BY : TEAM TEACHING
(Tampusu, 1 Oktober 2015)
ASAS -2 PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
Sentralisasi : Pemusatan kekuasaan di satu
badan
Desentralisasi : Pendistribusian kekuasaan
orang
Kebijakan hanya untuk menyenangkan negara
pendonor
Tidak memperhatkan kondisi objektif dalam
negeri
Munculnya Gejala Desentralisasi Secara Global
1. Mulai dijalankannya sistem politik banyak partai di Afrika
2. Semakin mendalamnya demokratisasi di Amerika Latin
3. Transisi dari ekonomi terpimpin ke ekonomi pasar di Eropa
Timur dan bekas negara-negara Uni Soviet
4. Perlunya memperbaiki penyebarluasan pelayanan lokal
kepada sebagian besar penduduk di negara-negara Asia yang
terpusat (termasuk Indonesia)
5. Persoalan keberagaman etnis dan geografis di Asia serta
ketegangan etnis di negara-negara lain (Bosnia &
Herzegovina, Eithopia, Rusia)
6. Kenyataan umum & sederhana bahwa pemerintahan pusat
seringkali gagal menyediakan pelayanan publik yang efektif
7. Perlu adanya growth with equality
8. Manusia adalah pusat yg harus di bangun bukannya ekonomi
atau teknologi.
BUT….. !!
KESIMPULAN
Proses desentralisasi di Indonesia telah dibajak oleh berbagai kepentingan
(para ‘predatoris/bandit’ lokal) yang tidak mendapatkan banyak keuntungan
dari pemerintahan lokal yang dicirikan oleh pertanggungjawaban yang lebih
besar kepada komunitas-komunitas lokal, transparansi dan sejenisnya.
UU 23 Tahun 2014 (terbaru)
Perubahan rezim pilkada - pemilukada
Kebaikan Desentralisasi
(Rondinelli)
Mengurangi kontrol kesentralan perencanaan
pembangunan oleh pusat dengan adanya
pendelegasian kewenangan yang lebih besar pada
daerah.
Daerah akan memiliki sensitifitas lebih tinggi
pada masalah yang terjadi didaerahnya
Memacu daerah lebih kreatif, inovatif, responsif
Meningkatkan akuntabilitas birokrat dan wakil
rakyat
Meningkatkan partisipasi politik, sosial, ekonomi
masyarakat
Pelayanan publik efisien dan efektif
Meningkatkan stabilitas nasional dan kesatuan