Anda di halaman 1dari 14

 Dimulai dgn adanya reformasi yg dimotori oleh

mhs yg menginginkan demokratisasi,


transparansi, penegakan hk, HAM dll dlm
berbagai aspek kehidupan bermasy, berbangsa
dan bernegara.
 Adanya keinginan penyelenggaraan Pemda yg
lebih desentralistik, krn UU No. 5 Th 1974
Tentang Pokok-pokok Pemerintahan di
Daerah, lebih dijalankan oleh rezim yg bersifat
sentralistik, penyeragaman penyelenggaraan
Pemda
 Konsep: Pembukaan UUD 1945 >> Tujuan
Negara:
 Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka….
1. Memperkuat rasa kebangsaan
2. Meningkatkan kohesi nasional
3. Memperkuat wibawa pemerintahan
4. Mudah mewujudkan konsensus kesepakatan
1. Kebijakan menunggu dari atasan
(pemerintah pusat, sehingga daerah tidak
mampu berkreasi, berinovasi, dan
mengembangkan kekhasan daerahnya
2. Organisasi pemerintahan yang kuat tapi kaku
1. Mengurangi beban pemerintah pusat dan
campur tangan tentang masalah-masalah
kecil di bidang pemerintahan daerah.
2. Meningkatkan dukungan masyarakat dalam
menyelenggarakan pemerintah lokal
3. Melatih masyarakat untuk dapat mengatur
urusan rumah tangga daerahnya sendiri
4. Mempercepat bidang pelayanan public
1. Tingkat kesiapan SDM daerah yang kurang
2. Kurangnya tingkat kesiapan pemerintah
daerah potensi daerah
3. Kurang siapnya sarana dan prasarana dalam
lembaga pemerintahan
4. Sulit dicapai konsensus dalam merumuskan
tujuan dan keragaman kebutuhan
 Lahirnya paradigma baru ditandai dengan
lahirnya UU No. 22 tahun 1999
menggantikan UU No. 5 Th 1974
• Prinsip daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan (Ps 18
ayat (2)
• Prinsip menjalankan otonomi seluas-luasnya (Ps 18 ayat (5)
• Prinsip kekhususan dan keragaman daerah (Ps 18A ayat (1)
• Prinsip mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum
adat beserta hak-hak tradisionalnya (Ps 18B ayat (2)
• Prinsip mengakui dan menghormati pemerintahan daerah yang
bersifat khusus (Ps 18B ayat (1)
• Prinsip badan perwakilan dipilih langsung dalam pemilihan umum
(Ps 18 ayat (3)
• Prinsip hubungan pusat dan daerah harus dilaksanakan secara
selaras dan adil (Ps 18A ayat (2)
1. Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat
istimewa yang diatur dengan UU.
2. Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan RI yang diatur
dalam UU
1. Filosofi yg digunakan  “Keanekaragaman dlm
kesatuan” menggantikan “Keseragaman” yg
digunakan UU No. 5 Th 1974.
2. Paradigma yg mewarnai batang tubuhnya:
kedaulatan rakyat, demokrasi, pemberdayaan
masy & keadilan
3. Struktur Pemda diubah, DPRD bekedudukan
sejajar dg Kepala Daerah yang (cenderung
kedudukan DPRD lebih kuat dari Kepala Daerah)
4. Pemberian kewenangan kpd daerah, terutama
kab/kota hanya bersifat pengakuan, bukan
pengaturan
5. Cara pemilihan Kepala Daerah diubah, dg
meniadakan intervensi pusat. Pemilihan
Bupati/Walikota  final di DPRD
Gub/WkWagub  msh perlu konsultasi dg
Presiden (krn wakil pemerintah pusat)
6. Pengaturan ttg susunan organisasi dan pegawai
daerah diserahkan sepenuhnya pd Pemda.
7. Kewenangan daerah diperbesar, mencakup
kewenangan seluruh pemerintahan kec. Politik
luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan,
moneter dan fiskal, agama serta kewenangan di
bid lain yg tetap ditangan pemerikntah pusat
8. Penguatan asas desentralisasi di Kab/kota dan
asas dekonsentrasi hanya utk wil provinsi saja.
9. Kelurahan dan kec diubah menjd perangkat
daerah otonom pd kab/kota.
10. Perimbangan keuangan didasari pd bentuk
subsidi daerah otonom dan inpres diubah
menjadi bentuk bagi hasil
11. Sistem pengawasan bersifat represif. Pempus
hanya bertindak jk daerah nyata2 melakukan
pelanggaran.
12. Tidak ada hierarki antara Pemda Prov. Dg
Pemda Kab/Kota
 Sekian…

Anda mungkin juga menyukai