Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS

INATRUMENTASI

FASE DIAM
HPLC dan GC
Dosen Pengampu: Prof.Dr.rer.nat. Rinaldi Idroes, S.Si
Rassya Tania Islamy Rifa Zanira
2008103010047 2008103010048

Anggota
Kelompok 7

Saifullah Agnes Amelia Tanjung


2008103010049 2008103010048
1 Pendahuluan

2 Komponen HPLC dan GC


Topik
Bahasan 3 Fase diam HPLC dan GC

4 Syarat-syarat Fase diam


01
Pendahuluan
HPLC
HPLC atau yang biasa dikenal dengan
kromatografi cair kinerja tinggi merupakan teknik
analisis yang berfungsi untuk memisahkan senyawa
serta mengukur jumlahnya dalam suatu larutan dalam
campuran berdasarkan kepolaran. Jenis kromatografi
cair ini di mana sampel dipaksa melalui kolom yang
dikemas dengan fase diam yang terdiri dari partikel
berbentuk tidak teratur atau membran berpori oleh
cairan (fase gerak) pada tekanan tinggi.

Prinsip kerja HPLC adalah pemisahan komponen


analit berdasarkan kepolarannya, setiap campuran
yang keluar akan terdeteksi dengan detektor dan
direkam dalam bentuk kromatogram. 
GC
GC atau biasa dikenal dengan kromatografi gas merupakan
instrument yang digunakan untuk proses pemisahan dan
identifikasi senyawa yang bersifat volatile. Dalam
kromatografi gas terdapat fasa gerak berupa gas pembawa,
biasanya gas inert seperti helium atau gas yang tidak reaktif
seperti nitrogen. Fasa diam berupa lapisan cairan
mikroskopik atau polimer di atas padatan pendukung fasa
diam, yang berada dalam tabung kaca yang disebut kolom.

Terdapat dua jenis kromatografi gas, yaitu:


• Kromatografi Gas Cair (KGC) yang menggunakan fase
diam berupa cairan dan mekanisme sorpsi-nya adalah
partisi.
• Kromatografi Gas Padat (KGP) yang menggunakan fase
diam padatan dan mekanisme sorpsi-nya adalah adsorpsi
permukaan.
Kelebihan dan Kekurangan

HPLC GC
Kelebihan HPLC: Kelebihan GC:
• Dapat digunakan untuk analisis zat yang tidak • Resolusi tinggi sehingga dapat digunakan untuk
menguap menganalisis partikel berukuran sangat kecil 
• Dapat dioperasikan secara otomatis • Efisien
• Waktu analisis relatif singkat dibandingkan • sangat terkontrol dan kecepatannya tetap
dengan Teknik analisis lainnya

Kekurangan HPLC: Kekurangan GC:


• Relatif mahal • Tidak cocok untuk analit yang sensitif terhadap
• Massa kerja pendek (tergantung umur kolom) pemanasan
• membutuhkan analis/SDM khusus untuk • Terbatas untuk zat yang mudah menguap
mengoperasikan • Tidak mudah dipakai untuk memisahkan
campuran dalam jumlah besar. 
02
Komponen HPLC dan GC
Komponen HPLC

1. Reservoir (fase gerak) : wadah penyimpanan fase gerak


2. Pompa : untuk mendorong fase gerak dalam reservoir menuju
kolom fase diam dan melewati detector
3. Injektor : tempat masuknya sampel kedalam HPLC
4. Kolom : sebagai fase diam, dimana tempat terjadinya pemisahan
komponen sampel
5. Detektor : untuk mendeteksi keberadaan komponen yang telah
melewati kolom dan memberikan sinyal elektronik pada
pengolah data
6. Pengolah data : untuk menampilkan output visual hasil analisis
yang terbaca oleh detector dalam bentuk kromatogram
Komponen GC
1. Gas pembawa (carrier gas): gas pembawa atau Fasa gerak digunakan
untuk membawa solute ke dalam kolom.
2. Injector port: untuk mengantarkan sampel ke dalam aliran gas
pembawa.
3. Kolom: tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya
terdapat fase diam. Ada 3 jenis kolom pada GC yaitu kolom kemas
(packing column) dan kolom kapiler (capillary column); dan kolom
preparative (preparative column).
4. Detektor: mendeteksi komponen-komponen yang telah dipisahkan dari
kolom secara terus-menerus, cepat, dan akurat.
5. Recorder: untuk mencetak hasil perrcobaan pada sebuah kertas yang
hasilnya disebut kromatogram (kumpulan puncak grafik).
03
Fase diam dalam HPLC dan
GC
 Fase diam HPLC
Kolom merupakan bagian HPLC yang mana terdapat fase diam untuk berlangsungnya proses pemisahan solut/analit.
Fase diam pada HPLC adalah fase tetap di dalam kolom berupa partikel berpori yang kecil dan memiliki area permukaan
yang tinggi.

