KEPERAWATAN ATEROKLEROSIS
2. FAUZIA INDASARI
4. ELSINA FAIDIBAN
7. ALFONSINA W DAIMBOA
DEFINISI
a) Merokok
b) Hipertensi
c) Diabetes Meletus (DM)
d) Dislipidemia
e) Obesitas
f) Kurang aktivitas fisik (usia,jenis kelammin dan genetika)
MANIFESTASI KLINIK
• Tanda dan gejalah akibat ateroklerosis tergantung pada organ atau jaringan yang terkena.ateroklerosis koroner
(penyakit jantung),angina dan infark miokardium dibahas tersendiri oleh kelompok lain. Bila mengenai otak dapat
menyebabkan penyakit serebrovaskuler seperti iskemia serebral transien atau TIA dan stroke . pada aorta akan lesi
ateroklerotik pada ekstermitas juga dapat terjadi.
• Bila terjadi oklus atau sumbatan pada arteri perifer maka akan timbul gejalah seperti nyeri saat aktivitas dan hilang
saat istirahat (klaudisio intermiten) nyeri yang terus-menerus (saat beristirahat) dapat terjadi jika oklusi semakin
berat dan terjadi iskemia kronis. Perubahan warna kulit seperti menjadi pucat atau sianosis dan pada palpasi terasa
dingin.
• Akibat suplai nutrisi yang kurang akan terjadi tanda-tanda akhir rambut,kuku rapuh, kulit kering dan
bersisik,atropi dan ulserasi. Biasa terjadi edema birateral atau unilateral akibat posisi ekstermitas yang terlalu lama
menggantung
PATOFISIOLOGI
• Akibat langsung dari ateroklerosis pada arteri mewujudkan(stenosis) lumen,obstruksi oleh
thrombosis,aneurisma(pelebaran abnormal peembuluh darah ) ,ulkus dan ruptul. Akibat tidak langsungnya
adalah malnutrisi dan fibrosis organ yang disuplai oleh arteri yang sklerotik tersebut. Semua sel yang
berfungsi saktif membutuhkan suplai darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen dan peka terhadap setiap
penurunan suplai nutrisi tersebut. Bila penurunan tersebut berat dan permanen suplai tersebut akan
mengalami nekrosis(kematian sel akibat kekurangan aliran darah) dan ganti oleh jaringa fibrosa yang tidak
memerluka banyak nutrisi.
• Ateroklerosis terutam mengenai arteri utama sepanjang percabangan arteri biasanya berbentuk bercak-
bercak. Cabang arteri yang terkena biasanya pada bagian bifurkasio. Banyak teori berusaha menjelaskan
menagpa dan bagaimana ateroma terbentuk. Lesi utama yaitu ateroma merupakan plakat lemak dengan
penutup jaringan fibrosa perlahan-perlahan menutup lumen pembuluh darah. Tidak ada teori secara lengkap
menjelaskan patogenesisnya,namun beberapa bagian berbagai teori tersebut dapat dikombinasikan menjadi
teori “reaksi terhaap Chester”
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan yang tepat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya ateroklerosis yaitu dengan pemeriksaan
angiografi. Angiografi koroner adalah Tindakan pemeriksaan medis yang dilakukan untuk mengamati pembuluh
darah jantung dengan menggunakan teknologi pencitraan sinar-X,atau kateterisasi jantung. Tindakan ini lakukan
terutama untuk mengamati bagaimana darah mengalir melalui arteri jantung dan menentukan apakah arteri
menyempit atau tersumbat. tindakan ini dianggap sebagai salah satu jenis tindakan karakterisasi jantung yang
pagar umum dilakukan,yang membantu dalam mendiagnosis dan pegangan kondisi yang berhubungan dengan
jantung dan pembuluh darah.
• Angiografi koroner bekerja dengan menyuntikan zat pewarna kontras ke dalam pembuluh jantung, yang terlihat
Ketika sinar-X digunakan. Tindakan ini membantu memastikan adanya lokasi dan lokasinya. Kemudian,mesin
sinar-X digunakan untuk mengunjungi target daerah,lalu mengirimkan gambar ke monitor yang terpasang pada
alat. Tindakan ini mendukung dokter untuk menganti darah dan memderiksa tanda masalah.jika diperlukan
Tindakan seperti angioplasi dan operasi jantung tandur jantung dapat dilakukan berdasarkan hasil tes pemeriksaan.
PENATALAKSANAAN MEDIS
• sebelum terjadi penyakit vascular yang serius,ada beberapa Tindakan penting yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya ateroklerosis. Hal tersebut adalah:
• 1. bertahan dengan berat badan yang ideal,beraktivitas fisik secara aktif, konsumsi bahan makanan yang
mengandung lemak tak jenuh dan sedikit kolesterol
• 2. mengotrol hipertensi dengan melakukan diet yang sehat serta aktivitas fisik yang rutin bila perlu ditambahkan
dengan obat-obatan anti hipetensi.
1) Gangguan perfusi jaringan: suplai darah arteri ekstermitas meningkat ( teraba hangat,warna
kemerahan/tidak pucat)
• Nyeri :pasien mengalami penurunan nyeri dan menggunakan analgetik dengan baik