TOKOH-TOKOH FILSAFAT
KAUM SOFIS DAN
SOKRATES
MUNCULNYA KAUM SOFIS
Kaum sofis merupakan periode akhir dari Setelah perang dengan Persia usai pada tahun 449
Filsafat Yunani Kuno hingga kemudian SM, Athena berkembang pesat di dalam bidang
muncul periode Yunani Klasik yang politik dan ekonomi. Perikles adalah tokoh yang
diwawali Socrates. Tetapi Kaum Sofis ini berhasil memimpin Athena saat itu hingga Athena
hidup pada zaman yang sama dengan berhasil menjadi pusat seluruh Yunani.
Socrates. Para filsuf kaum Sofis ini antara Sebelumnya, filsafat dan ilmu pengetahuan lain
lain Protagoras dari Abdera, Xeniades dari kurang berkembang di Athena, melainkan di
Korintus, Gorgias dari Leontioni, Lycophron, tempat-tempat lain. Namun setelah Athena
Prodikos dari Keos, Thrasymakos dari menjadi pusat politik dan ekonomi Yunani, dengan
Chalcedon, Hippias dari Elis, Antiphon dan segera Athena juga menjadi pusat dalam bidang
Kritias dari Athena. intelektual dan kultural.
2
KARAKTERISTIK KAUM SOFIS
3
Pertama Kedua Ketiga
retorika, lebih mementingkan kebenaran tergantung pada ruang para Kaum Sofis ketika mengajar
seolah-olah benar dan diakui dan budayanya. Kebenaran di satu muridnya lebih konkrit dengan
orang sebagai benar daripada wilayah dengan wilayah lainnya tujuan agar muridnya menjadi
kebenaran yang memang benar. berbeda. Yang ketiga, bahwa tidak pintar dan pandai berdebat,
Cara gampangnya adalah “tidak ada kebenaran yang absolut, sehingga mendapatkan posisi
apa-apa untuk menyebar semua kebenaran yang ada sosial yang tinggi dalam
kebohongan asal yang dibohongi “tergantung” atau relatif. Setiap masyarakat.
tidak tahu”. orang melihat kebenaran dengan
sudut pandang masing-masing
orang.
4
BIOGRAFI GORGIAS DAN
PEMIKIRANNYA
5
Pemikiran tokoh
PERTAMA KEDUA
mencari keterangan tentang asal bagaimana peran
usul yang ada. manusia sebagai makhlukyang
mempunyai kehendak berfikir
karena itulah yang nantinya
akanmenentukan sikap hidupnya.
7
Pemikiran tokoh
PERTAMA KEDUA
ajaran pengenalan, “Manusia Seni Berdebat Di dalam karya lain
adalah pengenalan, yaitu “Manusia yang berjudul "Pendirian-Pendirian
adalah ukuran untuk seg ukuran yang Bertentangan" (Antilogiai).
untuk segala-galanya: untuk hal-hal
yang ada sehingga mereka ada, dan
untuk hal-hal yang tidak ada
sehingga mereka tidak ada”.
9
Pemikiran tokoh
PERTAMA KEDUA
Kepercayaan Terhadap Akal Mencintai Dialog dan Diskusi
Manusia