2. KOMPONEN SELULAR
distribusi panas
tubuh
Komposisi plasma
90% air, sisanya zat
terlarut (next slide)
KOMPOSISI PLASMA
Organik :
• Protein (6-8%),
• Nutrien (glukosa, asam amino, lemak, vitamin)
• Zat sisa (kreatinin, bilirubin, urea)
• Gas terlarut (O2,CO2)
• Hormon
GAMMA
• Imunoglobulin Pertahanan tubuh
ERITROSIT Di dalamnya terdapat HEMOGLOBIN
• Struktur: pipih, discus dengan indentasi di bagian tengah pada kedua sisi (bikonkaf)
• Diameter: 8 mikrometer, ketebalan: 2 mikrometer di tepi, 1 mikrometer di tengah
• Setiap ml darah = 5 miliar eritrosit 5 juta/mm3
• Usia hidup : 120 hari
• Tidak punya DNA, RNA, ribosom
• Semakin tua usia eritrosit membran plasma menjadi rentan dan mudah ruptur dibawa ke limpa
ANEMIA POLISITEMIA
EOSINOFIL
•meningkat pada alergi dan infeksi parasit
BASOFIL
•paling sedikit, sintesis histamin (pada reaksi alergi) dan heparin (antikoagulan)
MONOSIT
•fagosit, setelah berada di jaringan disebut makrofag
• Usia: bulan-tahunan
LIMFOSIT
•Limfosit B produksi antibodi
• Limfosit T melepaskan zat kimia yang mematikan sel
•Usia: 100-300 hari
SUMMARY
SISTEM LIMFOID
SISTEM LIMFOID
• AKA sistem imun; terdiri dari JARINGAN LIMFOID dan ORGAN
LIMFOID, dapat juga ditemukan bersama dengan sel plasma dan
makrofag, yang dibentuk oleh limfosit yang tersebar di seluruh
tubuh, terutama di daerah yang sering kontak dengan dunia luar.
Subtansi-substansi
Unsur selular Organ limfoid
lain
Sel-sel jalur limfoid Nodus limfatikus, Immunoglobulin,
→ limfosit, sel NK, lien, thymus, dan komplemen, dan
dan seluruh tonsil sitokin/interleukin
jajarannya
Unsur Selular
Banyak ditemukan di jaringan pengikat longgar pada GIT dan RT → daerah paling sering
kontak.
Ukuran lebih besar dari jenis lainnya, sitoplasma lebih basofilik → banyak RNA.
Helper T Cells (CD4+) & Memory T cells
Helper T cells → spesifik Kontak dengan antigen →
limfosit T jadi killer T cells
Antigen kontak limfosit T →
dan memory T cells
T helper factor → aktivasi
limfosit B → sel plasma → Memory T cells →
mengeluarkan antibodi menyimpan info tentang
antigen spesifik → reaksi
lebih cepat
Regulatory T Cells & Amplifier T Cells
E.g. Makrofag
Dilapisi kapsula jaringan pengikat yang tergolong ke parenkim berupa septa (jaringan
pengikat interlobuler) dan membagi timus menjadi lobulus yang tidak sempurna. Tiap
lobulus memiliki korteks → lebih gelap, perifer dan medula → lebih terang, central.
Thymus
● Korteks
Bayi tersebut akan melemah dan akhirnya meninggal. Efek pengangkatan pada orang
dewasa tidak begitu nyata.
Thymus
Hormon-hormon yang memengaruhi timus:
Dibungkus oleh kapsula jaringan ikat padat, yang termasuk parenkim, yang membentuk
trabekula dan membagi parenkim limpa/pulpa limpa secara tidak sempurna.
Pada daerah medial, terdapat hilus yang menjorok yang merupakan tempat masuknya
arteri dan saraf dan tempat keluarnya vena. Jaringan pengikat pada kapsula dan trabekula
memiliki sedikit otot polos untuk mengeluarkan darah dari limpa.
Parenkim limpa dibentuk oleh jaringan retikuler berisi sel limfoid, makrofag, dan APC,
dan dibagi menjadi pulpa alba (putih) dan pulpa rubra (merah).
Lien/Limpa
Pulpa alba banyak mengandung nodulus limfatikus sehingga tampak putih, sedangkan
pulpa rubra terdiri dari bangunan memanjang Billroth Cord yang terdapat di antara
sinusoid.
Lien/Limpa
Vaskularisasi
A. lienalis masuk melalui hilus dan bercabang mengikuti trabekula sebagai a. Trabekularis.
Dari trabekula ke parenkim, yaitu daerah pulpa alba, arteri ini diselubungi limfosit-limfosit
(terutama limfosit T) yang disebut PALS; peri arterial lymphoid sheath, menjadi a.
centralis. Selubung tersebut sepanjang a. centralis akan membentuk nodulus limfatikus
dan bercabang-cabang untuk berhubungan dengan jaringan limfoid sekitarnya. Setelah
dari pulpa alba, a. centralis ke pulpa rubra mempercabangkan penisili, sebuah arteriol
berdiameter 25 micrometer, yaitu a. pulpa dan akan melanjutkan sebagai sheathed
artery; arteri yang diselubungi sel retikuler, limfoid, dan makrofag. Lalu menjadi kapiler ke
sinusoid pulpa rubra.
Lien/Limpa
Darah diduga merembes melalui celah-celah billroth cord
sebelum ditampung dalam sinusoid. Dari situ akan ke v. pulpa,
kemudian ke trabekula membentuk v. trabekularis yang tidak
memiliki lapisan otot, menuju hilus dan membentuk v. lienalis
dan meninggalkan limpa.
Pulpa Alba
Merupakan nodulus limfatikus yang tersebar dalam parenkim limpa. Disebut alba karena
pada jaringan segar tampak sebagai bercak putih. Dapat ditemukan sel retikuler, serabut
retikuler, limfosit, dan makrofag.
Di antara pulpa alba dan rubra terdapat zona marginalis yang terdiri atas banyak sinus
dan jaringan ikat longgar. Di sini sedikit limfosit, namun banyak makrofag dan sel
dendritik untuk menjadi APC.
Pulpa Alba
Zona marginalis berperan penting dalam menyaring darah dan
melancarkan respons imun. Pada saat limfosit T dan B melewati zona
marginalis dan sel dendritik, terjadi kontak antara limfosit dengan
antigen di sel dendritik tersebut. Bila terdapat limfosit B dan T dan
antigen yang sesuai, maka limfosit B akan teraktivasi dan bermigrasi ke
tengah pulpa alba yang disebut centrum germinativum, kemudian
bermigrasi ke billroth cord dan melepaskan antibodi ke darah dalam
sinus.
Pulpa Rubra
Fungsi lien
● Membentuk limfosit
Terbentuk di pulpa alba. Pada fetus dan leukemia, juga menghasilkan granulosit dan
eritrosit.
● Penghancuran eritrosit
Eritrosit dipecah menjadi bilirubin dan ferritin yang akan dipergunakan lagi.
Pulpa Rubra
Fungsi lien
● Cadangan darah
Struktur pulpa rubra seperti spons dan terdapat otot polos pada kapsula
dan trabekula.
Pada keadaan splenektomi akan terjadi: penambahan limfosit secara temporer dan
penambahan trombosit. Ini karena kompensasi pembentukan limfosit yang berlebihan.
Nodus Limfatikus
Nodulus limfoid primer berbentuk sferis/oval tanpa daerah pusat yang jelas. Nodulus
sekunder memperlihatkan zona yang terang pada bagian pusat; centrum germinativum,
yang merupakan kumpulan limfosit aktif yang kaya dengan sitoplasma yang muncul
hanya setelah lahir sebagai respons terhadap pemaparan antigen. Centrum
germinativum hilang timbul sesuai dengan tingkat fungsionalitasnya.
Plak peyeri adalah kelompok nodulus limfatikus tanpa kapsul yang ditemukan dalam
lamina propria ileum.
Tonsila Palatina
Merupakan suatu kelompok jaringan limfoid berkapsul tidak
sempurna yang terletak di bawah namun berkontak dengan epitel
traktus gastrointestinal. Di daerah mulut dan faring terdapat tonsila
palatina, tonsila pharyngea, dan tonsila lingualis. Tonsila banyak
menghasilkan limfosit dan banyak yang menerobos epitel.
Tonsila Palatina
Terdapat dua; di dinding lateral faring bagian oral, tepatnya di arcus glossopalatina dan
arcus pharyngopalatina. Bagian luarnya dilapisi epitel berlapis gepeng tidak berkeratin
dan di bawahnya terdapat jaringan limfoid padat yang berbentuk noduli limfatikus.
Sitokin → subtansi hasil baik limfosit T dan B maupun sel-sel lain. Bila dilepaskan limfosit
disebut limfokin, apabila oleh monosit disebut monokin.