Anda di halaman 1dari 39

REFERAT

PENATALAKSANAAN
NUTRISI PADA IBU HAMIL
DAN MENYUSUI

Ni Luh Eka Suprapti / C175181005

Pembimbing
dr. Ellen Wewengkang, SpOG (K)
PENDAHULUAN
Kehamilan → masa kritis di mana gizi ibu yang baik adalah
faktor penting yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.

Kekurangan gizi → kerusakan awal pada kesehatan, perkembangan


otak, kecerdasan, kemampuan sekolah, dan daya produksi yang
bersifat menetap, tidak dapat diperbaiki.

Menyusui → proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil


dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu.

Ibu menyusui perlu mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah


makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayinya.

Nutrisi ibu selama kehamilan dan menyusui mempengaruhi


pertumbuhan dan potensi perkembangan janin dan
berkontribusi pada kematangan bayi yang sehat.

Pritasari, 2017
TINJAUAN
PUSTAKA
Penatalaksanaan Nutrisi pada Ibu Hamil
Kebutuhan esensial untuk proses reproduksi sehat →
terpenuhinya kebutuhan energi, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral serta serat.

LiLA ≥
23,5 cm
IMT Pra
Masalah Gizi Protein
urine
negatif
hamil
(18,5 -
25,0)
pada Ibu Ibu hamil
Hamil Gula
sehat
dengan
Selama
darah status gizi hamil,
urine baik kenaikan BB
sesuai usia
negatif kehamilan

TD Normal
(Sistol <
120 Hb > 11
mmHg, gr/dl
Diastol <
80 mmHg)
Pritasari, 2017
Masalah Gizi Kurang yang banyak dijumpai pada ibu hamil

Kurang Energi Kronik (KEK) Anemia


• Anemia pada ibu hamil → Hb
• Timbulnya karena dalam jangka
<11 g/dl
waktu yang lama asupan energi
• Kekurangan zat besi →
(karbohidrat dan lemak) tidak
pembentukan sel darah
mencukupi kebutuhan tubuh.
• Penapisan ibu hamil risiko KEK merah tidak mencukupi
kebutuhan fisiologis tubuh,
→ Lingkar Lengan Atas (LiLA),
terutama pada kondisi hamil
bila LiLA < 23,5 cm → ibu hamil
dimana banyak terjadi
berisiko KEK
• Untuk memastikan KEK pada perubahan fisiologis tubuh.
ibu hamil → IMT pada Trimester
I, bila IMT pada Trimester I <
18,5 → ibu hamil didiagnosa
KEK

Pritasari, 2017
Kebutuhan Zat Gizi Saat Hamil
Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata (AKG, 2019) yang dianjurkan bagi ibu hamil
  Dewasa Saat Hamil
  19—29 30—49 Trimester I Trimester II Trimester III
Tahun Tahun
Energi (kkal) 2250 2150 +180 +300 +300
Protein (g) 60 60 +1 +10 +30
Lemak (g) 65 60 +2.3 +2.3 +2.3
Vitamin A (RE) 600 600 +300 +300 +300

Vitamin D (μg) 15 15 +0 +0 +0
Vitamin E (mg) 15 15 +0 +0 +0

Vitamin K (μg) 55 55 +0 +0 +0
Tiamin (mg) 1.1 1.1 +0.3 +0.3 +0.3
Riboflavin (mg) 1.1 1.1 +0.3 +0.3 +0.3

Niasin (mg) 14 14 +4 +4 +4
Asam folat (μg) 400 400 +200 +200 +200

Piridoksin (mg) 1.3 1.3 +0.6 +0.6 +0.6

Vitamin B12 (μg) 4.0 4.0 +0.5 +0.5 +0.5

Vitamin C (mg) 75 75 +10 +10 +10

Kalsium (mg) 1000 1000 +200 +200 +200


Fosfor (mg) 700 700 +0 +0 +0
Magnesium (mg) 330 340 +0 +0 +0

Besi (mg) 18 18 +0 +9 +9
Yodium (μg) 150 150 +70 +70 +70
Seng (mg) 8 8 +2 +4 +4
Selenium (μg) 24 25 +5 +5 +5
Mangan (mg) 1.8 1.8 +0.2 +0.2 +0.2
Fluor (mg) 3.0 3.0 +0 +0 +0
AKG, 2019
Air (ml) 2350 2350 +300 +300 +300
Prinsip Gizi Seimbang

Gambar 1. Piramida Gizi Seimbang


Prinsip Gizi Seimbang

• Faktor-faktor yang menunjukkan kebutuhan energi yang lebih besar : kehamilan


pada remaja (ketika pertumbuhan ibu menuntut nutrisi yang tersedia), kerja fisik
yang berat / aktivitas fisik yang tinggi, kehamilan ganda, dan infeksi atau
gangguan malabsorpsi → menurunkan penyerapan dan pemanfaatan nutrisi.

