Anda di halaman 1dari 11

BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN

OLEH KELOMPOK 10 :
1. Valentino Rosi Huma Kota (2001040050)
2. Sonya Elfira Wena (2001040048)
3. Onelma Tafetin (2001040075)
PENGERTIIAN BIOTEKNOLOGI
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh karl Erekty  seorang insinyur 
Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar
dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya
sampai pada tahun 1970 bioteknologi selalu berasosiasi dengan rekayasa biokimia
(biochemical engineering).
Definisi bioteknologi apabila dapat dilihatdari akar katanya berasal dari “Bio” dan
“teknologi” maka kalau digabung pengertiannya adalah penggunaan organisme
atau system hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk
menghasilkanproduk yang berguna.
Pada tahun 1981 federasi Bioteknologi eropa mendefinisikan bioteknologi sebagai
 berikut, bioteknologi adalah aplikasi terpadu biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa
kimia dengan tujuan untuk mendapatkan aplikasi teknologi dengan kapasitas biakan
mikroba, sel, atau jaringan di bidang industri, kesehatan, dan pertanian. Sedangkan
menurut Sardjoko (1991), boteknologi didefinisikan sebagai proses-proses biologi
oleh mikroorganisme yang dimanfaatkan oleh dan untuk kepentingan manusia.
JENIS-JENIS BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan
cara dan peralatan yang sederhana. Contoh produknya bir, wine, tuak, sake,
yoghurt, roti, keju, tempe, dan lain-lain.
2. Bioteknologi /odern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi
atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia.
Penerapan  bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan.
Bioteknologi modern antara lain berupa kultur jaringan, rekayasa genetika dan
lain-lain.
Sedangkan menurut cabang ilmu bioteknologi diantaranya diasosiasikan
dengan warna, yaitu :
1. Bioteknologi Merah (red biotechnology)
2. Bioteknologi Putih / abu-abu (white/ grey biotechnology)
3. Bioteknologi Hijau ( green biotechnology)
4. Bioteknologi Biru (blue biotechnology)
PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
LINGKUNGAN
Bioteknologi lingkungan didefinisikan sebagai cabang
dari bioteknologi yang mengatasi permasalahan lingkungan. Ilmu ini
juga diartikan sebagai ilmu multi disiplin yang memanfaatkan ilmu pada
bidang sains dan teknik dalam menggunakan potensi mikroorganisme
bagi lingkungan.
BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG
LINGKUNGAN
1. Pohon Bercahaya
Maraknya gerakan hemat energi membuat desainer asal Belanda, Daan Roosegaarde,
tertarik  menciptakan sumber pencahayaan tanpa menggunakan listrik. Bekerja sama
dengan para ilmuwan di State University Of New York dan sebuah perusaan bernama
Bioglow, ia membuat “pohon bercahaya” yang terinspirasi dari bioluminescent ubur-
ubur dan kunang-kunang.
Akhirnya dia berkerjasama dengan Alexander Krichevsky, yang telah menciptakan
rekayasa genetik tanaman menyala dalam gelap dan telah dipasarkan. Dr. Krichevsky
membuatnya dengan cara mengombinasikan gen dari bakteri bercahaya dengan
klorofil tanaman dalam pot untuk  menciptakan “starlight Avatar”. Ini bisa
memancarkan cahaya mirip yang dihasilkan kunang-kunang.
2. Biomassa
Biomassa adalah material yang berasal dari organisma hidup yang meliputi
tumbuhtumbuhan, hewan dan produk sampingnya seperti sampah kebun, hasil panen
dan sebagainya. tidak seperti sumber-sumber alamiah lain seperti petroleum,
batubara dan bahan bakar  nuklir, biomassa adalah sumber energi terbarukan yang
berbasis pada siklus karbon. Biomassa bisa digunakan secara langsung maupun tidak
langsung sebagai bahan  bakar. Briket arang, briket sekam padi, briket ranting dan
daun kering adalah contoh bahan  bakar biomassa yang dapat digunakan secara
langsung sebagai bahan bakar pemanas atau sumber tenaga.
Nilai kalor bakar biomassa bervariasi tergantung kepada sumbernya. Pemakaian
 biomassa dapat memberi kontribusi yang signifikan kepada managemen sampah,
ketahanan  bahan bakar dan perubahan iklim. Di pedesaan, utamanya di negara-
negara berkembang,  biomassa dari kayu, daun, sekam padi dan jerami merupakan
bahan bakar utama untuk   pemanasan dan memasak. Catatan dari International
Energy Agency menunjukkan bahwa energi biomassa menyediakan 30% dari suplai
energi utama di beberapa berkembang. Dewasa ini lebih dari 2 juta penduduk dunia
masih tergantung kepada bahan bakar biomassa sebagai sumber energi primer.
Pemakaian biomassa secara langsung dapat menghemat bahan  bakar fosil, akan
tetapi disisi lain jika dipakai dalam ruang tanpa ventilasi yang memadai  bahan bakar
biomassa yang digunakan secara langsung dapat membahayakan kesehatan.
PENGOLAHAN LIMBAH IKAN MENJADI
BIODIESEL
Limbah pengolahan ikan masih banyak yang belum dimanfaatkan. Untuk
mendukung kegiatan Zero Waste, maka perlu dilakukan terobosan baru dalam
pemanfaatannya. Pengolahan ikan patin termasuk salah satu pengolahan ikan
yang banyak menghasilkan limbah. Limbah yang ditimbulkan menghasilkan bau
busuk dan akan berakibat pada terganggunya kesehatan manusia yang dapat
ditularkan oleh lalat. Ikan patin yang mengandung banyak protein (dalam
limbahnya juga demikian) memungkinkan untuk dilakukan pengolahan menjadi
biodiesel sebagai alternatif pensubstitusian bahan bakar fosil. Dengan
banyaknya ikan sebesar 1 ton menghasilkan limbah ikan sebanyak 150-200 kg
untuk sekali penyalaian atau sekali kegiatan. Oleh karena itu, jika limbah ikan
ini tidak dilakukan proses daur ulang, akan banyak sekali limbah yang
menumpuk dilingkungan.
Pengolahan limbah ikan patin menjadi biodiesel dilakukan dengan
memanfaatkan minyak ikan yang berasal dari limbah perut ikan patin. Proses
awal dilakukan berupa  pengukusan limbah perut ikan patin sehingga diperoleh
minyak ikan. Kemudian minyak tersebut diolah menjadi biodiesel

Anda mungkin juga menyukai