2.teori Trafo Distribusi
2.teori Trafo Distribusi
2
3
12
6
8
7
8 10 15
9 12
2
2
1
3 5
7
7
4
14
6
Gambar 2: Shell type
a) Stacked type b) Wound type
Bila terminal transformator terhubung dengan sumber tegangan, pada inti besi
akan timbul rugi besi akibat perubahan siklus pada magnetik besi (rugi
histerisis) dan mengalirnya arus eddy pada laminasi inti besi. Rugi-rugi ini
disebut dengan rugi tanpa beban karena selalu timbul walaupun transformator
tidak sedang memasok beban.
7
Rugi besi dapat direduksi dengan mengurangi tebal pelat,
memperbaiki permeabilitas atau menggunakan bahan dengan
resistans magnetik yang lebih kecil.
8
Tahun Tebal Rugi-rugi
Material inti Nomenklatur
(sekitar) [mm] (W/kg pada 50Hz)
1950 Cold rolled CGO 0,35 1,11 (1,5T) M6x
1960 Cold rolled CGO 0,30 0,97 (1,5T) M5x
1965 Cold rolled CGO 0,27 0,85 (1,5T) M4x
1970 Cold rolled HiB 0,30 0,8 (1,5T) M0H
1975 Amorphous metal 0,025 0,2 (1,3T)
1980 Cold rolled CGO 0,23 0,75 (1,5T) M3x
Cold rolled HiB 0,23 0,70 (1,5T) M0H
1983 Laser treated HiB 0,23 0,6 (1,5T) ZDKH
1985 Cold rolled CGO 0,18 0,68 (1,5T) M2x
1987 Plasma treated HiB 0,23 0,6 (1,5T) Plasma PJ
1991 Chem. Etched HiB 0,23 0,6 (1,5T) PDR
9
A. Klem inti dari baja kanal U B. Klem inti dari kayu transformator
Rugi tanpa beban dipengaruhi oleh kualitas susunan pelat inti besi (kerapatan
dan penyambungan antar pelat). Untuk menjaga kestabilan, rakitan inti besi
diikat dengan klem, agar getaran dan gaya mekanik saat transportasi dan
operasi tidak menyebabkan berubahnya kerapatan pelat dan sambungan.
10
Jalur minyak pada lapisan belitan
12
Material konduktor untuk belitan primer yang paling banyak digunakan
adalah enamelled round copper wire dengan varnish jenis PVF (polyvinil
formal) dengan kelas suhu 105°C.
Dibandingkan varnish lain yang digunakan pada enamelled wire, seperti
polyurethane, polyester, dll, kelas suhu PVF lebih rendah, namun
varnish ini cocok digunakan dalam rendaman minyak.
Pada saat transformator memasok beban akan timbul rugi-rugi (disebut rugi
berbeban), yang terdiri dari rugi I²R dan rugi sasar.
Rugi I²R disebabkan oleh mengalirnya arus pada konduktor belitan,
sedangkan rugi sasar akibat arus eddy pada belitan dan bagian-bagian
logam konstruksi transformator yang terpapar fluks magnetik.
Rugi berbeban kuadratis terhadap arus beban dan proporsional terhadap
suhu operasi belitan.
14
Fungsi penyangga belitan adalah menjaga kestabilan belitan, terutama
pada saat terjadi gangguan pada sisi eksternal transformator.
Bahan yang digunakan adalah kayu transformator atau kayu alam.
Sebelum digunakan, kayu alam perlu melalui proses pengeringan terlebih
dahulu untuk memastikan kandungan airnya tidak berlebihan sehingga
mempengaruhi mutu dielektrik minyak insulasi.
konstruksi penyangga belitan tidak dibuat rapat. Bagian yang terbuka
dipersiapkan sebagai jalur bagi minyak pendingin dalam membasuh
lapisan-lapisan belitan. 15
Panas yang ditimbulkan oleh rugi-rugi transformator berpotensi merusak
ketahanan komponen-komponen dari sistem insulasi (kertas atau
enameled wire) transformator.
