Anda di halaman 1dari 20

BENTUK-BENTUK KONSELING

RINDHA WIDYANINGSIH, M.A

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


KONSELING
KONSELING BUKANLAH “KOTAK
AJAIB” YANG MEMBERIKAN
SOLUSI MASALAH KLIEN

PROSES BELAJAR,
PENGENALAN DIRI,
PENGEMBANGAN DIRI

PEMBUATAN KEPUTUSAN DAN


TINDAKAN

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


DEFINISI KONSELING
• Smith (dalam Shertzer & Stone,1974)
• Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan
• Bantuan diberikan dengan menginterpretasikan fakta-fakta atau
data,baik mengenai individu yang dibimbing sendiri maupun
lingkungannya,khususnya menyangkut pilihan-pilihan dan rencana-
rencana yang dibuat.
• Mc. Daniel (1956)
• Konseling merupakan rangkaian pertemuan antara konselor
dengan klien.
• Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi kesulitan-
kesulitan yang dihadapi.
• Tujuan pemberian bantuan itu adalah agar klien dapat mandiri
mengambil keptusan sendiri, menyesuaikan dirinya,baik dengan
diri sendiri maupun dengan lingkungan.

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KONSELING
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
KONSELING (OKUN 1987)

Helper Helpee
Environment Environment

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
KONSELING

• Shertzer and Stone :keberhasilan/ kegagalan


proses konseling (sudut klien):
1.Kepribadian klien
2.Harapan klien
3.Pengalaman/ pendidikan klien

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Inisiatif
Motivasi untuk berubah
Tidak semua klien memiliki keinginan sendiri (
voluntary and self refered)
Ada yang enggan (reluctant) dalam sesi
konseling, biasanya yang dirujuk oleh orang
ketiga (misal dosen)
Klien yg resistent, klien yang tidak mau /
menolak perubahan sering mengatakan
“nggak tahu….”

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Bentuk Resistensi
Kategori Definisi Bentuk
Response quantity Klien membatasi jmlh info Silence, minimum talk,
resiistance pd konselor verbosity

Response content Mbatasi tipe info yg Intellectual talk, small


resistance diberikan talk, rhetorical
question, emotional
display

Response style Memanipulasi cara Discounting, editing,


resistance mengkomunikasikan info forgetting, false
promising

Logistic management Melanggar aturan dasar Poor appointment


resistance konsel keeping, payment delay

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


SETTING FISIK

Merujuk pada
Jangan ada
tempat, suhu,
yang
suasana, jarak
mengganggu
antara konselor
pada saat
dan konselI,
konseling.
pengaturan
Pasang tanda
perabot
dilarang masuk
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSELING

1
Kualitas Klien

2
Karakteristik Klien

3
Kesiapan Klien

4
Content Here
MASALAH PADA KONSELORNYA

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


MACAM-MACAM KONSELING

MACAM-MACAM KONSELING
Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya
Sesi konseling tunggal atau multiple

• Menurut penelitian Slavin dan Warner (1996, dalam


Geldard& Geldard, 2010), konseling jangka pendek atau
sesi konseling tunggal lebih sesuai dengan cara hidup
anak muda, sehingga lebih direkomendasikan untuk
dilakukan
• Walaupun sesi konseling bersifat tunggal, konselor
sebaiknya menyadari bahwa sesi pertama bisa juga
menjadi sesi terakhir, sehingga setiap sesi konseling
harus bersifat UTUH. Artinya semua fungsi dan tahap
konseling tetap dilakukan.
• Sesi konseling tunggal diharapkan dapat memberi
manfaat bahkan jika klien tidak kembali lagi pada
pertemuan selanjutnya.
Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya
Sesi konseling tunggal atau multiple

• Bila konselor merasa klien membutuhkan sesi


lebih panjang / lebih dari sekali, tawarkan
kepada klien
• Klien diberikan pilihan dan boleh memilih
apakah akan datang atau tidak pada sesi
berikutnya
• Jika pilihan tidak ditawarkan (dipaksa harus
datang) dapat menimbulkan resistensi
terhadap proses konseling di masa mendatang

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


2. KONSELING KELOMPOK

Konseling kelompok adalah proses konseling yang


dilakukan dalam setting kelompok, dimana konselor
berinteraksi dengan konseli dalam dinamika kelompok
untuk memfasilitasi perkembangan individu dan atau
membantu individu dalam mengatasi masalah yang
dihadapinya secara bersama-sama untuk membantu,
memberi umpan balik dan pengalaman

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


KONSELING ONLINE vs KONSELING TATAP MUKA

• Salah satu definisi konseling adalah “bentuk


pemberian bantuan yang diberikan konselor
kepada individu (klien) yang memiliki masalah dg
cara bertatap muka (face to face) antara konselor
dan kliennya.”
• Sesuai perkembangan zaman, e-counseling/cyber
counseling telah banyak dilakukan melalui email,
telpon, webcam, messaging di berbagai negara

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Konseling tatap muka eCounseling
Penelitian juga membuktikan e-
Telah terbukti efektif selama bertahun-tahun counseling dapat berlangsung efektif,
melalui penelitian (termasuk pembangunan bahkan kadang lebih efektif daripada
rapport) konseling tatap muka (termasuk
pembangunan raport)
Klien memiliki waktu tidak terbatas
Klien memiliki waktu 45 – 50 menit untuk
untuk menceritakan detil ceritanya
menceritakan kisahnya
melalui email
Stigma sosial dapat dihindari karena
Klien akan terlihat oleh orang lain sedang
individu tidak nampak di tempat
mengunjungi kantor konseling
konseling (lebih rahasia)

Klien dan konselor harus bertemu pada Klien dan konselor tidak harus bertemu
waktu dan lokasi yang telah ditentukan, di tempat dan waktu tertentu, lebih
biasanya jam kantor Senin-Jumat fleksibel

Lebih sulit bagi yang sedang sakit atau tidak


Lebih mudah diakses
immobile

Klien mungkin merasa cemas untuk bertemu Karena tidak terlihat, klien lebih merasa
secara langsung aman
Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya
Konseling tatap muka eCounseling
Ideal untuk klien yang lebih senang
Ideal untuk klien yang lebih mampu
berkomunikasi secara tertulis (melalui
berkomunikasi verbal
teks atau email)

Klien merasa ada situasi jeda (tidak tahu Dengan email, tidak ada jeda dalam
harus bicara apa) dalam sesi percakapan
Klien dapat merasa terintimidasi oleh
Perasaan terintimidasi oleh konselor
konselor misal karena penampilan, ras,
lebih rendah
agama, dll
Karena tertulis, klien dapat
Klien mungkin melupakan nasehat, arahan menyimpan tulisan (hasil chat atau
dan komitmen pada suatu sesi email) sehingga mudah mengingat
kembali
Empati dan perilaku dapat dibuat-buat
Empati dan perilaku tampak lebih nyata sehingga progress pun bisa tidak
diketahui secara pasti
Lebih sulit menggali informasi pada
Informasi langsung dapat digali klien yang kurang mampu menuliskan
masalah secara detil
Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya
TUGAS KELOMPOK MINGGU 3

• BUATLAH DAN JELASKAN BENTUK-BENTUK


KONSELING
• TUGAS KELOMPOK 5-6 ORANG
• DEADLINE 1 MINGGU
• DIUNGGAH PADA GOOGLE CLASSROOM

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai