Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia modern ini orang selalu berkata, bahwa orang harus
berfilsafat untuk mengetahui tujuan hidup sebenarnya, karena apabila orang
sudah belajar filsafat maka ia akan menjadi orang bijaksana, Filsafat berakar
dari peradaban Yunani, setiap peradaban memiliki kebijaksanaan dan
pemikiran sendiri, Namun Yunani merupakan peradaban yang banyak
menuliskan hasil pemikirannya lewat para tokoh filsafatnya yang terkenal
sampai sekarang seperti Thales, Sokrates, Phytagoras dan sebagainya,
sehingga saat ini filsafat yang berkembang adalah filsafat yang berasal dari
bangsa Yunani. Dalam makalah ini akan banyak dikupas tentang sejarah
orang-orang Yunani, bagaimana mereka bisa menemukan arti dari filsafat
berdasarkan pengamatan, pengalaman dan ilmu yang mereka pelajari dan
mereka buktikan sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Perkembangan Filsafat Yunani
2. Filsafat Pra Socrates
3. Tokoh-tokoh filsafat pada masa Pra Socrates

C. Tujuan
1. Mempunyai wawasan yang luas tentang perkembangan sejarah dan tokoh
ahli filsafat Yunani
2. Menjelaskan tentang filsafat Pra Socrates
3. Mengenal tokoh-tokoh filsafat pada masa Pra Socrates

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan dan Filsafat Yunani

Filsafat yunani dalam sejarah filsafat merupakan tonggak pangkal


munculnya filsafat, sekitar abad VI SM, di wilayah Yunani muncul pemikir-
pemikir yang disebut filosof alam. Pada masa itu keterangan-keterangan
tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi
keterangan ini berdasarkan hanya kepercayaan, ahli-ahli pikir tidak puas akan
keterangan itu,lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka
menanyakan dan mencari jawabanya, apakah sebetulnya alam ini, apakah inti
sarinya, mereka mencari inti alam dengan bahasa yunani mereka mencari
arche ( Arche berarti mula,asal ).

B. Filsafat Pra Socrates

Filsafat Pra Socrates adalah filsafat yang dilahirkan karena


kemenangan akal atas dongeng yang diterima dari agama yang
memberitahukan tentang asal muasal segala sesuatu baik di dunia maupun
manusia, para pemikir atau ahli filsafat yang disebut orang bijak yang
mencari-cari jawabannya sebagai akibat terjadinya alam semesta beserta
isinya tersebut.
Pemikiran filusuf inilah yang memberikan asal muasal segala sesuatu
baik di dunia maupun manusia yang menyebabkan akal manusia tidak puas
dengan keterangan dongeng tersebut, dengan dimulai oleh akal manusia untuk

2
mencari-cari dengan akalnya dari mana asal alam semesta yang menakjubkan
itu.
Filsafat Pra Socrates dapat dikatakan bahwa mereka adalah filsafat
alam artinya para ahli pikir yang menjadikan alam yang luas dan penuh
keselarasan yang menjadi sasaran para ahli filsafat tersebut, atau objek
pemikirannya adalah alam semesta. Tujuan filosofi mereka dalam memikirkan
soal alam besar darimana terjadinya alam itulah yang menjadi sentral
persoalan bagi mereka, pemikiran yang demikian itu merupakan pemikiran
yang sangat maju, rasional dan radikal. Sebab pada waktu itu kebanyakan
orang menerima begitu saja keadaan alam seperti apa yang dapat ditangkap
dengan indranya, tanpa mempersoalkannya lebih jauh. Sedang di lain pihak
orang cukup puas menerima keterangan tentang kejadian alam dari cerita
nenek moyang.
Filosuf yang hidup pada masa pra Socrates disebut para filosuf alam
karena objek yang mereka jadikan pokok persoalan adalah alam. Yang
dimaksud dengan alam (fusis) adalah kenyataan hidup dan kenyataan
badaniah. Jadi, perhatian mereka mengarah kepada apa yang dapat diamati.
Pada Era Klasik, filsuf pra-sokrates disebut physiologoi (bahasa
Yunani: φυσιόλογοι; bahasa Inggris: natural philosophers, dalam bahasa
Indonesia, filsuf fisik atau filsuf alam).1 Aristoteles menyebut mereka
physikoi ("physicists", setelah physis, "nature") karena mereka memikirkan
penjelasan alamiah dari suatu peristiwa, yang bertentangan dengan theologoi
(teologiawan) kuno, yang filosofinya berdasar pada pemikiran supranatural.2
Diogenes Laërtius membedakan physiologoi kedalam dua grup, Ionian dan
Italiote, masing-masing dipimpin oleh Anaximander dan Pythagoras.3

1
William Keith Chambers Guthrie, The Presocratic Tradition from Parmenides to Democritus, p. 13,
ISBN 0-317-66577-4.
2
John Freely, Before Galileo: The Birth of Modern Science in Medieval Europe (2012)
3
Franco Orsucci, Changing Mind: Transitions in Natural and Artificial Environments, p. 14, ISBN 981-
238-027-2.

3
C. Tokoh-tokoh Filsafat pada masa Pra Socrates

1. Parmedides ( 540 – 473 sm )

Parmindes ahli dalam bidang politik, ia terkenal karena sebagai ahli pikir
yang melebihi siapapun pada masanya. Parmenindes mengakui adanya
pengetahuan yang bersifat tidak tetap dan berubah-berubah serta pengetahuan
mengenai yang tetap, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi menurut
dia pengetahuan indra itu tak dapat dipercayai, karena berapakali kah orang
yang tidak mencapai kebenaran sebab mengikuti indranya? Ia mengatakan
pengetahuan itu ada dua macam ialah pengetahuan sebenarnya dan
pengetahuan semu. Pengetahuan semu itu keliru. Adapun sebabnya maka ia
keliru karena ia berdasarkan atas peralihan ( gerak ,menjadi ) dan keduanya
itu berdasarkan atas indra yang tak dapat dipercayai. Maka dari itu hanya
pengetahuan yang tetap dan umum yang mengenai satu itu sajalah
( Pengetahuan budi ) yang dapat di percayai, pengetahuan budi itulah yang
benar, karena ia benar sesuai dengan realitas.
Parmenindes dianggap sebagai bapak Logika karena ajarannya mengenai
identitas antara pikiran, barang untuk mana pikiran itu di adakan, ada 3 cara
berfikir tentang Tuhan :
 Ada ( yang benar )
 Tidak ada ( tidak mungkin di yakini )
 Ada dan tidak ada ( sebagai ada karena yang tidak mungkin
Tuhan itu ada dan sekarang tidak ada )

Jadi benar tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika. Pertentangan


antara Herakleitos dan Parmenindes jadi pertentangan menjadi dan ada, nilai
pengetahuan indra dan pengetahuan budi merupakan soal yang maha penting,

4
pengetahuan budi dan pengetahuan indra memang tidak mungkin dilalui
belaka, keduanya harus diakui adanya, hanya soalnya, manakah yang benar.

2. Leukippos ( ± 540 sm )

Leukiposs ahli fikir yang pertama kali mengajarkan tentang Atom,


menurutnya tiap benda terdiri dari atom. Atom adalah benda yang sekecil-
kecilnya sehingga tak dapat dibagi-bagi lagi, karena kecilnya atom itu,
tidak kelihatan tetapi tetap ada.tidak hilang dan tidak berubah-ubah, ia
bergerak terus tidak henti-hentinya.
Yang dipakai sebagai dasar teorinya tentang atom ialah teorinya yang
penuh dan kosong. Atom dinamakannya yang penuh sebagai benda
betapapun kecilnya dan bertubuh, dan setiap yang bertubuh mengisi
lapangan yang kosong, jadi dalam sebelah yang penuh dan yang kosong.
Itulah kejadian alam minimal, keduanya yang penuh dan kosong mesti ada
sebab, kalau tidak ada yang kosong, atom itu tak dapat bergerak.

3. Demokritos ( 460 – 360 sm )

Zaman dulu ajaran ini di lupakan, baru zaman modern dihidupkan


kembali.
Demokritos adalah atomos, yang artinya tak dapat di bagi, Atomos ini
menurut Demokritos tidak dapat dibeda-bedakan karena sifatnya ,hanya
karena bilangannya. Berkumpulnya jumlah atomos tertentu merupakan hal
yang tertentu pula, jadi tindakan atomos inilah yang menjadikan sesuatu,
adapun gerak ini semuanya secara kebetulan saja. Demokritos pun
membedakan adanya dua macam pengetahuan yaitu pengetahuan indra
yang keliru dan pengetahuan budi sebenarnya. Adapun yang tidak
sebenarnya ialah penglihatan, penciuman, rasa.

5
Menurut Demokritos “segala sesuatu mengandung penuh dan kosong,
jikalau kita menggunakan pesan itu harus menemukan ruang kosong
supaya dapat menembus. Jika apel itu tidak mengandung kekosongan ia
tertentu sangat keras dan tidak dapat secara phisik dapat di belah.
Dan demokritos berpendapat : Bahwa anasir yang pertama adalah api.
Api terdiri dari atom yang sangat halus, licin dan bulat. Atom Apilah yang
menjadi dasar dalam segala yang hidup, atom api adalah jiwa.

4. Sofisme

Sofisme berasal dari kata sofis yang berarti cerdik, pandai.


Berhubungan dengan minat orang terhadap filsafat, maka timbullah
orang-orang yang menamai dirinya bijaksana. Sofoi ( bijaksana ) artinya
mereka sudah memiliki kebijaksanaan, mereka tidak berusaha mencari
kebijaksanaan, dan ini berkembang menjadi bersilat lidah, sebab kaum
sofis cara meyampaikan filsafatnya dengan hal berkeliling ke kota-kota
dan ke pusat-pusat.

Sofis adalah nama yang diberikan kepada sekelompok filsuf yang


hidup dan berkarya pada zaman yang sama dengan Sokrates.45 Mereka
muncul pada pertengahan hingga akhir abad ke-5 SM.6 Meskipun
sezaman, kaum sofis dipandang sebagai penutup era filsafat pra-sokratik
sebab Sokrates akan membawa perubahan besar di dalam filsafat Yunani.7
Golongan sofis bukanlah suatu mazhab tersendiri, sebab para filsuf yang
digolongkan sebagai sofis tidak memiliki ajaran bersama ataupun

4
K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 67-70.
5
Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 34-38.
6
Ted Honderich (ed.). 1995. The Oxford Companion to Philosophy. Oxford, New York: Oxford
University Press. P. 839.
7
K. Bertens.loc.cit.

6
organisasi tertentu.89 Karena itu, sofisme dipandang sebagai suatu gerakan
dalam bidang intelektual di Yunani saat itu yang disebabkan oleh
beberapa faktor yang timbul saat itu.10

Ajaran Sofis adalah :

 Manusia menjadi ukuran segala galanya


 Kebenaran umum ( mutlak ) tidak ada
 Kebenaran hanya berlaku sementara
 Kebenaran tidak terdapat pada dirinya sendiri

Tergolong aliran Relativisme,pengaruhnya :

 Positif, dimana banyak orang yang terampil berpidato


 Negatif, dimana orang tidak bertanggung jawab atas ucapan-
ucapannya, sebab apa yang di katakan hari ini untuk sesuatu,
bisa saja hari besoknya berlawanan dengan dalil bahwa
kebenaran hanyalah berlaku sementara.
 Dunia pengetahuan jadi tidak pasti dan semata-mata terletak di
tangan orang-orang yang kecakapannya berpidato.
 Kecakapan berpidato menjadi kunci kebenaran untuk membela
suatu pendirian.
 Pemikirannya Ukuran segala sesuatu tentang adanya yang ada
dan tentang adanya yang tidak ada.

5. Gorgias ( 475 sm )

8
Ibid.
9
Ted Honderich (ed.).loc.cit.
10
K. Bertens.loc.cit.

7
Gorgias adalah seorang filsuf yang termasuk sebagai kaum sofis. Di antara
kaum Sofis, hanya Protagoras yang lebih terkenal darinya.11 Selain sebagai
filsuf, ia terkenal di bidang retorika.12 Seperti kaum sofis lainnya, ia juga
mengajar dan mengumpulkan murid-murid.13

Gorgias menulis sebuah buku berjudul "Tentang yang Tidak Ada atau
Tentang Alam" (On Not Being or On Nature).1415 Selain itu, ia juga
menulis beberapa buku tentang retorika, yang mana hanya beberapa
fragmen yang masih tersimpan.16 Dua karya yang diketahui ditulis oleh
Gorgias adalah Encomium of Hellen dan Defence of Palamedes.17

11
Albert A. Avey. 1954. Handbook in the History of Philosophy. New York: Barnes & Noble. P.18
12
Ted Honderich (ed.). 1995. The Oxford Companion to Philosophy.Oxford, New York: Oxford
University Press. P. 323
13
Robert Audi, ed. 1999. "Sophist". In The Cambridge Dictionary of Philosophy. Cambridge:
Cambridge University Press. P. 752
14
K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 72-73
15
Edward Zeller. 1957. Outlines of the History of Greek Philosophy. New York: Meridian Books. P. 104-
107.
16
Kathleen Freeman. 1952. Ancilla to The Pre-Socratic Philosopher. Oxford: Basil Blackwell. P. 127-139
17
Ibid.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat Pra socrates adalah filsafat kuno dari yunani sebelum socrates.
Filsafat Pra socrates bangsa yunani merupakan bangsa yang pertama kali
berusaha menggunakan alat untuk berfiir dan filsafat pascrates adalah filsafat
yang dilahirkan kemenangan akal atas dongeng atau mitos-mitos yang di
terima dari agama yang memberi tahukan tentang asal-muasal segala sesuatu
yang mencakup terjadinya alam semesta beserta isinya tersebut.
Ada beberapa filosof pada masa ini yaitu :
1. Parmedides
2. Leukippos
3. Demokritos
4. Sofisme
5. Zeno
6. Georgias
Dan para filsuf inilah yang memberikan asal muasal segala sesuatu
baik dunia maupun manusia. Terutama terjadinya alam semesta dan tujuan
filsuf adalah memikirkan soal alam besar dari mana terjadinya alam itu.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah “Perkembangan Dan Tokoh
Filsafat Yunani” ini banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas agar makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

 https://badrul97huda.blogspot.com/2017/03/makalah-tentang-perkembangan-
dan-tokoh.html
 https://www.kompasiana.com/ahsan38500/5c7546f9ab12ae5e7f4939a4/makal
ah-filsat-pra?page=all
 https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/06/sejarah-perkembangan-
ilmu-pada-masa-yunani-kuno-4/
 https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/perkembangan-ilmu-
filsafat-pada-zaman-yunani-kuno/
 http://kumpulanmakalahq.blogspot.com/2011/07/perkembangan-filsafat-dan-
tokoh.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_pra-Sokrates
 https://id.wikipedia.org/wiki/Gorgias
 https://id.wikipedia.org/wiki/Sofis

10

Anda mungkin juga menyukai