PENDAHULUAN

1
 BESARAN MASALAH

• Health care–associated infections : 4.0% ( 95% CI, 3.7 to 4.4).

• The most common types were
• pneumonia (21.8%),
• surgical-site infections (21.8%),
• gastrointestinal infections (17.1%).
• Clostridium difficile (commonly reported pathogen): 12.1%.
• Device-associated infections (i.e., c-c–a bsi, c-a uti, and v-a p): 25.6%
• Estimated: 721,800 HAIs in U.S. acute care hospitals in 2011.
• Multistate Point-Prevalence Survey of Health Care–Associated Infections (HAIs)
• Shelley S. Magill, M.D., Ph.D., Jonathan R. Edwards, M.Stat., Wendy Bamberg, M.D., Zintars G. Beldavs, M.S., et al
• Engl J Med 2014; 370:1198-1208

2
HUBUNGAN TIMBAL BALIK PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI DENGAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN

KESELAMATAN
PASIEN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI
MUTU

3
 DEFINISI
HEALTHCARE-ASSOCIATED INFECTION (HAIs)
LAMA
• Infeksi nosokomial = Hospital acquired
infection
infeksi terjadi atau didapat di rumah
sakit :
- saat masuk RS tidak ada tanda/gejala
- saat masuk RS tidak dalam masa
inkubasi
- terjadi 3 X 24 jam setelah perawatan
- infeksi pada lokasi sama tetapi
mikroorganisme penyebab berbeda dari
m.o. pada saat masuk RS atau m.o
penyebab sama tetapi lokasi berbeda
BARU (WHO,2007)
Infeksi yang terjadi selama
Proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain, dimana pasien pada
saat masuk tidak ada infeksi atau tidak
dalam masa inkubasi, termasuk infeksi
muncul setelah pasien pulang dari
perawatan, juga infeksi pada petugas
kesehatan yang terjadi di pelayanan
kesehatan
4
 PENGERTIAN
• Kolonisasi
• Suatu keadaan ditemukannya agen infeksi, dimana organisme
tersebut hidup, tumbuh dan berkembang biak, tetapi tanpa
disertai adanya respons imun atau gejala klinik
• Carrier
• Individu/personil yang mengalami kolonisasi dengan kuman
patogen tanpa menderita sakit, tetapi dapat menularkan
kuman tersebut ke orang lain

5
• Infeksi
Suatu keadaan ditemukannya agen infeksi, dimana organisme
tersebut hidup, tumbuh dan berkembang biak,disertai adanya
respons imun, tetapi tidak disertai gejala klinik.
• Penyakit Infeksi
Suatu keadaan ditemukannya agen infeksi, dimana organisme tersebut
hidup, tumbuh dan berkembang biak,disertai adanya respons imun dan
gejala klinik.
• Penyakit menular/infeksius
Penyakit infeksi tertentu yang dapat berpindah dari satu orang
ke orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
6
Inflamasi (radang atau peradangan lokal)
merupakan bentuk respons tubuh terhadap suatu
Agen (tidak hanya infeksi, dapat berupa trauma,
Pembedahan atau luka bakar), yang ditandai dengan
adanya:
• sakit/nyeri (dolor)
• panas (calor)
• kemerahan (rubor)
• pembengkakan (tumor)
• gangguan fungsi (functio laesa)

7
“Systemic Inflammatory Respons Syndrome” (SIRS):
sekumpulan gejala klinik atau kelainan laboratorium yang
merupakan respons tubuh (inflamasi) yang bersifat sistemik
SIRS dapat disebabkan karena infeksi atau non-infeksi
 Apabila disebabkan oleh infeksi disebut “Sepsis”

Kriteria SIRS bila ditemukan > 2 keadaan berikut :

1. hipertermi/hipotermi atau suhu tubuh yang tidak stabil,
2. takikardi (sesuai usia),
3. takipnea (sesuai usia), serta
4. leukositosis atau leukopenia (sesuai usia) atau pada hitung
jenis leukosit jumlah sel muda (batang) > 10%.

8
 Program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit (PPIRS)

Adalah kegiatan yang meliputi

 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Pengawasan
 Pembinaan
dalam upaya mencegah kejadian infeksi di rumah sakit.

12
 PCI ACTIVITY
MENURUT JCI 2014
1. Program
• PATIENT SAFETY
2. Surveillance
3. Monitoring
• CENTRAL SUPPLY STERILIZATION DEPARTMENT
• LAUNDRY AND LINEN MANAGEMENT
• DISPOSAL MANAGEMENT
• MORTUARY AND POST MORTEM
• FOOD PRODUCTION AND HANDLING
• RENOVATION/CONSTRUCTION CONTROL
4. Isolation precaution
5. Education
13
14
 Investigation and control outbreak of Serratia
marcescens in NICU.

• A three-month period, five infants were colonised or infected by a single strain of S.

marcescens.
• A case-control study, culture surveys and pulse-field gel electrophoresis analysis
implicated a bottle soap dispenser as a reservoir of S. marcescens (P=0.032).
• Infants with S. marcescens colonisation or infection were also more likely to have been
exposed to a central or percutaneous venous catheter (P=0.05) and had had longer
exposure to endotracheal intubation (P=0.05).
• Soap dispensers are used in many hospitals and may be an unrecognise source of
nosocomial infections. This potential source of infection could be reduced by using
'airless' dispensers which have no air intake for the distribution of soap. Prompt
intervention and strict adherence to alcoholic hand disinfection were the key factors that
led to the successful control of this outbreak.
• J Hosp Infect. 2009 May;72(1):17-22.

