peristiwa masa lalu, penyelesaian yang diharapkan dapat menghasilkan arus keluar dari
sumber daya perusahaan dalam mewujudkan manfaat ekonomi.
Dengan kata lain, liabilitas merupakan suatu usaha yang harus dikeluarkan karena sebab
adanya transaksi atau peristiwa di masa lalu yang diharapkan dapat mendatangkan manfaat
ekonomi di masa mendatang.
Menurut Kohler (1970), hutang atau liabilitas terjadi karena
beberapa faktor berikut ini:
KONTINJENSI
Pada prinsipnya, kewajiban diakui pada saat keharusan telah
P
mengikat akibat transaksi yang sebelumnya telah terjadi. E
Mengikatnya suatu keharusan harus dievaluasi atas dasar kaidah
pengakuan. N
G
Sebelum masuk ke pembahasan kaidah atau aturan pengakuan
kewajiban, kewajiban ini melalui 3 tahap perlakuan, yaitu: A
• Penanggungan (pengakuan terjadinya) K
• Penelusuran, dan
• Pelunasan (penyelesaian)
U
A
N
P
E
Pengakuan dilakukan setelah suatu kewajiban terukur dengan
N cukup pasti. Penentuan kos kewajiban pada saat terjadi paralel
G dengan pengukuran asset.
U
K Terjadinya kewajiban pada umumnya disertai dengan
pemerolehan asset atau timbulnya biaya. Pemerolehan asset
U dapat berupa penguasaan barang dagangannya atau asset
R nonmoneter lainnya yang terjadi dari transaksi pembelian.
A
N
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Penyajian Kewajiban Lancar, dalam prakteknya kewajiban lancar biasanya
dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan
pada nilai penuh jatuh temponya. Karena singkatnya priode waktu yang
terlibat, yang sering kali kurang dari satu tahun.
Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat Jurnal sebagai Berikut:
ANALISIS:
1. Transaksi tanggal 5 dan 10 Pebruari 2011 merupakan transaksi
penerimaan pendapatan yang biasa dan hanya mempengaruhi akun
kas dan akun pendapatan.
2. Jika pendapatan langsung disetorkan ke rekening Kas Daerah
oleh wajib pajak/wajib retribusi, maka bendahara penerimaan
tidak menerima kas terlebih dahulu. Transaksi ini akan dicatat pada
Jurnal Umum.
TERIMA KASIH