, bila tujuan penyelidikan untuk membahas sejarah pergerakan kemerdekaan atau politik
sejarah Belanda. 
2. DATA SEKUNDER : Sumber kutipan dari seumber lain 
Istilah – Istilah Penelitian
 JENIS DATA 
DATA KUANTITATIF : Berupa angka-angka 
DATA KUALITATIF : Sangat baik-baik-cukup 
DATA SYMBOL : 4 – 3 – 2 – 1 – 0 
FAKTA : Adalah sesuatu yang sudah terjadi 

 SAMPEL ( SAMPLE) 
Adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti 
Teknis Sampling
1. SAMPEL RANDOM = ACAK, CAMPUR 
a. Peneliti mencampur subyek dalam populasi 
b. Peneliti memberi hak yang sama pada setiap subyek untuk kesempatan di pilih sebagai sampel. 
c. Peneliti tidak boleh mengistimewakan satu atau beberapa subyek untuk dijadikan sampel. 
d. Memberi nomor urut subyek dari no. 1 – dst sebanyak jumlah populasi. 
e. Mengambil jumlah sampel 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % dari jumlah populasi. 
f. Populasi / subyek penelitian harus homogen 

Misal : 
Apabila kita mempunyai populasi 1000 orang, maka sampel diambil 20 % = 200 orang. 
Seluruh subyek penelitian beri nomor urut dari 1 – 1000, maka random dapat dilakukan dengan cara : 
1. UNDIAN 
Ambil 200 gulungan kertas dari nomor urut populasi np. 1 -1000 dengan cara dikocok dulu, seperti : Arisan 
2. ORDINAL 
a. Buat 5 gulungan kertas ( 1000 : 200 = 5 ) 
b. Ambil salah satu dari lima gulungan kertas itu, jika yang terambil no. 3, maka ambil subyek nomor urut 3. 
c. Selanjutnya ambil subyek nomor urut melompat lima dari nomor urut 3, yaitu : No. 8, 13, 18, 23 dst. 
Teknis Sampling
2. SAMPEL BERSTRATA 
Bila peneliti berpendapat bahwa populasi terdiri dari tingkatan (strata). Tiap strata harus diwakili sebagai sampel. 
Misal: Untuk meneliti keluarga-keluarga disebuah kabupaten ada tingkatan (strata) sebagai sub sampel , yaitu : umur, jenis
kelamin, agama, dll. 
a. Buat sampel 15 % dari setiap Kecamatan, bukan 15 % dari seluruh Kabupaten 
b. Katagori umur : 10 – 19, 20 – 29, 30 – 39 dll 
c. Jenis kelamin : wanita dan pria 
d. Agama : Islam, Kristen, Protestan, Hindu, ,Budha 
3. SAMPEL PROPORSI ( SAMPEL IMBANGAN ) 
Digunakan untuk menyempurnakan sampel berstrata dan sampel wilayah. Apabila banyaknya subyek setiap strata atau
wilayah tidak sama, agar seimbang dan representatif dilakukan sampel proporsi. 
Misal : TKT I : 500, TKT II : 250, TKT III : 200 TKT IV : 150 TKT V : 100 
Maka pengambilan sampel untuk TKT I = 2,5 x TKT II atau 5 x TKT V 

4. SAMPEL WILAYAH 
Bila ada perbedaan wilayah yang satu dengann wilayah yang lain 
Contoh : Meneliti keberhasilan KB diseluruh wilayah RI, oleh karena propinsi berbeda keadaannya, maka harus
diambil sampel disetiap wilayah propinsi, sehingga hasilnya mencerminkan keberhasilan program KB diseluruh
Indonesia. 
Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek atau hal-hal, yang diperhatikan (point to be noticed) dalam suatu penelitian. 
1. VARIABEL DISKRIT : ( Nominal /katagorik) 
Hanya mempunyai dua kategori 

2. VARIABEL KONTINUM 
A. VARIABEL ORDINAT (Tingkatan)  Baik – kurang baik – tidak baik 
B. VARIABEL INTERVAL ( Jarak ) 
- Suhu tubuh normal = 360 C 
= Suhu tubuh tidak normal = 390 C 
-> Interval = 30C 
C. VARIABEL RATIO 
Berat ibu A = 60 kg 
Berat Anak = 20 kg 
-> Berat ibu A = 3 x berat anak 
D. VARIABEL INDEPENDENT (Bebas) 
dan VARIABEL DEPENDENT (Terikat) 
Sumber Data dan Populasi Penelitian
SUMBER DATA : 
Adalah subyek dari mana sumber data dapat diperoleh 
SUMBER DATA = RESPONDENT 
Adalah orang yang merespon atau menjawab pertanyaan- 
Pertanyaan peneliti. 

POPULASI : 
Adalah keseluruhan subyek penelitian 
• VARIABEL BEBAS (Variabel X) = VARIABEL INDEPENDENT = VARIABEL YANG MEMPENGARUHI. 
• VARIABEL TERIKAT/TERGANTUNG (Variabel Y) = VARIABEL DEPENDENT ADALAH VARIABEL AKIBAT =
VARIABEL TERIKAT. 
Contoh Variabel Penelitian
2). Pengaruh kualitas Dosen terhadap prestasi
Contoh : 
belajar Mahasiswa. 
1). Apakah susu dapat membuat badan gemuk ? 
Variabel Bebas = Kualitas Dosen 
a) Obyek penelitian/ Variabel penelitian susu =
Sub – Variabel 
Variabel bebas 
a). Pendidikan Dosen (Dokumen) 
(Variabel X). 
b). Pengalaman (Dokumen) 
Berat Badan = Variabel tergantung/akibat ( Variabel
c). Usia (Dokumen) 
Y) 
g). Hubungan Dosen Mahasiswa (Kuesioner, Obs) 
b). Pendekatan Eksperimen 
h). Cara memberi penugasan, UAS (Kuis, Obs) 
Kelompok eksperimen = yang minum susu 
i). Pribadi Dosen (Kuesioner, wawancara, Obs) 
Kelompok kontrol = yang tidak minum susu 
Variabel Terikat = Prestas belajar Mahasiswa 
c). Variabel kontinum (Rasio) = Perbandingan susu
Sub – Variabel 
yang diberikan 
a. Nilai harian (Dokumen) 
ditakar dengan liter 
b. Nilai UTS dan UAS (Dokumen) 
Berat Badan diukur dengan kilogram 
c. Nilai tugas dan catatan (Dokumen) 
Variabel & Definsi Operasional
A. Variabel B. DEFINISI OPERASIONAL 
Menjelaskan semua variabel dan istilah yang dinyatakan dalam penelitian secara
operasional, sehingga mempermudah pembaca untuk mengetahui makna
penelitian. 
Syarat-syarat membuat definisi operasional : 
1. Definisi tidak boleh kata negatif (missal : kepuasan adalah “tidak
senang...........”) 
2. Kata yang didefinisikan tidak boleh masuk dalam definisi (misal : kepuasan
adalah rasa puas yang dirasakan seseorang) 
3. Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang kabur (ambiguos) (misal :
kepuasan adalah rasa batin) 
Disain Penelitian
• Disain :
Rencana (rancangan) sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan.

• Proposal :
Dibuat bila peneliti membutuhkan dana dari sponsor.

 Isi format disain 4. Kerangka konsep/ kerangka teori/ definisi operasional

1. Judul Penelitian 5. Metodologi Penelitian


a. Teknik sampling
2. Pendahuluan b. Metode pengumpulan data
a. Latar belakang masalah c. Metode pengolahan data
b. Masalah penelitian d. Metode analisis data
c. Perumusan masalah
d. Tujuan penelitian 6. Jadwal Kegiatan
e. Guna / manfaat penelitian
7. Organisasi Penelitian
3. Tinjauan Pustaka
8. Perencanaan Biaya
Disain Penelitian
1. Judul Penelitian 
• Mencerminkan masalah penelitian
• Sifat dan jenis penelitian
• Objek yang diteliti
• Subjek penelitian
• Lokasi / daerah penelitian
• Tahun

Contoh : “Pengaruh Kualitas Dosen Terhadap Prestasi  Contoh lain : “Tanggapan Masyarakat DKI
Mahasiswa Akper Kelas Khusus R.S. Bekasi Jakarta tentang COVID-19”
Tahun 2002”
• Sifat dan jenis penelitian : Pengaruh (sebab-akibat) • Profil / gambaran tentang… di…

• Objek yang diteliti : Kualitas dosen dan prestasi • Hubungan antara… dan…
mahasiswa.
• Subjek penelitian : Dosen dan mahasiswa akper. • Pengaruh… terhadap…