Energi Tabel 2. Kebutuhan kalori harian yang direkomendasikan sehubungan dengan


BMI pra-kehamilan dan berat badan ibu.

• Trimester 1 → selama tidak memulai kehamilan dengan simpanan energi


yang tidak mencukupi, tidak memerlukan lebih dari total asupan energi harian
yang direkomendasikan untuk wanita tidak hamil.
• Asupan tambahan pada trimester 2 dan 3 :
wanita kurus → 365 kkal / hari
wanita berat badan normal → 300 kkal / hari
wanita kelebihan berat badan / obesitas → 200 kkal / hari
Koletzko Berthold et al, 2019; Mecacci Federico et al, 2015
Prinsip Gizi Seimbang

• Karbohidrat → zat gizi makro meliputi gula, pati, dan serat.

Karbohidrat • Kebutuhan karbohidrat → 50—60% dari total energi yang


dibutuhkan, terutama yang berasal dari karbohidrat pati dan serat,
seperti nasi, sereal, roti, pasta, jagung, sagu, singkong, dan ubi
jalar.

• Protein → pembentukan sel-sel tubuh, pengembangan


jaringan, termasuk untuk pembentukan plasenta.
Protein
• Peningkatan protein : 1.1 g / kg / hari selama kehamilan dari
0.8 g / kg / hari untuk keadaan tidak hamil.
• Jenis protein yang dikonsumsi seperlimanya sebaiknya berasal dari
protein hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, yogurt, dan
selebihnya berasal dari protein nabati, seperti tahu, tempe, kacang-
kacangan.
Pritasari, 2017
Prinsip Gizi Seimbang

• Lemak → perkembangan janin dan pertumbuhan awal pascalahir.

• Asam lemak omega-3 DHA → perkembangan dan fungsi saraf


Lemak janin selama kehamilan.
• Kebutuhan lemak saat hamil sebaiknya tidak lebih dari 25% dari
kebutuhan energi total per hari.

• Kebutuhan minyak dalam pedoman gizi seimbang → 4 porsi (1


porsi minyak = 5 gram).

• Asupan harian yang direkomendasikan n-3 LC-PUFA pada


kehamilan 300 mg DHA → makan 2 porsi ikan per minggu,
dengan 1 porsi ikan berminyak seperti mackerel, herring, sarden
atau salmon.
• Wanita hamil yang tidak rutin makan ikan atau seafood harus
mengonsumsi suplemen setidaknya 200 mg DHA / hari.

Pritasari, 2017; Koletzko Berthold et al, 2019


Prinsip Gizi Seimbang

Vitamin → pembelahan dan pembentukan sel baru.


• vitamin A → meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel serta jaringan
janin
• vitamin B seperti tiamin, riboflavin, dan niasin → membantu metabolisme
Vitamin dan Mineral energi
• vitamin B6 → membantu protein membentuk sel-sel baru
• vitamin C → membantu penyerapan zat besi yang berasal dari bahan
makanan nabati
• vitamin D → membantu penyerapan kalsium

Mineral → proses metabolisme dalam tubuh,


• pembentukan sel darah merah (besi)
• pertumbuhan (yodium dan seng)
• pertumbuhan tulang dan gigi (kalsium)

Air → mengangkut zat-zat gizi lain ke seluruh tubuh dan membawa sisa
Air makanan keluar tubuh.
Kebutuhan pada ibu hamil lebih banyak → memperhitungkan kebutuhan
janin dan metabolisme yang lebih tinggi menjadi 10—13 gelas/hari.

Pritasari, 2017
Prinsip Gizi Seimbang

Tabel 3. Pedoman diet untuk ibu hamil

Gambar 2. Porsi dalam 1 Hidangan Makan

Berdasarkan penelitian Rosa M Ortega (2001), mempertimbangkan kriteria yang disarankan oleh sejumlah peneliti mengenai
jumlah porsi makanan dari setiap kelompok makanan yang harus diberikan pada ibu hamil ke dalam pola makannya.

Ortega Rosa M, 2002


Suplementasi Untuk Ibu Hamil

Zat Besi
• Pada ibu hamil, kebutuhan zat besi lebih tinggi daripada sebelum
hamil → meningkatkan massa hemoglobin karena adanya
penambahan massa tubuh ibu dan janin.

• Kebutuhan zat besi pada kehamilan 27 mg / hari.

• Pedoman WHO → suplementasi zat besi 30-60 mg zat besi elemental


sebagai bagian dari perawatan antenatal untuk mengurangi risiko berat
badan lahir rendah, anemia ibu dan defisiensi zat besi.

• Bahan makanan sumber zat besi yang terbaik → sumber makanan


hewani seperti daging dan hati.

• Zat besi yang berasal dari sumber makanan nabati, misalnya serealia,
kacang-kacangan, dan sayuran hijau, walaupun kaya zat besi, tetapi zat
besi tersebut mempunyai bioavailabilitas yang rendah sehingga hanya
sedikit sekali yang dapat diserap di dalam usus.

Pritasari, 2017; Mecacci Federico et al, 2015


Suplementasi Untuk Ibu Hamil

Asam Folat
• Jumlah yang dibutuhkan hingga trimester akhir kehamilan : 0,4 mg/hari.

• Pada wanita "berisiko" (kehamilan sebelumnya dengan NTD,


epilepsi yang diobati dengan valproate atau karbamazepin,
diabetes pragestasional, obesitas) direkomendasikan asupan 4 mg
/ hari.
• Idealnya, zat gizi ini dikonsumsi sebelum ibu mengalami
kehamilan → mengingat perkembangan susunan saraf pusat,
terutama terjadi dalam 8 minggu pertama kehamilan.

• Suplementasi asam folat juga dapat mengurangi risiko kelainan


struktural jantung dan kraniofasial.

• Sumber asam folat : sayuran berwarna hijau seperti brokoli dan


bayam, telur, dan daging.

Pritasari, 2017; Mecacci Federico et al, 2015


Suplementasi Untuk Ibu Hamil

Kalsium
• Kalsium → pembentukan tulang dan sel-selnya.
• Peluang terjadinya tekanan darah tinggi dalam kehamilan akan
meningkat bersamaan dengan kurangnya kalsium pada ibu.
• Kadar kalsium serum menurun → tingkat kalsium intraseluler
meningkat → penyempitan otot halus di pembuluh darah →
meningkatkan resistensi vaskular → tekanan darah sistolik dan
diastolik meningkat
• Beberapa formulasi garam kalsium :
 kalsium karbonat
 kalsium sitrat
 kalsium glukonat
• Rekomendasi WHO : 1,5–2,0 g/hari kalsium elemental mulai 20
minggu kehamilan
• Sumber kalsium : telur, susu, keju, mentega, daging, ikan, dan
bayam.

Pritasari, 2017; Widiastuti, 2018; Omotayo, 2016


Suplementasi Untuk Ibu Hamil

Yodium
• Yodium → produksi hormon tiroid, untuk perkembangan saraf normal
selama kehamilan dan anak usia dini.

• Asupan yodium :
WHO → 200 mcg / hari
IOM → 220 mcg / hari
American Thyroid Society → 220-250 mcg / hari

• Deplesi yodium ibu yang parah → hipotiroidisme janin yang parah,


mengganggu mielinisasi sistem saraf pusat, menentukan
keterlambatan perkembangan dan kretinisme.

• Gejala sisa pada ibu → infertilitas, aborsi spontan, lahir mati, kelahiran
prematur, dan preeklamsia.

• The American Thyroid Association and the Endocrine Society →


suplementasi dengan 100 hingga 200 mikrogram yodium selama
kehamilan.

Mecacci Federico et al, 2015


Suplementasi Untuk Ibu Hamil

Vitamin D
• Kekurangan vitamin D pada kehamilan → peningkatan risiko pre-
eklamsia, diabetes mellitus gestasional, bayi kecil untuk usia
kehamilan, gangguan pembentukan kerangka janin yang
menyebabkan riketsia bayi dan berkurangnya massa tulang, serta
kondisi spesifik jaringan lainnya.

• IOM menetapkan kadar serum 25 (OH) D > 50 nmol / L (atau 20


ng / ml) → cukup untuk wanita hamil
Peneliti lain berpendapat bahwa tingkat optimal harus ditetapkan

lebih tinggi (> 75 nmol / L atau 30 ng / ml)


• Beberapa perkumpulan ilmiah → suplementasi 400 U (10
mikrogram setiap hari) vitamin D untuk semua wanita hamil.

Mecacci Federico et al, 2015; Kominiarek Michelle A., Priya Rajan, 2016
Suplementasi Untuk Ibu Hamil

Vitamin A
• Untuk diferensiasi dan proliferasi sel, perkembangan tulang belakang,
jantung, mata, dan telinga.

• Suplemen maksimal saat hamil : 8000 IU / hari

• Dosis vitamin A yang berlebihan (> 10.000 IU / hari) → cacat


kranial-wajah (wajah, langit-langit, telinga) dan cacat lahir jantung.

Kominiarek Michelle A., Priya Rajan, 2016


Pola Hidup Bersih dan Sehat

Pemberian imunisasi
• Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) untuk
Menjaga kebersihan tubuh mencegah penyakit tetanus
Menghilangkan sumber berbagai • Dapat diiberikan menjelang menikah.
macam penyakit infeksi Namun, bila terlewat, bisa diberikan
saat hamil sebanyak dua kali dengan
jarak satu bulan dan harus sudah
lengkap 2 bulan sebelum persalinan

Cukup tidur Tidak merokok, menggunakan


Kebutuhan tidur ibu hamil pada narkoba, dan mengonsumsi
dasarnya sama dengan orang alkohol
dewasa, yakni 8 jam per hari Dapat memberikan dampak yang
tidak baik, bahkan serius, terhadap
bayinya

Pritasari, 2017
Aktivitas Fisik
Melakukan aktivitas fisik
Peredaran darah akan lebih lancar dan pengiriman oksigen ke seluruh
jaringan tubuh akan lebih baik → kebugaran tubuh terjaga dan daya tahan
tubuh meningkat

Jalan Santai
• dilakukan di sekitar rumah, di taman, dan tempat-
tempat lain yang banyak pepohonannya
• selama sekitar 30 menit, 2—3 kali per minggu
Senam Hamil
• menjaga kelenturan sendi-sendi dan mempertahankan
fleksibilitas
• memperkuat sistem otot, merangsang peredaran darah,
memperlancar proses persalinan, serta membuat perasaan
tenang dan relaks selama persalinan
Berenang
• 5—10 menit pada kali pertama atau kedua
berenang
• berendam atau berjalan-jalan di dalam kolam air
Pritasari, 2017
Pemantauan Berat Badan Sehat
Berat badan ibu sebelum kehamilan atau pada awal kehamilan
penting untuk dijadikan dasar guna mengetahui pola pertambahan
BB-nya selama hamil.

Refleksi pertambahan BB ibu


Trimester I
perubahan cadangan ibu dan perubahan fisiologis tubuh ibu,
serta pembentukan organ tubuh janin dan pembentukan
plasenta

Trimester II
hasil utama dari pertumbuhan dan perkembangan janin

Trimester III
perubahan tubuh ibu yang lebih besar, juga disebabkan
pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan janin, serta
meningkatnya volume cairan

Pritasari, 2017
Pertambahan Berat Badan (BB)

0—10 minggu 10—20 minggu 20-30 minggu 30—40 minggu


0,065 kg/minggu 0,335 kg/minggu 0,45 kg/minggu 0,35 kg/minggu

Tabel 4. Rekomendasi kenaikan berat badan kehamilan yang diusulkan berdasarkan cutoff points
BMI regional Asia

Pritasari, 2017; Nguyen Hoang Anh, 2019


Kondisi Khas dan Permasalahan

• Makanlah dalam porsi kecil tetapi sering


Hiperemesis • Makan makanan kering
Gravidarum • Makanan berkarbohidrat tinggi
• Makanan dan minuman berkadar air tinggi

• Mengonsumsi makanan kaya zat besi


• Suplemen 250 mg zat besi dalam bentuk sulfas
Anemia
ferrosus (atau setara 60 mg besi elemental)
dan 400 mikrogram asam folat

• Pola makan bergizi seimbang dan mengonsumsi


Sembelit lebih banyak makanan berserat tinggi
(Konstipasi) • Banyak minum kira-kira 3 liter per hari

Pritasari, 2017
Kondisi Khas dan Permasalahan

• Diet untuk mempertahankan kadar gula dalam


Diabetes darahnya selama kehamilan
Gestational • Energi 1.700—2.000 kkal per hari sesuai kondisi
masing-masing
• Lakukan aktivitas ringan → memperlancar
peredaran darah, mempertahankan kadar gula
darah, serta membuat ibu lebih rileks
• Ibu hamil dianjurkan memeriksakan gula
darahnya agar diabetes gestasional dapat segera
terdeteksi

Pritasari, 2017
Tabel 5. Diet rendah Glycemic Index (GI) yang direkomendasikan untuk ibu hamil Asia dengan GDM

Nguyen Hoang Anh, 2019


Kondisi Khas dan Permasalahan

• Umumnya terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan


Hipertensi tekanan darah rutin (pemeriksaan prenatal).
• Hipertensi → tekanan darah 140/90 mmHg atau
lebih
• Hipertensi pada kehamilan → meningkatkan risiko
kematian janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan
pertumbuhan.
• Perlu dilakukan pemantauan tekanan darah dan
urine, karena kadang-kadang preeklamsia tidak
memunculkan gejala klinis, sementara keadaan
preeklamsia ini dapat berkembang menjadi eklamsia.
• Yuan Cao et al. (2020) → hubungan terbalik antara
kepatuhan ke diet DASH dan kemungkinan
preeklamsia.

Pritasari, 2017; Cao Yuan et al, 2020


Tabel 6. Komposisi makanan untuk diet DASH

Cao Yuan et al, 2020


Penatalaksanaan Nutrisi pada Ibu Menyusui
Pengaturan pola makan Ibu menyusui → makanan yang menjamin pembentukan air susu
yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Tabel 6. Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata (AKG, 2019) yang dianjurkan bagi ibu menyusui
  Dewasa Saat Meyusui
  19—29 Tahun 30—49 Tahun 6 bln pertama 6 bln kedua
Energi (kkal) 2250 2150 +330 +400
Protein (g) 60 60 +20 +15
Lemak (g) 65 60 +2.2 +2.2
Vitamin A (RE) 600 600 +350 +350
Vitamin D (μg) 15 15 +0 +0
Vitamin E (mg) 15 15 +4 +4

Kebutuhan Vitamin K (μg)


Tiamin (mg)
55
1.1
55
1.1
+0
+0.4
+0
+0.4

Zat Gizi pada


Riboflavin (mg) 1.1 1.1 +0.5 +0.5
Niasin (mg) 14 14 +3 +3
Asam folat (μg) 400 400 +100 +100

Ibu Menyusui Piridoksin (mg)


Vitamin B12 (μg)
1.3
4.0
1.3
4.0
+0.6
+1.0
+0.6
+1.0
Vitamin C (mg) 75 75 +45 +45
Kalsium (mg) 1000 1000 +200 +200
Fosfor (mg) 700 700 +0 +0
Magnesium (mg) 330 340 +0 +0
Besi (mg) 18 18 +0 +0
Yodium (μg) 150 150 +140 +140
Seng (mg) 8 8 +5 +5
Selenium (μg) 24 25 +10 ±10
Mangan (mg) 1.8 1.8 +0.8 +0.8
Pritasari, 2017; AKG, 2019 Fluor (mg) 3.0 3.0 +0 +0
Air (ml) 2350 2350 +800 +650
Makronutrien

Energi Kebutuhan energi ASI Eksklusif sejak lahir hingga 6 bulan


pascapersalinan → 500 kkal / hari

Pada wanita bergizi baik, kebutuhan energi untuk menyusui disubsidi


oleh mobilisasi penyimpanan jaringan (sekitar 170 kkal per hari) →
penambahan energi 6 bulan pertama 330 kkal

Usia 7 - 12 bulan, produksi ASI rata-rata 600 ml / hari → penambahan


energi 400 kkal per hari

Penambahan kalori → cadangan lemak, pertumbuhan payudara,


pertumbuhan bayi yang disusui, dan peningkatan BMR

Pritasari, 2017; Mecacci Federico et al, 2015


Makronutrien

• Tambahan protein → pertumbuhan payudara dalam pembentukan ASI


Protein
• Kebutuhan protein selama 1 tahun pertama menyusui → 75 - 80 g
protein per hari

Lemak • Asam lemak → pertumbuhan payudara dan sintesis prostaglandin


• Kebutuhan lemak dapat dipenuhi 25-30% dari total kalori

Karbohidrat • Kebutuhan karbohidrat → sisa kebutuhan kalori setelah dikurangi


lemak dan protein

Pritasari, 2017
Mikronutrien

Asam Askorbat
• Direkomendasikan tambahan
45 mg/hari dari kebutuhan
asam askorbat untuk wanita
menyusui
• Meningkatkan absorbsi besi di
Asam folat usus
• Folat berperan dalam sintesis
DNA → sangat esensial untuk
proses menyusui
• Akibat defisiensi folat →
anemia megaloblastik
• Folat sebaiknya diberikan pada
masa konsepsi → menurunkan
risiko kejadian NTD

Pritasari, 2017
Prinsip Pemberian Makanan pada Ibu Menyusui
Minuman dan Makanan Pantangan Ibu Menyusui

Minuman yang mengandung alkohol Makanan yang mengiritasi saluran pencernaan


• memberikan dampak yang buruk • kubis, brokoli dan paprika → menghasilkan gas
terhadap perkembangan saraf bayi dan membuat kembung
• mengurangi jumlah ASI yang • buah-buahan yang mengandung sitrus seperti
diproduksi ibu jeruk, lemon, dan sejenisnya serta makanan yang
pedas → iritasi pada saluran pencernaan bayi

Makanan yang berasal dari laut Makanan yang menimbulkan alergi


• mengandung mercury → dampak • produk olahan dengan bahan dasar
yang buruk terhadap perkembangan susu, kedelai, gandum, telur, kacang-
saraf bayi kacangan, jagung seperti es krim, keju,
yogurt → menimbulkan gejala alergi
seperti diare, bercak kemerahan, sakit
perut, dan muntah

Minuman yang mengandung kafein Makanan yang mengurangi produksi ASI


• menyebabkan bayi menjadi susah • pepermint, petersely, parsley yang merupakan
tidur dan rewel campuran pada teh, sop, obat-obatan herbal →
• iritasi pada saluran pencernaan bayi mengurangi jumlah ASI yang diproduksi ibu

Pritasari, 2017
Masalah Gizi pada Ibu Menyusui

Anemia zat gizi besi

• Penyebab utama → kekurangan zat besi (Fe) dan asam folat


• Sumber makanan yang mengandung zat besi yang mudah diabsopsi tubuh
manusia → sumber protein hewani seperti ikan, daging, telur
• Sayuran seperti daun singkong, kangkung dan bayam juga mengandung zat
besi akan tetapi lebih sulit absorpsinya di dalam tubuh
• Asupan folat → pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah
• Penyebab langsung dan tidak langsung defisiensi Fe
 Jumlah Fe dalam makanan tidak cukup
 Ketersediaan Fe dalam makanan kurang
 Kualitas & kuantitas makanan kurang
 Sosial ekonomi rendah
 Penyerapan zat besi dalam tubuh rendah
 Komposisi makanan kurang beraneka ragam
 Terdapat zat penghambat penyerapan zat besi, minum tablet besi
dengan tablet kalsium sehingga zat besi tidak dapat diserap maksimal
 Defisiensi vitamin C
 Kebutuhan zat besi yang meningkat
 Kehilangan darah
Pritasari, 2017
Masalah Gizi pada Ibu Menyusui

Kekurangan vitamin A

• Pemberian suplementasi vitamin A setiap minggunya, sebelum kehamilan,


pada masa kehamilan serta setelah melahirkan akan menaikkan konsentrasi
serum retinol ibu → menurunkan penyakit rabun senja, menurunkan
mortalitas yang berhubungan dengan kehamilan hingga 40%.
• Pada bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi sangat bergantung pada
vitamin A yang terdapat dalam ASI.
• Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih
tinggi terkena Xeropthalmia.
• Mengatasi defisiensi vitamin A
 menambah asupan makanan yang mengandung vitamin A : wortel,
pepaya, tomat
 suplementasi vitamin A 200.000 SI setelah melahirkan dan kedua
selambat-lambatnya 6 minggu setelah mengonsumsi tablet yang
pertama

Pritasari, 2017
Masalah Gizi pada Ibu Menyusui
Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY)
• GAKY → gondok atau pembengkakan kelenjer tiroid di leher dan kretinisme
• Pada ibu menyusui, kekurangan yodium → pengaruh negatif pada sistem
otak dan syaraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah
• Asupan harian yodium ibu menyusui yang harus dipenuhi → 250 mg per hari
• Yodium dapat diperoleh dari :
 makanan laut
 mengkonsumsi garam yang mengandung yodium

Pritasari, 2017
KESIMPULAN
Pengaturan pola makan Ibu menyusui
adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas
dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.

Pada kehamilan, bukan hanya harus


dapat memenuhi kebutuhan zat gizi
untuk ibu hamil sendiri, melainkan
juga untuk janin yang dikandung.

Nutrisi ibu selama kehamilan dan


menyusui mempengaruhi
pertumbuhan dan potensi
perkembangan janin dan berkontribusi
pada kematangan bayi yang sehat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai