Anda di halaman 1dari 13

MASTITIS DAN ENDOMETRITIS

Dosen : Ratna Dewi Putri, SST., M.Kes


Nama : Niluh Putu Ayu Sukmadewi
NPM : 20340004
01

MASTITIS
• Mastitis adalah infeksi payudara. Mastitis
terjadi akibat invasi jaringan payudara
oleh organisme infeksius atau adanya
cedera payudara.
• Cedera payudara mungkin disebabkan
memar karena manipulasi yang kasar,
pembesaran payudara, stasis air susu
Definisi ibu dalam duktus, atau pecahnya atau
Mastritis fisura putting susu.
• Mastitis dibagi menjadi parah, sedang
atau ringan.
• Pengolesan beberapa tetes air susu di
area putting pada akhir menyusui dapat
mempercepat penyembuhan mastitis
01 Faktor Ibu

Penyebab mastitis pada ibu meliputi praktik


menyusui yang buruk seperti kesalahan dalam Etiologi
posisi menyusu karena kurangnya pengetahuan atau
Mastitis
pendidikan tentang menyusui, saluran puting
pecah atau sistem kekebalan tubuh ibu yang
terganggu.

02 Faktor Bayi
Infeksi mastitis disebabkan oleh bakteri yang bernama Staphylococcus Aureus. Bakteri ini
berasal dari mulut bayi memalui saluran puting, sehingga teknik menyusui yang salah akan
menyebabkan puting menjadi lecet dan hal ini akan memudahkan bakteri masuk pada
payudara dan mengakibatkan penyumbatan ASI.
Tanda dan Gejala Mastitis
01 Peningkatan suhu yang cepat dari 39,5ºC sampai 40ºC

02 Peningkatan kecepatan nadi

03 Mengigil

04 Malaise (lesu) dan sakit kepala

Nyeri hebat, bengkak, inflamasi, area payudara keras, payudara


05
tegang/indurasi dan kemerahan.
Penatalaksanaan Mastitis

1. Berikan kloksasiklin 500 mg setiap 6


jam selama 10 hari. Bila diberikan
sebelum terbentuk abses biasanya
keluhannya akan berkurang
2. Sangga payudara
3. Kompres dingin
4. Bila diperlukan berikan parasetamol 500
mg per oral setiap 4 jam
5. Ibu harus didorong menyusui bayinya
walau ada pus
6. Ikuti perkembangan selama 3 hari
setelah pemberian obat
02
ENDOMETRITIS
Endometriosis didefinisikan sebagai adanya
jaringan seperti endometrium di luar rahim.
Endometriosis menyebabkan nyeri hebat, dan/
atau infertilitas pada wanita diusia reproduksi.
Terdapat tiga teori utama yang menunjang
mekanisme terjadinya endometriosis:
Definisi 1. Teori sampson: Implantasi langsung sel
Endometritis endometrium, biasanya dengan cara
menstruasi retrograde
2. Teori Halban: Penyebaran sel endometrium
melalui pembuluh darah dan limfatik
3. Teori Meyer: Metaplasia coelomic dari sel-
sel multipotensial di rongga peritoneum
Etiologi Endometritis
Etiologi endometriosis belum diketahui
tetapi ada beberapa teori yang telah
dikemukakan:
1. Secara kongenital sudah ada sel-sel
endometrium di luar uterus.
2. Pindahnya sel-sel endometrium melalui
sirkulasi darah atau sirkulasi limfe.
3. Refluks menstruasi yang mengandung
sel-sel endometrium ke tuba fallopi,
sampai ke rongga pelvis.
4. Herediter karena insiden lebih tinggi
pada wanita yang ibunya juga
mengalami endometriosis
Gambaran Klinis Endometritis
Pada umumnya wanita dengan
endometriosis tidak memiliki
gejala. Gejala pada umumnya
terjadi ketika menstruasi dan
bertambah hebat setiap tahunnya
karena pembesaran daerah
endometriosis. Gejala yang paling
sering terjadi adalah nyeri
panggul, dismenorea (nyeri ketika
menstruasi), dispareunia (nyeri
ketika senggama), dan infertilitas
(gangguan kesuburan, tidak
dapat memiliki anak).
Penatalaksanaan Endometritis
1. Pengobatan Hormonal
Pengobatan hormaonal dimaksudkan untuk menghentikan ovulasi, sehingga
jaringan endometriosis akan mengalami regresi dan mati. Obat-obatan ini bersifat
pseudo-pregnansi atau pseudo-menopause, yang digunakan adalah:
 Kontrasepsi hormonal, seperti pil KB KB implan, KB suntik, atau spiral (IUD), untuk
menghambat proses penebalan jaringan endometrium dan meredakan nyeri
 Obat untuk menurunkan kadar estrogen, seperti anastrozole, letrozole, dan
exemestane
 Analog hormon pelepas gonadotropin (Gn-RH), seperti goserelin, untuk memicu
kondisi yang menyerupai menopause dengan menghambat produksi hormon
 Progestogen, seperti allylestrenol, dydrogesterone, atau norethisterone, untuk
mencegah proses ovulasi, yaitu keluarnya sel telur dari ovarium ke tuba falopi,
sehingga memicu penyusutan endometriosis
 Danazol, untuk menurunkan produksi hormon yang dihasilkan indung telur, yaitu
estrogen dan progesteron, sehingga mewujudkan kondisi serupa menopause
Penatalaksanaan Endometritis
2. Terapi Pembedahan
 Laparoskopi
Pada pasien yang masih ingin memiliki keturunan tetapi merasakan nyeri parah,
dokter akan menyarankan laparoskopi atau operasi lubang kunci. Melalui
laparoskopi, dokter akan mengangkat jaringan endometriosis dan membakar
jaringan tersebut menggunakan laser atau arus listrik.
 Laparotomi
Laparotomi dilakukan bila endometriosis sudah sangat parah dan ukurannya cukup
besar. Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan lebar di area perut untuk
mengakses organ yang terkena dan mengangkat jaringan endometriosis.
 Histerektomi
Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim, leher rahim (serviks), dan kedua
ovarium. Histerektomi dapat memicu menopause dini dan menyebabkan pasien
tidak bisa hamil lagi. Oleh sebab itu, prosedur ini hanya dilakukan sebagai pilihan
terakhir.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai