Paru Akut
1
Definisi dan diagnosis
• Gagal jantung adalah kumpulan gejala yang kompleks
dimana seorang pasien harus memiliki tampilan
berupa:
1. Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat
istrahat atau saat melakukan aktifitas disertai / tidak
kelelahan)
2. tanda retensi cairan (kongesti paru atau edema
pergelangan kaki)
3. adanya bukti objektif dari gangguan fungsi jantung
2
Definisi dan diagnosis
3
Etiologi
4
5
6
Symptoms and signs
7
Classification
8
Diagnostik
ECG
• Pemeriksaan elektrokardiogram harus dikerjakan
pada semua pasien diduga gagal jantung.
• Abnormalitas EKG sering dijumpai pada gagal
jantung. Jika EKG normal, diagnosis gagal
jantung khususnya dengan disfungsi sistolik
sangat kecil (< 10%).
9
Thompson BT, Drazen JM, Chambers RC, Liu KD. Acute Respiratory Distress Syndrome. New England Journal of Medicine. 2017;377(6):562–72
Abnormalitas Penyebab Implikasi klinis
Sinus takikardia Gagal jantung Penilaian klinis
dekompensasi, anemia, Pemeriksaan
demam, hipertroidisme laboratorium
Sinus Bradikardia Obat penyekat β, anti aritmia, Evaluasi terapi obat
hipotiroidisme, sindroma Pemeriksaan
sinus sakit laboratorium
revaskularisasi
Durasi QRS > 0,12 detik dengan Disinkroni elektrik dan mekanik Ekokardiograf, CRT-P, CRT-D
morfologi LBBB
LBBB = Lef Bundle Branch Block; ICD = Implantable Cardioverter Defbrillator
CRT-P = Cardiac Resynchronizaton Therapy-PACEImaker; CRT-D = Cardiac Resynchronizaton
Pedoman Therapy-
Tatalaksana Gagal Jantung |5
Defbrillator
Diagnostik
X-foto thoraks
• Rontgen toraks dapat mendeteksi kardiomegali,
kongesti paru, efusi pleura dan dapat
mendeteksi penyakit atau infeksi paru yang
menyebabkan atau memperberat sesak nafas.
Kardiomegali dapat tidak ditemukan pada gagal
jantung akut dan kronik.
11
Thompson BT, Drazen JM, Chambers RC, Liu KD. Acute Respiratory Distress Syndrome. New England Journal of Medicine. 2017;377(6):562–72
Abnormalitas Penyebab Implikasi klinis
Efusi pleura Gagal jantung dengan peningkatan Pikirkan etologi non- kardiak (jika
tekanan pengisian jika efusi efusi banyak)
bilateral
Infeksi paru, pasca bedah/
keganasan
Garis Kerley B Peningkatan tekanan limfatik Mitral stenosis/gagal jantung
kronik
Area paru hiperlusen Emboli paru atau emfsema Pemeriksaan CT, Spirometri,
ekokardiografi
13
Thompson BT, Drazen JM, Chambers RC, Liu KD. Acute Respiratory Distress Syndrome. New England Journal of Medicine. 2017;377(6):562–72
Abnormalitas Penyebab Implikasi klinis
Peningkatan kreatinin serum (> Penyakit ginjal, ACEI, ARB, Hitung GFR, pertimbangkan mengurangi
150 µ mol/L) antagonis aldosteron
Tabel 6Abnormalitas pemeriksaan laboratorium yang sering dijumpai pada gagal jantung dosis ACEI/ARB/antagonis aldosteron,
periksa kadar kalium dan BUN
Anemia (Hb < 13 gr/dL pada laki- Gagal jantung kronik, gagal ginjal, hemodilusi, Telusuri penyebab, pertimbangkan terapi
laki, kehilangan zat besi ataupenggunaan zat besi
< 12 gr/dL pada perempuan) terganggu, penyakit kronik
