Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PERADILAN

DI INDONESIA
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pertemuan Ke V
3.3 Mendiskripsikan system hukum dan peradilan
di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

 Peserta didik mampu mengklasifikasikan pembagian perangkat Lembaga peradilan


antara peradilan umum dan khusus.
 Peserta didik mampu menguraikan tugas dan wewenang masing-masing dari perangkat
peradilan antara peradilan umum dan peradilan khusus.
 Peserta didik mampu mengklasifikasikan tingkatan Lembaga peradilan di Indonesia.

Pembagian Perangkat Tugas dan Wewenang


Lembaga Peradilan Masing-Masing Tingkatan Peradilan
Antara Peradilan Perangkat Peradilan di Indonesia
Umum dan Khusu Umum dan Khusu
A.  PEMBAGIAN PERANGKAT DAN TUGAS SERTA WEWENANG LEMBAGA
PERADILAN ANTARA PERADILAN UMUM DAN KHUSUS

lingkungan Peradilan Umum

Pimpinan
Pengadilan
Pimpinan
Tinggi
Pengadilan

Hakim
Juru Sita
Anggota PENGADILAN Hakim
Sekretaris
PENGADILAN TINGGI Anggota
NEGERI

Sekretari
Panitera Panitera
s
Lingkungan Peradilan Khusus
a. Lingkungan Peradilan Agama

Pimpinan
Pengadila
Pimpinan n Tinggi
Pengadila
n

Juru Sita Hakim


Anggota Peradilan Hakim
Sekretaris
Tiinggi Agama Anggota
Peradilan
Agama

Sekretari Panitera
s Panitera
b. Peradilan Tata Usaha Negara

Pemimpin
Pemimpn Pengadilan
Pengadilan Tinggi

Hakim Hakim
Anggota Anggota

Pengadilan Pengadilan
Tinggi Tata
Tata
Usaha
Usaha Negara
Negara
Panitera
Juru Sita Panitera

Sekretaris
Sekretaris
d. Lingkungan Peradilan Militer

Dalam peradilan militer dikenal adanya oditurat yaitu badan di


lingkungan TNI yang melakukan kekuasaan pemerintahan negara di
bidang penuntutan dan penyidikan berdasarkan pelimpahan dari
Panglima TNI. Oditurat terdiri atas oditurat militer, oditurat militer
tinggi, oditurat jendral. Dan oditurat militer pertempuran.
B. TUGAS MASING-MASING PERANGKAT PERADILAN
 Pemimpin Pengadilan (Ketua dan Wakil Ketua)

Ketua pengadilan melakukan pengawasan Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan


atas pelaksanaan tugas hakim ( pasal 53 ayat tugas dan perilaku panitera, sekretaris dan juru
1 UU No 49 tahun 2009 tentang Peradilan sita di daerah hukumnya (pasal 53 ayat 2 UU No
Umum) 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum)

Melakukan pengawasan terhadap jalannya


peradilan di tingkat pengadilan negeri dan Memberikan petunjuk, teguran, dan
menjaga agar peradilan diselenggarakan
dengan seksama dan sewajarnya (pasal 53 peringatan (pasal 53 ayat 4 UU no 49 Tahun
ayat 3 UU No 49 Tahun 2009 tentang 2009 tentang Peradilan Umum)
Peradilan Umum)
HAKIM : PANITERA :
 Hakim wajib menggali,  Membantu majelis hakim baik
dalam mendampingi hakim dalam
mengikuti dan memahami persidangan, melaksanakan
nilai-nilai hukum dan rasa pemanggilan dan pemberitahuan
keadilan yang hidup dalam maupun memberi bantuan sarana
masyarakat. dan prasarana di persidangan.
 Memeriksa perkara yang
 Membuat berita acara persidangan
dengan teliti dan seksama sesuai
diajukan ke pengadilan dengan pelaksaanaan pemeriksaan
 Mengadili pihak yang dalam persidangan.
berperkara  Penitera wajib membuat jadwal
sidang dan membuat laporan hasil
 Menetapkan dan persidangan dan menyerahkan
memutuskan perkara kepada petugas register.
(baca kode etik panitera dan juru sita)
Sekretaris

Melakukan tugas administrative ( surat menyurat, urusan


kepegawaian, arsip)

Oditurat Militer

Melakukan penyidikan dan penuntutan


Juru Sita :

Juru sita wajib membantu majelis hakim


baik dalam mendampingi sidang,
melaksanakan pemanggilan, dan Juru sita wajib melaksanakan pemanggilan dan
pemberitahuan maupun memberi pemberitahuan serta menuangkannya kedalam
bantuan sarana dan prasarana berita acara atau relaas ( pasal 3 ayat 3 kode etik
persidangan (pasal 3 ayat 1 kode etik panitera dan juru sita)
panitera dan juru sita) Menurut UU n0 7 Tahun 1989 pasal 103 serta UU
No 2 tahun 1986 pasal 65:
Melaksanakan segala perintah yang diberikan oleh
ketua sidang.
C. TINGKATAN LEMBAGA PERADILAN DI INDONESIA

Mahkamah Agung (MA)


Upaya Hukum
Kasasi
Pengadilan Tingkat Kedua ( Pengadilan
Tinggi)
Upaya Hukum
Banding
Pengadilan Tingkat Pertama ( Pengadilan
Negeri )
KETERANGAN:

Pengadilan Tingkat Pertama ( Pengadilan Pengadilan Tingkat Kedua ( Pengadilan


Negeri ) Tinggi )

Pengadilan tingkat pertama atau Pengadilan tinggi merupakan


pengadilan negeri berkedudukan di pengadilan tingkat banding yang
tiap kota/ kabupaten. Dimana dibentuk berdasarkan pada undang-
pengadilan negeri dibentuk dengan undang. Pengadilan tinggi
keputusan presiden. Wewenangnya berkedudukan di ibu kota provinsi.
sendiri antara lain adalah sah atau Upaya Banding dilakukan apabila
tidaknya penangkapan, penahanan, seseorang merasa tidak puas atas
penghentian penyidikanatau putusan pengadilan dibawahnya
penghentian tuntutan, ganti kerugian (pengadilan negeri) dan naik ke
dan atau rehabilitasi bagi seseorang pengadilan diatasnya untuk mencari
yang perkaranya di hentikan pada keadilan.
tingkat penyidikan atau penuntutan.
Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah agung merupakan


kekuasaan kehakiman yang
paling tinggi. Mahkamah
Agung berkedudukan di Ibu
Kota Negara (Jakarta). MA
mempunyai wewenang untuk
membatalkan atau menyatakan
tidak sah puutusan hakim
peradilan tinggi karena putusan
itu salah atau tidak sesuai
dengan undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai