Anda di halaman 1dari 21

DISIPLIN KELAS Pembelajaran 11

Mata Kuliah :
Strategi
Pembelajaran

Kelompok 4 :
 Vinka Estigustina Zai
 Faozatulo Waruwu
 Wirta Lestari Gea
 Arisman Ndruru
Hakikat disiplin Kelas Kegiatan
 
belajar 1

A. Disiplin dan Disiplin Kelas


1. Disiplin
Disiplin adalah ketaatan terhadap suatu aturan untuk umum
maupun kelompok tertentu, dan bahkan aturan yang kita buat untuk
diri kita sendiri.
2. Disiplin Kelas
Disiplin kelas adalah tingkat keteraturan yang terjadi didalam kelas
atau tingkat ketaatan siswa terhadap aturan kelas.
B. Disiplin Kelas

Mengapa disiplin itu perlu diterapkan dan perlu dipelajarin?

Agar siswa siswa mampu mendisiplinkan dirinya


sendiri
Disiplin merupakan salah satu faktor keberhasilan
dalam belajar
Untuk menciptakan suasan belajar siswa lebih
kondusif
Mengurangi kekacauan/keributan didalam kelas
Membiasakan siswa untuk mengikuti aturan
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin
kelas :

1. Faktor fisik
2. Faktor sosial
3. Faktor psikologi
Kegiatan
belajar 2
STRATEGI PENANAMAN DAN PENANGAN DISIPLIN KELAS
A. PANDANGAN TERHADAP PENANAMAN DAN PENANGAN DISIPLIN
KELAS
1. Pandangan yang menyatakan bahwa Guru harus berusaha agar siswa mengerjakan apa yang
di inginkan oleh guru.
2. Pandangan ini menekankan dimana Guru harus menjadi contoh jika berada didepan kelas,
jika di tengah guru harus mendorong siswa untu berkarya dan jika berada dibelakang guru
harus mendorong siswa untuk bertanggung jawab.
3. Pendekatan yang berhasil dalam membangun disiplin adalah pendekatan yang menghormati
hak individu, mendorong meningkatkan konsep diri siswa serta memupuk kerja sana.
4. Pandangan ini memnekankan bahwa perlunya komunikasi yang terbuka dan jujur antara
orangtua dan anak atau saswa dengan guru.
5. Pandanga ini menekankan bahwa hukuman dan penguatan adalah dua hal yang dianjurkan
untuk digunakan dalam menegakkan disiplin.
B. Strategi penanaman disiplin kelas
1. Model tata tertib yang sudah diterapkan oleh
sekolah. Contohnya alat mengajar/mendidik yang
terbaik bagi peseta didik.
2. Mengadakan pertemuan kelas secara berskala,
terutama jika ada aturan yang perlu dutinjau
kembali.
C, Strategi Penanganan disiplin Kelas
1. Menangani Gangguan ringan
Beberapa startegi yang dapat digunakan guru dalam menangani
ganguan ringan yaitu:
a. Mengabaikan
b. Menatap agak lama
c. Mendekati
d. Memanggil nama
e. Mengabaikan secara sengaja
2. Menangani Gangguan Berat
Beberapa startegi yang dapat digunakan guru dalam menangani
ganguan beratyaitu:
a. Memberi hukuman
b. Melibatkan orangtua
3. Menangani Perilaku Agresif
c. Mengubah/menukar teman duduk
d. Jangan terjebak dalam konfrontasi atau perselisihan yang tidak perlu
e. Jangan melayani siswa yang agresif ketika hati sedang panas
f. Hindarkan diri dari mengucapkan kata-kata yang kasar atau yang bersifat menghina
g. Konsultasi dengan pihak lain
Pembelajaran Efektif Pembelajaran 12

