0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
0 tayangan6 halaman
Dokumen ini membahas proses pengecilan ukuran kacang-kacangan untuk pembuatan minyak, termasuk ekstrasi dan pengepresan. Ekstrasi dapat dilakukan dengan rendering, yang memanaskan kacang pada suhu tinggi untuk memecah selnya, atau dengan pelarut organik seperti n-heksana. Pengepresan mekanis digunakan untuk memisahkan minyak dari bahan berkadar minyak tinggi menggunakan pres hidrolik atau ber
Dokumen ini membahas proses pengecilan ukuran kacang-kacangan untuk pembuatan minyak, termasuk ekstrasi dan pengepresan. Ekstrasi dapat dilakukan dengan rendering, yang memanaskan kacang pada suhu tinggi untuk memecah selnya, atau dengan pelarut organik seperti n-heksana. Pengepresan mekanis digunakan untuk memisahkan minyak dari bahan berkadar minyak tinggi menggunakan pres hidrolik atau ber
Dokumen ini membahas proses pengecilan ukuran kacang-kacangan untuk pembuatan minyak, termasuk ekstrasi dan pengepresan. Ekstrasi dapat dilakukan dengan rendering, yang memanaskan kacang pada suhu tinggi untuk memecah selnya, atau dengan pelarut organik seperti n-heksana. Pengepresan mekanis digunakan untuk memisahkan minyak dari bahan berkadar minyak tinggi menggunakan pres hidrolik atau ber
Proses ekstraksi pada pembuatan minyak kacang di
lakukan dengan dua cara antara lain,rendering dan esktrasi menggunakan pelarut. Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu komponen dari suatu bahan yang terdiri atas dua atau lebih komponen dengan cara melarutkan salah satu komponen dengan pelarut yang sesuai. Rendering adalah salah satu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang di duga mengandung minyak dengan kadar air tinggi. Bertujuan untuk menggumpal kan protein pada dinding sel bahan dan untuk memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah di tembus oleh minyak yang terkandung di dalamnya.
Rendering di lakukan dengan dua cara yaitu.
1. Wet rendering Wet rendering adalah proses rendering dengan menambahkan sejumlah air selama proses nya.proses rendering di lakukan pada ketel terbuka atau tertutup dengan suhu tinggi serta tekanan 40-60 pound tekanan uap (40-60 PSI).bahan yang akan di ekstraksi di tempat kan pada ketel yang di lengkapi alat pengaduk, kemudian air di tambah kan dan campuran tersebut di panaskan perlahan lahan sampai suhu 50°C sambil di aduk.minyak yang terektrasi akan naik ke atas dan kemudian di pisahkan.peralatan yang di gunakan adalah autocave atau di- gester.proses ini berlangsung selama 4-6jam . 2.Dry rendering Proses ini di lakukan tanpa menambahkan air selama proses rendering berlangsung.proses ini di lakukan dalam ketel yang terbuka dan di lengkapi dengan steam jacket.serta alat pengaduk (agitator).bahan di masukkan dalam ketel, kemudian di panasi sambil di aduk . Pemanasan di lakukan pada suhu 220°-230°F. Ampas bahan yang di esktrasi akan di endapkan pada dasar ketel. Minyak atau lemak yang di hasilkan di pisahkan dari ampas yang telah mengendap dan pengambilan Minyak di lakukan dari bagian atas ketel . 3.Ektrasi dengan pelarut Prinsip esktrasi dengan pelarut adalah melarutkan minyak dalam pelarut minyak atau lemak .pelarut yang di gunakan adalah pelarut organik, misalnya N-heksan ,Etanol,dan petroleum eter.alat Esktrasi yang sering di gunakan adalah soxhlet.pada proses ekstraksi,kadar solute dalam solven di pengaruhi oleh lama nya Waktu ekstraksi , jumlah sirkulasi,suhu,dan jenis pelarut. PENGEPRESAN Pengepresan termasuk dalam proses pembuatan minyak secara mekanis.cara ini di lakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi 30-70%.sebelum minyak atau lemak di pisah kan dari bijinya ,di perlukan perlakuan pendahuluan yaitu pembuatan sepihan,perajangan,dan penggilingan atau pemasakan.di antara alat yang di gunakan adalah mesin pres hidrolik dan pres expeller atau pres berulir. SEKIAN