Untuk menjaga agar suhu pada semua bagian insulasi selalu berada di
bawah batas ketahanan termalnya, diperlukan pendinginan.
Sistem pendinginan yang umum digunakan adalah ONAN. Dua huruf
awal menggambarkan metode pendinginan internal, sedangkan dua huruf
terakhir untuk metode eksternal.
Medium internal yang kontak dengan O Minyak mineral atau sintetik dengan
belitan titik bakar ≤ 300 °C
Mekanisme sirkulasi dari medium N Aliran natural melalui belitan
pendingin internal
Medium pendinginan eksternal A Udara
Mekanisme sirkulasi dari medium N Konveksi natural
eksternal
16
Pemeran utama di bagian internal adalah minyak isolasi.
17
Sirip pendingin merupakan bagian pendinginan eksternal transformator.
Luas permukaan sirip-sirip pendingin yang akan berinteraksi dengan udara
luar merupakan faktor yang menentukan efektifitas pendinginan.
Jumlah dan ukuran sirip pendingin didesain sehingga mampu mendisipasi
suhu yang timbul saat transformator dioperasikan.
Aliran udara akan melakukan pertukaran panas melalui sirip-sirip
pendingin. Luas permukaan sirip pendingin akan menentukan kualitas
pendinginan.
Untuk transformator dengan kelas suhu A, seperti halnya kebanyakan
transformator distribusi, desain ketahanan termal ditentukan pada suhu
ruang maksimum 40°C.
Suhu pada bagian-bagian transformator dibedakan menjadi suhu rata-rata
dan suhu titik terpanas (hot spot).
Suhu panas pada bagian selain belitan dapat terjadi pada bagian
konstruksi klem inti besi yang dibuat dari bahan logam magnetik dan
bagian tutup tangi di sekitar busing.
Untuk mengurangi pengaruh arus eddy, pada sebagian bidang pelat tutup
tangki diganti dengan bahan logam non-magnetik.
18
Minyak transformator adalah minyak berbasis mineral yang digunakan
karena keunggulan sifat kimia dan kekuatan dielektrik.
Minyak berfungsi sebagai isolasi dan sekaligus media pendingin. Kualitas
minyak akan mempengaruhi sifat insulasi dan pendingin.
Sepanjang waktu pengoperasian transformator, kualitas minyak akan
terdegradasi sehingga potensi gangguan pada transformator membesar.
Kelembaban, sedimen dan partikel konduktif merupakan faktor yang
cenderung mereduksi kuat dielektrik minyak.
Oksidasi adalah asam (acid) yang terbentuk dari minyak yang terjadi bila
kontak dengan udara. Keasaman akan membentuk sludge yang
mendiami belitan transformator mereduksi disipasi panas. Belitan akan
lebih panas dengan semakin besarnya sludge, sehingga transformator
lebih panas.
Kadar keasaman tinggi dan peningkatan suhu akan mengakselerasi
pemburukan kualitas minyak.
Kontaminasi yang terdapat pada minyak transformator umumnya
mengandung air dan partikel. Keberadaan salah satu dari kontaminan
akan mereduksi kualitas insulasi.
19
Bila tingkat keasaman tinggi perlu kewaspadaan. Sludge yang terbentuk
oleh keasaman harus dibersihkan dengan minyak panas untuk
menghilangkan sedimen.
Lebih ekonomis bila dilakukan saat tingkat keasaman lebih dini saat
keasaman mulai terbentuk, sebelum sludge terbentuk, sehingga minyak
akan tetap bertahan kualitasnya selama kondisi operasi normal.
Minyak transformator dapat menahan partikel air bergantung pada suhu
minyak. Jika minyak pada titik jenuhnya, free water pada bagian bawah
transformator.
Kekuatan dielektrik akan menurun dengan hadirnya air pada minyak dan
direkomendasi untuk dilakukan degasifikasi.
Jika kadar air tinggi mengalirkan keluar minyak panas perlu
dipertimbangkan walau lebih mahal daripada degasifikasi, karena
mengeluarkan juga minyak pada inti besi dan rakitan belitan.
Pada penggantian minyak sebaiknya dilakukan pada kondisi vakum. Jika
tangki tidak tahan vakum minyak harus didegasifikasi dan disirkulasi melalui
degasifier 3 kali dari volume tangki untuk membantu menghilangkan lembab
pada insulasi transformator.
Kerusakan disebabkan level uap air yang masuk ke dalam tangki. humiditas
yang rendah 20
Karakteristik minyak trafo berdasarkan IEC 60422:2005
22
Posisi sadapan utama (nomor sadapan yang bersesuaian dengan tegangan nominal sisi
primer) pada transformator desain SPLN adalah sebagai berikut:
No. SPLN 1 2 3 4 5 6 7
23
Lead belitan primer dan sekunder (yang
bertegangan) harus dapat dikeluarkan dari tangki
dengan aman agar dapat dihubungkan dengan
sumber dan beban.
26
27
Umur transformator merupakan fungsi dari umur sistem insulasinya yang
merupakan bagian terlemah pada transformator.
Sistem insulasi didesain untuk beroperasi pada suhu belitan rata-rata 65°C
dan suhu belitan hottest-spot 80°C di atas suhu ambien rata-rata 30°C.
1.000.000
103
U m u r tra fo [ja m ]
117
100.000
10.000
42,60 tahun 10,17 tahun
1.000
20,55 tahun
100
80 90 100 110 120 130 140 150
Suhu [°C]
31
Kadar asam yang semakin tinggi dan
peningkatan suhu operasi belitan akan CO2 CO
cepat. Furan
32
33
CO2 2500 4000 10.000
CO 350 570 1400
3 7 10
34
35
Furan (senyawa furanik) adalah kelompok senyawa organik yang
terbentuk oleh degradasi insulasi kertas. Bila selulose terdegradasi oleh
panas-lebih, CO2, CO dan senyawa furanik yang melarut dalam minyak
akan bertahan dalam waktu lama pada minyak.
NORMAL POOR
37
Reaksi antara hidrokarbon labil pada minyak dengan oksigen,
lembab dan unsur lainnya dengan dibantu oleh panas sebagai
akselerator menghasilkan pembentukan asam. Asam akan
diserap oleh selulose, merusak dan mengakselerasi
kerusakan selulose dengan pembentukan asam baru.
0,1 0,2
Reklamasi
38
Sifat isolasi dari minyak juga
dipengaruhi oleh kontaminan dari
material padat yang melarut dalam
minyak. saat uji IFT, partikel ini
melintasi garis permukaan air-
minyak dan memperlemah tekanan
antara dua cairan ini, sehingga
angka IFT akan menurun. Angka
IFT dan keasaman merupakan
indikasi untuk menentukan perlunya
reklamasi atau penggantian minyak.
Reklamasi direkomendasikan bila
IFT telah menurun hingga 25
dynes/cm.
39
40
Konservator berfungsi untuk menampung
pemuaian minyak saat transformator
berbeban.
44
Sistem hermetik jenis ini
umumnya digunakan pada
bentuk tangki rigid dengan
menerapkan bantalan gas
(nitrogen) pada ruang di atas
level minyak. Volume untuk
ruang gas diperhitungkan
agar mampu menampung
ekspansi minyak yang terjadi
pada saat beban maksimum.
45
Konsep hermetik lainnya adalah
dengan mengisi seluruh ruang di dalam
tangki dengan minyak. Sistem ini
diterapkan pada tangki yang
dikonstruksi dengan sirip pendingin dari
pelat corrugated. Penggunaan sirip
lentur membuat volume tangki bersifat
variabel, membesar saat beban tinggi
dan kembali mengecil pada beban
yang lebih rendah. tekanan dapat
dibatasi hanya berkisar 0,2 – 0,3 bar,
sehingga stress terhadap seal (gasket)
lebih kecil daripada sistem gas cushion.
46
47
48
Batas suhu ambien normal transformator desain SPLN
(mengadopsi ketentuan IEC 60076-1) adalah -25°C s/d
+40°C. Suhu sekitar di Indonesia relatif masih belum
mencapai batas suhu maksimum yang ditetapkan.
51
52
53
54
SPLN D3-002.1:2007, mengatur kelompok vektor trafo distribusi
yang digunakan di Indonesia, yaitu :
- Fase tunggal : Ii0 Ii0
- Fase tiga :
• 25 kVA s/d 160 kVA : Yzn5
• 200 kVA s/d 2500 kVA : Dyn5
• Sistem Jaringan 4 kawat : YNyn0
55
56
Pemeriksaan on-line
• Pengukuran beban setiap fasa,
kriteria: I fasa < I nominal fasa trafo.
• Ketidakseimbangan beban,
kriteria : maksimum 25 %.
57
Pemeriksaan on-line
58
Pemeriksaan off-line
59
Panas lebih karena beban lebih
60
Panas lebih karena beban non-linear yang menimbulkan
harmonik
61
Panas lebih karena konduktor SUTM putus
62
Panas lebih karena konduktor SUTM putus
Beban tiga fasa akan dipikul oleh dua fasa yang sehat,
sehingga arus primer dari fasa yang sehat akan mengalami
kenaikan (dapat mencapai 1,5 kali arus nominal).
VT
VT
IT
IT
120o
o
120
120o
VR
IR 120
o IR
IS VR
IS
VS VS
Perubahan vektor pada konstruksi inti kaki 3 saat SUTM fasa R putus 63
Panas lebih karena konduktor SUTM putus
IT IT
120o
120o
VR
IR
IR 120o
VR
IS
IS
VS VS
Perubahan vektor pada konstruksi inti kaki 5 saat SUTM fasa R putus 64
Faktor penyimpangan desain
66
Faktor penyimpangan desain
67
Gangguan hubung-singkat di sepanjang sirkit yang dipasok
oleh transformator akan menimbulkan stress termal dan
mekanikal pada sistem belitan transormator. Stress termal
disebabkan oleh mengalirnya arus tinggi pada belitan selama
durasi tertentu, sedangkan stress mekanikal oleh timbulnya
gaya elektrodinamik hasil interaksi arus tinggi dan medan
magnetik bocor (leakage flux).
68
KERUSAKAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG-SINGKAT
broken supporting
structure
Winding
damage
69
Transformator distribusi di desain memiliki tingkat isolasi :
− Terminal primer : LI/AC 125/50 kV
− Terminal sekunder : LI/AC -/3 kV
Tegangan ketahanan impuls petir pengenal:
− Terminal primer, fase dan netral : 125 kV
Tegangan ketahanan frekuensi daya pengenal:
− Terminal primer terhadap fase dan netral : 50 kV
− Terminal sekunder terhadap fase dan netral : 3 kV
70
71
Seperti halnya standar IEC, ANSI, standar PLN (SPLN) untuk
spesifikasi transformator distribusi juga mengalami perubahan.
Pertama kali di terbitkan tahun 1982, kemudian direvisi tahun
1997, kemudian direvisi kembali tahun 2007 dan masih dapat
direvisi sesuai perkembangan yang ada.
72
Rugi-rugi transformator
Rugi tanpa beban [W] Rugi berbeban [W]
[kVA]
1982 1997 2007 1982 1997 2007
25 NA 75 NA 425
50 190 150 125 1100 800
100 320 300 210 1750 1600 1420
160 460 400 300 2360 2000
200 550 480 355 2850 2500 2350
250 650 600 420 3250 3000 2750
315 770 500 3900 3900 3250
400 930 595 4600 4600 3850
500 1100 700 5500 5500 4550
630 1300 835 6500 6500 5400
800 1950 1750 1000 10200 9100 6850
1000 2300 1100 12100 12100 8550
73
74
Terima kasih
a
75