Anda di halaman 1dari 13

Kedudukan Fisafat Manusia

Yadi Supriadi., S.Sos., M.Phil., M.I.Kom


Beberapa Pemahaman Filsafat
1. Filsafat sebagai suatu sikap (menyelesaikan kehidupan secara reflektif
(mendalam )
2. Filsafat sebagai suatu metode (metode berfikir reflektif, induksif, synoptic)
3. Filsafat merupakan sekelompok teori-teori atau system pemikiran ( dari
para filsuf : Sokrates, Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Spinoza, Hegel,
Karl Marx dll).
4. Filsafat merupakan kelompok persoalan (dibicarakan oleh filsuf -filsuf dari
dulu)
5. Filsafat merupakan analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna dari
kata-kata atau pengertian-pengertian.
6. Filsafat merupakan suatu usaha untuk memperoleh pandangan secara
menyeluruh, artinya berusaha menggabungkan kesimpulan-kesimpulan dari
pelbagai ilmu dan pandangan dunia secara konsisten.
Objek Filsafat

Objek material ialah menyelidiki segala sesuatu yang tak


terbatas, dengan tujuan memahami hakikat ada (realitas
dan wujud).

Objek formal ialah metodologi, sudut, atau cara pandang


khas filsafat, pendekatan dan metode untuk meneliti atau
mengkaji hakikat yang ada dan mungkin ada —baik yang
konkret fisik dan bukan fisik; abstrak dan spiritual; maupun
abstrak logis, konsepsional, rohaniah, nilai-nilai agama,
dan metafisika, bahkan mengenai Tuhan pencipta dan
penguasa alam semesta

Patung ‘The Thinker’ karya Auguste


Rodin menjadi simbol kagungan manusia
yang membedakannya dengan makhuk
lain yang ada di muka bumi
Modus Filsafat

Cara berpikir secara sistematis tentang segala sesuatu


SPEKULATIF yang ada untuk upaya pencarian tentang tatanan dari
keseluruhan pengetahuan dan pengalaman.

Berupaya menentukan standar pengujian nilai,


MODUS tindakan, dan apresiasi seni. Mengkaji apa yang kita
PRESKRIPTIF
FILSAFAT maksud dengan benar dan salah, baik dan buruk,
serta indah dan jelek.

Memusatkan perhatian pada kata-kata dan maknanya


atau menyelidiki pengertian-pengertian tertentu.
ANALITIS Contohnya, “sebab”, “pikiran”, “kebebasan akademis”,
dan “kesamaan kesempatan” agar dapat menilai
makna yang sesuai dalam konteks yang berbeda-
beda.
Metode Filsafat
Metode filsafat merupakan alat penilaian atau pengkajian filsafat. Pengkajian filsafat terdiri dari;

1. Analisis filosofis
2. Analisis logis
3. Inferensi.

Unsur Metodologi Penelitian Filsafat meliputi :


4. Interpretasi
5. Induksi dan deduksi
6. Koherensi-intern
7. Holistik
8. Kesinambungan historis
9. Idealisasi
10. Komparasi
11. Heuristik
12. Analogis
13. Deskripsi
Filsafat Manusia
Kajian Awal Tentang Manusia
- Tibalah saatnya bagi kita untuk berpisah – aku akan menjalani kematian, sedangkan kalian terus
menjalani kehidupan. Yang manakah diantara kita yang menempuh perjalanan yang lebih baik adalah
suatu hal yang tak diketahui oleh siapapun, kecuali Tuhan -

• Kalimat di atas adalah sepenggal penyataan • “Gnothi seauton”, kata Sokrates.. Kenalilah dirimu
Sokrates yang dicatat Plato, sesaat sebelum sendiri. Pernyataan ini sejalah dengan hadist qudsi
gurunya harus menjalani hukuman mati, yang ‫ ف ق د عرفربّه‬،‫ف فس ه‬
‫م نعر ن‬ “ “Man arafa nafsahu faqad
menyiratkan tentang apa itu tujuan manusia arafa Rabbahu” (Barangsiapa mengenal dirinya,
• Sokrates dianggap sebagai filsuf awal yang maka ia mengenal Tuhannya)
memposisikan manusia sebagai titik tolak dalam • Dari sisi inilah Sokrates layak disematkan sebagai
berfilsafat peletak dasar Filsafat Manusia.
• Menurut Sokrates, berbagai spekulasi tentang
hakikat dunia tidak memberikan manfaat apapun
bagi kemanusian. Ia dengan segera meninggalkan
kajian yang lama dibahas Thales, Phytagoras, atau
Anaximandes yang fokus soal alam semesta
Diskursus Manusia

Jasmani - Ruhani Independen - Determinan

Pro-Life – Pro-Choice Monisme - Dualisme

Free-Will – Fatalism Esensi - Esistensi

Jabariyah - Qadariyah Spiritual – Material

Sebagaimana kajian filsafat pada umumnya, kajian manusia juga dibungkus dalam dua kutub berlawanan
Ciri Filsafat Manusia
filsafat manusia menjangkau objek kajian yang luas
sehingga berusaha untuk menjangkau gambaran
EKSTENSIF menyeluruh atau sinofsis tentang realitas manusia.
Dengan demikian ia hanya menggambarkan realitas
manusia secara garis besar.

filsafat manusia hendak mencari inti, hakikat, akar,


CIRI atau struktur dasar, yang melandasi kenyataan
FILSAFAT INTENSIF manusia, baik yang tampak pada gejala kehidupan
MANUSIA
sehari-hari , maupun terdapat di dalam data dan teori
ilmiah.

berusaha untuk mencari jawaban atas diri manusia


KRITIS sendiri (pemahaman diri), dengan cara membongkar
kekuatan-kekuatan yang ada di balik seluruh aspek
manusia
EKSTENSIF

• Manakala kita bertanya tentang apa itu manusia,


maka pertanyaan itu bersifat general yang meliputi
apa saja yang bias disampaikan terkait gejala Psikologi Komunikasi
tentang manusia. Sifat ekstensif itu kemudian
menjadi dasar dari seluruh ilmu-ilmu tentang
manusia. Sosiologi Ilmu
Patologi
Tentang
• Filsafat manusia menjangkau gejala empiric dan Manusia
non-empiric yang tidak dapat ditembus oleh ilmu-
ilmu manusia pada umumnya yang bersifat Antropologi Kerdokteran
fragmentaris
• Ilmu-ilmu tentang manusia pada akhirnya
Forensik Kriminologi
bermuara pada pandangan filosofis tentang
manusia dengan berbagai dimensinya.
INTENSIF
Berfilsafat tentang manusia pada dasarnya mencari akar dari pengertian manusia itu sendiri. Karena itu, pemikiran
tentang manusia hampir menjadi pandangan ontologis (status realitas) dalam berbagai aliran filsafat. Tidak
terkecuali pandangan tentang manusia menjadi dasar untuk memahami realitas yang lebih luas.

Homo Volen Homo Mechanicus


Manusia sebagai makhluk yang berkeinginan dan Manusia sebagai makhluk yang bisa digerakkan
memiliki kehendak terpendam, melahirkan teori semaunya oleh lingkungan, melahirkan teori
psikoanalisis yang memberi kontribusi bagi behaviorisme yang memberi kontribusi bagi
pengembangan kepribadian, sosialisasi, Pandangan eksperimen, kontrol sosial, model interaksi reward-
kebudayaan dan prilaku tentang and-punishment.
manusia

Homo Symbolicum Homo Oeconomicus


Manusia adalah makhluk yang senantiasa bermain Karakter dari manusia yang pada beberapa teori
dengan simbol. Dunia manusia dibangun dari ekonomi yaitu manusia yang mengejar kekayaan
simbol-simbol. Sepanjang hidupnya, manusia untuk kepentingannya sendiri atau manusia yang
berinteraksi dengan simbol-simbol (Ernest berlaku sebagai makhluk ekonomi yang tidak pernah
Cassirer). Konsepsi ini mendorong lahirnya teori merasa puas & selalu berusaha untuk mengejar
Interaksionisme Simbolik kemakmuran
KRITIS

Beberapa teori besar mucul dari pemikiran filsuf


secara kritis tentang manusia. Sebut saja;

• Karl Marx yang mendasarkan aktivitas kerja


sebagai esensi manusia. Dari sana lahir teori nilai,
produksi, kelas, dan teori sosial yang lebih besar
yakni kapitalisme.
• Charles Darwin dengan teori evolusi pada
dasarnya mengungkap secara kritis tentang muasal
manusia. Lalu berkembang dalam bentuk
darwinisme sosial yang menerapkan klaim-klaim
biologis baik dalam sosiologi maupun politik.
• Jean-Paul Sartre
Manfaat Mempelajari Filsafat Manusia

Pemahaman menyeluruh tentang manusia


memberikan jalan kepada kita untuk mengambil
PRAKTIS
keputusan-keputusan praktis atau dalam menjalankan
berbagai aktivitas sehari-hari.

MANFAAT
FILSAFAT
MANUSIA

Memberikan kepada kita pemahaman yang esensial


tentang manusia, sehingga pada gilirannya, kita bisa
TEORITIS meninjau secara kritis asumsi-asumsi yang
tersembunyi di balik teori-teori yang terdapat di
dalam ilmu-ilmu tentang manusia.

Anda mungkin juga menyukai