Anda di halaman 1dari 16

Industri Perbankan

di Indonesia
Kelompok 2

Ricky Seven Octo Waruwu (2102112314)


Muhammad Alsept Syarif (2102112321)
Masayu Adara Raditya (2102112344)
Materi yang akan dibahas
Definisi Industri Perkembangan
01 Perbankan Menurut 02 Industri Perbankan di
Ahli Indonesia

Pengaruh Industri
Potensi Industri
03 Perbankan Terhadap 04 Perbankan
PDB Indonesia

Kelebihan Industri Kelemahan Industri


05 Perbankan 06 Perbankan
Definisi Industri Perbankan Menurut Ahli
Jopie Jusuf
Industri Perbankan merupakan industry yang memiliki interaksi tinggi antara produsen dengan
konsumen. Akibatnya, kualitas jasa Bank, sangat ditentukan oleh manusia, baik penyelenggara jasa
(Bank), maupun penerima jasa (nasabah).

Latumaerissa
Industri perbankan adalah lembaga yang bergerak di bidang jasa keuangan
maupun jasa nonkeuangan.

Hermansyah
Industri perbankan merupakan segala hal yang berkaitan dengan bank,
mulai dari kelembagaan hingga proses pelaksanaan kegiatan usahanya.
Perkembangan Industri Perbankan Di
Indonesia Dalam 10 Tahun Terakhir

Perkembangan perbankan di Indonesia dalam tahun-tahun


belakangan ini mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Seiring dengan perkembangan perbankan di Indonesia
diharapkan membawa kearah kemajuan bagi perbankan
Indonesia guna mampu menghadapi dan mengantisipasi
semua tantangan perekonomian dan perbankan
internasional serta membawa manfaat yang besar bagi
masyarakat kearah kesejahteraan yang berkeadilan.
Berikut ini data jumlah bank-bank di Indonesia dalam kurun waktu 10
tahun terakhir
Jumlah Bank Di Indonesia
Kelompok Bank
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Bank Umum Konvensional - Bank Persero
Bank Umum Konvensional - Bank
26 26 25 25 26 26 24 24 25 25
Pembangunan Daerah
Bank Umum Konvensional - Bank Swasta
56 56 68 67 64 64 64 60 58 58
Nasional
Bank Umum Konvensional - Kantor
23 23 10 10 10 9 9 8 8 8
Cabang Bank Asing
Bank Umum Syariah - Bank
- - - - 2 2 2 2
Pembangunan Daerah
Bank Umum Syariah - Bank Swasta
11 11 12 12 12 12 12 12 12 10
Nasional
Jumlah Bank Umum 120 120 119 118 116 115 115 110 109 107
Bank Perkreditan/Pembiayaan Rakyat -
1643 1636 1633 1619 1597 1545 1506 1468
BPR Konvensional
Bank Perkreditan/Pembiayaan Rakyat -
164 163 166 167 167 164 163 164
BPR Syariah
Jumlah Bank Perkreditan/Pembiayaan
1807 1799 1799 1786 1764 1709 1669 1632
Rakyat
Selanjutnya berikut data perkembangan jumlah kantor-kantor
bank di Indonesia dari tahun 2012-2021 :
Jumlah Kantor (Unit) Bank Di Indonesia
Kelompok Bank
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
15632 16637 17430 17809 18106 18262 17853 17622 17307 18166
Bank Umum Konvensional - Bank Persero
Bank Umum Konvensional - Bank
2802 3254 3254 3781 4052 4130 4110 4212 4226 5122
Pembangunan Daerah
Bank Umum Konvensional - Bank Swasta
9275 9465 9727 9477 8750 8167 7739 7352 7144 7193
Nasional
Bank Umum Konvensional - Kantor
502 504 112 91 80 39 38 36 36 27
Cabang Bank Asing
Bank Umum Syariah - Bank
- - - - 178 184 195 190
Pembangunan Daerah
Bank Umum Syariah - Bank Swasta
1734 1987 1946 1780 1731 1678 1691 1721 1825 1833
Nasional
Jumlah Bank Umum 29945 31847 32469 32938 32719 32276 31609 31127 30733 32531
Bank Perkreditan/Pembiayaan Rakyat -
4895 5982 6075 6192 6273 5943 5913 5871
BPR Konvensional
Bank Perkreditan/Pembiayaan Rakyat -
443 446 453 441 495 619 627 659
BPR Syariah
Jumlah Bank Perkreditan/Pembiayaan
5338 6428 6528 6633 6768 6562 6540 6530
Rakyat
Terakhir berikut grafik perkembangan Jumlah bank di Indonesia dari sepuluh
tahun terakhir:
LANJUTAN
Perkembangan Industri Perbankan saat ini semakin pesat
seiring berkembangnya teknologi. Contohnya seperti
M-Banking
( Mobile Banking ) di Indonesia saat ini sudah menjadi hal
yang sering digunakan. Dengan adanya Layanan M-
banking ini orang-orang tidak harus pergi ke bank
untuk melakukan transaksi uang. Hanya dengan
menggunakan Hp saja sekarang sudah dapat dilakukan,
dimana pun dan kapan pun. Dengan kemudahan ini
maka perkembangan industri perbankan di Indonesia
menjadi semakin pesat karena mendapat lebih banyak
nasabah (konsumen) untuk memakai produknya.
PENGARUH INDUSTRI PERBANKAN
TERHADAP PDB (PRODUK DOMESTIK BRUTO)
INDONESIA
Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri, peran perbankan memang tidak pernah bisa
luput. Bagaimana tidak, perbankan sebagai lembaga intermediasi tentu menjadi salah satu faktor pemicu
pergerakan ekonomi di seluruh sektor. Singkatnya, kenaikan permintaan kredit perbankan baik kredit
konsumsi, modal kerja, ataupun investasi tentu akan mendorong daya beli, pertumbuhan usaha, sampai
dengan peningkatan investasi. Di Indonesia sendiri rasio aset perbankan terhadap Pendapatan Domestik
Bruto (PDB) masih baru sebesar 55,01% per akhir 2019 lalu menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bila melihat data historis, per akhir 2019 lalu total kredit perbankan terhadap PDB ada di level 35,7% di akhir
kuartal IV 2019. Posisi ini hanya relatif naik sedikit dari periode kuartal I 2019 yang sebesar 35,4% menurut
data The Global Economy. Data yang sama juga menunjukkan bahwa sejak kuartal I tahun 1976 hingga akhir
2019 lalu rata-rata rasio kredit terhadap PDB ada di kisaran 28,73%.

Dengan posisi terendah terjadi pada kuartal I 1981 yakni sebesar 13,5% saja. Tetapi sejarah mencatat,
rasio kredit terhadap PDB Indonesia pernah sangat tinggi yaitu menembus 76,7% tepatnya pada kuartal II
tahun 1998. Semenjak periode tersebut, pangsa pasar kredit perbankan terhadap PDB di Indonesia terus
melandai. Bahkan sempat turun ke level 16,8% pada kuartal II 2002. Itu menandakan, pada masa krisis
moneter yang terjadi di tahun 1997-1998 mayoritas sektor ekonomi di Tanah Air memang mengandalkan
bank sebagai sumber pendanaannya.
Namun di luar itu semua, pertumbuhan kredit
perbankan sejatinya memang sudah menjadi fokus
Pemerintah saat ini, terutama dalam rangka menggerakkan
roda perekonomian. Sebabnya, secara umum dalam
mencapai visi pembangunan ekonomi Indonesia pada
tahun 2045, pemerintah perlu mendorong percepatan
reformasi struktural mengingat beberapa isu yang masih
dihadapi antara lain rendahnya produktivitas nasional yang
disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia
(SDM), infrastruktur, serta rendahnya tingkat adopsi
teknologi.
Potensi Perbankan di Indonesia

Industri perbankan di Indonesia bersinergi untuk mendukung


mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk
meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor
perekonomian nasional. Dalam hal ini, akad antara pihak bank
dan pihak nasabah dilakukan sesuai dengan kesepakatan
jumlah suku bunga. Industri Perbankan di Indonesia diawasi
oleh dewan komisaris yang diatur dalam UU No 10 tahun
1998.
Sistem industri
perbankan di
Bank Indonesia Bank
Konvensional 1 memiliki dua
macam sistem
2 Syariah
operasional
perbankan
Pada bank syariah, digunakan prinsip-
prinsip syariah yang bersumber dari
Bank Konvensional yang dimana sistem
peraturan dalam Islam yang diatur
operasional dijalankan atas prosedur
dalam Al-Quran dan Hadits. Pada
perbankan yang diatur oleh Pemerintah
operasionalisasinya bank syariah juga
melalui lembaga keuangan dan pihak
mengacu pada fatwa dari Majelis Ulama
yang terkait dengan hal tersebut, selain
Indonesia atas produk dan/jasa yang
itu Bank harus tunduk pada aturan
ditawarkan.
Hukum yang berlaku.
Pelaksanaan operasional Bank Syariah
diawasi juga oleh Otoritas Jasa
Keuangan .
Kelebihan Industri Perbankan
Kelebihan

Fungsi utama industri perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak

Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk Cyrillus, Harinowo mengungkapkan bahwa
industri perbankan dalam negeri kini luar biasa. Perbankan di dunia yang punya CAR diatas
20% sudah jarang dan di Indonesia memiliki CAR diatas 20%. Artinya itu bisa menjamin
marginal bunga bersih alias net interest margin (NIM) yang saat ini terbilang tinggi atau aman.

Sebagai lembaga jasa keuangan, salah satu peran nyata bank yaitu dalam
menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan modal usaha melalui
usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, serta berperan dalam menyalurkan dana
ke semua sektor pembangunan negara tsb khususnya negara Indonesia.
Kekurangan Industri Perbankan
Kekurangan

Keberadaan perbankan di Indonesia sejauh ini dinilai masih terbatas menghimpun


dan menyalurkan pendanaan kepada masyarakat. Namun, belum semua kalangan
bisa mendapat dan menerima layanan jasa keuangan yang diberikan perbankan.

Di sisi ekonomi, Indonesia masih menghadapi sejumlah permasalahan


yakni kesulitan mengakses lembaga keuangan khususnya perbanankan.

"Riset OJK 2016 menunjukkan bahwa, masih tingginya jarak pendanaan di


Indonesia, yaitu sekitar Rp 988 triliun per tahun. Sementara itu kebutuhan
sekitar Rp 1.649 triliun dan hanya mampu dipenuhi oleh lembaga keuangan
sekitar Rp 660 triliun,".
Kesimpulan
Industri Perbankan adalah industri yang memiliki interaksi tinggi antara
produsen dengan konsumen. segala hal yang berkaitan dengan bank, mulai dari
kelembagaan hingga proses pelaksanaan kegiatan usahanya. Perkembangan
industri perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat
dan industri perbankan Indonesia mampu menghadapi dan mengantisipasi
semua tantangan perekonomian dan perbankan internasional serta membawa
manfaat yang besar bagi masyarakatnya.

Pertumbuhan kredit perbankan sejatinya memang sudah menjadi fokus


Pemerintah saat ini, terutama dalam rangka menggerakkan roda perekonomian.
Industri perbankan Indonesia bersinergi untuk mendukung mobilisasi dana
masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi
sektor-sektor perekonomian nasional.

Industri Perbankan memiliki kelebihan yaitu sebagai penghimpun dan penyalur


dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan
taraf hidup rakyatnya.
Sekian & Terima Kasih
- Kelompok 2 -

Anda mungkin juga menyukai