Anda di halaman 1dari 10

BADAN

PERMUSYAWARAT
AN DESA
BAB V
FUNGSI DAN TUGAS BPD

FUNGSI BPD

1. Membahas dan Menyepakati Rancangan Peraturan


Desa bersama Kepala Desa
2. Menampung dan Menyalurkan Aspirasi Masyarakat
Desa
3. Melakukan Pengawasan Kinerja Kepala Desa
TUGAS BPD
■ Menggali Aspirasi Masyarakat
- BPD melakukan penggalian aspirasi langsung kepada kelembagaan
dan masyarakat desa termasuk kelompok masyarakat miskin,
masyarakat berkebutuhan khusus, perempuan, kelompok marjinal
- Penggalian Aspirasi dilaksanakan berdasarkan keputusan musyawarah
BPD yang di tuangkan dalam agenda kerja BPD yang pelaksanaannya
menggunakan panduan sekurang-kurangnya memuat maksud, tujuan,
sasaran, waktu dan uraian kegiatan.

■ Menampung Aspirasi Masyarakat


Menampung Aspirasi Masyarakat dilakukan di secretariat BPD,
diadministrasikan dan disampaikan dalam Musyawarah BPD
■ Mengelola Aspirasi Masyarakat
Aspirasi di kelola melalui pengadministrasian ,di rumuskan dan di Analisa
yang meliputi bidang Pemeritahan, Pembangunan, Pembinaan
Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya di
sampaikan kepada Kepala Desa

■ Menyalurkan Aspirasi Masyarakat


Penyaluran aspirasi bisa berbentuk lisan yakni aspirasi masyarakat yang
disampaikan oleh BPD dalam musyawarah BPD yang di hadiri Kepala Desa,
Sedangkan berbentuk Tulisan yakni aspirasi melalui surat dalam rangkan
penyampian masukan bagi penyelenggaraan pemerintah desa, permintaan
keterangan kepada Kepala Desa atau penyampian rancangan Peraturan Desa
yang berasal dari usulan BPD.
■ Penyelenggarakan Musyawarah BPD
1. Dilaksanakan dalam rangka menghasilkan keputusan BPD terhadap hal-hal
yang bersifat strategis seperti : Musyawarah Pembahasan dan penyepakatan
rancangan Peraturan Desa, Evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan
Pemerintahan desa, menetapkan peraturan tata tertib BPD, dan usulan
pemberhentian anggota BPD.

2. BPD menyelenggarakan musyawarah BPD dengan mekanisme sbb :


a) Musyawarah dipimpin oleh Pimpinan BPD
b) Musyawarah dinyatakan sah apabila dihadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah
anggota BPD
c) Pengambilan keputusan dengan cara musyawarah untuk mufakat
d) Apabila musyawarah tidak tercapai maka dengan cara voting dan sah
apabila disetujui paling sedikit ½ + 1 dari jumlah anggota BPD yang hadir
e) Hasil musyawarah di tetapkan dengan keputusan BPD dan dilampiri
notulen musyawarah yang dibuat oleh sekretaris BPD
■ Penyelenggarakan Musyawarah Desa oleh BPD yang Dipasilitasi Oleh
Pemerintah Desa

1. Musyawarah merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh BPD,


Pemerintah Desa dan Unsur Masyarakat yang terdiri dari (Tokoh adat,
tokoh agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pendidikan, Perwakilan
Klp.Tani, Perwakilan Klp.Nelayan, Perwakilan Klp.Pengrajin,
Perwakilan Klp.Perempuan, Perwakilan Klp.Pemerhati dan perlindungan
anak, Perwakilan Klp.Masyarakat tidak mapan dan Unsur masyarakat
lain sesuai dengan kondisi social budaya masyarakat.
2. Yang di musyarahkan adalah hal yang bersifat strategis meliputi :
Penataan Desa, Perencanaan Desa, Kerja Sama Desa, Rencana Investasi
yang masuk ke Desa, Pembentuka BUM Desa, Penambahan dan
Pelepasan Aset Desa dan Kejadian Luar Biasa
3. Musyawarah di biayai ABPDes
■ Membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa
1. BPD membentuk Panitia Pemilihan Kades Serentak dan Kades Antar
waktu yang ditetapkan dengan keputusan BPD
2. Panitia terdiri dari perangkat desa dan unsur masyarakat yang
bertanggung jawab kepada BPD dan dapat diberhentikan dengan
keputusan BPD apabila tidak melaksanakan tugasnya. Dalam hal
jumlah panitia disesuaikan dengan beban tugas dan kemampuan
pembiayaan.
3. Yang dilakukan Panitia Pilkades Adalah :
■ Menyelenggarakan Musyawarah Desa Khusus Untuk Pemilihan
Kepala Desa Antar Waktu
Musyawarah desa khusus untuk pilkades antarwaktu yang bertujuan untuk
pengesahan Calon Kades terpilih yang di ajukan Panitia. Dengan
menyampaikan calon kades terpilih kepada panitia untuk disampaikan
kepada BPD dan selanjutanya BPD menyampaikan Calon Kades terpilih
tersebut kepada Bupati paling lama 7 (Tujuh) hari sejak diterimanya laporan
hasil pilkades antarwaktu dari panitia pemilihan.
■ Membahas dan Menyepakati Rancangan Peraturan Desa Bersama Kepala
Desa
1. Rancangan Peraturan Desa yang diusulkan BPD dan atau Kades
untuk dibahas dan disepakati diselenggarakan oleh BPD dalam
musyawarah BPD yang mana harus dibahas terlebih dahulu dalam
musyawarah internal BPD paling lambat 10 (Sepuluh) hari kerja
terhitung sejak rancangan Peraturan Desa diterima oleh BPD.
2. Pelaksanaan pembahasan rancangan peraturan Desa antara BPD dan
Kades untuk pertama kali dilakukan paling lama 30 (Tiga Puluh) hari
sejak pelaksanaan musyawarah internal BPD
3. Setiap pembahasan rancangan peraturan Desa dilakukan pencatatan
proses yang dituangkan dalam notulen musyawarah
■ Melaksanakan Pengawasan Terhadap Kinerja Kepala Desa
■ Melakukan Evaluasi Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintah Desa
■ Menciptakan Hubungan Kerja yang Harmonis dengan Pemerintah Desa dan Lembaga
Desa Lainnya
■ Melaksanakan Tugas Lain yang di atur dalam Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai