Dosen Pengampu:
Prof. Undang Rosidin, M.Pd
Dr. Badrun, M.Ag
PROGRAM PASCASARJANA
PRODI. MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
TEORI DAN KONSEP MANAJEMEN BIAYA
KELOMPOK 4
Manajemen Pembiayaan sebuah lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam
menjalankan sebuah lembaga yang bergerak di dunia pendidikan. Pembiayaan pendidikan memiliki
peranan yang sangat penting dalam berlangsungnya proses pendidikan, pembiayaan sebagai faktor
pendukung. Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan dan terlaksana secara maksimal apabila
tujuan akan dicapai memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sesuai dengan perencanaan.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana
Bagaimana Bagaimana cost
pendidikan sebagai
coasting management a cyclical
“investment in human
educational plan ? system processes ?
capital formation” ?
Pendidikan sebagai sebuah investment in human capital formation
Konsep tentang investasi sumber daya manusia (human investment) yang dapat menunjang
pertumbuhan ekonomi telah semakin mendapat pengakuan. Manusia diposisikan sebagai suatu bentuk
kapital sebagaimana bentuk-bentuk kapital lainnya (seperti teknonologi, mesin, tanah, uang, dsb.) yang
sangat menentukan terhadap pertumbuhan produktivitas suatu bangsa. Melalui investasi dirinya sendiri
seseorang dapat memperluas alternatif untuk memilih profesi, pekerjaan atau kegiatan-kegiatan lain
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Human capital ini dapat diaplikasikan melalui berbagai bentuk investasi sumber daya manusia
diantaranya pendidikan, peningkatan kesehatan dan gizi, program kependudukan, dan sebagainya.
Dengan demikian, Investasi sumber daya manusia (SDM) bukan merupakan tanggung jawab salah satu
sektor pembangunan, tetapi tanggung jawab multisektor di dalam suatu kesatuan secara integral. Namun
dari berbagai bentuk investasi SDM tersebut, pendidikan dapat dikatakan sebagai katalisator utama
pengembangan SDM, dengan anggapan bahwa semakin terdidik seseorang, semakin tinggi pula tingkat
kesadarannya terhadap kesehatan, partisipasi politik, dan kegiatan lainnya.
Pendidikan sebagai sebuah investment in human capital formation
Manusia adalah faktor utama yang perlu dikelola dengan baik, seperti team work,
leadership, individual capability, dan the organizational climate. Modal manusia (human
capital) dari suatu organisasi merupakan bagian dari modal intelektual (intellectual
capital) yang dimiliki oleh organisasi tersebut, yang bersama-sama dengan modal
keuangan (financial capital) dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi
organisasi.
Penjelasan dari pengertian tersebut dapat diambil maknanya bahwa human capital
investment memang harus dilakukan, selain dapat meningkatkan pekerjaan juga dapat
meningkatkan penghasilan. Meningkatkan pekerjaan berarti bahwa setiap tenaga
kependidikan harus melakukan peningkatan pendidikan sehingga akan meningkat juga
tugas dan jabatan dari tenaga kependidikan tersebut, begitu juga dengan penghasilan.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk investasi sumber daya manusia, maka
orientasinya dapat dipandang
melalui tiga hal, yaitu :
Universal)
Dari aspek ini pendidikan mengemban orientasi pada upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar
1945. Fungsi ini tercermin pada ketentuan pasal 31 ayat (1) bahwa ”setiap warga negara
berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran dan pemerintah mengusahakan satu
sistem pendidikan nasional (ayat 2). Pasal ini merupakan landasan yang kuat bagi
pemerintah untuk mengemban program pendidikan untuk semua (education for all), hal
ini mengandung makna bahwa kebijakan pendidikan nasional yang ditempuh mampu
merespon kondisi masyarakat yang sangat beranekaragam tanpa memandang perbedaan
ras, suku bangsa, etnis, agama, sosio-ekonomi, dan budaya yang dianut. Jadi ruh nya
education for all telah dimiliki oleh kita jauh hari sebelum Deklarasi HAM itu
dirumuskan.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk investasi sumber daya manusia, maka
orientasinya dapat dipandang melalui tiga hal, yaitu :
Return on
Atas dasar pemikiran bahwa pendidikan sebagai prinsip
investasi dalam rangka mendayagunakan tenaga manusia dalam
Investment in
pembangunan. Maka dari itu, pendekatan return on investment ini terletak
pada seberapa jauh program-program pendidikan dapat menghasilkan lagi
Education (Manfaat
hasil yang bersifat produktif, atau apa yang ditanamkan dalam pendidikan,
maka dalam hal hasilnya harus diperhitungkan kembali. Maka analisis
Investasi dalam
pendekatan ini pada dasarnya membandingkan antara manfaat biaya
(cost efektiveness) dengan biaya (invest).
