Aset Where How A, B, C
Aset Where How A, B, C
Dalam hal tanah dimiliki oleh pemerintah, namun dikuasai dan/atau digunakan oleh pihak lain, maka
tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah, serta
diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan, bahwa tanah tersebut dikuasai
atau digunakan oleh pihak lain.
Dalam hal tanah dimiliki oleh suatu entitas pemerintah, namun dikuasai dan/atau digunakan oleh entitas
pemerintah yang lain, maka tanah tersebut dicatat dan disajikan pada neraca entitas pemerintah yang mempunyai
bukti kepemilikan, serta diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Entitas pemerintah
yang menguasai dan/atau menggunakan tanah cukup mengungkapkan tanah tersebut secara memadai dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
Dalam hal belum ada bukti Dalam hal pemerintah belum
kepemilikan tanah yang sah, tanah mempunyai bukti kepemilikan
tersebut dikuasai dan/atau tanah yang sah, tanah tersebut
digunakan oleh pemerintah, maka dikuasai dan/atau digunakan oleh
tanah tersebut tetap harus dicatat pihak lain, maka tanah tersebut
dan disajikan sebagai aset tetap dicatat dan disajikan sebagai aset
tanah pada neraca pemerintah, serta tetap tanah pada neraca pemerintah,
diungkapkan secara memadai serta diungkapkan secara memadai
dalam Catatan atas Laporan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan. Keuangan.
Perolehan tanah melalui pembelian secara tunai diakui sebagai aset tetap-tanah, dan mengurangi Kas Umum Negara/Daerah pada
neraca.
Dalam rangka penyajian dalam Laporan Realisasi Anggaran, perolehan tanah melalui pembelian diakui sebagai belanja modal.
Perolehan tanah melalui hibah/donasi diakui sebagai penambah nilai tanah pada neraca, dan sebagai pendapatan-LO.
Perolehan tanah melalui pembelian kredit diakui sebagai aset tetap-tanah, dan sebagai kewajiban pada neraca.
Aset tetap tanah disajikan dalam neraca sesuai dengan biaya perolehan atau sebesar nilai wajar pada saat tanah tersebut diperoleh.
Apabila perolehan
Biaya perolehan mencakup Nilai tanah tanah pemerintah Biaya yang terkait
harga pembelian atau juga meliputi dilakukan oleh dengan peningkatan Biaya yang timbul
biaya pembebasan tanah, nilai bangunan panitia pengadaan, bukti kepemilikan atas penyelesaian
Tanah diakui biaya yang dikeluarkan tua yang maka termasuk dalam tanah, misalnya sengketa tanah,
pertama kali dalam rangka memperoleh terletak pada harga perolehan tanah
dari status tanah seperti biaya
hak, biaya pematangan, tanah yang adalah honor panitia
sebesar pengukuran, penimbunan, dibeli tersebut
girik menjadi pengadilan dan
biaya pengadaan/ Sertifikat Hak pengacara tidak
dan biaya lainnya yang jika bangunan
perolehan. pembebasan tanah dan Pengelolaan, dikapitalisasi
dikeluarkan maupun yang tua tersebut
belanja perjalanan dikapitalisasi sebagai biaya
masih harus dikeluarkan dimaksudkan
dinas dalam rangka sebagai biaya perolehan tanah.
sampai tanah tersebut untuk
perolehan tanah perolehan tanah.
siap pakai. dimusnahkan.
tersebut.
L. AKUNTANSI PERALATAN DAN MESIN
Peralatan dan Mesin dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya, seperti alat
perkantoran, komputer, alat angkutan (darat, air, dan udara), alat komunikasi,
alat kedokteran, alat-alat berat, alat bengkel, alat olah raga, dan rambu-rambu.
Peralatan dan Mesin yang diperoleh dan yang dimaksudkan akan diserahkan
kepada pihak lain, tidak dapat dikelompokkan dalam aset tetap Peralatan dan
Mesin, tapi dikelompokkan pada aset persediaan.
Pengakuan peralatan dan mesin dapat dilakukan apabila terdapat bukti bahwa
hak/kepemilikan telah berpindah, dalam hal ini misalnya ditandai dengan berita
acara serah terima pekerjaan, dan untuk kendaraan bermotor dilengkapi dengan
bukti kepemilikan kendaraan.
PEROLEHAN PERALATAN DAN MESIN
Perolehan peralatan dan mesin dapat melalui pembelian, pembangunan, tukar menukar, hibah/donasi, dan lainnya.
Perolehan melalui pembelian dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit, atau angsuran. Perolehan melalui
pembangunan dapat dilakukan dengan membangun sendiri (swakelola) dan melalui kontrak konstruksi.
Perolehan peralatan dan mesin melalui pembelian tunai diakui sebagai penambah nilai peralatan dan mesin, dan
mengurangi Kas Umum Negara/Daerah pada neraca.
Dalam rangka penyajian dalam Laporan Realisasi Anggaran, perolehan peralatan dan mesin melalui pembelian dan
pembangunan diakui sebagai belanja modal.
Perolehan peralatan dan mesin melalui hibah/donasi diakui sebagai penambah nilai Peralatan dan Mesin pada Neraca
dan sebagai pendapatan-LO.
Perolehan peralatan dan mesin melalui pembelian kredit diakui sebagai penambah nilai peralatan dan mesin, dan
sebagai penambah kewajiban pada neraca.
Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dan yang masih harus dilakukan
untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai.
Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk
memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Peralatan dan Mesin dinilai dengan biaya perolehan atau nilai wajar pada saat aset tetap tersebut diperoleh.
PENGAKUAN PERALATAN DAN MESIN
Pengakuan Peralatan dan Mesin harus memperhatikan kebijakan pemerintah mengenai
ketentuan nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap.
Kebijakan nilai satuan minimum ini dapat berbeda-beda pada pemerintah daerah, sesuai dengan
karakteristik daerah masing-masing.
Jika biaya perolehan per satuan peralatan dan mesin kurang dari nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap, maka entitas
mengakui/mencatat perolehan peralatan dan mesin sebagai beban operasional, dan oleh karena itu tidak menyajikannya
pada lembar muka neraca. Namun demikian, entitas tetap mengungkapkan perolehan peralatan dan mesin tersebut dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
Peralatan dan Mesin disajikan berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan.
M. AKUNTANSI GEDUNG DAN BANGUNAN
Perbedaan masa manfaat dan pola pemeliharaan menyebabkan diperlukannya sub-akun pencatatan yang berbeda untuk masing-
masing komponen gedung bertingkat, misalnya Gedung menjadi sebagai berikut:
• Bangunan Fisik
• Taman, Jalan, dan Tempat Parkir, Pagar
• Instalasi AC
• Instalasi Listrik dan Generator
• Lift
• Penyediaan Air, Saluran Air Bersih, dan Air Limbah
• Saluran Telepon
Disarankan agar akuntansi pengakuan gedung bertingkat diperinci
sedemikian rupa, sehingga setidak-tidaknya terdapat perincian per masing-
masing komponen bangunan yang mempunyai umur masa manfaat yang sama.
Data untuk perincian tersebut dapat diperoleh pada dokumen penawaran yang
menjadi dasar kontrak konstruksi pekerjaan borongan bangunan.
PENCATATAN
GEDUNG DAN
BANGUNAN Gedung dan bangunan yang dibangun oleh pemerintah, namun dengan maksud
akan diserahkan kepada masyarakat, seperti rumah yang akan diserahkan
kepada para transmigrans, maka rumah tersebut tidak dapat dikelompokkan
sebagai “Gedung dan Bangunan”, melainkan disajikan sebagai “Persediaan. ”
Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak.
Apabila penilaian Gedung dan Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan
pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan.
Jika biaya perolehan per satuan gedung dan bangunan kurang dari nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap, maka entitas
mengakui/mencatat perolehan gedung dan bangunan sebagai beban operasional, dan oleh karena itu tidak menyajikannya pada lembar
muka neraca. Namun demikian, entitas tetap mengungkapkan perolehan gedung dan bangunan tersebut dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Biaya perolehan Gedung dan Bangunan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya
tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi
berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut seperti pengurusan IMB, notaris, dan pajak.
Sementara itu, Gedung dan Bangunan yang dibangun melalui kontrak konstruksi, biaya perolehan meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, dan pajak.
Gedung dan Bangunan yang diperoleh dari sumbangan (donasi) dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.