Anda di halaman 1dari 64

SIDLACOM

CIPTA KARYA
Survey, Investigation, Design, Land Acquisition,
Construction, Operation, dan Maintenance

Pelatihan Penyegaran Manajemen


Kesatkeran Bidang Permukiman
(Refreshing Course)

Jakarta, Juli 2019

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT
KOMPETENSI DASAR

LEVEL 02
(K04, K05, K06, K07, K10, K14, K15)

Mampu melaksanakan proses


penyelenggaraan permukiman
(SIDLACOM)
OUTLINE

01 02
Perencanaan terpadu Ke- SIDLACOM Cipta Karya
Ciptakarya-an berbasis Survey, Investigation, Design, Land
Acquisition, Construction, Operation, dan
Kawasan Maintenance

03
Manajemen Konstruksi
01
PERENCANAAN TERPADU
KE-CIPTAKARYA-AN
BERBASIS KAWASAN
URGENSI KETERPADUAN PERENCANAAN
Perencanaan harus memenuhi persyaratan:
a. kesesuaian antara kapasitas pelayanan dan jumlah Rumah;
b. keterpaduan antara Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum dan
Lingkungan Hunian; dan
c. ketentuan teknis pembangunan prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum

PRODUK
PERENCANAAN Pembangunan Prasarana,
Pembangunan
Sarana, dan Utilitas Umum
Prasarana, Sarana, dan
Perumahan yang
Utilitas Umum
dilakukan oleh
Perumahan didukung
pemerintah,
dengan pengadaan PENDANAAN PELAKU pemerintah Daerah,
lahan dan diserahkan & LAHAN PEMBANGUNAN dan/atau setiap orang
pengelolaannya
wajib dilakukan sesuai
kepada pemerintah
dengan rencana,
daerah
rancangan dan perizinan

BAGAIMANA CARA MEMADUKAN INFRASTRUKTUR?


ASPEK NORMATIF

“Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai


UUD 1945 oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk kemakmuran
pasal 33 ayat 3 rakyat.”

SEKTOR

UU 28/2002 Bangunan Gedung TATANAN


UU 38/2004 Jalan UU No.1 KEPEMERINTAHAN
UU 11/1974 Pengairan
Tahun 2011
UU 18/2008 Pengelolaan Sampah UU 23/2014
Perumahan dan
UU 20/2011 Rumah Susun Pemerintahan Daerah
Kawasan Permukiman

LINGKUNGAN
KEWILAYAHAN HIDUP

UU 26/2007 UU 32/2009
Penataan Ruang Lingkungan Hidup
HIRARKI KAWASAN PERMUKIMAN
H
OLA
SEK EG AH
MEN A S
AT

R
TO
KAN LISI
PO

A
SM
SKE

DIIKAT OLEH
PU S

KAN SJI
MA
WA TO D
LIK R
OTA

KETERPADUAN RUMAH
AN
LINGKUNGAN
INFRASTRUKTUR
NG
PA ET

PERUMAHAN
LA ASK
B H

HUNIAN
OLA
SEK GAH
EN A
MEN RTAM
AN PE
URU I
RG
PE TIN GG

SE
KO
H DA LA
SA
R GE
RE
JA

IT
AK
HS
MA
RU

EN
T EM
AR
AP
N
YA SA

PERMUKIMAN
RA WA OA
SJ
ID KA TOK
MA PE
R
N

OR N
NT A
KA RAH
U
KEL

JI
MAS
D

G
AN A
RU BUK
R
TE JAU
HI

KAWASAN MA

PERMUKIMAN
ES
SK
PU S U
NT
BA
PEM

R
NTO AN
KA MAT
CA
KE

KO
TO TO N
N
LO
KE G

DIDUKUNG DENGAN N

TEMPAT KEGIATAN
SA RAN
WA
KA ANTO
RK
PE

PENDUKUNG
(PEMERINTAHAN,
SOSIAL BUDAYA DAN ILUSTRASI
EKONOMI) KONSTRUKSI
RUANG
HIRARKI KAWASAN PERMUKIMAN

(KP) Kawasan permukiman


(P) Permukiman adalah
adalah bagian dari (SP) Perumahan/Satuan
bagian dari lingkungan
lingkungan hidup di luar Perumahan adalah (R) Rumah adalah
hunian yang terdiri atas
kawasan lindung, baik kumpulan rumah sebagai bangunan gedung yang
(LH) Lingkungan hunian lebih dari satu satuan
berupa kawasan perkotaan bagian dari permukiman, berfungsi sebagai tempat
adalah bagian dari kawasan perumahan yang
maupun perdesaan, yang baik perkotaan maupun tinggal yang layak huni,
permukiman yang terdiri mempunyai prasarana,
berfungsi sebagai perdesaan, yang dilengkapi sarana pembinaan keluarga,
atas lebih dari satu satuan sarana, utilitas umum, serta
lingkungan tempat tinggal dengan prasarana, sarana, cerminan harkat dan
permukiman. mempunyai penunjang
atau lingkungan hunian dan utilitas umum sebagai martabat penghuninya,
kegiatan fungsi lain di
dan tempat kegiatan yang hasil upaya pemenuhan serta aset bagi pemiliknya
kawasan perkotaan atau
mendukung perikehidupan rumah yang layak huni
kawasan perdesaan.
dan penghidupan.
4 HIRARKI KAWASAN PERMUKIMAN

KAWASAN PERMUKIMAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERUMAHAN RUMAH


HUNIAN

Kelompok
Rumah
Satuan
Perumahan
PSU
Kawasan Permukiman
Lingkungan
Permukiman Tempat Tinggal Pusat
Perkotaan (Lingkungan Kegiatan
Hunian) Fungsi Lain
KAWASAN Permukiman
PERMUKIMAN

Kawasan Tempat Kegiatan


Permukiman
Perdesaan
LINGKUNGAN
HIDUP

KAWASAN
LINDUNG
KOMPONEN PSU

PRASARANA SARANA UTILITAS

JARINGAN JALAN PEMERINTAHAN


● ●
JARINGAN PENDIDIKAN DAN
DRAINASE PEMBELAJARAN
● ●
SISTEM PENYEDIAAN KEBUDAYAAN DAN JARINGAN ENERGI
AIR MINUM REKREASI ●
● ● JARINGAN
SISTEM PERIBADATAN TELEKOMUNIKASI
PENGELOLAAN ● ●
PERSAMPAHAN KESEHATAN JARINGAN GAS
● ●
SISTEM SANITASI RUANG TERBUKA
● HIJAU
SISTEM PROTEKSI ●
KEBAKARAN PERDAGANGAN DAN
NIAGA

Pemenuhan oleh Pemenuhan oleh


Ditjen Cipta Karya Ditjen Cipta Karya
STANDAR TEKNIS PELAYANAN

PRASARANA UTILITAS
SARANA
UMUM

Sistem Pengelolaan
Jaringan Jalan Sarana Pemerintahan Sarana Perdagangan Jaringan Listrik
Persampahan

Permen PU No.19/PRT/M/2011 Permen PU No.03/PRT/M/2013 SNI 03-1733-2004 tentang SNI 03-1733-2004 tentang
SNI 03-1733-2004 tentang
Tentang Persyaratan Teknis tentang penyelenggaraan Tata cara perencanaan Tata Cara Perencanaan
Tata cara perencanaan
Jalan dan Kriteria Prasarana dan sarana lingkungan perumahan di Lingkungan Perumahan di
lingkungan perumahan di
Perencanaan Teknis Jalan persampahan dalam perkotaan Perkotaan
perkotaan
penanganan sampah rumah
tangga dan Sampah sejenis
rumah tangga
Jarigan
Jaringan Drainase Sarana Pendidikan Sarana Kebudayaan
Sistem Proteksi Telekomunikasi
Kebakaran
Permen PU SNI 03-1733-2004 tentang SNI 03-1733-2004 tentang SNI 03-1733-2004 tentang
No.12/PRT/M/2014 Tentang Tata cara perencanaan Tata cara perencanaan Tata cara perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Permen PU lingkungan perumahan di lingkungan perumahan di
lingkungan perumahan di
Drainase Perkotaan No.26/PRT/M/2008 Tentang perkotaan perkotaan
perkotaan
Tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan
Sistem Pengelolaan Gedung dan Lingkungan Sarana Ruang
Sarana Kesehatan Jaringan Gas
Air Limbah Terbuka Hijau

Permen PU No.04/PRT/M/2017 SNI 03-1733-2004 tentang SNI 03-1733-2004 tentang SNI 03-1733-2004 tentang
Tentang Penyelenggaraan Tata cara perencanaan Tata cara perencanaan Tata cara perencanaan
Sistem Pengelolaan Air lingkungan perumahan di lingkungan perumahan di lingkungan perumahan di
Limbah Domestik perkotaan perkotaan perkotaan

Sistem Penyediaan Sarana Peribadatan


Air Minum

Permen PU SNI 03-1733-2004 tentang


No.27/PRT/M/2016 Tentang Tata cara perencanaan
Penyelenggaraan Sistem lingkungan perumahan di
Penyediaan Air Minum perkotaan
KONSEP KETERPADUAN PSU
TINDAK LANJUT AMANAT PERATURAN
 PASAL 90 AYAT (4):
PENGIKAT Ketentuan mengenai pedoman
SATU KESATUAN SISTEM keterpaduan prasarana, Sarana, dan
Utilitas Umum perumahan dan
Keterpaduan prasarana dan sarana, dan utilitas umum Kawasan Permukiman sebagaimana
perumahan dan kawasan permukiman dilakukan sebagai dimaksud pada ayat (1) sesuai hierarki
pengikat satu kesatuan sistem perumahan dan kawasan Perumahan dan Kawasan Permukiman
KETERPADUA permukiman sesuai dengan hirarkinya berdasarkan
RTRW. diatur dalam Peraturan Menteri.
N PSU PKP

MEMPERHATIKAN
RENCANA PENYEDIAAN
TANAH

MEMPERHATIKAN
KEBUTUHAN PELAYANAN
SESUAI Sesuai rencana & izin yang
dikeluarkan oleh Pemda
STANDAR TEKNIS

KETENTUAN
PEMBANGUNAN DALAM Dilakukan oleh Pemerintah,
pemda, dan/atau setiap orang
KETERPADUAN PSU

Kerjasama pembangunan sesuai


dengan peraturan perundang-
undangan
KONSEP KETERPADUAN PSU

1 Keterpaduan dalam Lokasi/ Kawasan perencanaan;


a) Keterkaitan antar Kawasan (lindung-budidaya, desa-kota)Tematik: wisata, Kawasan kumuh, rawan air,
rawan sanitasi, nelayan, perbatasan, dsb
b) Tematik: wisata, Kawasan kumuh, rawan air, rawan sanitasi, nelayan, perbatasan, dsb

2 Keterpaduan intra dan antar infrastuktur;


a) Intra: dalam lingkup ke cipta karyaanAntar: dalam lingkup antar unor dalam PUPR (mis: konteks air baku
dalam kewenangan SDA dalam bagian system air minum, jaringan jalan nasional dan hirarkinya, jaringan
drainase skala kota dan skala kawasan)
b) Antar: dalam lingkup antar unor dalam PUPR (mis: konteks air baku dalam kewenangan SDA dalam bagian
system air minum, jaringan jalan nasional dan hirarkinya, jaringan drainase skala kota dan skala kawasan)

3 Sinkronisasi Program dan anggaran


a) Penyiapan program akurat.Penyiapan anggaran prioritas.
b) Penyiapan anggaran prioritas.
ILUSTRASI KETERPADUAN PRASARANA
KERANGKA PELAKSANAAN KETERPADUAN
PROSES PENYELENGGARAAN
ARAHAN DAN KEBIJAKAN
DIRJEN STRATEGIS
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DIT. PENGEMBANGAN
BIDANG CIPTA KARYA
CIPTA KAWASAN
KARYA PERMUKIMAN
BP SPAM
PENYUSUNAN
KEBIJAKAN DAN
STRATEGI
SESDITJEN SUBDIT.
DIT. BPB
STANDARDISASI DAN
PERUMUSAN NORMA
PENGELOLAA KELEMBAGAAN
DAN STANDAR TEKNIS
N SDM, BMN, DIT. PLP
LHP, & PENYELENGGARAAN
PKP SUBDIT. PERENCANAAN
ADVOKASI
HUKUM TEKNIS
DIT. SPAM

PENYUSUNAN DAN PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN


PUSAT PSPOP STRATEGI PENYELENGGARAAN KAWASAN
PERMUKIMAN

PENYUSUNAN PERENCANAAN SUBDIT. KAWASAN


DIT. KIP KETERPADUAN PRASARANA PERMUKIMAN
PERMUKIMAN WILAYAH I

SUBDIT. KAWASAN
BIMBINGAN PEMROGRAMAN DAN PERMUKIMAN
TEKNIS DAN PENGANGGARAN
SUPERVISI
WASDAL & WILAYAH II
MONEV
SUBDIT. KAWASAN
PELAKSANA
PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
UPT/BALAI PELAKSANAAN KEGIATAN/ WILAYAH III
PEMBANGUNAN
PEMANTAUAN, PENGAWASAN,
PENGENDALIAN TEKNIS, DAN
MENYUSUN EVALUASI
RENCANA
PEMBANGUNAN,
PEMANTAUAN
PEMANFAATAN/SERAH
SUB.BAGIAN TATA
DAN EVALUASI, TERIMA PEMANFAATAN DAN
PROSES/INPUT USAHA
FASILITASI PEMELIHARAAN
PENGADAAN
PELAPORAN LAHAN
PERENCANAAN KAWASAN PERMUKIMAN
UU 25/2004 UU 26/2007 UU 1/2011 PKP
SPPN PENATAAN RUANG PP 14/2016 PPKP
UU Sektor
RPJPN RTRWN/RTWP

Arahan Pengembangan Perumahan


NAWACITA RPJMN Urban System dan Permukiman Dalam Sistem
(Fungsi dan Skala) Pembangunan Nasional
NASIONAL
&
PROVINSI

Penyiapan
 NSPM sektor RENSTRA JAKSTRANAS Pembangunan Kota & JAKSTRANAS bidang
RKP/RP3 SEKTOR JAKSTRA Pembangunan Perumahan Perumahan dan Kawasan
 Pedoman teknis (PUPR) dan Kawasan Permukiman
 Bantuan teknis
Permukiman

KOTA/
KABUPATEN
TURBIN

NSPM
NSPM Air NSPM NSPM
Baku
Jalan/
SPAM DLL DED & Konstruksi
Permukiman
Drainase
 Kawasan/ (liveable,
Lingkungan green, smart)
Hunian/
Perumahan  
RTRWK RKP  PSU (Prasarana,  Berkembang &
/ Sarana, Utilitas) Kompak/
 Green City
RDTR RP3  Smart City
Efisien

 Urban
 Sesuai karakter
Transportation  Sesuai fungsi
NSPM NSPM
NSPM   dalam wilayah
Solid Bangunan NSPM
Urban nasional
waste/ Gedung Smart City
Transport  
Sewage Green City
INSTRUMEN KETERPADUAN

RENSTRA RTRW
PUPR Nasional RPJP/
RPJMN
RENCANA RINCI
TATA RUANG

WPS

SUMBER DAYA JALAN DAN KAWASAN RTRW


PERUMAHAN
AIR JEMBATAN PERMUKIMAN Provinsi
RPJPD/
RPJMND
RENCANA RINCI
TATA RUANG

RPIJM 2.0 RTRW


RKP
Kab/Kota
RPJPD/
RPIP RPJMND
RP3 RENCANA RINCI
TATA RUANG

SSK | RISPAM | RP2KPKP


INSTRUMEN KETERPADUAN
Dokumen tindak lanjut RPIJM pada skala kawasan
Dokumen mandiri yang disusun oleh dan/atau antarkawasan dalam wilayah
DJCK yang akan menjadi instrumen kabupaten/kota yang muatannya adalah:
perencanaan program tahunan dan • hasil verifikasi dan prioritisasi program indikatif
RPIJM yang siap untuk disinkronisasi pada kegiatan
pelaksanaan program di kabupaten/kota
Konreg Kementerian PUPR, serta
prioritas dan strategis nasional, dalam • kelengkapan Readiness Criteria (Dokumen
rangka mewujudkan keterpaduan Teknis/DED, Dokumen Lingkungan, FS, Lahan) agar
prasarana, sarana, dan utilitas umum program/kegiatan yang memperoleh pendanaan
dalam pengembangan permukiman. siap untuk dilaksanakan pembangunannya pada
tahun anggaran berikutnya.

RPIJM RPIP

PERENCANAAN PROGRAM PERENCANAAN PROGRAM TAHUNAN DAN


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN
PERMUKIMAN JANGKA MENENGAH INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
Berdasarkan profil, kebutuhan, serta Berdasarkan verifikasi program keluaran RPIJM dan
sinkronisasi & penyelarasan dari berbagai pemenuhan prinsip keterpaduan, sebagai bentuk
dokumen terkait pengembangan kesepakatan pelaksanaan program prioritas nasional
permukiman yang telah ada baik di Pusat yang masuk dalam sistem penganggaran
maupun daerah
INSTRUMEN KETERPADUAN
02
PENGANTAR
SIDLACOM
ASPEK NORMATIF

1. Undang-undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Pengadaan Tanah bagi


Pembangunan untuk Kepentingan Umum (dan peraturan turunannya)

2. Undang-undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi

3. Undang-undang Sektor Terkait

4. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang /Jasa


Pemerintah

5. Permen PU No. 603/PRT/M/2005 Tentang Pedoman Umum Sistem


Pengendalian Manajemen Penyelenggaraan Pembangunan Prasarana
Dan Sarana Bidang Pekerjaan Umum
SIDLACOM
SURVEI PENYIAPAN LAHAN
melakukan identifikasi data- data melakukan penyiapan lahan
baik data sekunder maupun data atau lokasi untuk
primer pembangunan infrastruktur

INVESTIGASI KONSTRUKSI
melakukan penyiapan dan melakukan
implementasi termasuk kelayakan pembangunan infrastruktur
teknis, finansial dan lingkungan

OPERASI DAN
PERENCANAAN
PEMELIHARAAN
melakukan perencanaan mulai dari
melaksanakan pengoperasian
pembuatan Masterplan, Studi
dan pemeliharaan infrastruktur
Kelayakan (FS), dan Rencana Teknis
terbangun sesuai dengan
Terinci (DED)
ketentuan yang berlaku
TAHAPAN PROYEK
readiness
critera

tahapan proyek
persiapan pembangunan pemanfaatan
 Kesiapan DED  Organisasi  Serah Terima Kelola
 Kesiapan lahan  DIPA  Serah Terima Asset
 Komitmen  Review Design (RD)  Pemanfaatan Asset
Bup/Wal  Pelaksanaan Pembangunan  Pemeliharaan dan
 Sharing kegiatan/  Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Perawatan
biaya  Testing & Commissioning
 Rencana  Dokumen pembangunan
Pembiayaan/  Dokumen Serah Terima Kelola/Asset
RKAKL
FS ENG RD PROC CONSTRUCTION OPERATIONAL

Survey Design Construction Operation &


Investigation Maintenance
Land Acquisition
TAHAPAN PROYEK
Persiapan Pembangunan Pemanfaatan
FS ENG RD PROC CONSTRUCTION OPERATIONAL

Survey Design Construction Operation &


Investigation Maintenance
a. Tahap Pra Kontrak a. Tahap Pra Kontrak a. Penyiapan perangkat O & P
1) Persiapan Pengadaan 1) Persiapan Pengadaan b. Program O & P
2) Pemilihan Penyedia Jasa 2) Pemilihan Penyedia Jasa c. Ketersediaan
b. Tahap Penandatanganan Kontrak b. Tahap Penandatanganan Kontrak perangkat/sumber daya O & P
1) Penyusunan Dokumen Kontrak 1) Penyusunan Dokumen Kontrak d. Perencanaan Perbaikan
2) Penandatanganan Kontrak 2) Penandatanganan Kontrak e. Pelaksanaan Perbaikan
c. Tahap Pasca Penandatanganan c. Tahap Pasca Penandatanganan f. Kegagalan Bangunan
Kontrak Kontrak g. Keluaran/output
1) Persiapan Pelaksanaan Kontrak 1) Persiapan Pelaksanaan Kontrak h. Manfaat/outcome
2) Pelaksanaan Kontrak 2) Pelaksanaan Kontrak i. Penyerahan proyek selesai
3) Serah Terima Pekerjaan 3) Serah Terima Pekerjaan
4) Evaluasi Produk 4) Evaluasi Produk
5) Pemanfaatan Produk 5) Pemanfaatan Produk

Land Acquisition
a. Penetapan Lokasi Pembangunan, b. Permohonan Pengadaan Tanah,
c. Pelaksanaan Pengadaan Tanah, d. Keberatan atas Keputusan Panitia,
e. Pelaksanaan Pemberian Ganti Rugi, f. Pelepasan, Penyerahan, dan
Permohonan Hak atas Tanah, g. Risalah Pengadaan Lahan, h. Pengamanan Aset

Pengendalian melalui Sistem Pengendalian Manajemen (SISDALMEN)


PENYELENGGARAAN
PENGEMBANGAN SPAM (SIDLACOM)
NSPK NSPK NSPK
COMMIS.
TEST

PROSES PERENCANAAN PROSES


PROSES SPAM PROSES PELAYANAN
LOKASI PERENCANAAN (RISPAM, FS, DED, PEMBANGUNAN OPERASIONAL AIR MINUM

- DANA (APBN/APBD)
- PEMBEBASAN TANAH MONEV
SPAM

PEMDA FASILITASI
PEMDA
MASY/ PELAKSANA
KELEMBAGAAN
SWASTA PEYELENGGARAAN

PELATIHAN
SDM SDM
OPERATOR/
KARYAWAN TERLATIH

Survei Design Construction Operation &


Investigation Maintenance
Land Acquisition
03
SURVEY,
INVESTIGATION,
DESIGN
STUDI KELAYAKAN (FS)
Pengertian
studi untuk menilai proyek yang akan
dikerjakan dimasa mendatang. Penilaian
disini tidak lain adalah untuk memberikan Hasil FS
rekomendasi apakah sebaiknya proyek yang
bersangkutan layak dikerjakan atau 1. Hasil Survei ekonomi
sebaiknya ditunda dulu. 2. Kelayakan Lokasi
3. Analisis Biaya dan manfaat
pembangunan bagi masyarakat
Cakupan FS 4. Perkiraan harga tanah
1. Analisis Kebutuhan 5. Dampak lingkungan dan dampak
2. Analisis Teknis sosialyang mungkin timbul akibat
3. Analisis Ekonomi pengadaan tanah dan bangunan.
4. Analisis Finansial
5. Kajian Lingkungan dan Sosial
STUDI KELAYAKAN (FS)
Bagan
Alir
FS
SURVEI DAN INVESTIGASI
Survei Harga Satuan
Survei Teknis Upah/Bahan/Alat
Untuk mendapatkan data-data/informasi Survei sekurang-kurangnya dari 3 toko/pemasok
kondisi/situasi awal lokasi pembangunan setempat/terdekat sebagai referensi
infrastruktur yang sebenarnya. data/informasi harga satuan upah/bahan/alat
Survei teknis terdiri dari: bagi pelaksana untuk menyusun RAB proposal
1. survey teknis prasarana pelaksanaan kegiatan atau menggunakan dasar
2. survey keetersediaan bahan/alat/ tenaga harga yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan
kerja). Umum.

Data: Survei Calon Tenaga Kerja


3. Kondisi fisik lokasi (luasan, batas-batas,
topografi), Diprioritaskan dan diharapkan
4. kondisi tanah (keras/lunak), sebanyak mungkin dari masyarakat setempat
5. keadaan air tanah, jumlah
6. peruntukan lahan, 1. kualifikasi tenaga kerja
7. rincian penggunaan lahan, 2. Pengalaman/keterampilan yang dimiliki calon
8. perkerasan, tenaga kerja
9. penghijauan,
10. dan lain-lain. Survei Sosial
DESAIN TEKNIS
Desain
Berdasarkan hasil Survei kondisi lapangan dimana bangunan akan dibuat dan
persyaratan/kriteria desain bangunan yang telah ditetapkan maka dipilih alternatif-
alternative desain/rancangan bangunan yang sesuai. Harus mempertimbangkan
kemungkinan dampak lingkungan yang muncul akibat dari pelaksanaan pekerjaan nanti.

Spesifikasi Teknis
Dibuat untuk memberikan informasi lebih lengkap mengenai persyaratan- persyaratan teknis
dan ketentuan-ketentuan pelaksanaan pekerjaan/bangunan yang ingin diwujudkan tersebut.

Gambar Perencanaan Teknik


Berdasarkan desain/sketsa hasil perhitungan dan spesifikasi teknis ini, lalu dibuat gambar-
gambar teknis bangunan dimana sering gambar-gambar tersebut dicantumkan juga hal-hal
penting yang berkenaan dengan mutu prasarana tersebut.
Gambar meliputi: Peta Lokasi, Situasi, Denah, Gambar Tampak, Potongan, Prototype (untuk
desain prototype)
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Komponen Biaya Upah
Rencana
Anggaran Biaya Biaya Bahan
Proyek (RAP) Biaya sub kontraktor
Biaya Peralatan
Biaya Tidak Langsung
Biaya asuransi, bank, unsur-unsur bahan, upah, dan alat
Pos Persiapan/penyelesaian
Pos Overhead Proyek
Pos rutin dan Cadangan
Biaya Rumah tangga
Penyusutan peralatan dan kendaraanpengobatan, transportasi, hotel, dll
pengobatan, transportasi, hotel, dll
Biaya perjalanan dinas, ATK, Perlengkapan Kerja
Biaya K3
Berpedoman pada Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang AHSP Bidang PU
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

Identifikasi Data
Awal Tindak Lanjut Studi Amdal
- Rona Lingkungan Hidup Awal - Kalsifikasi Proyek - Maksud dan Tujuan
- Kesesuaian Lokasi Rencana - Dokumen AMDAL Studi Amdal
Proyek dengan Tata Ruang - Dokumen UKL/UPL - Studi Lingkungan
- Dampak Penting Terkait Pengadaan
Lahan
- Klasifikasi Proyek Penyedia
Infrastruktur
- Rencana Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
Hidup
- Pembiayaan
- Pelaksanaan Pengelolaan dan
pemantauan Lingkungan
Hidup

Berpedoman pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Daftar
Jenis Rencana/Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Amdal.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1. Perencanaan dan Desain


yang tidak berkualitas DAMPAK
karena tidak menggunakan
1. Desain tidak terpakai
standar/ kaidah 2. Kecelakaan kerja
perencanaan dalam desain
2. Hasil konsultan perencana
yang tidak memadai
(Gambar perencanaan
tidak aplikatif dan perlu
banyak penyesuaian)
3. Tidak memasukan K3
dalam RAB
04
LAND
ACQUISITION
ASPEK NORMATIF

UU NO 2 TAHUN 2012

PERPRES NO 71 TAHUN - PERPRES NO 40 TAHUN 2014


2012 - PERPRES NO 99 TAHUN 2014
- PERPRES NO 30 TAHUN 2015
- PERPRES NO 148 TAHUN 2015
- INPRES NO 1 TAHUN 2016
- KEPPRES NO 3 TAHUN 2016

PERATURAN KEPALA BPN NO 5 PERMENDAGRI NO 72 TAHUN


TAHUN 2012 2012

PER MEN KEUANGAN


NO 13 TAHUN 2013
PERATURAN KEPALA BPN
NO 6 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
10/PMK.02/2016
Pokok-pokok Kepastian HUKUM,
KEADILAN DAN KEMANFAATAN
Pengadaan tanah
1. Jaminan terselenggaranya Pengadaan Tanah (PT) oleh pemerintah d/a
Pemerintah Daerah disertai jaminan tersedianya anggaran
2. Kewajiban Pihak Yang Berhak untuk melepaskan tanahnya setelah
pemberian Ganti Kerugian atau berdasarkan putusan pengadilan yg telah
memperoleh kekuatan hukum tetap
3. Penegasan bahwa Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum ad.
diselenggarakan oleh Pemerintah
4. Dilaksanakan sesuai dg RTRW, RPJMN/RPJMD, Renstra dan Rencana Kerja
Instansi yg melibatkan para pengampu dan pemangku kepentingan
5. Kewajiban Pihak Yang Berhak dan pihak yg menguasai Objek Pengadaan
Tanah mematuhi ketentuan dalam Undang-undang
6. Prinsip keseimbangan kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat
serta pemberian Ganti Kerugian yg adil dan layak
PERUNTUKAN PEMBANGUNAN BAGI KEPENTINGAN UMUM
SESUAI UU DAN PERPRES No. 71/2012

2. Jalan umum, jalan 3. Waduk, bendungan,


1. Pertahanan dan bendung, irigasi, saluran air 4. Pelabuhan,
tol, terowongan, jalur
Keamanan minum, saluran Bandar Udara dan
kereta api, stasiun
Nasional pembuangan air dan Terminal
kereta api, dan fasilitas
operasi kereta api sanitasi dan bangunan
pengairan lainnya

6. Pembangkit 7. Jaringan 8. Tempat


5. Infrastruktur transmisi, gardu, telekomunikasi dan pembuangan
minyak, gas, dan jaringan dan informatika dan pengolahan
panas bumi distribusi tenaga pemerintah sampah
listrik
PERUNTUKAN PEMBANGUNAN BAGI KEPENTINGAN UMUM
SESUAI UU DAN PERPRES No. 71/2012

9. Rumah Sakit 10. Fasilitas Sosial, 11. Cagar alam dan 12. Kantor Pemerintah/
Pemerintah/ fasilitas umum dan Cagar Budaya Pemerintah Daerah/ Desa
Pemerintah Daerah ruang terbka hijau
publik

13. Penataan Permukimah 15. Prasarana Olahraga 16. Pasar Umum dan
Kumuh Perkotaan dan/atau 14. Prasana Pendidikan Lapangan Parkir
atau Sekolah Pemerintah/Pemerintah
Konsolidasi Tanah, serta Daerah Umum
Perumahan untuk Pemerintahan/
Masyarakat Berpenghasilan Pemerintah Desa
Rendah dengan Stasus Sewa
PENDANAAN PENGADAAN TANAH
Undang-Undang No. 2 Thn 2012

Sumber Dana Pengadaan Tanah

Sumber pendanaan Adanya jaminan ketersediaan


Adanya jaminan alokasi pendanaan anggaran yang dialokasi pada
dibebankan pada APBN
meliputi Instansi yang memerlukan
dan/atau APBD serta
(a) anggaran perencanaan, tanah
dimungkinkan pendanaan
(b) persiapan,
internal BUMN/BUMD dengan
(c) pelaksanaan
aturan khusus
(d) penyerahan hasil
(f) administrasi dan pengelolaan dan
(f) sosialisasi
PENGADAAN TANAH SESUAI LUAS

UU. No.2 Th. 2012 dan PERPRES No. 71


>5,00 Th. 2012 dg 4 Tahapan (Perencanaan,
Ha Persiapan, Pelaksanaan, dan
LUAS Penyerahan Hasil)

KEBUTUHAN
TANAH • Perpres No. 148 Th. 2016 Tidak
< 5,00 memerlukan SK Pemkot
Ha • Dpt dilakukan dg pengadaan
langsung (Jual/Beli) melalui
notaris/PPAT
• Penilaian Harga oleh Apraisal
• Tidak diberlakukannya ketentuan
konsinyasi
• Dilakukan dalam 1 Tahun Anggaran
Sesuai Peraturan Kepala BPN No. 5
Thn 2012
MEKANISME PENGADAAN TANAH
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1. Lahan tidak siap (clean and


clear) DAMPAK
2. Komitmen yang dilanggar Keterlambatan konstruksi
3. Faktor sosial (warga
setempat yang tidak
mendukung kegiatan yang
dilakukan)
05
CONSTRUCTION
MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pengertian
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Manajemen proyek konstruksi adalah proses
penerapan fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pelaksanaan dan
penerapan) secara sistimatis pada suatu
proyek konstruksi dengan menggunkan sumber
daya yang ada secara efektif dan efisien agar
tercapai tujuan proyek secara optimal.
ASPEK MANAJEMEN KONSTRUKSI

Untuk menyelesaikan proyek


bangunan fisik secara efisien
dan efektif, diperlukan Perencanaan
pengetahuan yang salah
satunya menyangkut aspek
(Planning)
teknis pelaksanaan
Penjadwalan
(Scheduling)

Pengendalian
(Controlling)
SKEMA UMUM PROYEK KONSTRUKSI
TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI

1. Tahap Pra Kontrak 2. Tahap 3. Tahap Pasca


• Persiapan Pengadaan Penandatanganan Penandatanganan
• Pemilihan Penyedia Jasa Kontrak Kontrak
• Penyusunan Dokumen • Persiapan Pelaksanaan
Kontrak Kontrak
• Penandatanganan • Pelaksanaan Kontrak
Kontrak • Serah terima Pekerjaan
TAHAP PRA KONTRAK
Persiapan Pengadaan
Menyusun Perencanaan Pengadaan (pemaketan)

Mengumumkan paket-paket pekerjaan (Pengumuman Rencana Umum


Pengadaan) SIRUP

Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan

Mengangkat panitia pengadaan

Menetapkan Sistem pengadaan (metode pemilihan, metode penyampaian


dokumen, metode evaluasi)

Menetapkan dan mengesahkan (HPS dan Dokumen pengadaan)


TAHAP PRA KONTRAK
Pemilihan Penyedia Jasa

1. Pengumuman dan 10. Usulan Penetapan


Pendaftaran peserta Pemenang
2. Penjelasan/Aanwijzing 11. Penetapan pemenang
3. Pemasukan Penyzawaran 12. Pengumuman Pemenang
4. Pembukaan Dokumen 13. Sanggahan peserta lelang
Penawaran dan pengaduan masyarakat
5. Evaluasi Penawaran 14. Sanggah Banding
6. Evaluasi Administrasi 15. Penerbitan Surat Penunjukan
7. Evaluasi Teknis Penyedia
8. Evaluasi Harga 16. Barang/Jasa (SPPBJ)
9. Pasca Kualifikasi
TAHAP PENANDATANGANAN KONTRAK
Penyusunan Dokumen Kontrak
Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi didefinisikan
sebagai keseluruhan dokumen yang mengatur
hubungan hukum antara Pejabat Pembuat
Komitmen dan Penyedia Jasa dalam
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

Dokumen kontrak berisi antara lain :


1. surat perjanjian
2. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan
3. harga
4. amandemen kontrak
5. Syarat khusus Kontrak
6. Syarat umum Kontrak
7. Spesifikasi khusus
8. Spesifikasi umum
9. Gambar-gambar rencana
10. Dokumen Lain (ie:SPPBJ, BAHS, BAPP)
TAHAP PENANDATANGANAN KONTRAK
Penandatanganan Kontrak
1. Kontrak ditandatangani oleh para pihak setelah diterbitkannya SPPBJ dan penyedia telah
menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
2. Pekerjaan jasa konsultasi tidak diperlukan jaminan pelaksanaan.
3. Bentuk Kontrak:
a. bukti pembelian/pembayaran = < 10 juta
b. Kuitansi = 50 Juta
c. Surat Perintah Kerja (SPK)
• Jasa Konsultansi = < 100 Juta
• Barang jasa Lainnya = 50 Juta – 200 Juta
• Konstruksi = < 200 Juta
d. surat perjanjian
• Pengadaan Barang/Konstruksi/Jasa Lainnya = > 200 Juta
• Jasa Konsultansi = > 100 Juta
e. surat pesanan
TAHAP PASCA PENANDATANGANAN
KONTRAK
Persiapan dan Pelaksanaan Kontrak
TAHAP PASCA PENANDATANGANAN
KONTRAK
Serah Terima Pekerjaan
TAHAP PASCA PENANDATANGANAN
KONTRAK
Masa Pemeliharaan

BAST
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
1. Masa PelaksanaanPembangunan yang
mendekati akhir tahun anggaran,
sehingga tidak dimungkinkan adanya
penambahan waktu (add waktu kontrak) DAMPAK
2. Estimasi biaya pembangunan tidak
akurat 1. Pekerjaan terlambat
3. Pengawasan pihak ke 3 (MK/Konsultan 2. Penambahan biaya
Pengawas) yang Lemah 3. Kegagalan konstruksi
4. Spesifikasi dan Volume Pekerjaan tidak
sesuiai RAB dan Gambar Rencana
Teknis.
5. Pelaksanaan metodologi kerja yang
tidak tertib prosedur (antara Pekerjaan
Arsitektur, Struktur, dan MEP)
6. Faktor sosial ( masyarakat yang tidak
mendukung pelaksanaan kegiatan)
06
OPERATION &
MAINTANANCE
TUJUAN PEMELIHARAAN

1 • memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari


suatu tempat kerja, bangunan dan isinya).

• menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk


2 produksi (atau jasa) dan mendapatkan laba investasi (return of
investment) maksimum yang mungkin.

3 • menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang


diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.

• menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana


4 tersebut.
BENTUK PEMELIHARAAN
TAHAPAN PELAKSANAAN OP

• Inspeksi Rutin
Pelaksanaan • Pemantauan dan evaluasi
• Penelusuran Infrastruktur pada pemeliharaan
• Identifikasi dan Analisis infrastruktur baik untuk
Tingkat kerusakan jenis pengamanan
• Pengukuran dan • Persiapan Pelaksanaan infrastruktur,
Pembuatan Detail Desain Pemeliharaan pemeliharaan rutin,
Perbaikan Infrastruktur • Pelaksanaan pemeliharaan berkala
Pemeliharaan dan
• Perhitungan RAB
penanggulangan/perbaik
• Penyusunan Program dan an darurat.
Rencana Kerja • Laporan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan
dilakukan secara berkala
meliputi: laporan
bulanan, dan laporan
tahunan
Monitoring
Perencanaan
dan evaluasi
OP SEKTOR KECIPTAKARYAAN (Contoh)

Persampahan

• Pengoperasian PSP
• Pengoperasian SPA
• Pengoperasian TPS3R dan TPST
Operasi • Pengoperasian TPA

• Pemeliharaan Rutin
• Pemeliharaan Berkala
PEMELIHARAAN
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1. Kualitas konstruksi kurang memadai


2. Sebagian aset tidak dapat
DAMPAK
diserahterimakan karena dokumen 1. Tidak dapat dialokasikan
tidak lengkap dana OM oleh PEMDA
2. Pemda tidak mau
menerima aset
RISIKO SIDLACOM DJCK
TAHAP
NO PERNYATAAN RISIKO PENYEBAB DAMPAK PADA CAPAIAN TUJUAN KEGIATAN
1 2 3 4 5
Gagal survei dalam rangka 1. Metode survei tidak mempertimbangkan 1. Hasil survei tidak mendapatkan data sesuai Persiapan -
Penyusunan Dokumen kondisi riil di lokasi kebutuhan Survey
Perencanaan Penyelenggaraan 2. Penyusunan metode Survei tidak dilakukan 2. Survei tidak melibatkan stakeholder yang tepat
1 Kawasan Permukiman oleh SDM yang memiliki kompetensi
3. Survei tidak dilakukan oleh SDM yang memiliki 3. Survei membutuhkan waktu dan biaya lebih
kompetensi 4. Jadwal pelaksanaan kegiatan menjadi mundur
Gagal investigasi dalam rangka 1. Penyusunan metode investigasi tidak dilakukan 1. Hasil investigasi tidak mendapatkan data sesuai Persiapan -
Penyusunan Dokumen oleh SDM yang memiliki kompetensi kebutuhan Investigation
2 Perencanaan Penyelenggaraan 2. Investigasi tidak dilakukan oleh SDM yang 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan menjadi mundur
Kawasan Permukiman memiliki kompetensi

1. Sistem Informasi belum optimal Persiapan –


Proses perencanaan pembangunan kawasan
3 Data dan Informasi Tidak Handal 2. Data tidak valid permukiman tidak akurat Survey dan
3. Pengumpulan data tidak sesuai prosedur Investigation
1. Kualitas perencanaan & perancangan tidak baik
Perencanaan dan desain tidak Tidak menggunakan standar/kaidah perencanaan 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan menjadi mundur Persiapan -
4 berkualitas dan Desain Design
3. Adanya pekerjaan tambah kurang yang tidak
sesuai dengan rencana anggaran
Pekerjaan Konstruksi Terlambat 1. Adanya perubahan desain
5 dan Kurang Berkualitas Gagal bangunan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan tidak tertib prosedur
Terjadinya Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja dalam pelaksanaan
6 Konstruksi Lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan K3 konstruksi Pelaksanaan
1. Aset Tidak dapat Dimanfaatkan
Sebagian Aset Tidak dapat 1. Dokumen serah terima aset tidak lengkap Output -
7
diserah terimakan Delivery
2. Kualitas konstruksi kurang memadai 2. Tidak memenuhi Penilaian Kinerja (PK)
STUDI KASUS
TERIMA
KASIH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT

Anda mungkin juga menyukai