Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS TERMOGRAVIMETRI

Metode analisis termal di mana perubahan dalam sifat fisik dan


kimia dari bahan yang diukur sebagai fungsi dari meningkatnya suhu
(dengan laju pemanasan konstan), atau sebagai fungsi waktu (dengan
suhu konstan dan / atau kehilangan massa konstan).
 TGA dapat memberikan informasi tentang fenomena fisik,
seperti orde kedua fase transisi , termasuk penguapan ,
sublimasi , penyerapan , adsorpsi , dan desorpsi .
Demikian juga, TGA dapat memberikan informasi tentang
fenomena kimia termasuk chemisorptions , desolvation
(terutama dehidrasi ), dekomposisi , dan reaksi padat-gas
(misalnya, oksidasi atau reduksi ).
Aplikasi umum dari TGA adalah :

karakterisasi bahan melalui analisis pola dekomposisi karakteristik

studi mekanisme degradasi dan kinetika reaksi,

penentuan kadar organik dalam sampel, dan

penentuan anorganik (misalnya ash) konten dalam sampel, yang mungkin berguna untuk
menguatkan struktur materi diprediksi atau hanya digunakan sebagai analisis kimia.
Prinsip Penggunaan Thermogravimetri analizer
(TGA)

 Prinsip penggunaan TGA ialah mengukur kecepatan rata-rata perubahan massa suatu
bahan/cuplikan sebagai fungsi dari suhu atau waktu pada atmosfir yang terkontrol. Pengukuran
digunakan khususnya untuk menentukan komposisi dari suatu bahan atau cuplikan dan untuk
memperkirakan stabilitas termal pada suhu diatas 10000C.
 Mekanisme perubahan massa pada TGA ialah bahan akan mengalami kehilangan maupun
kanaikan massa. Proses kehilangan massa terjadi karena adanya proses dekomposi yaitu
pemutusan ikatan kimia, evaporasi yaitu kehilangan atsiri pada peningkatan suhu, reduksi yaitu
interaksi bahan dengan pereduksi, dan desorpsi. Sedangkan kenaikan massa disebabkan oleh
proses oksidasi yaitu interaksi bahan dengan suasana pengoksidasi, dan absorpsi.
Instrumentasi Termogravimetri

 Neraca-termo itu harus mampu terus menerus mencatat perubahan yang


diselidiki sebagai suatu fungsi dari temperature dan waktu.
 Tungku harus mencapai temperature maksimum yang dikehendaki
(dengan neraca-termo komersial dapat dikira-kira 1500oC).
 Pemegang contoh harus berada dalam zona panas dari tungku, dan zona
ini harus seragam temperaturnya.
 Mekanisme neraca harus dilindungi dari tungku dan dari efek gas-gas
korosif
 Diperlukan kepekaan neraca yang sesuai untuk penelitian dengan
contoh bobot kecil.
Contoh instrument termogravimetri Stanton Redcroft TG-750
Cara Menggunakan Thermogravimetri
analizer (TGA)

 Dilakukan dengan material yang berupa serbuk dimasukkan ke dalam cawan kecil dari
bahan platina, atau alumina ataupun teflon.
 Alumina dan bahan uji kemudian dimasukkan ke dalam alat TGA.
 Setelah sampel dimasukkan maka kita bisa memprogram urutan pemanasannya.
 Pemanasan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan misalkan kita bisa mengatur
memanaskan sampel sampai 110 C dan ditahan 10 menit kemudian pemanasan dengan
cepat dilanjutkan sampai 900 C kemudian suhu diturunkan menjadi 600 C ditahan
selama 30 menit. Kita dapat memprogram temperatur dan juga kecepatan pemanasan,
alat ini bisa memanaskan sampai sekitar 1000 C dengan kecepatan sampai 100 C/menit
atau lebih tergantung tipe alat.
Thermogravimetri analizer (TGA)

 Setiap selesai menggunakan Thermogravimetri analizer (TGA), timbangan


(balance) dibersihkan dan disimpan pada tempat yang aman. Timbangan yang masih
berisi pereaksi disimpan pada tempat yang jauh dari bahan lain yang berbahaya.
Sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara
langsung. Thermogravimetri analizer (TGA) sebelum digunakan harus diperiksa terlebih
dahulu masih apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai