Paradigma Baru
Paradigma Baru
4
Pentingnya Paradigma Ilmu
Paradigma ilmu memiliki peranan penting dalam proses keilmuan. Paradigma keilmuan
berfungsi untuk memberikan kerangka, mengarahkan, bahkan menguji konsistensi dari
proses keilmuan. Tidak hanya itu, paradigma juga berfungsi sebgai kacamata para
ilmuan untuk mengamati permasalahan yang sedang di amati serta jawaban dari
penelitian tersebut. Maka paradigma merupakan aspek penting untuk kiblat atau
keyakinan dasar untuk menetukan seseorang dalam bertindak sehari-hari.
Perkembangan zaman yang pesat juga menjadi bagian penting dalam proses
pembangunan serta pembaruan paradigma keilmuan. Pembangunan paradigma baru
akan menemukan signifikansinya jika berlanjut dengan adanya tren baru, untuk tidak
dikatakan pola baru, dalam pengembangan keilmuan, baik yang berwujud tradisi
akademik, pola pengembangan riset, maupun dalam bentuk karya-karya sivitas
akademiknya. Sebab perkembangan ilmu, memnag tidak hanya dengan meneliti
sebanyak-banyaknya gejala, tetapi melakukan melaui sudut pandang paradigma baru
Metode dalam memperoleh pengetahuan
Perumusan Masalah
Perumusan Hipotesis
Pemahaman yang diberikan pada masyarakat akademis ten- Dalam paradigma konstruktivistik, proses
tang belajar (kuliah) tidak bisa dilepaskan dari paradigma pembelajaran di pergururn tinggi hanya akan
pembelajaran yang dikembangkan di dalamnya. Selama ini
dalam dunia pendidikan berkembang paradigma behavioris-
dapat dipahami dengan cara menelusuri dunia
tik. Dalam paradigma ini, fokus pembelajaran terletak pada subyektif, dunia makna dan self concept indi-
guru / dosen dan materi pembelajaran yang menjadikan vidu yang berada dalam dunia pendidikan itu
siswa / mahasiswa cenderung pasif. Berbeda dengan sendiri. Bagaimana pimpinan lembaga, dosen
paradigma tersebut, belakangan ini mulai dikembangkan dan mahasiswa memahami, mengkonstruk,
paradigma konstruktivistik. Dalam paradigma yang kedua ini memaknai dan mengkonsepsi realitas di seki-
siswa / mahasiswa memperoleh kesempatan mengem-
bangkan pemahaman atau konstruknya tentang bahan pela-
tarnya, itulah yang harus dikaji, dan bukan fak-
jaran / kuliah yang sedang dihadapi. Pembelajaran dengan tor struktural yang berada di luar individu.
menggunakan paradigma ini menjadikan siswa / mahasiswa Paradigma konstruktivistik lebih banyak men-
aktif dan menentukan apa yang harus dipikirkan atau dipela- dorong dosen memberi kesempatan maha-
jari. Fokusnya adalah bagaimana siswa dapat mengkonstruk siswa belajar dan melakukan aktifitas bersama.
makna tentan kehidupan dan dunianya.
Thank you