Hiponatremia (< 135 mmol/L) Gagal jantung kronik, hemodilusi, pelepasan Pertimbangkan restriksi cairan, kurangi dosis
AVP (Arginine Vasopressin), diuretik, ultrafiltrasi, antagonis
diuretik vasopresin
Hipernatremia (> 150 mmol/L) Hiperglikemia, dehidrasi Nilai asupan cairan, telusuri penyebab
Hipokalemia (< 3,5 mmol/L) Diuretik, hiperaldosteronisme sekunder Risiko aritmia, pertimbangkan
suplemen kalium, ACEI/ARB,
antagonis aldosteron
Hiperkalemia (> 5,5 mmol/L) Gagal ginjal, suplemen kalium, penyekat Stop obat-obat hemat kalium
sistem renin-angiotensin- aldosteron (ACEI/ARB,antagonis aldosterone ), nilai fungsi
ginjal dan pH, risiko bradikardia
Hiperglikemia (> 200 mg/dL) Diabetes, resistensi insulin Evaluasi hidrasi, terapi intoleransi glukosa
Hiperurisemia (> 500 µmol/L) Terapi diuretik , gout, keganasan Allopurinol, kurangi dosis diuretik
BNP < 100 pg/mL, NT proBNP < 400 Tekanan dinding ventrikel normal Evaluasi ulang diagnosis, bukan gagal jantung
pg/mL jika terapi tidak berhasil
8 | Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung
BNP > 400 pg/mL, NT proBNP > Tekanan dinding ventrikel Sangat mungkin gagal jantung
2000 meningkat
pg/mL
Peningkatan transaminase Disfungsi hati, gagal jantung kanan, Cari penyebab, kongesti liver,
toksisitas obat pertimbangkan kembali terapi
INR > 2,5 Overdosis antkoagulan, kongesti hati Evaluasi dosis antkoagulan,
nilai fungsi hati
16
Confalonieri M, Salton F, Fabiano F. Acute respiratory distress syndrome. European Respiratory Review. 2017;26(144).
Diagnostik
Echocardiografi
•Konfirmasi diagnosis gagal jantung dan/atau disfungsi jantung dengan pemeriksaan
ekokardiografi adalah keharusan dan dilakukan secepatnya pada pasien dengan
dugaan gagal jantung. Pengukuran fungsi ventrikel untuk membedakan antara pasien
disfungsi sistolik dengan pasien dengan fungsi sistolik normal adalah fraksi ejeksi
ventrikel kiri (normal > 45 - 50%).
Diagnosis gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal (HFPEF/ heart failure with
preserved ejection fraction)
• Ekokardiografi mempunyai peran penting dalam mendiagnosis gagal jantung
dengan fraksi ejeksi normal. Diagnosis harus memenuhi tiga kriteria:
1.Terdapat tanda dan/atau gejala gagal jantung
2.Fungsi sistolik ventrikel kiri normal atau hanya sedikit terganggu (fraksi ejeksi > 45 -
50%)
3.Terdapat bukti disfungsi diastolik (relaksasi ventrikel kiri abnormal / kekakuan
diastolik)
17
Confalonieri M, Salton F, Fabiano F. Acute respiratory distress syndrome. European Respiratory Review. 2017;26(144).
Diagnosis
18
Framingham criteria
19
Treatment
20
Treatment
21
Treatment
22
Acute heart failure
• Gagal jantung akut adalah terminologi yang
digunakan untuk mendeskripsikan kejadian atau
perubahan yang cepat dari tanda dan gejala gagal
jantung
• Ada 2 jenis persentasi gagal jantung akut, yaitu gagal
jantung akut yang baru terjadi pertama kali ( de
novo) dan gagal jantung dekompensasi akut pada
gagal jantung kronis yang sebelumnya stabil
23
Risk factor (precipitation factor)
24
Clinical profile
25
Treatment
26
Treatment
27
Goal treatment
28
thankyou
29