Anda di halaman 1dari 10

The Contribution Of Social Media

To Project Management
Muralitheran V. Kanagarajoo; Richard Fulford; Craig Standing
Central Queensland University, Rockhampton, Australia
Edith Cowan University, Joondalup, Australia
INFORMASI JURNAL

Judul : The contribution of social media to project management


Penulis : Muralitheran V. Kanagarajoo; Richard Fulford; Craig Standing
Jumlah hlmn : 39
Tahun terbit : 14 April 2019
Keywords : Project management, Social media
INTRODUCE

Penelitian ini mengambil literatur yang ada dengan berfokus pada penggunaan sosial
media dan peran spesifik yang mereka mainkan, dan memiliki potensi untuk
dimainkan, dalam manajemen proyek. Penelitian ini menjawab pertanyaan tentang
sosial media mana yang paling cocok untuk kegiatan proyek tertentu dan apa yang
menghambat adopsi.
Penelitian ini mengadopsi kegiatan proses PMBOK sebagai dasar praktik proyek.
Menjadi penelitian eksploratif yang membutuhkan keselarasan pandangan, sebuah
studi Delphi diidentifikasi sebagai teknik yang paling cocok untuk penyelidikan ini. Studi
Delphi mengumpulkan pendapat ahli yang tidak memihak dari praktisi
berpengetahuan. Dua putaran kuesioner diikuti dengan wawancara konfirmasi
dilakukan dengan ahli profesional proyek yang terdiri dari manajer proyek, direktur
proyek, konsultan manajemen proyek dan pelatih manajemen proyek yang
memanfaatkan sosial media untuk manajemen proyek.
LITERATURE

Dasar teoretis dari penelitian ini terdiri dari proses manajemen proyek, aplikasi
sosial media dan kategorisasi sosial media.
Memproyeksikan PMBOK memisahkan proyek ke dalam lima kelompok proses
yaitu inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian, dan
penutupan.
Bidang pengetahuan PMBOK adalah sebagai berikut: Manajemen Integrasi
Proyek, Manajemen Ruang Lingkup Proyek, Manajemen Waktu Proyek,
Manajemen Biaya Proyek, Manajemen Kualitas Proyek, Manajemen Sumber
Daya Manusia Proyek, Manajemen Komunikasi Proyek, Memfasilitasi
Manajemen Risiko Proyek, Manajemen Pengadaan Proyek, Manajemen
Pemangku Kepentingan Proyek
LITERATURE

Kemudahan dan kecepatan akses informasi, ditambah


dengan pengalaman yang lebih kaya bagi pengguna,
adalah beberapa manfaat utama menggunakan alat
SM (Jackson, 2010). Secara khusus, situs jejaring
sosial merupakan cara yang efektif bagi organisasi
untuk menjangkau kelompok pemangku kepentingan
(Waters et al., 2009; Pelet, Ettis dan Cowart, 2017).
Dolan (2013) mengklasifikasikan alat SM ke dalam
empat kelompok: proyek kolaboratif, blog, komunitas
konten, dan jejaring sosial untuk menentukan
manfaat dan masalah yang terkait dengan
penggunaan SM dalam lingkungan proyek.
Penelitian ini menggunakan 9 dari 13 kategori yang
dijelaskan oleh Trouken.
METODE

• Metode penelitian menggunakan Studi Delphi, dipilih karena


sifat penelitian yang eksploratif dan karena fenomena terdiri
dari sejumlah elemen yang memerlukan pengorganisasian
untuk memahami fenomena dengan benar.
• Keuntungan dari studi Delphi termasuk teknik yang mudah
digunakan yang tidak memerlukan keterampilan matematika
tingkat lanjut.
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Kategori diskusi SM menduduki peringkat 1 untuk


bidang pengetahuan manajemen biaya dan risiko.
Panel menilai bahwa alat SM seperti Skype dan MS
Office Communicator berguna untuk pertukaran
informasi dan pendapat yang cepat yang diperlukan
saat membahas masalah yang berkaitan dengan
estimasi biaya, penentuan anggaran, identifikasi
risiko, dan respons risiko perencanaan.
 Kategori SM jejaring sosial diidentifikasi sebagai
kategori SM yang paling berguna untuk bidang
pengetahuan sumber daya manusia dan manajemen
komunikasi.
 Kategori microblogging SM, yang mencakup alat
seperti Twitter dan Tumblr, tidak ditemukan
digunakan untuk kegiatan proyek.
 Kategori karir SM tampaknya tidak digunakan di
sebagian besar bidang pengetahuan kecuali sumber
daya manusia, ruang lingkup dan manajemen risiko.
Itu dianggap berguna bagi manusia
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Anggota panel menyimpulkan bahwa keuntungan utama


menggunakan alat SM adalah kemudahan mengakses informasi
melalui perangkat seluler yang memungkinkan informasi untuk
dibagikan dan diakses “saat bepergian”. Mereka juga percaya
bahwa ketersediaan alat SM di beberapa perangkat (desktop,
laptop, iPad, tablet, dan ponsel pintar) merupakan faktor
penting.
 Kurangnya infrastruktur teknologi dipandang sebagai
penghambat utama penggunaan SM, terutama ketika proyek
berada di daerah pedesaan.
 Salah satu alasan utama untuk adopsi adalah tekanan waktu
yang umum dengan pengiriman proyek. Manajer proyek
merangkul inisiatif yang dapat memungkinkan berbagi
informasi dengan cepat dan efisien dalam tim virtual.
 Pembahasan terakhir adalah “Bagaimana penggunaan SM
memengaruhi tim virtual?”
KESIMPULAN

Mengidentifikasi bahwa kategori berbagi


dokumen SM, kecepatan pertukaran dan
cakupan yang lebih luas, terlepas dari lokasi
geografis, sangat berguna untuk Kontribusi
kohesi tim.
Studi ini mengidentifikasi pendukung dan
penghambat adopsi SM. Biaya alat SM yang
rendah, kemudahan implementasi, tenaga kerja
yang semakin akrab dengan SM dan teknologi
yang tersedia adalah atribut SM yang mengubah
praktik bisnis.
Menginformasikan manajer tentang alat SM
dalam hal manfaat, kontrol yang diperlukan, dan
kesulitan adopsi.

Anda mungkin juga menyukai