Anda di halaman 1dari 34

AKUNTANSI SALAM

Pokok Bahasan
• Karakteristik Salam
• Bank sebagai pembeli
– Modal salam
– Penyerahan barang
• Bank sebagai penjual
– Modal salam
– Penyerahan barang
• Contoh jurnal

2
Karakteristik Salam

3
Karakteristik Salam

• Salam adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan
penangguhan pengiriman oleh muslam ilaihi (penjual) dan
pelunasannya dilakukan segera sebelum muslam fiih diterima sesuai
dengan syarat-syarat tertentu (PSAK 59, pr 69)
• Bank dalam transaksi Salam dapat bertindak sebagai pembeli dan
atau penjual. Bila bank bertindak sebagai penjual, memesan kepada
pihak lain untuk menyediakan barang pesanan => SALAM PARALEL
(PSAK 59, pr 70)

• Syarat paralel : (PSAK 59, pr 71)


– Akad kedua terpisah akad pertama
– Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah

4
Skema Salam dan Salam Paralel

BANK SEBAGAI PENJUAL BANK SEBAGAI PEMBELI

(1) Pesan barang (akad -1) (1a) Pesan barang (akad - 2)

(2) Penerimaan modal (2a) Penyerahan Modal salam


salam kas kas / non kas

Pembeli petani
Bank Syariah
(3) Penyerahan barang pesanan (3) Penyerahan barang pesanan

BANK BERTINDAK SEBAGAI PENJUAL DAN PEMBELI (dengan akad yang berbeda)

5
Karakteristik Salam (lanjutan)

• Spesifikasi dan harga barang => disepakati di awal akad (pr 72)
– harga brg tdk dpt berubah selama jangka waktu akad.
– Bank sebagai pembeli => bank dapat meminta jaminan untuk
menghindari risiko yang merugikan
• Barang pesanan => disepakati antara penjual dan pembeli (pr 73)

– harus diketahui karakterisktiknya secara umum => jenis, macam,


kualitas dan kuantitasnya
– dikirim tidak sesuai karakteristiknya => penjual harus bertanggung
jawab

6
Perbedaan Salam dengan Ijon
• Dalam Ijon barang dibeli tidak menurut ukuran dan
timbangannya yang asli, sementara salam mengukur
barang pada ukuran dan timbangannya
• Contoh Ijon : Pembeli membeli beras yang saat itu
masih belum dipanen sebanyak satu hektar dan dihantar
pada saat panen. Terdapat spekulasi disini yang akan
merugikan salah satu pihak
• Contoh Salam : pembeli membeli padi sebanyak satu
ton padi dari petani yang dihantar pada waktu panen

7
Perbedaan Salam dan Istishna
Salam Istishna
• Barang terukur dan • Harus diukur dan ditimbang,
tertimbang. Hutang modelnya dipesan
pada Al Muslam Ilaih • Harga barang dibayar (a)
• Harga barang dibayar dimuka, (b) selama dalam
seluruhnya dimuka proses pembuatan ©
setelah penyerahan barang

8
Akun dalam transaksi Salam
Hutang salam
(hutang barang bukan uang)

SEBAGAI PENJUAL SEBAGAI PEMBELI

PEMBELI BANK PETANI

Piutang salam
(piutang barang bukan uang)

9
BANK SEBAGAI
PEMBELI

10
Modal salam
• Piutang Salam => diakui saat dibayarkan atau
dialihkan kepada penjual
• Bentuk :
– Kas => diukur sebesar jumlah yang dibayar
– Aktiva non kas => diukur sebesar nilai wajar (nilai
yang disepakati antara bank dan nasabah)

(PSAK 59, pr 74 –75)

11
Barang pesanan

• Barang pesanan sesuai akad:


– Dinilai sesuai nilai yang disepakati
• Barang pesanan berbeda kualitas :
– nilai pasar atau nilai wajar sama atau lebih
tinggi dari nilai dalam akad => diukur sesuai
nilai dalam akad,
– jika nilai pasar atau nilai wajar lebih rendah
dari nilai dalam akad => diukur sesuai nilai
pasar (atau nilai wajar) pada saat diterima
dan selisihnya diakui sebagai kerugian

(PSAK 59, pr 76)

12
Barang pesanan (lanjutan)
• Tidak menerima sebagian atau seluruh pada tanggal jatuh
tempo pengiriman :
– tanggal pengiriman diperpanjang => nilai piutang salam
sebesar bagian yang belum dipenuhi (tetap sesuai nilai dalam
akad)
– Akad dibatalkan sebagian atau seluruhnya, => piutang salam
berubah menjadi piutang kepada nasabah sebesar bagian
yang tidak dipenuhi
– Bank mempunyai jaminan=> dijual dan hasil penjualan:
• Lebih kecil dari piutang => selisihnya tetap menjadi piutang
• Lebih besar dari piutang => selisihnya menjadi hak nasabah
– Bank dapat mengenakan denda pada nasabah
– Barang yang diterima diakui sebagai persediaan

(PSAK 59, pr 76)

13
Persediaan salam
• Barang pesanan yang diterima
diakui sebagai persediaan
• Akhir laporan diukur sebesar nilai
terendah antara harga perolehan
dan nilai tunai yang dapat direalisir
=>jikai nilai tunai lebih rendah,
selisihnya diakui sebagai kerugian

(PSAK 59, pr 77)

14
• Piutang salam => harus
diselesaikan dalam bentuk
penyerahan barang bukan
penerimaan dalam bentuk
uang tunai

(Penjelasan PAPSI)

15
Barang pesanan
• Harus diketahui karakteristiknya secara umum yang
meliputi jenis, spesifikasi teknis, kualitas dan
kuantitasnya.
• Diterima harus sesuai dengan karakteristik yang telah
disepakati antara pembeli dan penjual. Jika barang
pesanan yang diterima bank salah atau cacat maka
penjual (supplier) harus bertanggung jawab atas
kelalaiannya.
• Apabila nilai pasarnya lebih rendah daripada nilai akad
maka bank mengakui sebagai kerugian salam.
• Apabila nilai pasarnya lebih tinggi daripada nilai akad
maka bank tidak mengakui sebagai keuntungan salam

16
Pengungkapan
• Rincian piutang salam berdasarkan jumlah, jangka
waktu, jenis valuta, kualitas piutang dan
penyisihan kerugian piutang salam.
• Piutang salam kepada penjual (supplier) yang
memiliki hubungan istimewa;
• Besarnya modal usaha salam, baik yang dibiayai
sendiri oleh bank maupun yang dibiayai secara
bersama-sama dengan bank atau pihak lain;
• Jenis dan kuantitas barang pesanan

17
BANK SEBAGAI
PENJUAL

18
Modal Salam paralel (pr 78 – 80)

• Hutang salam => diakui saat menerima modal


salam sebesar yang diterima
• Bentuk :
– Kas => diukur sebesar jumlah yang diterima
– Aktiva non kas => diukur sebesar nilai wajar (nilai yang
disepakati antara bank dan nasabah)
• Transaksi Salam paralel :
– Selisih jumlah yang dibayar dengan biaya perolehan
=> diakui sebagai keuntungan, saat pengiriman barang
pesanan

19
• Bank dapat bertindak sebagai pembeli
atau penjual dalam suatu transaksi
salam. Jika bank bertindak sebagai
penjual kemudian memesan kepada
pihak lain untuk menyedia­kan barang
pesanan dengan cara salam maka hal
ini disebut salam paralel. Dalam bab ini
hanya dibahas bank sebagai penjual,
sedangkan bank sebagai pembeli
dibahas dalam bab piutang salam.

(Penjelasan PAPSI)

20
• Salam paralel dapat dilakukan
dengan syarat:
– akad kedua antara bank dan
pemasok terpisah dari akad pertama
antara bank dan pembeli akhir; dan
– akad kedua dilakukan setelah akad
pertama sah.

(Penjelasan PAPSI)

21
• Hutang salam merupakan kewajiban bank
yang harus diselesaikan dalam bentuk
penyerahan barang bukan pembayaran dalam
bentuk uang tunai.
• Spesifikasi dan harga barang pesanan
disepakati oleh pembeli dan bank di awal akad.
Ketentuan harga barang pesanan tidak dapat
berubah selama jangka waktu akad.

(Penjelasan PAPSI)

22
• Barang pesanan harus diketahui
karakteristiknya secara umum yang
meliputi: jenis, macam, kualitas dan
kuantitasnya.
• Barang pesanan harus sesuai dengan
karakteristik yang telah disepakati
antara pembeli dan bank. Jika barang
pesanan yang dikirim salah atau cacat
maka bank harus bertanggung jawab
atas kelalaiannya.

(Penjelasan PAPSI)

23
Pengungkapan
• Rincian hutang salam berdasarkan
jumlah dan jenis modal salam, jangka
waktu dan jenis mata uang;
• Hutang salam kepada pembeli yang
memiliki hubungan istimewa; dan
• Jenis dan kuantitas barang pesanan.

24
Pendapatan bersih salam paralel
1. Pendapatan bersih salam paralel diakui pada saat
persediaan (barang pesanan) diserahkan kepada
pembeli akhir.
2. Pendapatan bersih salam paralel diukur sebesar:
a) selisih antara jumlah kas atau nilai wajar aktiva nonkas yang
diserahkan kepada pemasok dan jumlah modal kerja salam
berupa kas yang diterima bank dari pembeli akhir.
b) selisih antara jumlah barang pesanan yang diterima dari
pemasok dan jumlah barang pesanan yang diserahkan dari
pembeli akhir jika modal kerja salam yang diterima bank dan
diserahkan bank kepada pemasok berupa aktiva nonkas yang
sama.

25
Pendapatan bersih salam paralel
3. Dalam hal bank mendapatkan keuntungan dari transaksi
salam paralel berupa kelebihan barang pesanan (non kas)
maka untuk ke­perluan bagi hasil kepada nasabah, barang
pesanan tersebut harus dibeli oleh bank syariah
berdasarkan nilai yang lebih ren­dah antara biaya perolehan
dan nilai bersih yang dapat direalisasi.

26
• CONTOH KASUS DAN
JURNAL AKUNTANSI SALAM
DAN SALAM PARALEL

27
Contoh kasus
• Bulog memesan beras IR 38 kualitas A sebanyak 100 ton
dengan harga sebesar Rp. 50.000.000,--

• Atas pesanan itu Bank Syariah melakukan pemesanan


kepada KUD Amanah Sukabumi beras IR 38 kualitas A
sebanyak 100 ton dengan harga sebesar Rp. 40.000.000,--

28
Akuntansi Salam paralel
BANK SEBAGAI PENJUAL BANK SEBAGAI PEMBELI

Dr. Kas Rp. 50.000.000,-- Dr. Piutang salam Rp. 40.000.000,--


Cr. Hutang salam Rp. 50.000.000,-- (100 ton beras IR 38)
(100 ton beras IR 38) Cr. Kas Rp. 40.000.000,--

(2) Penerimaan modal salam (2a) Penyerahan Modal salam

Bulog Bank Syariah KUD Amanah


(3) Penyerahan brg pesanan
(3) Penyerahan brg pesanan

Dr. Hutang salam Rp. 50.000.000,- Dr. Persd salam Rp. 40.000.000,--
(100 ton beras IR 38) (100 ton beras IR 38)
Cr. Persd salam Rp. 40.000.000,- Cr. Piutang salam Rp. 40.000.000,--
(100 ton beras IR 38) (100 ton beras IR 38)
Cr. Keuntungan salam Rp. 10.000.000,-
29
Penyerahan modal non kas / barang modal
BANK SEBAGAI PEMBELI

Atas pemesanan beras IR 38 sebanyak 100 ton seharga


Rp.40.000.000,--. diserahkan uang tunai Rp. 30.000.000,-- dan alat
pertanian seharga Rp. 10.000.000,- (harga beli Rp.9.500.000,--)

Dr. Piutang Salam (100 ton beras IR 38) Rp. 40.000.000,-


Cr. Kas Rp. 30.000.000,-
Cr. Persed / Aktiva Rp. 9.500.000,-
Cr. Pendapatan penyerahan akt Rp. 500.000,-

(2) Penerimaan Modal (2a) Penyerahan Modal

(3a) Penyerahan barang (3) Penyerahan barang


Bulog Bank Syariah KUD Amanah

30
Penyerahan Barang Salam
BANK SEBAGAI PENJUAL BANK SEBAGAI PEMBELI

(2) Penerimaan Modal (2a) Penyerahan Modal

(3a) Penyerahan barang (3) Penyerahan barang


Bulog Bank Syariah KUD Amanah

Sesuai nilai pada akad = Rp. 40.000.000,-- (100 ton IR 38)


Sesuai Dr. Persediaan salam Rp. 40.000.000,-- (100 ton IR 38)
akad Cr. Piutang salam Rp. 40.000.000,-

Nilai pasar sama atau lebih tingggi dari nilai akad => 100 ton IR 38 nilai pasar
Rp.41.000.000,--
Dr. Persediaan salam Rp. 40.000.000,- (100 ton IR 38)

Kualitas Cr. Piutang salam Rp. 40.000.000,-

berbeda Nilai pasar lebih rendah dari nilai akad => 100 ton IR 38 nilai pasar Rp.38.000.000,-
Dr. Persediaan salam Rp. 38.000.000,-- (100 ton IR 38)
Dr. Kerugian salam Rp. 2.000.000,-
Cr. Piutang salam Rp. 40.000.000,--

31
Penyerahan Barang Salam
BANK SEBAGAI PENJUAL BANK SEBAGAI PEMBELI
(2a) Penyerahan Modal
(2) Penerimaan Modal

(3) Penyerahan barang


(3a) Penyerahan barang Bank Syariah
Bulog KUD Amanah

Tgl kirim diperpanjang => 75 ton diterima tepat waktu dan 25 ton
Saat jatuh lagi ditunda sebulan
tempo akad Dr. Persediaan salam ( 75 ton IR 38) Rp. 30.000.000,--
barang tidak Cr. Piutang salam (75 ton IR 38) Rp.
diterima 30.000.000,--
(seluruh atau
Dibatalkan sebagian / seluruhnya => 25 ton IR 38 dibatalkan
sebagian) Dr. Piutang petani Rp. 10.000.000,-
Cr. Piutang Salam (25 ton IR 38) Rp.
10.000.000,--

32
Barang tidak diterima => jaminan dijual
BANK SEBAGAI PENJUAL BANK SEBAGAI PEMBELI
(2a) Penyerahan Modal
(2) Penerimaan Modal

(3) Penyerahan barang


(3a) Penyerahan barang Bank Syariah
Bulog KUD Amanah

Jaminan dijual => Rp. 7.5 juta untuk menutup pesanan 25 ton
saat jatuh IR 38 seharga Rp. 10 jt
tempo akad Dr. Kas Rp. 7.500.000,--
barang tidak Dr. Piutang petani Rp. 2.500.000,--
Cr. Piutang salam (25 ton IR 38) Rp. 10.000.000,--
diterima
(seluruh atau Jaminan dijual => Rp. 15 juta untuk menutup pesanan 25 ton
sebagian) => IR 38 seharga Rp. 10 jt
jaminan dijual Dr. Kas Rp. 15.000.000,--
Cr. Piutang salam Rp. 10.000.000,-
Cr. Rekening Petani Rp. 5.000.000,--

33
Penyerahan Barang Salam

BANK SEBAGAI PENJUAL BANK SEBAGAI PEMBELI

(2) Penerimaan Modal (2a) Penyerahan Modal

(3a) Penyerahan barang (3) Penyerahan barang


Bulog Bank Syariah KUD Amanah

Penyerahan barang pesanan => 100 ton IR 38 seharga Rp. 50.000.000,--


Dr. Hutang salam Rp. 50.000.000,-- (100 ton IR 38)
Cr. Persediaan salam Rp. 40.000.000,-- (100 ton IR 38)
Cr. Keuntungan salam Rp. 10.000.000,--

34

Anda mungkin juga menyukai