15
 PATHOGENS IMPORTANT TO INFECTION
PREVENTION AND CONTROL
• Tuberculosis
• Antibiotic Resistant Microorganisms
• Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
• Vancomycin-Resistant Staphylococcus auresu (VRSA)
• Vancomycin Resistant Enterococcus (VRE)
• Clostridium difficile infection (CDI)
• Multi-drug resistant Gram-negative microorganisms
• Enterobacteriaceae (Escherichia coli and Klebsiella pneumoniae)
• Acinetobacter species
• Pesudomonas aeruginosa

16
 PATHOGENS IMPORTANT TO HAI

• BSI:
• coagulase-negative staphylococci • UTI:
(38%),  • E coli (19%), 
• Enterococcus (11%), and  • C albicans (14%)
• S aureus (9%), • P aeruginosa (13%)
• Candida albicans (5.5%) • gram-negative enteric organisms (50%)
• Pneumonia:  • SSI: 
• P aeruginosa (22%),  • S aureus (20%) 
• S aureus (17%), and  • P aeruginosa (15%
• H influenzae (10%) • coagulase-negative staphylococci (14%)
• Gastroenteritis:
• rotavirus,
• adenovirus
• C difficile

17
BACTERIAL AND ANTIBIOTICS
SUSCEPTIBILITY PROFILE

18
PRINCIPLES OF ANTIBIOTIC
POLICIES

19
Untuk mencegah atau mengurangi resiko terjadinya infeksi pada
pasien, petugas kesehatan dan masyarakat RS maupun fasilitas
kesehatan lainnya dengan mempertimbangkan Cost Effective

20
 Dukungan manajemen
 Struktur organisasi
 Program pengendalian infeksi
 Peran dan fungsi dari IPCN
 Otoritas TIM PPI
 Tersedia fasilitas
 Komitmen individu

21
 ISOLATION PRECAUTIONS

Standard precautions (CDC) Transmission-based precautions

• Standard precautions are a set • In addition to consistent use of

of infection control practices Standard Precautions, additional
used to prevent transmission of precautions may be warranted in
diseases that can be acquired by
contact with blood, body fluids, certain situations
non-intact skin (including
rashes), and mucous
membranes. These measures
are to be used when providing
care to all individuals, whether
or not they appear infectious or
symptomatic.

22
 Standard precautions in health care

Standard precautions are meant to reduce the risk of

transmission of bloodborne and other pathogens from both
recognized and unrecognized sources.
They are the basic level of infection control precautions
which are to be used, as a minimum, in the care of all
patients.

Epidemic and pandemic alert and response

World Health Organization 2007

23
 Key elements of Standard Precautions

WHO CDC
• 1.Hand hygiene • WHO +
• 2.Gloves • 11. Safe injcetion practices
• 3.Facial protection
• 4.Gown
• 5.Preventive of needle stick and injuries
from sharp instrument
• 6.Respiratory hygiene and cough etiquette
• 7.Environmental cleaning
• 8.Linen
• 9.Waste disposal
• 10.Patient care equipment (clean, disinfect
and reprocess reusable appropriately) 24
 KEWASPADAAN ISOLASI

KEWASPADAAN STANDAR
KEWASPADAAN BERDASAR
(JCI) TRANSMISI

1.Hand hygiene BERBASIS

2.Personal protective device (PPD)  KONTAK:
3.Sharp devices and waste management MRSA

4.Isolation procedure  DROPPLET:

5.Environment control Pneumonia
6.Linen management/laundry  UDARA:
7.Disinfection and sterilization TBC
8.Health care worker safety
9.Lumbal puncture procedure
10.Cough etiquette
11.Safety injection

25
 STRUKTUR ORGANISASI

Direktur Utama

KOMITE PPIRS
Dep/Unit/Bagian/UPT/Bidang
KETUA
SEKRETARIS

IPCO
Dep/Unit/Bagian/
UPT/Bidang/Ruangan IPCN Anggota Komite PPIRS

IPCN-Link Di
Dep/Unit/Bagian/UPT/Bidang/Ruangan

26
 ANGGOTA KOMITE PPIRS
• Unit Produksi Makanan
 Dokter mikrobiologi/infeksi
• Unit Pelayanan Laundri
 Instalasi Laboratorium
• Unit Perawatan Intensif
 Instalasi Farmasi
• Bidang Teknik
 Bidang Keperawatan
• Administrasi
 Kamar Operasi
• Instalasi Sterilisasi Pusat
 Unit Sanitasi dan lingkungan
• Instalasi Jenazah

27
 CONCLUSION
• Health care-associated infections, or infections acquired in health-care
settings are the most frequent adverse event in health-care delivery
worldwide.
• Role of PCI program is to prevent HAI, through
• Knowledge of the epidemiology
• Monitoring important pathogen
• Prudent antibiotic policy
• Apply isolation precautions (standard precaution and transmisson based precautions)
• Identification of risks
• Routine surveillance of HAI
• Outbreak investigation
• Training and education

28