• Lokasi / daerah penelitian : R.S. Bekasi • Faktor yang berkembang…terhadap

• Tahun : 2002
Disain Penelitian c. Perumusan masalah / problematik
• Peneliti mengajukan pertanyaan terhadap dirinya
tentang hal-hal yang akan dicari jawaban melalui
2. Pendahuluan
kegiatan penelitian.
a. Latar belakang masalah
• Problematika penelitian adalah bagian pokok
• Mengapa latar belakang itu dipilih?
kegiatan penelitian
• Faktor / data yang mendukung penelitian
• Dirumuskan dengan “kalimat pertanyaan”
• Faktor-factor pengalaman peneliti
• Konsep / teori
d. Tujuan penelitian
• Dirumuskan dalam “kalimat pertanyaan”
b. Masalah penelitian • Measurable (dapat diukur)
• Masalah: ada kesenjangan
• Trend / masalah baru / actual Problematika Tujuan
• Menarik perhatian / minat peneliti (Hal yang dipertanyakan) (Jawaban yang dinginkan)
• Harus dapat dilaksanakan: Bagaimana kemampuan Ingin mengetahui
pasien setelah 5 hari kemampuan pasien setelah
Peneliti mempunyai kemampuan teori dan operasi? hari ke-5 operasi
menguasai metode pemecahan, waktu yang
cukup, dan dana yang cukup. e. Guna / manfaat
• Manfaat hasil penelitian bagi kemajuan untuk
• Tersedia factor pendukung pengetahuan
• Kepentingan program
• Sumbangan pada masyarakat
Disain Penelitian
3. Tinjauan Pustaka  Definisi Operasional
• Kerangka teori yang melandasi penelitian • Untuk membatasi ruang lingkup / pengertian variable
• Berkaitan dengan permasalahan penelitian • Untuk mengarahkan pada variable
• Merupakan kerangka konsep penelitian • Untuk mengarahkan pada instrument
• Merupakan variable / subvariable yang diamati • Untuk mengarahkan pada skala pengukuran
(nominal, ordinal, interval, ratio)
4. Kerangka Konsep
• Merupakan hubungan antara konsep satu  Hipotesa (Hypothesis)
dengan konsep yang lain Hypo: belum sempurna; dan thesis: dalil, hukum,
• Konsep tidak dapat diukur, untuk itu diperlukan kebenaran, pendapat
indicator yang bisa diukur / diamati • Jawaban sementara dari pernyataan peneliti
• Merupakan pernyataan yang harus dibuktikan
Misal: - Minum susu bisa menjadi gemuk • Menggambarkan hubungan antara 2 variable
(konsep) • Harus didukung oleh teori yang relevan
- Berat badan normal
(tinggi badan - ± 100) (indicator) Misal: - Ada pengaruh makanan terhadap berat
badan
- Tidak ada perbedaan antara… dengan…
Disain Penelitian
Contoh : Kerangka – Konsep - Teori

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI


Faktor Predisposisi  Pendidikan Ibu
 Sosial ekonomi keluarga
 Pendidikan Budaya / kultur
Pengetahuan 
  Jumlah anak
 Sikap
 Persepsi

Faktor Pendukung Perilaku Gizi Balita


 Pendapatan keluarga Pemberian ASI
 Ketersediaan waktu

Faktor Pendorong
Tingkat
 Sikap petugas Morbiditas
 Sikap orang tua /
keluarga
 Sikap suami
Disain Penelitian
5. Metode Penelitian 6. Jadwal Kegiatan
• Jenis penelitian • Membuat waktu penelitian dengan tanggal ( hari,
bulan, dan tahun) serta lokasi.
• Populasi dan sample (Teknik pengambilan
sample, besar sample, dan rumus) 7. Organisasi Penelitian
• Peneliti utama dan peneliti anggota
• Teknik pengumpulan data (wawancara, observasi, • Penasehat
angket) • Konsultan

• Teknik pengolahan data (manual, computer,


koding, skoring tabulasi)

• Analisis data
- Manual / computer
- Uji statistic
- Univariat, bivariat, multivariate
Langkah – Langkah Penelitian
Langkah – Langkah Penelitian
1. Memilih masalah 
2. Studi pendahuluan 
3. Merumuskan masalah 
4. Merumuskan anggaran dasar 
5. Memilih pendekatan 
6. Merumuskan hipotesa 
7. Menentukan variabel dan sumber data 
8. Menentukan instrumen 
9. Mengumpulkan data 
10. Analisa Data 
11. Membuat kesimpulan 
12. Membuat laporan 
Langkah – Langkah Penelitian
 1. MEMILIH MASALAH 
Carilah masalah yang datanya mudah dicari, dan yang sedang “trend” serta yang segera dapat diatasi. Empat
hal yang perlu diperhatikan : 
1). Masalah yang dipilih sesuai dengan minat peneliti 
2). Dapat dilaksanakan, dengan dasar : 
a. harus menguasai teori yang melatarbelakangi masalah 
b. harus menguasai metode pemecahan masalahnya 
c. mempunyai waktu yang cukup 
d. mempunyai biaya yang cukup 
3). Tersedia faktor pendukung 
Seperti : izin yang berwenang, keamanan, dll 
4). Hasil penelitian bermanfaat 

2. STUDI PENDAHULUAN 
Dilakukan sebelum mengadakan penelitian sesungguhnya dengan maksud apakah ada kemungkinan untuk
diteruskan dan sekaligus untuk mencari informasi yang diperlukan dengan menghemat biaya dan tenaga. 
Contoh : Seorang yang berhasrat besar untuk mengadakan penelitian di pedalaman, mungkin akan
menurunkan hasratnya, setelah mengadakan penelitian pendahuluan, karena lokasi terlalu terjal dan sulit
dicapai sehingga tidak seimbang antara biaya dan hasil yang dicapai. 
Langkah – Langkah Penelitian
3. MERUMUSKAN MASALAH 
Merumuskan judul selengkapnya dan membuat 
1). “Design” penelitian atau disebut PROPOSAL 
2). Ciri-ciri yang ditonjolkan (“kata kunci”) 
3). Judul jangan panjang (maksimal 8 kata ) 

4. ANGGAPAN DASAR = ASUMSI DASAR ( POSTULAT) 


Adalah sesuatu yang diyakini oleh peneliti atau masyarakat luas sebagai tempat berpijak dalam melaksanakan
penelitian.  Misal : 
a. orang yang makan banyak akan gemuk 
b. setelah belajar > 2 jam orang akan lelah 
c. kualitas dosen akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa 

Guna anggapan dasar : 


1). Berbagai tempat berpijak bagi masalah yang diteliti 
2). Untuk mempertegas variabel yang diteliti 
3). Untuk merumuskan hipotesa 
Langkah – Langkah Penelitian
5. MEMILIH PENDEKATAN 
1). Menurut teknik sampling, melalui pendekatan populasi,
sampel dan kasus. 
2). Menurut timbulnya variabel, melalui pendekatan
eksperimen dengan penelitian korelasi, historis,
komparatif, filosofis. 
6. HIPOTESA 
Adalah jawaban yang bersifat sementara Hypo = bawah These = kebenaran 
Hipotesa dapat diuji kebenarannya. Teori yang telah ditetapkan harus diuji (dibawah kebenaran). Peneliti tidak
boleh memanipulasi data agar keinginan untuk membuktikan hipotesa tercapai. 
Hipotesa: Hypo : belum sempurna 
Thesa : dalil, hukum, kebenaran, pendapat 
1. Jawaban sementara dari pertanyaan peneliti 
2. Merupakan pernyataan yang harus dibuktikan 
3. Menggambarkan hubungan antara 2 variabel 
4. Harus didukung oleh teori yangg relevan 
Misal :
a. Ada pengaruh makanan terhadap berat badan (HA) 
b. Tidak ada perbedaan antara ....dengan ...(HO) 
Langkah – Langkah Penelitian
7. MENENTUKAN VARIABEL 
Variabel adalah obyek penelitian yang menjadi titik perhatian. 
Data adalah hasil pencatatan peneliti yang bisa berupa fakta atau angka. 
Variabel bebas (variabel X) = variabel independen adalah merupakan variabel akibat. 
Contoh : 
(1). Apakah susu dapat membuat badan gemuk ? 
(a) obyek penelitian/variabel penelitian 
Susu = variabel bebas (variabel X) 
Berat Badan = variabel tergantung (akibat)/variabel Y 
(b) Pendekatan Eksperimen 
Kelompok eksperimen = yang minum susu 
Kelompok kontrol = yang tidak minum susu 
(c) Variabel kontinum (rasio) : 
Susu yang diberikan ditakar dengan ukuran liter. 
Berat badan diukur dengan kilogram 
Langkah – Langkah Penelitian
8. MENENTUKAN INSTRUMEN 
Instrumen adalah alat pada saat peneliti menggunakan suatu metode. 
Jenis instrumen : - Metode Tes 
- Metode Angket 
- Metode Observasi 
- Metode Dokumentasi 
Contoh : 
• Instrumen untuk metode tes adalah tes ketrampilan, kesehatan atau soal tes. 
• Instrumen untuk metode angket adalah angket kuisioner. 
• Instrumen untuk metode observasi adalah chek-list ,pengamatan langsung. 
• Instrumen untuk dokumentasi adalah pedoman dokumentasi, chek-list. 

