AMAL TERBAIK
QS. AL-MULK, 67:2
َو ِخ َي ُارمُك ْ ِخيَ ُارمُك ْ ِل ِن َساهِئ ِ ْم، َأ ْح َسهُن ُ ْم ُخلُق ًا، َأمْك َ ُل الْ ُمْؤ ِم ِننْي َ يْ َما ًان
“Yang paling sempurna keimanan seseorang mu’min adalah yang paling ِإ
bagus akhlaqnya dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik
terhadap istri-istrinya”. (HR. At-Tirmidzi)
KUALITAS, BUKAN
KUANTITAS
• Dalam ayat “supaya Allah menguji
kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya”, di situ tidak
dikatakan siapakah yang paling
banyak amalannya.
• Namun dikatakan siapakah yang
paling baik amalannya.
• Sehingga dituntut dalam beramal
adalah kualitas (ikhlas dan sesuai
tuntunan Nabi), bukan
kuantitasnya.
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 8/176)
KUALITAS, BUKAN
KUANTITAS
َع ْن َأيِب ه َُر ْي َر َة َأ َّن َر ُسو َل اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ قَا َل َس َب َق
ِد ْرمَه ٌ ِماَئ َة َألْ ِف ِد ْرمَه ٍ قَالُوا َو َك ْي َف قَا َل اَك َن ِل َر ُج ٍل ِد ْرمَه َ ِان
دَّق ِبَأ َح ِدمِه َا َوانْ َطلَ َق َر ُج ٌل ىَل ُع ْر ِض َماهِل ِ فََأخ ََذ ِمنْ ُه ِماَئ َة َ تَ َص
ِإ َألْ ِف ِد ْرمَه ٍ فَتَ َصد ََّق هِب َا
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Satu dirham dapat
mengungguli seratus ribu dirham“. Lalu ada yang bertanya,
“Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?” Beliau
jelaskan, “Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu
mengambil satu dirham untuk disedekahkan. Ada pula
seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia
mengambil dari kantongnya
seratus ribu dirham untuk disedekahkan.”
(HR. An Nasai no. 2527 dan Imam Ahmad 2: 379)
KUALITAS DAN
KUANTITAS TERBAIK
• Abu Syaibah mengutip hadist Ikrimah
mengatakan bahwa Abu Hurairah
mempunyai seutas benang dengan
bundelan seribu buah. Ia baru tidur
setelah berzikir 12.000 kali.
• Ja’far bin Burqan berkata: “Telah
sampai berita kepadaku bahwa
Abdurrahman bin Auf membebaskan
30 ribu rumah.”
(Adz-Dzahabi, Siyaru A’lam An-Nubala’, 1/92 dan Abu
Nu’aim Al-Asbahani, Hilyat Al-Awliya’ wa Thabaqat
Al-Ashfiya’, 1/99)
KUALITAS DAN KUANTITAS TERBAIK
“Abdurrahman bin Auf ra. bersedekah pada masa hidup
Rasulullah SAW sebanyak setengah hartanya yaitu 4.000 dinar.
Sepeninggal beliau, Abdurrahman bin Auf ra. menyedekahkan
40.000 dinar [setara dengan 17 kilogram emas], membiayai
perbekalan perang di jalan Allah sebanyak 500 ekor kuda dan
kemudian membiayai perbekalan perang di jalan Allah
sebanyak 500 ekor unta. Mayoritas kekayaan berasal dari
dunia perdagangan.”
(Adz-Dzahabi, Siyar A’lam An-Nubala’, 1/81)
KUALITAS DAN
KUANTITAS TERBAIK
• Imam Malik bin Anas selalu istiqamah
selama 60 tahun melakukan puasa daud,
puasa sehari dan tidak puasa sehari. Dan
setiap hari, beliau shalat 800 rakaat.
(Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Abi Ya’la,
1/61)
• Abdullah putra Imam Ahmad bin Hambal
berkata, “Ayahku melakukan shalat
dalam sehari semalam sebanyak 300
rakaat. Ketika beliau sakit karena
dicambuk penguasa dzalim dan mulai
lemah, dalam sehari semalam beliau
melakukan shalat 150 rakaat. Sementara
usia beliau sudah mendekati 80 tahun.”
(Mukhtashar Tarikh Dimasyqa, Ibnu Rajab
al-Hanbali, 1/399)
BERSIH DARI
PENYAKIT HATI
• Riya: melakukan ibadah dengan
tujuan dilihat oleh manusia,
sehingga orang yang riya’ itu
mencari pengagungan, pujian,
harapan atau rasa takut
terhadap orang yang dia
berbuat riya’ karenanya.
• Sum’ah: amalan yang dilakukan
dalam rangka agar didengar
orang lain.
BAHAYA RIYA
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan
(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang
di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadikan ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai
sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang kafir”. (QS Al-Baqarah, 2:264)
MASUK NERAKA
KARENA RIYA
Orang mati syahid masuk neraka,
karena ingin disebut pemberani.
Pengajar Al-Quran masuk neraka,
karena ingin disebut mahir
membaca Al-Quran.
Hartawan yang suka berinfak masuk
neraka, karena ingin disebut
dermawan. (HR. Muslim)
BAHAYA SUM’AH
هللا ِب ِه
ُ مَس َّ َع، ِ َم ْن مَس َّ َع النَّ َاس ِب َع َمهِل
َو َصغ ََّر ُه َو َحقَّ َر ُه، َم َسا ِم َع َخلْ ِق ِه
“Barangsiapa memperdengarkan
amalnya kepada orang lain (agar
orang tahu amalnya), maka Allah akan
menyiarkan aibnya di telinga-telinga
hambaNya, Allah rendahkan dia dan
menghinakannya”.
(HR Thabrani, al Baihaqi dan Ahmad)
AMAL YANG TERTOLAK
َم ْن مَع ِ َل مَع َ ًال لَيْ َس عَلَ ْيه َِأ ْم ُراَن فَه َُو َر ٌّد
“Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang
tidak ada perintah kami, maka tertolak.”
(HR. Muslim)
AMAL YANG TIDAK SESUAI
PERINTAH NABI SAW
Abu Burdah yang merupakan paman
dari Al Bara’ bin ‘Azib dari jalur ibunya
berkata,
“Wahai Rasulullah, aku telah
menyembelih kambingku sebelum
shalat Idul Adha. Aku tahu bahwa hari
itu adalah hari untuk makan dan
minum. Aku senang jika kambingku
adalah binatang yang pertama kali
disembelih di rumahku. Oleh karena itu,
aku menyembelihnya dan aku sarapan
dengannya sebelum
aku shalat Idul Adha.”
AMAL YANG TIDAK SESUAI
PERINTAH NABI SAW
Rasulullah SAW pun berkata,
KAFIR MUSLIM
PASTI
TERTOLAK TERTOLAK TERTOLAK TERTOLAK DITERIMA