Kebanyakan fase diam pada HPLC berupa silika yang dimodifikasi secara kimiawi, silika yang tidak dimodifikasi, atau
polimer-polimer stiren dan divinil benzen. Permukaan silika adalah polar dan sedikit asam karena adanya residu gugus
silanol (Si-OH). Silika dapat dimodifikasi secara kimiawi dengan menggunakan reagen-reagen seperti klorosilan. Reagen-
reagen ini akan bereaksi dengan gugus silanol dan menggantinya dengan gugus-gugus fungsional yang lain.

Oktadesil silika (ODS atau C18) merupakan fase diam yang paling banyak digunakan karena mampu memisahkan
senyawa-senyawa dengan kepolaran yang rendah, sedang, maupun tinggi. Oktil atau rantai alkil yang lebih pendek lagi
lebih sesuai untuk solut yang polar. Silika-silika aminopropil dan sianopropil (nitril) lebih cocok sebagai pengganti silika
yang tidak dimodifikasi. Silika yang tidak dimodifikasi akan memberikan waktu retensi yang bervariasi disebabkan karena
adanya kandungan air yang digunakan.
 Fase diam GC
Fase diam pada GC berupa lapisan cairan mikroskopik atau polimer di atas padatan yang berada di dalam tabung
kaca atau logam yang disebut kolom. Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya
terdapat fase diam. Oleh karena itu, kolom merupakan komponen sentral pada GC.
Ada 3 jenis kolom pada GC yaitu kolom kemas (packing column) dan kolom kapiler (capillary column); dan kolom
preparative (preparative column). Perbandingan kolom kemas dan kolom kapiler dtunjukkan oleh gambar berikut :

Kolom kemas terbuat dari gelas Kolom kapiler ada yang terbuat dari
atau logam yang tahan karat gelas atau silika. Ukuran kolom
atau dari tembaga dan kapiler biasanya adalah diameter
aluminium. Panjang kolom jenis dalam 0,2 mm dan panjangnya 50-
ini adalah 1–5 meter dengan 100 m. kolom kapiler sangat efisien
diameter dalam 1-4 mm. Kolom karena tiap 1 mm setara dengan
kapiler sangat banyak dipakai height equivalent to a theoretical
karena kolom kapiler plate (HETP), sehingga jumlah plate
memberikan efisiensi yang teoritisnya jauh lebih besar.
tinggi.
04
Syarat-syarat fase diam
Syarat-syarat fase diam
HPLC: GC:
• Inert • Komponen harus mempunyai koefisien partisi yang
• Tidak larut dalam fase gerak berbeda-beda
• Tidak berwarna • Sampel harus mempunyai kelarutan yang cukup
• Memberikan aliran yang baik pada fase gerak • Tidak berwarna
• Stabil dan tahan tekanan yang tinggi • Tidak boleh meleleh pada suhu analisis
• Tidak mudah rusak • Stabil pada pemanasan
• Gugus fungsinya aktif • Fase diam yang digunakan 2-30%
• Berinteraksi terhadap komponen dalam sampel • Fase diam berupa senyawa polimer dengan polaritas
yang berbeda-beda
Daftar Kepustakaan
Dong, M.W. (2006). Modern HPLC for Practicing Scientist. A John Wiley & Sons, Canada.
Hendayana., & Sumar. (2006). KIMIA PEMISAHAN Metode Kromatografi dan Elektroforensis Modern. PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Made, D. A. N., Parwata, M. O. A., & Parthasutema, I. A. M. (2015). Analisis kadar Metamefetamina pada
sampel darah dengan metode GC-MS. Jurnal Laboratorium Kimia, 2, 12-13.
Sastrohamidjojo, & Harjono. (2003). Kromatografi. Liberty, Yogyakarta.
 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai