Anda di halaman 1dari 29

Konsep Dasar PAUD

Ghea Karlina ( 20228400001 )


Dizza Azzahra ( 20228400006 )
Euis Tia Komalasari ( 20228400005)
Yanti Nur Hayati (20118400016)
Wigianti (20228410009)
Materi yang Akan Dibahas:
● Hakikat bermain
● Prinsip bermain
● Tujuan bermain
● Jenis permainan
Hakikat Bermain
Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai
utama dan hakiki pada masa kanak-kanak. Dalam kamus besar
Bahasa Indonesia istilah kata bermain dari kata dasar main yang
mempunyai arti melakukan sesuatu untuk bersenang-senang.
Bermain untuk anak usia dini mempunyai unsur kebahagian dan
kesenangan. Dengan bermain anak usia dini menjadi senang dan
Bahagia. Dalam bermain dapat meningkatkan perkembangan anak
sesuai dengan tahapan usianya.
Hakikat Bermain
Para pakar menyatakan bahwa bermain merupakan dunia bagi anak. Bermain
bagi anak dilakukan saat berlari, berjalan, menggali tanah, mandi, melompat,
memanjat pohon, menggambar, menyanyi dan masih banyak lagi.

Menurut Sudono, bermain adalah Kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa


alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi
kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada
anak. menurut Schwartzman, bermain adalah pura-pura dan bukan sesuatu yang
sungguh-sungguh (Sudono, 2000).
Hakikat Bermain
Bermain adalah hak dasar anak usia dini dan kegiatan utama yang dijalani anak-
anak usia dini setiap hari serta merupakan kegiatan mengekpresikan diri tanpa
paksaan dengan perasaan senang. Melalui kegiatan bermain, banyak hal yang
bisa dikembangkan dari seorang individu anak, yaitu saraf-saraf motoriknya, baik
kasar maupun halus, sikap emosional, kecerdasan, sikap sosial, perilaku bekerja
mandiri dan bekerjasama, kedisiplinan, dan lain-lain, namun kegiatan bermain
harus yang diarahkan dan dibuat dengan metode, prinsip, dan tujuan yang
menekankan pada unsur terciptanya kesenangan, motivasi, berkembangnya
motorik yang memicu bekerjanya neuron/ saraf otak, dan bukan paksaan,
sekaligus berisi pembelajaran.
Prinsip Bermain

Prinsip bermain pada anak adalah:

1. Menyenangkan; artinya permainan tidak membosankan dan bisa


dimainkan dengan seluruh keluarga.

2. Aman dan tidak membahayakan artinya.

3. Membangun kedekatan dan trust antara keluarga artinya (?)

4. Mengembangkan minimal satu kecerdasan anak

5. Ada karakter artinya nilai atau tujuan yang ingin dimasukkan dalam
permainandilakukan secara bertahap
Prinsip-Prinsip Bermain

1. Prinsip Produktivitas 2. Prinsip Aktivitas


Permainan harus dapat mengembangkan sikap Aktivitas bermain yang diciptakan adalah
produktif pada diri anak sebagai pengguna dan memberi kesempatan anak untuk berkolaborasi
pemain dalam permainan. dalam permainan.

3. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi 4. Prinsip Kreativitas


Ukuran sejauh mana suatu kegiatan bermain Kegiatan bermain mampu menciptakan sesuatu
untuk mencapai tujuan dan ukuran keberhasilan yang baru untuk memberi ide kreatif dalam
yang dinilai dari segi besarnya sumber daya untuk memmecahkan masalah
mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan

5. Prinsip mendidik dengan menyenangkan


Semua bentuk permainan yang di desain dengan maksud untuk
memberikan pengalaman, pengajaran, atau pengalaman belajar
kepada anak yang memainkannya
Sebagai sarana bagi anak untuk Sebagai sarana bagi anak
bereksperimen (melakukan untuk bereksplorasi sehingga
berbagai percobaan sederhana) rasa keingintahuannya
sehingga mendapatkan terpenuhi.
pengetahuan atau pengalaman
baru. Tujuan
Bermain
Sebagai sarana melatih anak
beradaptasi (menyesuaikan Sebagai sarana peniruan bagi
diri) dengan lingkungan. anak karena bebas berekspresi
menirukan berbagai hal yang
ada dalam imajinasinya.
Jenis Kegiatan Bermain
Menurut Pamela Minett kegiatan bermain dapat
dikelompokkanmenjadi 6 jenis, yaitu:

• Bermain penemuan (discovery play),


• Kegiatan bermain secara fisik (physically play),
• Bermain kreatif (creative play),
• Bermain imajinatif (imaginative play),
• Bermain manipulatif (manipulativeplay) dan
• Bermain sosial (social play).
Jenis Kegiatan Bermain
• Bermain penemuan (discovery play)
kegiatan bermain yang memungkinkan anak
untuk menemukan sesuatu – apa yang mereka
sukai (meliputi: tekstur, bentuk, ukuran,
warna), bagaimana mainan itu dibuat,
bagaimana mainan tersebut dapat digunakan.
Dalam bermain penemuan ini akan akan
mencoba memahami mengapa suatu benda
dapat saja rusak, berubah bentuk, mempunyai
warna yang beragam, dsb.
Jenis Kegiatan Bermain
• Kegiatan bermain fisik (physically play)
Anak secaraaktif bergerak dan berpindah.
Kegiatan bermain ini dicirikan dengan
kegiatanyang dilakukan oleh anak
menggunakan otot-otot besar seperti berlari,
melompat, melempar, merayap, bergerak
perlahan, berdiri di atas papankeseimbangan
atau berenang. Kegitan bermain ini
menstimulasi fisik motoric kasar anak.
Jenis Kegiatan Bermain

• Bermain kreatif (creative play)


anak mengekspresikan pikiran dan perasaannya
secara orisinil atau dalam membuat
sesuatusecara natural, seperti kegiatan
menggambar, melukis, atau membuat hewan
dengan playdough.
Jenis Kegiatan Bermain

• Bermain imajinatif (imaginative play)


• bermain pura-pura ataufantasi. Anak
mewujudkan imajinasi menjadi seolah-olah
seperti sebuah tindakan nyata dalam kegiatan
bermain.
Jenis Kegiatan Bermain

• Bermain manipulatif (manipulative play)


adalah kegiatan bermain dengan
melibatkan kemampuan menggunakan
tangan. Selama kegiatan bermain
manipulatif, anak akan menggunakan
tangan, mata dan otak secara terkoordinasi
agar terlatih secara halus.
Jenis Kegiatan Bermain

• Bermain sosial (social play)


Ketika anak sudah mulai bermain Bersama
sama dan terlibat antara satu dengan lainnya.
Kegiatan bermain ini akan memberi
pengalaman kepada anak untuk bekerjasama,
berbagi dan bersikap jujur.
Menurut Sarah Smilansky kegiatan bermain dapat
dikelompokkan menjadi 4 jenis , yaitu:

• Functional Play ( Panca indra) adalah sebuah bentuk permainan dimana anak
menggunakan indera dan otot-ototnya untuk mengembangkan aspek motorik anak.

• Constuctive Play ( Alat pembangunan) adalah permainan yang mengutamakan anak


untuk membangun atau membentuk bangunan dengan media balok, lego dan sebagainya.

• Dramatic Play (bermain peran/pura-pura) anak dapat berkembang sepanjang bermain


fungsional. Perbedaan utama antar bermain drama dengan dengan bermain jenis lainnya
adalah bahwa bermain drama berorientasi pada orang, bukan berorientasi pada bahan
atau objek.

• Game With Rules ( bermain dengan aturan) anak sudah mampu memahami dan
bersedia mematuhi peraturan permainan.
Jenis-Jenis Permainan
● Alat Permainan Edukatif (APE)
● Alat Permainan Tradisional
● Klasifikasi Permainan Anak
Berdasarkan Usia
APE untuk kemampuan berbahasa
(Peabody)
Di kembangkan oleh kakak beradik Elizabeth
Peabody yang terdiri atas dua boneka tangan
yang berfungsi sebagai tokoh mediator, yaitu
Alat Permainan Edukatif P.Mooney dan Joey. Boneka tadi dilengkapi
(APE) adalah alat yang papan, magnet, gambar-gambar, piringan
sengaja dirancang secara hitam berisi lagu-lagu dan tema cerita
khusus untuk kepentingan
Pendidikan.
(Mayke Sugianto, T: 1995)
APE Ciptaan Froebel
Terdapat beraneka ragam Froebel memiliki alat khusus
APE ciptaan Montessori
jenis permainan edukatif yang yang dikenal dengan balok
Dr. Maria Montessori menciptakan alat
telah dikembangkan untuk permainan edukatif yang memudahkan anak blocdoss dikenal dengan istilah
anak usia dini. Di antaranya mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari kotak kubus. Dikelompokkan
berdasarkan alat permainan tanpa perlu bimbingan sehingga memungkinkan berdasarkan sudut pandang dan
yang diciptakan oleh para ahli. cara masing-masing, baik dari
anak bekerja secara mandiri.
Contohnya: puzzle berbentuk geometri segi kegunaannya atau aspek
perkembangan yang dipantau
maupun dari segi dampak
pemakaian dan berdasarkan
penempatannya.
APE Balok Crussenaire
George Crussenaire menciptakan balok
Crussenaire untuk mengembangkan
kemampuan berhitung pada anak,
pengenalan bilangan, dan untuk Catatan: Terdapat APE
meningkatkan keterampilan anak dalam lainnya,seperti: Boneka Jari, Kotak
bernalar. Alphabet, Puzzle Besar, dll.
Alat Permainan Tradisional
Menurut Sukirman dalam Edy Waspada (2014: 16) bahwa definisi
permainan tradisional adalah permainan anak-anak dari bahan
sederhana sesuaiaspek budaya dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu, permainan tradisional juga dikenal dengan permainan
rakyat merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya
bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk
memelihara hubungan dan kenyamanan sosial.
Permainan Congklak Lompat Tali Kelereng

Permainan congklak/dakon Aspek yang dapat Kelereng terbuat dari adonan


dapat mengembangkan dikembangkan dalam semen dan kapur bentuknya
berbagai aspek, yaitu sebagai permainan ini yaitu sebagai yang bulat sebesar ibu jari
berikut: berikut: kaki atau terbuat dari batu
wali yang dibentuk
1. Melatih kemampuan 1. Motorik kasar. Dengan sedemikian rupa sehingga
motorik halus. Saat bermain lompat tali motorik menyerupai kelereng yang
memegang dan memainkan kasar akan terstimulasi. sebenarnya.
biji congklak.
2. Emosi.
2. Melatih kesabaran dan dan
ketelitian (emosional). 3. Ketelitian dan akurasi.

3. Melatih jiwa sportifitas. 4. Sosialisasi.

4. Melatih kemampuan 5. Intelektual.


menganalisa (kognitif)

5. Menjalin kontak sosialisasi.


Jenis Permainan Berdasarkan Usianya

Awal lahir, bayi belum memiliki


Permainan
penglihatan yang sempurna.
Anak 0-9
Masih memiliki keterbatasan
Bulan
sehingga diperlukan rangasangan
dengan warna mencolok.

Mainan yang cocok: kerincingan,


mainan gigitan (teether), matras
gimnastik, beberapa boneka kain,
bola karet, boneka yang memiliki
bunyi, matras boneka, buku kain,
dll.
Jenis Permainan Berdasarkan Usianya

Pada masa ini anak sudah


Permainan
kuat Ketika memegang,
Anak 9-18
mengangkat, dan menarik
Bulan
benda asing.

Mainan yang cocok adalah


mainan yang menirukan
kehidupan sehari-hari, seperti:
mobil-mobilan, sayuran, buah,
dll
Jenis Permainan Berdasarkan Usianya

Masa ini merupakan masa


Permainan
anak aktif, dimana anak
Anak 18-36
lebih suka melakukan
Bulan
gerakan.

Mainan yang cocok adalah


mainan yang membuatnya
berkreasi: crayon, lilin (platisin),
alat musik mainan, masak-
masakan.
Jenis Permainan Berdasarkan Usianya

Pada usia ini anak akan


Permainan dipersiapkan untuk
Anak 4-5 berpikir dan
Tahun bersosialisasi.

Mainan yang cocok:


monopoli, ular tangga,
lego, sempoa, dll.
Peran Pendamping dalam kegiatan bermain
Peran orang tua, guru dan pendamping sangatlah penting dalam mendampingi
anak bermain. Yang perlu ditekankan dalam pendampingan dari orang tua, guru,
ataupun orang yang terdekatnya dengan anak agar terus membimbing dan
mengawasi ketika anak bermain. Kegiatan bermain ini hendaknya dilakukan
dengan perencanaan sehingga bermain dan belajar dapat berjalan dengan
bersamaan serta efektif.
Hughes dalam Sudono (2000: 5-7) memberikan pandangannya tentang
bagaimana seharusnya peran kita (orang tua, guru, dan pendamping) ketika anak
sedang bermain:
● Partisipasi aktif dari orang tua, guru, dan pendamping akan sangat bermanfaat bagi
anak dalam bermain.

● Kita berperan sebagai fasilitator.

● Intonasi yang tidak meninggi dan berbicara lembut dapat digunakan untuk menghadapi
anak yang perilakunya kurang baik. Dengan kelembutan itu kita akan lebih mudah
menyentuh perasaan anak. Usaha guru adalah membuat anak mampu menentukan
sendiri bagaimana memperbaiki sikapnya.
● Ketika berkomunikasi dengan anak kita perlu memperhatikan bahasa tubuh mereka.
Bahasa tubuh merupakan ungkapan diri anak ketika anak kesulitan mengungkapkan
melalui kalimat. Kita wajib untuk menuntun anak agar dapat mengungkapkan apa yang
dikehendaki.

● Setiap anak memiliki keunikan sendiri, kita dapat memanfaatkan keunikan tersebut.
Oleh karena itu kita harus terus senantiasa memberikan pendampingan ketika mereka
sedang bermain. Dengan demikian dapat kita ketahui kesulitan, kelebihan, maupun hal-
hal lain yang dapat dioptimalkan dari masing-masing anak.
KESIMPULAN
Kesimpulannya bermain membuat anak senang dan Bahagia.
Dengan bermain perkembangan anak bisa meningkat sesuai
dengan tahapan usianya. Banyak jenis permainan yang dapat anak
mainkan sesuai tahapan usianya dari permainan tradisional dan
modern. Peran pendamping saat anak bermain sangat penting
karena bisa membantu anak dalam sebagai co player/teman
bermain, pendamping ikut terlibat langsung dalam kegiatan bermain.
Pada umumnya, pendamping membuat sebuah dukungan kecil
Ketika anak-anak mulai memimpin kegiatan bermain.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai