Anda di halaman 1dari 50

SGL BEDAH - FK UMI

HEMOROID

Rachmat Faisal Syamsu


Spirit penuntut ilmu

“Innallaha Wamalaikatu Waahlassamawati Walardi


Hattannamlata Fi Juhri Ha Wa Hattalhuta
Layudzalluna Ala Mualliminnasi Khayer”

“Sesungguhnya Allah,para malaikat,penduduk langit


dan bumi, semut di sarangnya serta ikan di lautan
pun turut mendoakan kebaikan untuk orang yang
menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu kepada
manusia”[
Daftar Referensi
1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi 5.
Interna publishing.
2. Buku Ajar Gastroenterologi edisi I, Interna
Publishing.
3. Sinopsis organ system gastrointestinal. Tao.L dan
Kendall.K. Fakultas kedokteran UI. Karisma
Publishing grup.
SKDI (HEMOROID)
Hemoroid derajat 1-2 = 4A
(Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara
mandiri & tuntas setelah lulus dokter)

Hemoroid derajat 3-4 = 3A


(Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan
merujuk dgn catatan bukan kasus emergency)
CONT.SOA
L
1. Seorang wanita umur 25 tahun datang ke dokter
dengan keluhan menetes darah segar dari anus
setelah BAB. Nyeri saat BAB (+). Dua hari yang
lalu pasien baru saja melahirkan anak pertamanya.
Riwayat penyakit yang sama pada keluarga (-).
Diagnosis dari pasien diatas adalah ?
A. Hemoroid derajat 1
B. Hemoroid derajat 2
C. Hemoroid derajat 3
D. Hemoroid derajat 4
E. Hemoroid interna
CONT.SOAL
2. Seorang laki-laki 54 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan keluar darah saat BAB disertai tonjolan daging yang
masuk kembali dengan dorongan tangan. Keadaan ini dialami
sejak 3 hari yang lalu dan baru dialaminya saat ini. Tampak
keadaan pasien pucat dan sesekali keluar keringat disertai rasa
mengantuk. Riwayat susah BAB (+), Riwayat Nyeri BAB (+).
Riwayat merokok (+). Pekerjaan sehari-hari adalah sopir antar
daerah. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah ?
A. Hemoroid derajat 1
B. Hemoroid derajat 2
C. Hemoroid derajat 3
D. Hemoroid derajat 4
E. Hemoroid interna
PENGANTAR
Defenisi
Hemoroid (Piles,ambeien,wasir) adalah pelebaran dan
inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal
dari plexus hemoroidalis superior dan inferior.
Epidemiologi
Hemoroid 80% terjadi pada orang dewasa, dengan angka
kejadian laki-laki dan perempuan 3 :1
Etiologi
- Degenerasi jaringan - Obstruksi vena
- Vaskularisasi
- Keturunan/genetik –Life Style – Riw.Kehamilan.
Anatomi

Saluran Cerna bagian atas (SCBA) :


Esofagus  Gaster  Doudenum

*Ligamentum Treitz (Terletak pada flexura


duodenojejunales, regio epigastric Umbilicalis)
(- Percabangannya Vena ? - Linea dentatae )

Saluran Cerna bagian bawah (SCBB) :


Jejenum  Ileum  Colon  Rektum  Anus
REKTUM
Berasal dari bahasa latin regere yang berarti
meluruskan / mengatur. Adalah suatu ruangan yang
berawal dari colon sigmoid dan berakhir di anus. Secara
anatomi dindingnya tebal dan membran mukosanya
membuat lipatan-lipatan membujur yang disebut
kolumna morgagni (banyak pembuluh darah) contoh:
Vena yang berasal dari 2 pleksus yaitu pleksus
hemoroidalis superior (interna) dan pleksus
hemoroidalis inferior (eksterna). Rektum terdiri dari 2
bagian yaitu sfingter & ampula yang panjangnya sekitar
10-15 cm . Adapun fungsinya yaitu tempat penyimpanan
sementara dari feses sebelum rangsangan defekasi
Ligamentum Treizt
Klinis
Klinis khusus perdarahan SCBA :
- Hematemesis (muntah darah)
- Melena (tinja hitam seperti ter  asam lambung x Hb
- Hematokezia (darah merah segar perektum) jarang  Hemofilia,antikoagulasi
yang berlebihan,trombositopenia)
Klinis khusus perdarahan SCBB :
 Hematokezia (darah merah segar perektum)

 Keluhan konstipasi

 *KP = Gatal pada anus, nyeri.

Klinis umum perdarahan SCBA & SCBB :


- Syok hipovolemia (pucat,pusing,lemah,takikardi,sinkop,nyeri, hingga hipotensi)

*Jika sulit menentukan maka dilakukan Endoskopi.


(selain dapat mengetahui lokasi perdarahan juga dapat diketahui penyebab perdarahan masih aktif atau telah
berhenti)
Klasifikasi
3.Klasifikasi & Derajat
Klasifikasi :
- Hemoroid Interna (derajat 1,2,3,4)terjadi diatas sfingter anal , Eksterna
terjadi dibawah sfingter anal.
Derajat :
1.Bila terjadi pembesaran hemoroid yang tidak prolaps ke luar kanal anus.
Hanya dapat dilihat dengan anorektoskop  (Darah (+), menonjol (-), reposisi
(-).
2. Pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang atau masuk sendiri ke
dalam anus secara spontan  (Darah (+), menonjol (+), reposisi (spontan).
3. Pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan
bantuan dorongan jari  (Darah (+), menonjol (+), reposisi (manual).
4. Prolaps hemoroid yang permanen. Rentan dan cenderung untuk mengalami
trombosis dan infark  (Darah (+), menonojol (tetap), reposisi (tidak dapat).
Disertai, trombus. DD = Kandiloma.Akuminata,Prolaps Recti
Diagnosis banding

Diagnosis Banding berdasarkan lokasi perdarahan


SCBB :
 Jejenum & Ileum = Fistula, Tumor, Divertikulum
Meckel & Angiodisplasia
 Colon = Divertikulum, Angiodisplasia,
kanker kolon, polip, kolitis
 REKTUM = Kanker rektum, polip, HEMOROID
Langkah Diagnosa
Anamnesis
- Identitas : (Nama,umur,alamat,pekerjaan, dll).
- Riw.Penyakit sekarang :
(KU Saat BAB,warna darah merah terang/gelap,bercampur
feces/tdk, BAB lancar/tdk, keras/tdk, nyeri/tdk, ada
benjolan/tdk,jika ada apakah masuk sendiri/tdk, rasa gatal
sekitar anus/tdk).
- Riw.Penyakit dahulu :
(Pernah menderita penyakit yg sama sblmnya,pernah menderita
prostat,diare,HT).
- Riw.Peny keluarga : (Adakah
keluarga yg menderita peny. Yang sama, adakah keluarga
yang menderita HT).
- Riw.Kebiasaan:
(Apakah merokok/tdk, pola makan terutama sayur/buah,
olahraga berat/tdk, toilet jongkok/tdk).
Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi Anus : posisi lithotomy (Hemoroid eksterna
dapat terlihat apalagi yang sudah mengandung trombus sedangkan
hemoroid interna yang prolaps dapat terlihat sebagai benjolan yang
menutup mukosa, untuk membuat prolaps dapat meminta pasien
mengedan).
 Rectal Toucher (RT) : posisi lithotomy
(Untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rectum).
Informconsendkosongkan vesica
urinaria/kateterCucitanganpasang handscoenjelypasien diminta
tarik napasmasukkan telunjuk melalui anuslewati spingter
menjepit/tdkrotasikan telunjuk arah jam 11,3,7  nilai ampulla recti
melebar/kolapsnilai mucosa recti ada benjolan,nyeri tekankeluarkan
tangan amati handscoen nilai ada darah/tdk,warnanya,feces,lendir.
POSISI LAIN seperti Lateral posisition, kneecest posisition.
Pemeriksaan Tambahan
- Rectoscopy,mengamati hemorid interna yang tidak
menonjol keluar
- Colonoscopy/Endoscopy, untuk memastikan bahwa
keluhan bukan disebabkan oleh proses peradangan
atau keganasan ditingkat yang lebih tinggi.
 Feces, untuk menyingarkan dugaan infeksi karena

bakteri dll.
 DR = komplikasi (Hb) –Proctoscopy = Khusus

daerah rectum.
Penatalaksanaan
A. Terapi untuk hemoroid derajat I & II : (EDUKASI,
lifestyle,rendam air sabun pagi-sore,posisi BAB jongkok, WHY,dll).
- Non Farmakologi :Konsumsi makanan yang mengandung serat & banyak
minum air putih
- Farmakologi :
A. Memperbaiki defekasi ; suplemen serat, pencahar seperti natrium
dioktil sulfosuksinat untuk merangsang sekresi mukosa usus &
meningkatkan penetrasi cairan kedalam tinja.
B. Simptomatik ; suppositoria (hemoroid interna), cream/zalf (hemoroid
eksterna) prinsipnya sebagai vasokonstriktor, analgetik dan, antiseptik
lemah. ISINYA,FARMAKOTERAPI.
C. Menghentikan perdarahan ; diosmin (90%) dan hesperidin (10%)
dalam bentuk micronized.
D. Penyembuh & pencegah ; Diosminthesperidin, respon terhadap
inflamasi, kongesti ,edema, dan prolaps. Ardium 500 mg.
Penatalaksanaan bila non farmakologi dan farmakologi tidak
berespon dengan baik
1. Skleroterapi. Dilakukan untuk menghentikan perdarahan.
Metode ini menggunakan zat sklerosan yang disuntikan para
vasal. Setelah itu, sklerosan merangsang pembentukan jaringan
parut sehingga menghambat aliran darah ke vena-vena
hemoroidalis. Akibatnya, perdarahan berhenti. Sklerosan yang
dipakai adalah 5% phenol in almond oil dan 1% polidocanol.
2. Ligasi .
3. Terapi laser.
B. Terapi untuk hemoroid derajat III & IV :
1. Bedah Konvensional,

- Teknik Miligan-Morgan,bila tiga tonjolan hemoroid ditempat


utama
- Teknik Whitehead, bila mukosa rectum tertutup benjolan
hemoroid
- Teknik Langenbeck, hemoroid internus dijepit dengan klem
lalu jahit jaringan dibawah klem dan jaringan yang diatas
klem dieksisi lalu lepaskan klem.
- Rubber band ligation. Tindakan nonbedah dengan menggunakan
suatu alat khusus untuk memasang karet pada hemoroid karet ini
akan menghentikan aliran darah kedalam hemoroid (7-10 hari)
yang diikuti terjadinya jaringan parut (3-4 minggu). Prosedur ini
dilakukan pada hemoroid derajat 1-3.
- Hemorrhoidectomy, bagi penderita yang sudah menahun dengan
derajat III & IV, metode ini menggunakan elektrokauterisasi,
bedah laser
 Stappler hemorrhoidopexy / PPH (prosedur for prolapse
haemoroid) , untuk hemoroid yang prolaps, stapling gun sekitar 2-
3 cm diatas line dentata. Penyembuhan lebih cepat dengan
mengembalikan jaringan ke tempat asalnya sesuai posisi anatomi.
 - HAL RAR
Edukasi
1. Hindari mengedan terlalu kuat saat buang air besar.
2. Cegah konstipasi dengan banyak mengonsumsi makanan kaya
serat (sayur dan buah serta kacang-kacangan) serta banyak
minum air putih minimal delapan gelas sehari untuk
melancarkan defekasi.
3. Jangan menunda-nunda jika ingin buang air besar sebelum
feses menjadi keras.
4. Tidur cukup.
5. Jangan duduk terlalu lama.
6. Senam/olahraga rutin.
TERIMA
KASIH
SGL BEDAH - FK UMI

HERNIA INKARSERATA &


STRANGULATA

Rachmat Faisal Syamsu


SKDI
Hernia Strangulata = 3B
(Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal untuk
menyelamatkan nyawa/mencegah kecacatan, dan merujuk
serta menindaklanjuti setelah rujukan)

Hernia Inkarserata = 3B
(Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal untuk
menyelamatkan nyawa/mencegah kecacatan, dan merujuk
serta menindaklanjuti setelah rujukan)
Defenisi

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga


melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan pada hernia abdomen, isiperut menonjol melalui
defek atau bagian lemah dari bagian muskulo-
aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong
dan isi hernia. Semua hernia terjadi melalui celah lemah atau
kelemahan yang potensial pada dinding abdomen yang
dicetuskan oleh peningkatan tekanan intraabdomen yang
berulang atau berkelanjutan.
Bagian-bagian hernia
-Kantong,isi,leher hernia.
Etiologi

1. Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak


lahir atau didapat kemudiandalam hidup.
2. Akibat dari pembedahan sebelumnya.
3. Kongenital. Hernia congenital sempurnaBayi sudah
menderita hernia kerena adanya defek pada tempat
tempat tertentu.Hernia congenital tidak
sempurnaBayi dilahirkan normal (kelainan belum
tampak) tapi dia mempunyai defek pada tempat
tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (0-
1 tahun) setelah lahir akan terjadi hernia melalui
defek tersebut karena dipengaruhi tekanan
intraabdominal (mengedan,batuk,menangis).
REVIEW
C.Tipe Hernia :
1. Menurut lokasinya :
 a. Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi dilipatan paha. Jenis ini
merupakanyangtersering dan dikenal dengan istilah turun berok atau
burut.
b. Hernia umbilikus adalah di pusat.
c. Hernia femoralis adalah di paha.
2. Menurut isinya : 
a. Hernia usus halus
b. Hernia omentum
3. Menurut penyebabnya :
a. Hernia kongenital atau bawaan
b. Hernia traumatic
c. Hernia insisional adalah akibat pembedahan sebelumnya
Klasifikasi
Menurut terlihat dan tidaknya :
a. Hernia externs, misalnya hernia inguinalis, hernia scrotalis, dan
sebagainya.
b. Hernia interns misalnya hernia diafragmatica, hernia foramen winslowi,
hernia obturaforia.
Menurut keadaannya :
a. Hernia inkarserata adalah bila isi kantong terperangkap, tidak dapat
kembali kedalam rongga perut disertai akibat yang berupa gangguan
pasase atau vaskularisasi. Secara klinis hernia inkarserata lebih
dimaksudkan untuk hernia irrenponibel.
b. Hernia strangulata adalah jika bagian usus yang mengalami hernia
terpuntir atau membengkak, dapat mengganggu aliran darah normal dan
pergerakan otot serta mungkin dapat menimbulkan penyumbatan usus
dan kerusakan jaringan.
6. Menurut sifatnya :
a.Hernia reponibel adalah bila isi hernia dapat keluar masuk. Isi hernis keluar
jikaberdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong
masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
b. Hernia irreponibel adalah bila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan
kedalam rongga (acreta, inkarserata, strangulata)
7. Jenis hernia lainnya :
a. Hernia pantolan adalah hernia inguinalis dan hernia femuralis yang terjadi
pada satu sisi dan dibatasi oleh vasa epigastrika inferior.
b. Hernia scrotalis adalah hernia inguinalis yang isinya masuk ke scrotum
secara lengkap.
c. Hernia littre adalah hernia yang isinya adalah divertikulum meckeli

 
Langkah Diagnosis

Pemeriksaan Fisik :
1. Inspeksi di masing-masing regio (ada benjolan/tdk pasien diminta batuk)
2. Palpasi (nyeri tekan/tdk)
3. Perkusi (hipertimpani/tdk, pekak/tidak)
4. Auskultasi (hiperperistaltisk (obstruksi usus)/tdk)
5. RT, Tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda Howship-romberg
(herniaobtutaratoria).
6. TV, temperatur meningkat, pernapasan meningkat, nadi meningkat,
tekanan darah meningkat.
7. Finger Tes, Ziemen Tes,Thumb Tes
REVIEW
FINGER TES
1. Menggunakan jari ke 2
2.Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.
3.Penderita disuruh batuk:
- Bila impuls diujung jari berarti Hernia inguinalis lateralis
- Bila impuls disamping jari berarti hernia inguinalis medialis.
ZIEMEN TES
1.Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh
penderita).
2.Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
3.Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :
jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.
jari ke 4 : Hernia Femoralis
THUMB TES
1. Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan,
Bila keluar benjolan berarti hernia ingunalis medialis
- Bila tidak keluar benjolan berarti hernia ingunalis lateralis.

Pemeriksaan Tambahan
- Darah lengkap (Leukositosis)
 Elektrolit (meningkat)

USG
Diagnosis
Bengkak yang menetap pada wilayah inguinal atau umbilikus disertai
tanda peradangan (merah, nyeri, panas, sembab). Terdapat tanda obstruksi
usus (muntah hijau dan perut kembung, tidakbisa defekasi).

