Anda di halaman 1dari 18

GANGGUAN SISTEM

HEMATOLOGI

Kelompok 6 :
1. Divah nahdya
2. Intan Agustina
3. Mulyani Rahmah A
Gangguan Sistem Hematologi:
Anemia
Leukemia
Hemofilia
Lekopenia
Polisitemia
Multipel mieloma
Limfoma maligna
ANEMIA
Adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal jumlah
eritrosit, kuantitas Hb, dan volume packed red blood cells
(hematokrit).

Tanda dan gejala umum:


 Nilai eritrosit < 3,8 jt/mL
 Kadar Hb dlm darah < 10 g/dL
 Nilai Hct < 30%
 Pucat
 Kelemahan
 Hipoksemia yang mengakibatkan takikardi, takipnea pendek
dan cepat, sakit kepala, iskemik myocardium
 Syok dan penurunan kesadaran
KLASIFIKASI
 Berdasarkan Morfologi
Mikro dan makro menunjukkan ukuran sedangkan kromik
menunjukkan warna
 Normokromik Normositik
 Kehilangan darah akut
 Hemolisis

 Penyakit kronis seperti infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal,

kegagalan sumsum tulang


 Normokromik Makrositik
 Gangguan sintesis deoksiribonukleat (DNA)
 Defisiensi B12 (asam folat)

 Pengobatan kemoterapi

 Hipokromik Mikrositik
 Defisiensi zat besi
 Kehilangan darah kronis

 Gangguan sintesis globin seperti pada penyakit thalasemia


KLASIFIKASI

 Berdasarkan Etiologi
 Peningkatan hilangnya eritrosit
 Perdarahan
 Hemoglobinopati, ex anemia sel sabit

 Gg sintesis globin, ex thalasemia

 Defisiensi enzim, ex defisiensi glukosa 6-fosfat dehidrogenase

 Penurunan atau kelainan pembentukan sel


 Carsinoma, ex limfoma, mieloma multiple
 Pajanan zat kimia dan toksik

 Radiasi

 Defisiensi endokrin

 Penyakit kronis pada ginjal dan hati


ANEMIA APLASTIK
 Sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel-sel darah
dalam jumlah yang cukup.
 Mengalami pansitopenia (kekurangan semua sel darah)

 Penyebab :
 Lupus Eritematosus Sistemik (autoimun)
 Agen antineoplastik
 Terapi radiasi
 Antibiotik tertentu
 Zat kimia, ex benzen, insektisida
 Penyakit oleh virus, ex HIV, hepatitis virus
ANEMIA DEFISIENSI BESI
 Kekurangan zat besi dalam darah sebagai akibat dari
penurunan kuantitatif sintesis hemoglobin
 Normal : 0,5 mg/mL

 Tanda dan gejala:


 Besiplasma <40 mg/dl
 Hb 6-7 g/dL
 Pucat dan kelemahan
 Rambut tipis dan mudah rontok

 Penyebab :
 Perdarahanyang menetap, ex pada carcinoma
 Kurang asupan besi
 Gangguan absorbsi usus
ANEMIA MEGALOBLASTIK
 Termasuk ke dalam gol anemia
makrositik normokromik
 Tanda dan gejala:
 Malnutrisi
 Glositis berat (peradangan lidah berat)

Penyebab :
 Defisiensi B12 dan asam folat
 Malabsorbsi
 Penyakit gastrointestinal
PENYAKIT SEL SABIT
 Adl hemoglobinopati akibat
kelainan struktur hemoglobin
 Merupakan gangguan genetik
resesif autosomal (kedua orang tua
mengalami penyakit sel sabit)
 Disfungsi Hb  deoksigenasi
(penurunan tekanan O2)  elongasi
 eritrosit kaku dan berbentuk sabit
 penyumbatan pembuluh darah 
infark organ
POLISITEMIA
 Terjadi peningkatan produksi semua
sel-sel darah, namun lbh dikenal dg
peningkatan produksi eritrosit
 Hb < 16 g/dL, Ht < 60%

 Peningkatan viskositas dan volume


darahaliran darah melambat
 Volume plasma dan bentuk morfologi
eritrosit biasanya normal
 Leukositosis  reaksi
hipersensitifitas
 Trombositosis  trombosis
LEUKOPENIA
 Merupakan suatu kondisi dimana jumlah leukosit
menurun dalam darah
 Jumlah leukosit < 4.000/mm3

 Terjadi kegagalan pembentukan leukosit termasuk akibat


anemia aplastik
LEUKEMIA
 Leukemia adalah malignansi pada darah yang bersifat heterogen dan
disebabkan karena proliferasi tidak normal dari pembentukan sel
darah pada sumsum tulang

 sel leukemia muda yang berproliferasi (blast) mengganggu


pematangan dari sel normal pada sumsum tulang belakang

 Proliferasi dari sel leukemia yang belum matang / immature (blast)


yang sangat banyak menghambat pematangan pada sel-sel normal di
sumsum tulang
 Mengakibatkan :
• Anemia
• Neutropenia
• Trombositopenia
LEUKEMIA
 Penyebab belum dapat diketahui
secara pasti

 Faktor risiko yg terkait yaitu:


 Individu dengan kelainan
kromosom, ex sindrom down
 Faktor lingkungan, ex paparan
radiasi dosis tinggi
 Zat kimia, ex benzen, arsen,
pestisida, agen antineoplastik
LIMFOMA MALIGNANT
 Merupakan keganasan sistem limfatik
 Penyebab pasti belum diketahui

 Faktor risiko:
 Immunodefisiensi
 Pajanan zat kimia, ex herbisida, pestisida, benzena

Tanda dan gejala:


 Pembesaran kelenjar getah bening
 Penurunan berat badan
 Nyeri abdomen
 Hematemesis melena
LIMFOMA MALIGNANT
 Dikategorikan menjadi 2 berdasarkan
histopatologi mikroskopik yaitu :
 Hodgkin
 Terjadi pada usia 18-35 th dan >50 th
 Gejala bervariasi: demam persisten, keringat

malam hari, pembesaran kelenjar getah


bening, mudah lelah, penurunan BB

 Non-Hodgkin
 Terjadi sebagian besar pada usai pertengahan
50 th
 Menyerang limfosit B
MIELOMA MULTIPLE
 Merupakan suatu kelainan sel plasma neoplastik yang
berasal dari satu klon (monoklonal) sel plasma
 Proliferasi sel plasma imatur dan matur dalam sumsum
tulang
 Terjadi kerusakan pada tulang dan penggantian unsur
sumsum tulang normal oleh sel abnormal
 Insiden meningkat sesuai penambahan usia
HEMOFILIA
 Merupakan gg koagulasi herediter sehingga episode
perdarahan intermiten
 Termasuk penyakit resesif terkait kromosom X

 Manifestasi klinis:
 Perdarahanjaringan lunak, otot, dan terutama sendi yg
menopang berat badan (hemarthrosis)
 Diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
 Hemofilia A
 Akibat defisiensi atau mutasi gen faktor VIII
 Hemofilia B
 Defisiensi atau tidak adanya aktifitas faktor IX
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai