Anda di halaman 1dari 6

Pertumbuhan dan perkembangan sosiologi sastra

Kelompok 08
1. Anny mufida
2. Nurul lailia
3. Siti hawa
4. Afinas
1. Teori Mimesis dan Kreasi Plato Aristoteles
• Plato, dengan teori mimesisnya dianggap sebagai pelopor
teori sosial sastra (Damono, 1979:16). Kata mimesis (bahasa
Yunani) berarti tiruan. Teori mimesis menganggap karya
sastra sebagai tiruan alam atau kehidupan (Abrams, 1981).
• Menurut pandangan Plato, segala yang ada di dunia ini
sebenarnya hanya merupakan tiruan dari kenyataan
tertinggi yang berada di dunia gagasan.
• Berbeda dengan Plato yang memandang sastra sebagai
tiruan kenyataan, Aristoteles (via Luxemburg dkk, 1984)
memandang mimesis yang dilakukan para seniman tidak
berarti semata mata menjiplak kenyataan, melainkan
merupakan sebuah proses kreatif.
2. Hubungan antara Sastra dengan Lingkungan Sosial, Iklim, Geografi, dan
Lembaga Sosial: Johan Gottfried von Herder dan Madame de Stael

• Herder dikenal sebagai seorang penyair, Gagasan


pentingnya mengenai sastra yang mendasari
perkembangan sosiologi sastra adalah pendapatnya
bahwa setiap karya sastra berakar pada suatu
lingkungan sosial dan geografis tertentu.
• Madame de Stael (via Damono, 1979:20) juga
menyatakan bahwa sifat-sifat bangsa juga sangat
penting peranannya dalam perkembangan sastra.
Sifat-sifat bangsa ditentukan oleh hubungan timbal
balik yang rumit antara berbagai lembaga sosial
seperti agama, hukum, dan politik.
3. Asal-usul (Genetik) Karya Sastra: Hippolyte Taine dan Lucien Goldmann

• Menurut Taine (via Damono, 1979:22) sebab-sebab yang


melatarbelakangi timbulnya sastra besar antara lain adanya
hubungan timbal balik antara ras, adat, dan lingkungan.
Hubungan timbal balik antara ras, adat, dan lingkungan
menghasilkan suatu struktur mental yang menimulkan gagasan-
gagasan yang selanjutnya akan diwujudkan dalam sastra dan
seni.
• sastra selanjutnya dikembangkan oleh kritikus Lucien Goldmann
dari Perancis, yang dikenal dengan pendekatan strukturalisme
genetik. Goldmann memahami asal-usul karya sastra dalam
hubungannya dengan pandangan dunia kelompok sosial
pengarang dan kondisi sosial masyarakat yang melahirkan karya
sastra. Dalam hal ini struktur karya sastra dianggap sebagai
ekspresi pandangan dunia kelompok sosial pengarang.
4. Sastra dan Marxisme: Karl Marx, Frederick Engels, Georgi Plekanov, Georg Lukacs

• Marxisme adalah aliran pemikiran yang dikembangkan oleh Karl Marx


dan Frederick Engels, dalam buku mereka yang berjudul The German
Ideology. Dalam pandangan Marxisme karya sastra dianggap sebagai
salah satu bentuk superstuktur masyarakat, yang keberadaannya
tidak dapat dipisahkan dengan infrastuktur (basis material) yang
mendasarinya.
• Marx (via Damono, 1979:26) menganggap sastra, sebagaimana
politik, ideologi, dan agama adalah wilayah superstruktur,
keberadaannya bertumpu pada basis ekonomi (infrastruktur).
• Engels (via Damono, 1979:26) yang menganggap sastra adalah cermin
pemantul proses sosial, tetapi hubungan isi sastra (dan filsafat) lebih
kaya dan samar-samar dibandingkan dengan isi politik dan ekonomi.
Namun demikian, menurutnya, tendensi politik penulis dalam sastra,
harus disajikan secara tersirat saja. Semakin tersembunyi pandangan
si penulis, semakin bermutulah karya yang ditulisnya.
• Apa yang dikemukakan oleh Engels, sejalan dengan
pandangan Plekanov (pendiri partai emansipasi buruh di
Rusia) yang mengatakan bahwa dalam sastra, gagasan yang
mengandung muatan ideologis harus dinyatakan secara
figuratif, sesuai dengan kenyataan yang melingkunginya. Seni
adalah cermin kehidupan sosial, tetapi memiliki insting estetik
yang sama sekali nonsosial dan tak terikat pada kondisi sosial
tertentu (Damono, 1979:29).
• Lukacs memandang sastra sama sekali bukan merupakan
suatu objek kultural yang pasif, tetapi merupakan bagian dari
perjuangan untuk melenyapkan akibat-akibat buruk dari
pembagian kerja sosial yang luas. Bagi Lukacs, pujangga besar
adalah yang mampu menciptakan tipe-tipe manusia yang
abadi, yang merupakan kriteria sesungguhnya dari
pencapaian sastra (Damono, 1979:32).

Anda mungkin juga menyukai