Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI KEPERAWATAN

PADA PASIEN JIWA


Nama kelompok:
Eka Diyana : 21010071
Fathur Ridha : 21010072
Fitri Ramadhani Rizkina : 21010073
Husnul Fatana : 21010074
Juraida : 21010075
Liza Ulul Khaira : 21010076
Luthfiana Nufus : 21010077
Dosen Pembimbing : Ns. Ismuntania, M.Kep
Gangguan jiwa menurut Yosep(2007) adalah kumpulan dari keadaan
– keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik,
maupun dengan mental.
Penyebab Umum Gangguan Jiwa
• Faktor – factor somatic (somatogenik) atau
organobiologis
• Faktor – faktor psikologik (psikogenik) atau
psikoedukatif
• Faktor-faktor sosio-budaya(sosiogenik) atau
sosiokultural
Gejala Umum Gangguan Jiwa
• Keadaan Fisik
• Keadaan mental
• Keadaan emosi
Tujuan Komunikasi pada Pasien Jiwa

• Perawat dapat memahami ornag lain


• Menggali perilaku klien
• Memahami perlunya member pujian
• Memperoleh informasi klien
Klien dengan Masalah Perilaku Kekerasan
• Membina hubungan saling percaya dengan klien
• Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekarasan
• Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
• Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
• Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
• Klien dapat mengidentifikasi cara konstruksif dalam merespon
terhadap kemarahan
• Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
• Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku
kekerasan
• Klien dapat menggunakan obat-obatan yang diminum dan
kegunaannya (jenis, waktu,dosis dan efek)
Klien dengan Masalah Harga Diri Rendah

• Membina hubungan saling percaya perawat-klien


• Klien dapat mengidentifikasi aspek yang dimiliki klien
dapat menilai kemampuan yang digunakan
• Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
• Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
• Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya
• Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
Klien dengan Masalah Halusinasi
• Membina hubungan saling percaya perawat-klien
• Klien dapat mengenali halusinasi
• Klien dapat mengontrol halusinasinya
• Klien dapat dukungan dari keluarga dalam
mengontrol halusinasi
• Klien memanfaatkan obat yang baik
Klien dengan masalah waham
• Membina hubungan saling percaya dengan klien
• Jangan membantah dan mendukung klien
• Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindung
• Observasi pengaruh waham terhadap kehidupan sehari-hari, personal
hygiene, kebutuhan tidur, makan, interaksi sosial.
• Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah,
• Berikan pujian bila penampilan dan orientasi klien sesuai dengan realitas
serta bila klien mampu memperlihatkan kemampuan positifnya
• Diskusikan dengan klien untuk melakukan aktifitas sesuai kemmapuan yang
dimilikinya
• Libatkan dalam kegiatan sehari-hari di rumah sakit
• Jelaskan pada klien tentang pengobatannya
Klien dengan Masalah Risiko Bunuh Diri

• Bantu klien untuk menurunkan resiko perilaku


destruktif yang diarahkan pada diri sendiri
• Berikan lingkungan yang aman ( safety)
berdasarkan tingkatan resiko
• Membantu meningkatkan harga diri klien
• Bantu klien untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
dukungan social
Klien dengan Masalah Depresi
• Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah, baik verbal dan non verbal, selalu
kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
• Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
• Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal.
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
• Bicara dengan nada suara yang rendah, jelas, singkat, sederhana dan mudah dimengerti
• Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain.
• Klien dapat menggunakan koping adaptif
• Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien.
• Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedih/menyakitkan
• Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
• Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping.
• Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
• Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
• Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah.
• Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
• Klien dapat meningkatkan harga diri

Anda mungkin juga menyukai