Anda di halaman 1dari 34

Teori Kecerdasan

Oleh:
Khikmah Novitasari, M.Pd
Teori-teori Kecerdasan
Kemampuan untuk Sikap intelektual
memecahkan atau menciptakan mencakup kecepatan
sesuatu yang bernilai bagi memberikan jawaban,
budaya tertentu (Gardner) penyelesaian, dan
kemampuan menyelesaikan
masalah (Munzert)

Kapasitas umum dari individu untuk


Kemampuan untuk
bertindak, berpikir rasional dan
Mengetahui problem serta kondisi
berinteraksi dengan lingkungan
baru, kemampuan berfikir abstrak,
secara efektif (David Wescler)
kemampuan bekerja, kemampuan
menguasai tingkah laku instingtif,
serta kemampuan menerima
hubungan yang kompleks (Stenberg)
Kisimpilinyi idilih....

“Kecerdasan merupakan kemampuan masing-


masing individu yang melibatkan proses
kognitif secara rasional dan menggunakan
daya pikir tersebut dalam memahami situasi
yang baru, serta untuk menciptakan hal-hal
baru yang bermanfaat.”
Multiple Intelligences
VERBAL MATEMATIS VISUAL MUSICAL
SPASIAL

INTERPERSONAL KINESTETIK NATURALIS INTRAPERSONAL


PEMBAGIAN KELOMPOK

No Nama Anggota Tokoh


Kelompok
1 Ayam Hasna, Suryawati, Elsa, B.J Habibie, Chairil Anwar
Iristy, Aulia, Anggi
2 Angsa Wafiddina, Didi Nini Towok, Ruben
Khurodatun’nisa, Hanifatul, Onsu
Nafisah, Salsabila, Fakhri
3 Burung Tyasa, Mega Ayu, Jeni, Leonardo Da Vinci, Ivan
Hantu Andien, Dody Gunawan
4 Bebek Anandini, Sri Rahmawati, Panji Petualang,Ayu
Miftahul, Fansisca, Kireina, Tingting
Avinna
5 Flaminggo Mutiara dwi, Dwiyanti, Jati, Cristiono Ronaldo, Kak Seto
Zumrotut, Meynice Rambu

6 Merak Risma, Wilda, Henny, Rodia, Mahatma Gandhi, Chairil


Asih Anwar
PENGARUH KETURUNAN DAN
LINGKUNGAN
Pengaruh Genetik
• Arthur Jensen: kecerdasan pada
umumnya diwariskan dan bahwa
lingkungan hanya berperan minimal
dalam mempengaruhi kecerdasan
• Indeks heritabilitas terhadap kecerdasan
meningkat seiring pertambahan usia
Pengaruh Lingkungan
• Modifikasi lingkungan dapat
mengubah skor IQ mereka secara
dramatis
• Aspek-aspek pengaruh lingkungan:
status sosial ekonomi, cara
orangtua berkomunikasi drngan
anak, dukungan orangtua,
lingkungan tempat tinggal, kualitas
sekolah
Perbandingan Kelompok

• Perbandingan-perbandingan lintas budaya


Orang-orang di budaya barat → penalaran & pemikiran.
Orang-orang di budaya timur → kesuksesan anggota-anggota komunitas dalam
berpartisipasi di peran-peran sosial.
Pedalaman Zambia → kepandaian & tanggung jawab
Pedalaman Kenya → kecerdasan akademik, kualitas-kualitas sosial, pemikiran
praktis dan pemahaman.
• Bias budaya dalam tes
Bias budaya → mengistimewakan orang-orang dari perkotaan, status sosioekonomi
menengah & orang-orang kulit putih.
Tes-tes adil budaya → tes-tes kecerdasan yang bertujuan menghindari bias budaya.
• Perbandingan-perbandingan etnis
Sebuah faktor penting yang mempengaruhi hasil tes kecerdasan adalah hambatan
stereotip.
• Perbandingan-perbandingan gender
Pria → area non-verbal, seperti spasial
Wanita → area verbal
2. Perkembangan Kecerdasan

Tes Kecerdasan Bayi

Stabilitas dan Perubahan Kecerdasan


Selama Masa remaja
Tes Kecerdasan Bayi
• Tes-tes kecerdasan bagi bayi seharusnya memuat
lebih sedikit soal verbal dibandingkan tes-tes IQ
untuk anak-anak yang lebih tua.
• Tes-tes kecerdasan untuk bayi lebih terkait dengan
perkembangan motorik perseptual.
• Tes-tes mencakup ukuran-ukran interaksi sosial.
• Skala Gesell
- Gesell mengembangkan suatu ukuran yang membantu
membedakan bayi-bayi normal & abnormal.
- Versi terakhir dari tes Gesell memiliki 4 kategori; perilaku
motorik, bahasa, adaptif dan personal-sosial
(Developmental Quotient)

• Skala Bayley untuk Perkembangan Anak


- Mendiagnosis keterbelakangan perkembangan dan
strategi-strategi perencanaan intervensi pada bayi usia 1
hingga 42 bulan.
- Ada 3 komponen; skala mental, skala motorik dan profil
perilaku bayi.
• Nilai total tes-tes kecerdasan bayi (Gesell & Bayley)
tidak memiliki korelasi kuat dengan skor IQ yang
dicapai di kemudian hari, pada masa kanak-kanak.
• Tes Fagan
- Tes Fagan berfokus pada kemampuan bayi untuk
memproses informasi seperti penyandian kelengkapan
objek,pendeteksian persamaan dan perbedaan
antarobjek, pembentukan representasi mental dan
pengulangan representasi tersebut.
- Tes Fagan memberikan hasil serupa pada bayi-bayi
dari budaya yang berbeda-beda.
3. Bentuk-bentuk Ekstrem
Kecerdasan dan Kreativitas

Keterbelakangan Mental

Bakat

Kreativitas
Keterbelakangan Mental
• Ciri paling khusus dari keterbelakangan mental
adalah kurang mencukupinya fungsi kecerdasan
• Keterbelakangan mental adalah sebuah kondisi
kemampuan mental yang terbatas di mana individu:

1. Memiliki IQ yang rendah, lazimnya dibawah


70 dalam tes kecerdasan tradisional.
2. Memiliki kesulitan beradaptasi dengan
kehidupan sehari-hari.
3. Menunjukkan karakteristik-karakteristik ini di
usia 18 tahun.
• Keterbelakangan mental dapat diklasifikasikan dalam
beberapa tingkat, yaitu sebagai berikut:

Tipe Keterbelakangan Rentang IQ Persentase


Mental
Ringan 55 – 70 89

Sedang 40 – 54 6

Berat 25 – 39 4

Sangat Berat Di bawah 25 1


• American Association on Mental Retardation
mengembangkan klasifikasi yang berbeda
berdasarkan tingkat dukungan yang dibutuhkan oleh
seseorang dengan keterbelakangan mental untuk
mampu melaksanakan tugas pokok sehari-hari.
Kadangkala (Intermittent) Dukungan diberikan hanya saat diperlukan. Individu mungkin
memerlukan dukungan yang periodik atau dalam jangka pendek selama
masa transisi kehidupan (seperti kehilangan pekerjaan atau krisis medis
yang akut). Dukungan bisa berintensitas rendah atau tinggi.

Terbatas Dukungan dilakukan secara intens dan relatif konsisten dari waktu ke
waktu. Dukungan ini bersifat terbatas tetapi tidak sporadis. Diperlukan
lebih sedikit staf dan biaya dibandingkan dukungan-dukungan yang lebih
intensif. Dukungan-dukungan ini diperlukan untuk membantu proses
adaptasi dari periode sekolah ke masa dewasa.

Ekstensif Dukungan dicirikan oleh keterlibatan reguler (sehari-hari) di beberapa


tempat (seperti di rumah atau saat bekerja) dan tidak ada batas waktu
(contohnya, dukungan dalam kehidupan di rumah).

Pervasif Dukungan diberikan konstan, sangat intens dan diberikan secara lintas
tempat. Dukungan ini bersifat seumur hidup. Dukungan ini umumnya
melibatkan lebih banyak campur tangan para staf dibandingkan
dukungan-dukungan yang lain.
• Keterbelakangan organik
Keterbelakangan mental yang disebabkan oleh
kekacauan genetik atau karena kerusakan
otak. IQ-nya antara 0 hingga 50.
Contoh: down sindrom akibat adanya
kromosom ekstra; sindrom X karena
kromosom X abnormal; cacat prakelahiran
(prenatal malformation); kekacauan
metabolisme; dan penyakit-penyakit yang
mempengaruhi otak.
• Keterbelakangan budaya keluarga
Para psikolog menduga bahwa kekurangan
mental ini seringkali merupakan akibat dari
masa pertumbuhan yang dijalani dalam
lingkungan intelektual dibawah rata-rata.
IQ-nya 55 dan 70.
Bakat
• Orang-orang berbakat memiliki kecerdasan tinggi
(IQ-nya 130 atau lebih) atau memiliki bakat yang
sangat superior dalam suatu hal.
• Secara umum, tidak ada relasi antara bakat dan
kekacauan mental yang ditemukan.
• Orang-orang berbakat cenderung lebih dewasa dan
memiliki lebih sedikit persoalan emosi dibandingkan
dengan yang lain dan tumbuh dalam iklim keluarga
yang positif.
Karakteristik Anak-anak Berbakat
1. Lebih maju
2. Memiliki irama sendiri
3. Hasrat untuk menjadi seorang ahli
Jalan Hidup Anak-anak Berbakat

• Individu-individu yang berbakat memiliki tanda-tanda


berkemampuan tinggi dalam bidang khusus pada usia yang
sangat muda, jauh sebelum pelatihan formal.
• Dukungan keluarga yang kuat juga berperan penting dalam
menjadikan anak berbakat.
• Anak-anak berbakat yang kurang tertantang dapat menjadi
pengacau, gemar membolos dan kehilangan minat berprestasi.
• Anak-anak dengan IQ yang sangat tinggi, pada umumnya akan
menjadi ahli-ahli dalam bidang yang mantap, akan tetapi
mereka tidak menjadi pencipta utama (Winner, 2000).
• Anak-anak berbakat tidak menjadi orang-orang dewasa yang
berbakat karena mereka telah dipaksa terlalu kuat orang tua
dan pendidik yang terlalu bersemangat.
Kreativitas
• Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir
dalam cara-cara yang baru dan tidak biasa serta
menghasilkan pemecahan masalah yang unik.

• Kecerdasan dan kreativitas bukan hal yang sama.

• Kreativitas memerlukan pemikiran yang divergen.

• Individu-individu menunjukkan kreativitas dalam


bidang-bidang spesifik.
4. Implikasi Pada Stimulasi Perkembangan
• Setiap individu memiliki semua delapan
kecerdasan
• Setiap individu dapat mengembangkan setiap
kecerdasan sampai optimal yang sesuai
dengan kemampuannya
• Kecerdasan–kecerdasan tersebut seringkali
berinteraksi dan berfungsi bersama-sama
dalam melakukan pekerjaan yang kompleks
• Ada beberapa cara menjadi intelligent di
setiap kategori kecerdasan
• Setting kelas untuk menstimulasi kecerdasan
majemuk anak

video

Anda mungkin juga menyukai