Tatalaksana awal
- Puasakan
- Beri cairan intravena
- Pasang NGT jika pasien muntah atau mengalami distensi abdomen Beri
antibiotik jika dicurigai terjadi kerusakan usus: berikan ampisilin (25–50
mg/kgBB IV/IM empat kali sehari), gentamisin (7.5 mg/kgBB IV/IM
sekali sehari) dan metronidazol (7.5 mg/kgBB/dosis tiga kali sehari).
- Rujuk kepada dokter bedah untuk operasi darurat
CONT.SOAL UKMPPD

1. Seorang laki-laki umur 50 tahun datang ke dokter dengan


keluhan terdapat benjolan pada lipatan paha kanan yang
muncul saat pasien mengedan atau batuk. Keluhan hikang
saat berbaring. Tidak ada keluhan mual-muntah dan nyeri.
Dari pemeriksan fisik tanda oklusi (+). Diagnosis yang
mungkin adalah ?

A. Hernia Inguinalis intermediate


B. Hernia Ingunalis inkarserata
C. Hernia Inguinalis lateralis
D. Hernia Inguinalis medialis
E. Hernia Femoralis
TERIMA
KASIH
INTERMEZZO
PERSIAPAN SEBELUM MASUK
BAG.BEDAH

ALAT & BAHAN YANG PALING SERING


DIGUNAKAN UGD BEDAH :
1. Abocath ukuran 20 G (dewasa), 24 G (anak2)
2. Katheter 8-10 French (anak), 12-14 French (wanita
dewasa), 16-18 French (laki-laki dewasa)
3. Cairan IVFD, Ringer Laktat (RL), Asetat Ringer
(Asering), NaCl (cairan garam fisiologis),
Beberap teknik menjahit dalam ilmu bedah :

1._Jahitan_Terputus_(Simple_Inerrupted_Suture)

Terbanyak digunakan karena sederhana dan mudah. Tiap jahitan disimpul


sendiri. Dapat dilakukan pada kulit atau bagian tubuh lain, dan cocok untuk daerah
yang banyak bergerak karena tiap jahitan saling menunjang satu dengan lain.
Digunakan_juga_untuk_jahitan_situasi.

Cara jahitan terputus dibuat dengan jarak kira-kira 1 cm antar jahitan.


Keuntungan jahitan ini adalah bila benang putus, hanya satu tempat yang terbuka,
dan bila terjadi infeksi luka, cukup dibuka jahitan di tempat yang terinfeksi. Akan
tetapi, dibutuhkan waktu lebih lama untuk mengerjakannya.
2. Jahitan Matras

Jahitan Matras Horizontal


Jahitan dengan melakukan penusukan seperti simpul, sebelum disimpul dilanjutkan
dengan penusukan sejajar sejauh 1 cm dari tusukan pertama. Memberikan hasil
jahitan yang kuat.

 Jahitan Matras Vertikal


Jahitan dengan menjahit secara mendalam di bawah luka kemudian dilanjutkan
dengan menjahit tepi-tepi luka. Biasanya menghasilkan penyembuhan luka yang
cepat karena didekatkannya tepi-tepi luka oleh jahitan ini.

Jahitan Matras Modifikasi


Modifikasi dari matras horizontal tetapi menjahit daerah luka seberangnya pada daerah
subkutannya.
3. Jahitan Kontinu
Simpul hanya pada ujung-ujung jahitan, jadi hanya dua simpul. Bila salah satu
simpul terbuka, maka jahitan akan terbuka seluruhnya. Jahitan ini jarang dipakai
untuk menjahit kulit.
- Jahitan Jelujur Sederhana (Continous Over and Over)
Jahitan ini sangat sederhana, sama dengan kita menjelujur baju. Biasanya
menghasilkan hasil kosmetik yang baik, tidak disarankan penggunaannya pada
jaringan ikat yang longgar.

- Jahitan Jelujur Feston (Interlocking Suture)


Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pada jahitan sebelumnya, biasa sering
dipakai pada jahitan peritoneum. Merupakan variasi jahitan jelujur biasa.

4. Jahitan Intradermal
Memberikan hasil kosmetik yang paling bagus (hanya berupa satu garis saja).
Dilakukan jahitan jelujur pada jaringan lemak tepat di bawah dermis.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai