Anda di halaman 1dari 18

2022

Sentuhan Islam Dan


Perubahan Ideologis
Dan Identitas.
Kelompok 16
Nama Anggota Kelompok

Yeni Fadilla 210160009

Noor
210160121
Asyikin

Dosen : Fidyati S.Pd.I. M.Ed


Jurusan Teknik Arsitektur
SENTUHAN ISLAM DAN PERUBAHAN IDEOLOGIS DAN
IDENTITAS
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama yang
ada di Indonesia. Selama masa kekuasaannya, Sultan Malik Al-Saleh
sudah berkuasa selama kurang lebih 29 tahun dari dari 1297 sampai
dengan 1326 M. Kerajaan Samudera pasai merupakan gabungan
dari Kerajaan Peurlak dan kerajaan pase.

Di era pemerintahan Sultan Malik Al Saleh, kerjaan Samudra Pasai


berkembang dan menjadi pusat perdangan karena banyak saudagar
dari Gujarat, Arab dan Cina yang saling berdatangan. Dan posisinya
juga sangat strategis sebagai pintu gerbang jalur perdagangan antara
India dan China, sehingga Samudra Pasai menjadi kerajaan dagang
yang maju.
0
1 Kedatangan Islam
Sejarah
Ke Indonesia.
Kedatangan Islam ke wilayah Nusantara dan penyebarannya kepada
golongan bangsawan dan rakyat umumnya dilakukan secara damai.
Saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada enam, yaitu saluran
perdagangan, pernikahan, tasawuf, pendidikan, kesenian, dan
politik.Masuknya agama Islam ke Nusantara tidak bersamaan dengan
berdirinya kerajaan Islam di Nusantara. Antara datangnya agama Islam
dengan berdirinya sebuah kerajaan Islam melintasi waktu yang cukup
lama. Sementara itu, sebelum agama Islam masuk, telah berdiri kerajaan
yang mendapat pengaruh agama Hindu dan Buddha.

Kerajaan pertama yang terbentuk dengan corak Islam ini merupakan


kerajaan Samudra Pasai yang berdiri pada abad ke-13. Kesultanan dan
peradaban Samudra Pasai merupakan induk kebudayaannya Islam di
Indonesia dan Asia Tenggara. Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam
yang hebat, tangguh dan telah mampu meletak peradaban Islam yang
sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan sistem pemerintahan yang baik
dengan batas-batas wilayah yang sangat jelas serta warisan budaya
keislaman yang masih bisadibuktikan sampai sekarang pada tulisan-
tulisan yang dipahat pada batu nisan
0
2
Teori Masuk Dan Berkembangnya
Islam Di Nusantara.
Teorinya ada 3, dan berikut ini
1. Teori Gujarat. penjelasannya:
Teori Gujarat merupakan teori yang mengungkapkan bahwa agama Islam
itu masuk ke Indonesia pada abad ke 13 dan pembawanya berasal dari
Gujarat(cambay), India.

Berikut ini dasar dari teori Gujarat :


 Kurangnya fakta-fakta yang menjelaskan tentang peranan dari bangsa
Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia ataupun Nusantara.
 Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur
Indonesia ke Cambay-Timur Tengah-Eropa.
 Adanya batu nisan Sultan Samudra pasai yaitu Sultan Malik al-Saleh
pada tahun 1297 yang mempunyai corak khas Gujarat.
2. Teori
terhadapMekkah.
Teori Mekkah merupakan teori yang baru muncul sebagai sanggahan
teori yang lama atau teori sebelumnya, yaitu teori Gujarat. Teori
ini mengungkapkan bahwasanya islam itu masuk ke Indonesia pada abad
ke-7 dan pembawa agama islam tersebut berasal dari Arab(Mesir).

Berikut ini dasar dari teori mekkah :


 Pada abad ke-7, tepatnya pada tahun 674, di sebuah pantai barat
Sumatra sudah terdapatnya perkampungan islam(Arab) dengan adanya
pertimbangan bahwa pedagang Arablah yang sudah mendirikan
perkampungan di Canton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan
berita yang ada di china.
 Kerajaan yang ada di Samudra Pasai menganut mazhab syafi’i. Hal itu
sesuai karena di Mesir dan di Mekkah pada saat itu mayoritasnya
menggunakan mazhab syafi’i. Sementara itu, Gujarat atau india
merupakan penganut mazhabnya Hanafi.
3. Teori Persia.
Pada teori Persia dijelaskan, bahwa Islam masuk ke Indonesia
dari Persia dan singgah di Gujarat pada abad ke-13. Dasar dari teori ini
yaitu adanya kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat islam
Indonesia, berikut ini dasar dari teori tersebut :
 Di Sumatra Barat, peringatan10 Muharram atau hari Asyura atas
meninggalnya Husein Bin Ali, cucu dari Nabi Muhammad disebut
dengan upacara Tabuik/tabut, sedangkan di pulau Jawa ditandai
dengan pembuatan bubur syuro.
 Penggunaan istilah bahasa Iran menggunakan system mengeja huruf
Arab untuk tanda-tanda dari bunyinya harakat.
 Adanya kesamaan ajaran sui yang dianut oleh syaik siti jenar dengan
sui dari Iran, yaitu Al-Hallaj.
 Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim pada tahun 1419 di
Gresik. Pendukung teori ini antara lain yaitu Umar Amir Husen dan
P.A. Hussein Jayadiningrat.
03
Sistem Pemerintahan
Dalam pemerintahan sebelum masuknya islam ke Indonesia,
pemerintahan yang bercorak Hindu-Buddha sudah berkembang terlebih
dahulu. Tetapi setelah masuknya islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak
Hindu-Buddha tersebut mengalami keruntuhan lalu peranannya
digantikan oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudra
Pasai.
Sistem dari pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar Sultan
atau Sunan. Komposisi masyarakat di Kerajaan Samudra Pasai sendiri
terbagi ke dalam beberapa, yang mana itu meliputi Sultan, golongan abdi
kerajaan, alim ulama, para pedagang dan hamba sahaya. Lalu Abdi
kerajaan terbagi lagi menjadi perdana Menteri, Menteri, tentara, pegawai
dan pesuruh. Walaupun orang Arab yang tinggal di Pasai tidak sebanyak
orang yang berasal dari India, orang Arab memberikan pengaruh yang
sangat kuat ke dalam sistem kerajaan, juga dalam menentukan kebijakan
sang raja. Apabila raja meninggal, maka tidak lagi dimakamkan di candi
ataupun dicandikan, tetapi akan dikubur secara islam.

[P.04]
04
Pengaruh Kedatangan Agama
Islam
Kehadiran Islam ke Samudera Pasai, tidak hanya merubah kontruks keimanan
tetapi juga merubah cara pandang dunia (worldview) seorang Meurah Silue.
Perubahan pandangan dunia ini membentuk ideologisasi politik dan identitas pola
pemerintahan dari seorang Meurah Silue. Melalui nilai-nilai keislaman ia
membangun peradaban pasal yang "baru". Ide-ide turunan al-Qur'an berupa dasar-
dasar memerintah, bentuk bentuk pemerintahan dan hubungan antara pemimpin
dengan rakyatnya ia aplikasikan dalam tata laksana pemerintahannya di Kerajaan
Samudera Pasai.

Pengaruh Islam pada Samudera Pasai terlihat dari perubahan aliran Syiah
menjadi Syafi'i yang mengikuti perubahan di Mesir. Saat itu, di Mesir sedang terjadi
pergantian kekuasaan dari Dinasti Fatimah beraliran Syiah kepada Dinasti Mameluk
beraliran Syafi'i. Dalam perkembangannya, aliran Syafi'i di Pasai disesuaikan
dengan adat istiadat setempat. Sehingga kehidupan sosial masyarakatnya merupakan
campuran Islam dengan adat setempat.
Pengaruh dari kedatangan agama islam ke Indonesia mendatangkan kecerdasan
dan kebudayaan bagi bangsa. Agama Islam pada gilirannya mengangkat bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang berbudaya, baik secara lahiriah maupun batin.

1. Kebudayaan lahiriah :
Tampak yang ada pada benda-benda budaya Islam, seperti bangunan masjid dan
surat yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Mimbar-mimbar masjid, serta ukiran-
ukiran yang berupa hiasan pada mimbar, kaligrafii yang sangat disenangi kaum
Muslimin, serta busana yang dikenal sebagai busana muslim juga merupakan
kebudayaan lahiriah yang lahir karena pengaruh agama Islam. Sementara itu.
2. Kebudayaan batiniah :
Kebudayaan ini muncul dengan berupa adat istiadat dan budi pekerti yang
terformat dari ajaran Islam yang membentuk kepribadian bangsa Indonesia.
Kepribadian bangsa, Pancasilam dan butir-butir yang terdapat di dalamnya itu
sebetulnya adalah manifestasi dari ajaran Islam. Dapat dikatakan bahwa seorang
Muslim adalah juga seorang Pancasilais sejati. Akidah Islam yang tertanam dalam
dada seorang Muslim menimbulkan semangat patriotisme untuk membela bangsa dari
cengkeraman penjajah
0
5
Nama-nama Sultan maupun Sulthanah
yang memimpin atau memerintah kerajaan
samudera pasai yaitu :
Nama-nama Sultan maupun Sulthanah yang memimpin
atau memerintah kerajaan samudera pasai yaitu :
1. Sultan Malik Al-Saleh 6. Sultanah Malikah
[1285-1297] Nahrasyisyah [1406-1428]
2. Sultan Muhammad Malik 7. Sultan Zainal Abidin II
Az-Zahir I/Muhammad I [1428-1438]
[1297-1326]
8. Sultan Shalahuddin
3. Sultan Mahmud [1438-1462]
Malik Az-Zahir II
[1326-1345] 9. Sultan Ahmad II
[1462-1464]
4. Sultan Mansur Malik Az-
Zahir II [1345-1349] 10. Sultan Abu Zaid Ahmad
III [1464- 1466]
5. Sultan Zainal Abidin I [1349-
1406]
11. Sultan Abu Zaid 16. Sultan Adlullah
Ahmad III [1464-1466] [1495-1506]

12. Sultan Mahmud 17. Sultan Muhammad Syah


[1466-1466] III [1506-1507]

13. Sultan Zainal 18. Sultan Abdullah


Abidin III [1468- [1507-1509]
1474]
19. Sultan Ahmad V
14. Sultan Muhammad Syah [1509-1514]
II
[1474-1495]
20. Sultan Zainal Abidin IV
15. Sultan Al-Kamil [1495-1495] [1514-1517]
SEKIAN
TERIMAKASIH !

Anda mungkin juga menyukai