9. PENGUMPULAN DATA 
Mengumpulkan data sangat penting, terutama bagi peneliti yang menggunakan metode yang harus memasuki
celah-celah yang diminatinya. Menggunakan wawancara, membagikan angket atau melakukan observasi
merupakan pekerjaan sangat melelahkan, karena responden belum tentu mau menyambut penelitian dengan baik. 
Langkah – Langkah Penelitian
10. ANALISA DATA = PENGOLAHAN DATA  b. Tabulasi Data 
Langkah-langkah analisa data :  1). Memberi skor terhadap item-item 
1. Persiapan  Misal : Test, Angket, Pilihan ganda 
2. Tabulasi  2). Memberi kode, seperti laki-laki = 1 perempuan = 0 
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan  3). Mengubah jenis data yang disesuaikan dengan
teknik 
a. Persiapan  analisa data yang digunakan. Misal : 
1) Mengechek nama dan identitas responden  Data interval menjadi data ordinal 4 3 2 1 -> sangat
2) Mengechek kelengkapan data, yaitu apakah ada baik- baik- cukup-kurang 
halaman kuisioner atau tes yang hilang. Kalau Data interval menjadi data diskrit:
kurang, jika mungkin responden mengisi ulang atau • Nilai rata-rata kelas 2, 00 = ya, lulus 
mencari responden lain sebagai pengganti.  • Nilai rata-rata kelas 2, 00 = tidak lulus 
3) Mengechek isian data. Bila ada item yang diisi
responden “tidak tahu”, padahal item ini hal yang 4). Penerapan data sesuai dengan pendekatan
pokok, maka item ini harus di-drop.  penelitian adalah 
Pengolahan data sesuai dengan rumus yang diambil. 
Misal : Tehnik deskriptif kualitatif dengan prosentase
(%)  Baik = 76 % - 100 % Cukup = 56 % - 75 % 
Kurang = 40 % - 55 %  Tidak Baik = < 40 % 
Langkah – Langkah Penelitian
11. MEMBUAT KESIMPULAN 
Menarik kesimpulan penelitian harus berdasarkan atas data-data yang diperoleh. Bukan atas angan-angan
atau keinginan peneliti. 
Contoh : Peneliti ingin mengetahui tentang laboratorium perawatan Akper dari Depkes dijadikan standar (tolok
ukur) dengan angka kuantitatif, sehingga diperoleh nilai prosentase (%), seperti : 
• Kelengkapan alat = 75 % 
• Pengaturan alat = 70 % 
• Penggunaan alat = 60 % 
• Rata-rata penilaian (75+70+60) / 3 = 68 % 
Bisa diambil kesimpulan bahwa keadaan laboratorium Akper As-Syafi’iyah cukup . 

12. L A P O R A N 
Laporan harus mengikuti peraturan karya ilmiah. Disamping itu : 
a. Penulis harus tahu kepada siapa laporan itu ditujukan (bisa berbentuk skripsi bentuk bulletin ) 
b. Penulis harus tahu bahwa pembaca tidak mengikuti kegiatan, sehingga langkah demi langkah harus
dikemukakan agar pembaca bisa mengikuti proses yang telah dilakukan peneliti. 
c. Penulis harus menyadari bahwa pengalaman dan latar belakang pengetahuan pebaca laporan tidak sama
dengan penulis. 
d. Laporan ditulis se-awal mungkin, jangan ditumpuk sampai selesai penelitian (ditulis dari awal penelitian). 
Langkah – Langkah Penelitian
11. MEMBUAT KESIMPULAN 
Menarik kesimpulan penelitian harus berdasarkan atas data-data yang diperoleh. Bukan atas angan-angan
atau keinginan peneliti. 
Contoh : Peneliti ingin mengetahui tentang laboratorium perawatan Akper dari Depkes dijadikan standar (tolok
ukur) dengan angka kuantitatif, sehingga diperoleh nilai prosentase (%), seperti : 
• Kelengkapan alat = 75 % 
• Pengaturan alat = 70 % 
• Penggunaan alat = 60 % 
• Rata-rata penilaian (75+70+60) / 3 = 68 % 
Bisa diambil kesimpulan bahwa keadaan laboratorium Akper As-Syafi’iyah cukup . 

12. L A P O R A N 
Laporan harus mengikuti peraturan karya ilmiah. Disamping itu : 
a. Penulis harus tahu kepada siapa laporan itu ditujukan (bisa berbentuk skripsi bentuk bulletin ) 
b. Penulis harus tahu bahwa pembaca tidak mengikuti kegiatan, sehingga langkah demi langkah harus
dikemukakan agar pembaca bisa mengikuti proses yang telah dilakukan peneliti. 
c. Penulis harus menyadari bahwa pengalaman dan latar belakang pengetahuan pebaca laporan tidak sama
dengan penulis. 
d. Laporan ditulis se-awal mungkin, jangan ditumpuk sampai selesai penelitian (ditulis dari awal penelitian). 
Analisa Data dan Statistik
SKALA PENGUKURAN VARIABEL
1. Skala Nominal
Bila bilangan/ lambang digunakan untuk mengklasifikasi objek pengamatan.
Contoh: Agama -> Islam, Kristen, Hindu, Buddha
• Bisa juga disebut sebagai skala “kategorik”, misal: Laki-laki – Perempuan

2. Skala Ordinal
Kelompok dibagi menjadi tingkatan atau rangking atau status.
Contoh: - Pendidikan -> SD – SMP – SMA - Sarjana; (tingkatan)
- Pangkat -> Letnan – Kapten – Mayor (rangking)
- Ekonomi -> lemah – sedang - kuat (status)

3. Skala Ratio
Kelompok-kelompok dibandingkan.
Contoh: Di dalam kelas, mahasiswa laki-laki ada 20 orang dan mahasiswa perempuan ada 40 orang.
Ratio laki-laki terhadap perempuan 1:2 atau jumlah perempuan 2x lebih dari laki-laki.

4. Skala Interval
Menunjukkan jarak.
Contoh: Suhu tubuh pasien di pagi hari 37 C, sedangkan di malam hari 39 C.
Jadi, suhu pasien di malam hari 2 derajat lebih panas dibandingkan pada pagi hari.
Analisa Data dan Statistik
Mode : Skor yang paling populer, frekwensi yang paling sering muncul. 
Contoh : 50 – 51 – 51- 52 – 53- 53- 53- 54- 55- 56 

Mode : 53 
Frekwensi : 53  skor muncul 3 X 

Median : posisi skor/nilai berada di antara : 


Di atas dan di bawah 50 % = nilai tengah, diurut dari yang kecil sampai yang besar atau
sebaliknya. 

Proporsi : Jumlah penduduk wanita > dari pada pria 

MEDIAN : POSISI SKOR/NILAI BERADA DI ANTARA DI ATAS DAN DI BAWAH 50 %,


DIURUT DARI YANG KECIL SAMPAI YANG BESAR ATAU SEBALIKNYA. 

CONTOH : 2 2 3 3 4 5 6 7 8 9 
median : (4 + 5) / 2 = 4,5 

PROPORSI : JUMLAH PENDUDUK WANITA > DARI PADA PRIA 


Analisa Data dan Statistik
UNTUK SKOR 4  4 – 7 = -3 
 PRESENTIL : PROSENTASE (%) 
UNTUK SKOR 10  10 – 7 = +3 
RANGE : JARAK, MISAL : mahasiswa Fikes
pada saat donor darah diteliti Hbnya : 
Hb tertinggi : 15 gr % 
Hb terendah : 10 gr % 
Range Hb : 5 gr% (15-10) 
STANDAR DEVIASI (SD) : SIMPANGAN BAKU, 
ADALAH PENYIMPANGAN PERHITUNGAN PADA
SETIAP SUBYEK SKOR INDIVIDU 

MEAN : RATA-RATA HITUNG DARI TOTAL JUMLAH


SKOR 
DEVIASI SKOR DARI MEAN : X = X – X 
Analisa Data dan Statistik
Deviasi skor dari mean : x = x – x 
Misal : untuk skor 4  4 – 7 = -3 
untuk skor 10  10 – 7 = +3 

Contoh : Mencari/menghitung standart 


Deviasi 
Distribusi Frekuensi
FREKUENSI ADALAH JUMLAH YANG
DIOBSERVASI = f JUMLAH FREKUENSI
SEBANDING DENGAN BANYAKNYA
SAMPEL Σ𝑓 = n 
PROSENTASE = % = f/n x 100 
CONTOH : DISTRIBUSI SKOR TES
PERAWAT DI RS 
Contoh Teknik Pengolahan Data
9 ORANG RESPONDEN MENILAI KUALITAS DOSEN AKPER, SALAH SATU PENILAIANNYA ADALAH
KEMAMPUAN PERSIAPAN MENGAJAR 
SERING (Sr) BOBOT 3 
Dalam pengolahan data weighted means score  KADANG-KADANG (Kd) 2 
mempunyai langkah-langkah s.b.b :  TIDAK PERNAH (Tp) 1 
B. Interval score ditentukan sebagai berikut : 
A. Pemberian bobot untuk setiap jawaban dari • SELALU ANTARA 3,50 – 4,00 
setiap item ,misal : selalu (s1) bobot 4  • SERING ANTARA 2,50 – 3,49 
• KADANG-KADANG ANTARA 1,50 – 2,49 
• TIDAK PERNAH < 1,49 

C MEAN =

D. PENAFSIRAN : NILAI x = 2,78 ADA


DI ANTARA 2,50 – 3,49 

“JADI, DOSEN AKPER AS-SYAFI’IYAH TERMASUK


DALAM KATEGORI “SERING” MEMBUAT
PERSIAPAN MENGAJAR”. 
Teknik Pengolahan Data Chi Square
Berdasarkan langkah-langkah perhitungan Chi Square dapat dijelaskan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut : 
a. Menetapkan item 
b. Merumuskan hipotesa Nol 
c. Menghitung Fo = frekuensi observed yang merupakan hasil pengamatan untuk setiap item 
d. Menetapkan nilai fe = yaitu frequene expected atau frekuensi yang diharapkan untuk setiap item. 
Untuk hal ini digunakann rumus sebagai berikut : 

e. Melakukan perhitungan Chi Square (X) dengan rumus : 


Teknik Pengolahan Data Chi Square
f. Menghitung derajat kebebasab (db) atau (degree of
freedom-df) 
Pada penelitian ini ada dua sampel yaitu sampel
supervisor dari pendidikan dan clinical instructor dari
rumah sakit, maka digunakan rumus : 

• Pada penelitian ini mempunyai alternative jawaban empat Kategori yaitu :


selalu (S1) , sering (Sr), kadang-kadang (Kd), Tidak pernah (Tp). Jadi
mempunyai jumlah kolom = 4 atau K = 4 
• macam sampel pada perhitungan ini ada dua, yaitu pihak wakili  oleh kepala
pendidikan dan supervisor serta pihak rumah sakit yang diwakili oleh clinical
instructor (CI) dan kepala ruang  perawatan. Jadi jumlah baris = 2 atau B =

• Jadi : df = ( K – 1 ) ( B – 1 ) = ( 4 – 1 ) ( 2 – 1 ) = 3 
Teknik Pengolahan Data Chi Square
g. Mencari nilai kritis dalam table (distribusi X2 ) 
Dalam table, taraf signifikansi 5 % dan df = 3 (derajat kebebasan= degree of
freedom), maka tertera harga kritis untuk X2 = 7,81 

h. Membuktikan hipotesa dengan patokan : 


X2 hit < X2 tabel, berarti Ho diterima (interprestasi tidak terdapat perbedaan ) 
X2 hit > X2 tabel Ho ditolak (interprestasi terdapat perbedaan) 
i. Merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil analisa. 
Cara Perhitungan
Tabel Jadwal Memberi Pelajaran
Contoh Teknik Pengolahan Data Chi Square
Tabel Jadwal Memberi Pelajaran • Contoh Perhitungan

• Dengan menganalisa perhitungan di atas, maka nilai X2


hit lebih kecil dari pada nilai X2 tabel yaitu : 

• Kesimpulan sementara Ho diterima , berarti tidak ada perbedaan pendapat antara pihak lembaga pendidikan dengan
pihak rumah sakit yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala ruang perawatan dan Clinical Instructor (CI) 
• Kesimpulan : Setelah menganalisa hasil perhitungan, dengan ini dapat disimpulkan bahwa anjuran Kepala Pendidikan
dan supervisor untuk membuat jadwal pelajaran pada mahasiswa di rumah sakit dapat diterima oleh Kepala Ruang
Perawatan dan CI. 
Kelebihan Kuesioner
Kuesioner / Angket 1. Tidak memerlukan kehadiran peneliti

• Pertanyaan tertulis yang diisi oleh responden 2. Dapat dibagikan secara serentak
• Menerangkan maksud penelitian
• Berguna untuk masyarakat 3. Dapat dibuat anonym, responden bisa jujur
menjawab
Sebelum kuesioner disusun untuk responden harus: 4. Dapat dibuat standar, responden diberi
pertanyaan yang sama
1. Rumuskan tujuan yang akan dicapai
Kekurangan Kuesioner
2. Identifikasi variable sasaran
1. Responden sering tidak teliti, banyak terlewati,
dan sukar diulang
3. Uraikan variable menjadi indicator
2. Responden sering tidak jujur, walaupun anonim,
4. Tentukan jenis data yang akan
dikelompokkan 3. Bila lewat pos, kuesioner kemungkinan tidak
kembali
5. Pikirkan teknik analisis datanya
4. Kuesioner tidak kembali bersamaan, makan
waktu yang lama, dan terlambat untuk dianalisis
6. Lakukan uji coba, jika perlu adakan
perbaikan sesuai saran-saran 5. Kesalahan pengembalian perhitungan rata-rata
Jenis Kuesioner / Angket

A. Dipandang dari cara menjawab 3. Kuesioner check-list : perlu tanda pada kolom yang
1. Kuesioner terbuka. Memberi jawaban dengan kalimat tersedia
responden sendiri.
Contoh: - Seandainya saya punya kekuasaan, saya 4. Ranting scale (skala bertingkat) : ukuran subyektif yang
akan… ; dibuat skala.
- Seandainya saya punya uang banyak, saya Contoh: - Sangat setuju – Setuju – Kurang Setuju
akan… ; – Tidak Setuju;
- Coba ceritakan mengapa Anda terjangkit - Selalu – Sering – Kadang – Tidak Pernah
COVID-19.
• Hindari pertanyaan bias (tidak jelas).
2. Kuesioner tertutup. Responden tinggal pilih jawaban
yang tersedia. Contoh: - Apakah saudara pernah berpergian jauh? ;
- Apakah dulu Anda pernah sakit keras? ;
B. Dipandang dari jawaban yang tersedia - Apakah Anda setuju dengan pikiran orang tua/
1. Kuesioner langsung. Responden menjawab tentang saudara?
dirinya sendiri.
Observasi
2. Kuesioner tidak langsung. Responden menjawab
tentang orang lain. • Direct. Dapat dilakukan langsung melalui: pengelihatan,
penciuman, pendengaran, perabaan, dan pengecap.
C. Dipandang dari bentuk
1. Kuesioner pilihan ganda : tertutup • Indirect. Bisa juga dilakukan melalui: rekaman suara,
gambar TV, video, dan foto.
2. Kuesioner isian : terbuka
Abstrak (Abstract)
Abstrak merupakan komponen makalah yang paling sering dibaca setelah Judul. Abstrak ditempatkan di awal
karangan. Abstrak merupakan “miniatur” suatu karangan yang mempunyai syarat-syarat:
1. Dapat memberi informasi ringkas tentang seluruh isi 4. Pengetikan satu spasi.
karangan penelitian.
5. Bagaimanapun tebal halaman dan panjang
2. Tidak mengandung singkatan kata kecuali yang sudah makalah, abstrak tidak boleh lebih dari 200 kata.
lazim (m, kg).
6. Pengertian Abstrak satu paragraph
3. Mencakup IMRAD yang terdiri dari :
7. Kata kunci (key words) maksimal 6 kata (bukan)
• I = Introduction (Pendahuluan)
kata yang ditulis dalam judul). Kata kunci ditulis
Alasan mengapa perlu ada penelitian dan tujuannya pada bagian bawah.
• M = Method (Metode)
Sebutkan cara penelitian dalam garis besar (termasuk
desain penelitian, sampel, analisis data)

• R = Result (Hasil Penelitian)


Bisa disajikan berbentuk table, diagram / grafik, dan narasi.

• A dan D = And Discussion (Diskusi)


Rumuskan kesimpulan utama.
Kedisiplinan Masyarakat DKI Jakarta dalam Menjalankan Protokol Kesehatan COVID-19

Abstrak
Introduction (Pendahuluan) _________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
______________________________________Metode___________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
1
__________________________Result (Hasil)__________________________________________________
spasi
_______________________________________________________________________________________
Discussion (Simpulan)_____________________________________________________________________
________________________________________________________________________Saran__________
_______________________________________________________________________________________

Keywords (Kata Kunci): masker, mencuci tangan, kerumun, social distancing

Pendahuluan: Jelaskan mengapa penelitian perlu dilakukan


Metode: Cara penelitian dalam garis besar (jenis, sampel, analisis data)
Hasil: Kemukakan hasil utama penelitian
Diskusi: Rumuskan simpulan utama *Maksimal + 200 kata
Etika Penelitian

a. Informed consent (penjelasan)

Sebelum melakukan penelitian peneliti harus mendapat persetujuan tertulis dari responden dan
memberi tanda tangan. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan manfaat bagi
masyarakat. Bila responden menolak peneliti tidak boleh memaksa.

b. Anomity (tanpa nama/ disamar)

Untuk menjaga privasi dan karakteristik responden, peneliti tidak mencantumkan nama cukup
dengan kode pada lembar jawaban.

c. Confidentiality (kerahasiaan)

Informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya kelompok data
saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.
Tabel
• Judul menjawab 3W, what, where, when • Catatan kaki (footnote) ditulis persis di bawah table
• Judul ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf • Gunakan nomor tabel, bukan nomor halaman
pertama • Catatan sumber di bawah table
• Judul tidak diakhiri dengan titik “.” • Hindari pemotongan table menjadi terpisah pada
• Hilangkan garis vertical dan horizontal dalam halaman berbeda

Tabel 2. Hasil Treatment Penyakit COVID-19 di Rumah


Sakit x Bulan September 2020

Waktu Pasien
Dirawat Sembuh Meninggal

1-10 September
11-20 September
21-30 September

Total

Sumber: Departemen Kesehatan RI

Catatan: …
Simpulan dan Saran
b. Saran
a. Simpulan
Saran merupakan implikasi hasil penelitian
Simpulan harus dibuat dalam kalimat naratif.
dengan memberikan solusi sebagai hasil
Pemberian nomor 1, 2, 3 dst dalam simpulan
pemikiran peneliti saran dijelaskan secara
sebaiknya dihindari. Simpulan harus
spesifik mengacu pada kesimpulan dan harus
didukung oleh data penelitian. Saran harus
operasional dalam pelaksanaan (apa, kapan,
mengacu pada simpulan dan harus
siapa, di mana, dan bagaimana)
operasional serta jelas

Simpulan merupakan sintesa dari


pembahasan yang terdiri dari:
1. Jawaban terhadap rumusan masalah
dan tujuan penelitian
2. Hal-hal baru yang ditemukan dan
prospek penemuan.

Anda mungkin juga menyukai