Pendidikan)
Maka dari itu, terlebih dahulu perlu juga diketahui aspek-aspek biaya dalam
pendidikan, minimal dikategorikan dalam empat golongan, yaitu sebagai
berikut :
Biaya rutin Biaya persiapan tenaga
pengajar
Biaya modal terdiri dari gaji dan tunjangan yang misalnya dalam menyelesaikan kursus
dibayar/disediakan kepada tenaga persiapan professional seorang guru
memperoleh keahlian tertentu yang
terdiri dari unsur-unsur pengajar dan petugas, ditambah biaya
memungkinkan ia menjalankan
tanah bangunan, perabot, perlengkapan seperti buku pelajaran, jabatannya serta mendapatkan gaji
dan tunjangan yang sesuai dengan
dan peralatan. alat tulis, dsb. jabatan tersebut.
Biaya atas kesempatan
yang hilang dipaki
untuk pendidikan
RAPBS disusun sesuai ketentuan yang berlaku agar semua dana yang diperoleh
sekolah benar-benar dimanfaatkan secara tertib, efektif dan efisien. Dalam
penyusunan RAPBS dimulai dengan mengkaji perubahan-perubahan peraturan
perundang-undangan, tuntutan peningkatan mutu pendidikan yang mungkin membuka
peluang, dalam hubungan ini pemberian wewenang kepada kepala sekolah (otonomi
sekolah) untuk mengelola keuangan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya
menjadi sangat strategis. Dalam penyusunannya RAPBS tidak dapat dipisahkan
dari RKJM, RKT dan RKAS, agar terjadi kesesuaian dalam pengelolaan
manajemen pembiayaan.
Penyusunan RKAS, sekolah perlu memperhatikan beberapa asas
penyusunan anggaran yaitu :
1. Azas kecermatan; maksudnya adalah Anggaran harus disusun dengan secara cermat mungkin, baik dalam hal
penjumlahan, pengurangan, perkalian, clan pembagian. Hal ini diperlukan dengan maksud agar secara efektif dapat terhindar
dari kemungkinan kekeliruan dalam penghitungan. Asas ini menuntut kepada semua pihak yang terkait dengan penyusunan
clan pembuatan RKAS untuk senantiasa bertindak hati-hati. RKAS disusun dengan mempertimbangkan secara
konperehensif semua aspek. Sehingga kemudian diperoleh RKAS yang efisien clan memberikan manfaat.
2. Azas Terinci; Detil dan dirinci dengan baik sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran dalam RKAS. Di dalamnya
termuat dengan detil dan lengkap mengenai penerimaan clan pengeluaran atau pembelanjaan. Dengan detil clan terinci maka
akan memudahkan untuk dilihat clan dicermati. Dan rencana kegiatan clan anggaran sekolah/madrasah tersebut menjadi jelas
clan akan dapat membantu unsur pengawasan. Proses pengawasan menjadi mudah dilakukan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, baik dari unsur internal ataupun unsur eksternal.
Penyusunan RKAS, sekolah perlu memperhatikan beberapa asas
penyusunan anggaran yaitu :
3. Azas Keseluruhan; Rencana Kegiatan clan Anggaran Sekolah (RKAS) yang disusun telah mencakup
seluruh aktivitas keuangan. Keseluruhan aktivitas keuangan dari awal sampai akhir tahun anggaran
tercantum dengan baik
4. Asas Keterbukaan; Asas keterbukaan atau transparansi adalah membuka diri terhadap hak orang lain
untuk mendapatkan informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif. Semua pihak yang telah
ditentukan oleh peraturan atau pihak yang terkait dengan sumber pembiayaan sekolah dapat memonitor aktivitas
yang tertuang dalam penyusunan anggaran maupun dalam pelaksanaannya. Hal ini mudak diperlukan
untuk menciptakan kepercayaan antar pemangku kepentingan (stakeholder). Caranya adalah dengan menyediakan
informasi dan juga menjamin bahwa informasi yang akurat dan memadai mudah diperoleh.
5.
Secara kelembagaan atau organisasi perencanaan pembiayaan harus
disusun berdasarkan prinsip-prinsip, sebagai berikut :
6. Asas Pembebanan; Dalam asas pembebanan ini, dasar pembukuan terhadap pengeluaran/pembelanjaan dan
penerimaan anggaran perlu diperhatikan. Kapan suatu biaya pengeluaran dibebankan kepada anggaran ataupun
suatu penerimaan yang menguntungkan terhadap anggaran perlu diperhitungkan secara baik
Persoalan penting dalam Costing Educational Plan atau perencanaan pembiayaan pendidikan adalah bagaimana
memanfaatkan dana secara efektif dan efisien, mengalokasikan dana secara tepat sesuai dengan skala
prioritas. Itu sebabnya dalam prosedur peyusunan rencana pembiayaan memerlukan tahapan-tahapan yang
sistematik yaitu sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
b) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa dan barang.
c) Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab pembiayaan pada dasarnya merupakan pernyataan
finansial.
d) Memformulasikan rencana pembiayaan dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh
instansi tertentu.
e) Menyusun usulan rencana pembiayaan untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang.
f) Melakukan revisi usulan rencana pembiayaan.
g) Persetujuan revisi usulan rencana pembiayaan.
h) Pengesahan rencana pembiayaan
C. Cost Management as a cyclical system processes
Penganggaran (RKS,
RKAS)
Pelaporan Pelaksanaan
Monitoring dan
evaluasi
C. Cost Management as a cyclical system processes
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Hi!