Mata Kuliah :
Strategi
Pembelajaran

Kelompok 4 :
 Vinka Estigustina Zai
 Faozatulo Waruwu
 Wirta Lestari Gea
 Arisman Ndruru
Perencanaan Pembelajaran yang Efektif Kegiatan
 
belajar 1

 Pembelajaran dilaksanakan dalam jangka waktu


yang sudah di tentukan . Program jangka panjang
di sebut silabus (GBPP) dan program jangka
pendek di sebut satuan/ rencana pembelajaran.
Kebijakan pengembangan kurikulum GBPP (Garis
Besar Program Pengajaran) di kembangkan secara
nasional oleh Departemen pendidikan Nasional.
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran Kegiatan
 
belajar 1

 Secara garis besar perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan, apa yang akan di capai oleh suatu
kegiatan pengajaran, Cara apa yang akan dissampaikan, bagaiman cara menyampaikannya, serta alat atau media apa
yang di perlukan (R. Ibrahim 1993:2)
 Untuk mempermudah proses belajar-mengajar maka diperlukan perencanaan pengajaran. Perencanaan pengajaraan dapat
dikatakan sebagai pengembangan intruksional yang merupakan suatu system yang terintegrasi dan terdiri dari beberapa
unsur yang saling berineraksi (Toeti Soekamto 1993:9)
 Penrencanaan pengajaran dapat dikatakan sebagai pedoman mengajar bagi guru dan pedoman belajar bagi siswa. Melalui
perencanaan pengajaran dapat di identifikasi apakah pembelajaran yang di kembangkan/dilaksanakan sudah menerapkan
konsep belajar sisiwa aktif atau mengembangkan pendekatan ketrampilan proses.
 Gambaran aktivitas siswa akan terlihat pada rencana kegiatan atau dalam rumusan Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )
yang terdapat dalam perencanaan pengajaran. Kegiatan belajar dan mengajar yang di rumuskan oleh guru harus mengacu
pada tujuan pembelajaran. Perencanaan pengajaran merupakan acuan yang jelas, operasional, sistematis sebagai acuan
guru dan siswa berdasarkan kurikulum yang berlaku.
 Jadi, perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berhubungan dan saling menunjang
antara berbagai unsur atau komponen yang ada di dalam pembelajaran atau dengan pengertian lain, yaitu suatu proses
mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau komponen-komponen pembelajaran.
B. Komponen Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan
 
belajar 1

Seorang ahli pembelajaran yang bernama Ralph W. Tyler (1975),


mengemukakan bahwa prinsip dasar dalam pengembangan pembelajaran
mengikuti empat komponen yang di sebut sebagai four step model. Keempat
komponen tersebut dalam bentuk pertanyaan –pertanyaan yang mendasar yang
harus di jawab, yaitu :
 What educational purposes should the school seek to attain ?
 What educational experiences can be provided that are likely to attain these
purposes ?
 How can these educational experiences be effectively Organized ?
 How can we determine wether these purposes are being attained ?
C. Prinsip perencanaan pembelajaran Kegiatan
belajar 1

Prinsip- prinsip perencanaan pembelajaran berikut ini :


 Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kondisi siswa.
 Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
 Perencanaan pembelajaran harus memperhitungkan waktu yang tersedia.
 Perencanaan pembelajaran harus merupakan urutan kegiatan belajar-mengajar yang sistematis.
 Perencanaan pembelajaran bila perlu lengkapi dengan lembar kerja/tugas dan atau lembar observasi.
 Perencanaan pembelajaran harus bersifat fleksibel.
 Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan pada pendekatan system yang mengutamakan
keterpaduan antara tujuan/kompetensi, materi, kegiatan belajar, dan evaluasi.
D. Prosedur Perencanaan Pembelajaran Kegiatan
belajar 1

1. Prinsip- prinsip perencanaan pembelajaran berikut ini :


 Langkah langkah dalam mengembangkan silabus :
 Penyusunan Silabus
 Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang harus memilikiketerkaitan dengan produk
pengembangan kurikulum lainnya, yaitu proses pembelajran.
 Prinsip-prinsip pengembangan silabus :
 Ilmiah, dalam arti bahwa penetapan isi silabus harus memenuhi kebenaran ilmiah dan teruji kesahihannya jika memungkinkan perlu melibatkan
ahli mata pelajaran.
 Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa dalam penetapan cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian isi/materi
dalam silabus.
 Sistematis, dalam arti bahwa komponen-komponen yang terdapat dalam silabuss merupakan satu kesatuan yang slaing berhubungan satu sama
lain untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
 Konsisten, misalnya antara kompetensi yang diharapkan dicapai dengan penetapan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa.
 Adekuat, dalam arti bahwa cakupan/ruang lingkup materi yang dipelajari siswa cukup memadai untuk menunjang tercpainya penguasaan suatu
kompetensi.
Kegiatan
belajar 1

1. Prinsip- prinsip perencanaan pembelajaran berikut ini :


 Langkah langkah dalam mengembangkan silabus :
 Penyusunan Silabus
 Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang harus memilikiketerkaitan dengan produk
pengembangan kurikulum lainnya, yaitu proses pembelajran.
 Prinsip-prinsip pengembangan silabus :
 Ilmiah, dalam arti bahwa penetapan isi silabus harus memenuhi kebenaran ilmiah dan teruji kesahihannya jika memungkinkan perlu melibatkan
ahli mata pelajaran.
 Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa dalam penetapan cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian isi/materi
dalam silabus.
 Sistematis, dalam arti bahwa komponen-komponen yang terdapat dalam silabuss merupakan satu kesatuan yang slaing berhubungan satu sama
lain untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
 Konsisten, misalnya antara kompetensi yang diharapkan dicapai dengan penetapan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa.
 Adekuat, dalam arti bahwa cakupan/ruang lingkup materi yang dipelajari siswa cukup memadai untuk menunjang tercpainya penguasaan suatu
kompetensi.
D. Prosedur Perencanaan Pembelajaran Kegiatan
belajar 1

2. Penyusunan rencana/ satuan pembelajaran


Unsur- unsur yang terdapat dalam rencana/satuan pembelajaran meliputi :
 Identitas mata pelajaran (
 Kompetensi dasar dan indicator-indikator yanghendak dicapai.
 Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi
dasar dan indicator.
 Strategi pembelajaran
 Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar.
 Penilaian dan tindak lanjut.
Kegiatan belajar 2 Pembelajaran yang efektif
Kegiatan
belajar 2

A. Hakikat pembelajaran efektif


B. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
 Isi
 Bahan
 Strategi pembelajaraan
 Perilaku guru
 Menstruktur pelajaran
 Lingkungan belajar
 Pebelajar
 Durasi pembelajaran
 Lokai pembelajaran
Kegiatan
belajar 2

c. karakteristik guru
d. guru yang efektif
 1. melakukan reviu harian
 2. menyiapkan materi baru
 3. melakukan praktik terbimbing
 4. menyediakan balikan dan korekksi
 5. melaksanakan praktik mandiri
 6. reviu mingguan dan bulanan
 d. pendekatan pembelajaran yang efektif
Kegiatan belajar 2 Pembelajaran yang efektif
Kegiatan
belajar 2

c. karakteristik guru
d. guru yang efektif
 1. melakukan reviu harian
 2. menyiapkan materi baru
 3. melakukan praktik terbimbing
 4. menyediakan balikan dan korekksi
 5. melaksanakan praktik mandiri
 6. reviu mingguan dan bulanan
 d. pendekatan pembelajaran yang efektif
Kegiatan
belajar 2

1. Belajar mandiri
2. Pembelajaran terpadu
 Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan pemeblajaran untuk mencapai keterampila-keterampilan belajar
sepanjang hayat. Kurikulum terpadu merupakan suatu cara memadukan beberapa bidang studi atau materi pelajaran dengan
cara menghilangkan batas batasnya.
 Pembelajran terpadu melalui :
 Belajar aktif
 Menilai diri sendiri
 Individualisasi
 Belajar mandiri
  
 Belajar berbasis masalah
 Belajar berbasis masalah (BBM) belajar yang berpusat pada pembelajaran dan juga menggambarkan metode belajar inti atau
suplemen pembelajaran .

Anda mungkin juga menyukai