Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Obat Pada Remaja

dan Dewasa

Kelompok 3 :
1. Anggita Pahlawati (PO.71.31.2.18.002)
2. Ayu Wulan Dari (PO.71.31.2.18.004)
3. Fira Bunga Nurjannah (PO.71.31.2.18.010)
4. Nindy Marsita (PO.71.31.2.18.021)
5. Robby Aji Prima (PO. 71.31.2.18.028)
6. Thasya Namira Putri (PO.71.31.2.18.031)

Prodi : DIV Gizi


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Definisi Obat
Obat merupakan zat yang digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit serta
pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi penggunannya.
Prinsip Pemberian Obat pada Remaja dan Dewasa

01 02 03

Cara Pemberian Obat Dosis Obat Aturan Pakai Obat

Dapat dengan cara oral, 1. Berdasarkan Umur 1. Sehari 2 x 1 tablet


sublingual, parenteral, 2. Berdasarkan Berat 2. Sehari 3 x 1 Sendok
inhalasi, rektal, pervaginam, Badan teh
topikal/lokal dan suntikan 3. Berdasarkan Luas 3. Sehari 2 x 2 kapsul
Permukaan Tubuh
Metabolisme Obat pada Dewasa dan Remaja

Sering disebut Tempat metabolisme lain Proses metaboslisme


biotransformasi. (ekstrahepatik): dinding terdiri dari 3 fase:
usus, ginjal, paru-paru, fase I, reaksi fase II
darah, otak, kulit serta lumen dan reaksi fase III
kolon (flora usus)
2 4

1 3 5
Metabolisme terjadi di Tujuan metabolisme:
hati, yaitu di mebran Mengubah obat nonpolar (larut
endoplasmic reticulum lemak) menjadi polar (larut air)
(mikrosom) danndicytosol agar dapat dieksresi melalui
ginjal atau empedu
Metabolisme Obat pada Dewasa dan Remaja

Fase I Reaksi fase I meliputi biotransformasi


suatu obat menjadi metabolit yang
lebih polar melalui pemasukan atau
pembukaan (unmasking) suatugugus
fungsional (misalnya – OH, - NH2, -SH)

Metabolisme reaksi fase I meliputi reaksi


oksidasi, reduksi, hidrolisis, hidrasi dan
isomerasi.

. Oksidasi merupakan reaksi yang paling


banyak terjadi dalam reaksi fase I, reaksi
inidikatalisis oleh suatu kelas enzim yang
penting yang disebut sebagai
sistemoksidase kelas campuran mikrosomal
yaitu sitokrom P- 450
Metabolisme Obat pada Dewasa dan Remaja

Reaksi Fase II obat ataumetabolit akan dibuat


menjadi lebih hidrofilik melalui
Reaksi fase II terjadiapabila obat konjugasi dengan senyawa
atau metabolit obat dari reaksi endogen dalam hati yang dimana
fase I tidak cukup polar untuk bisa golongan enzim-enzim yang
diekskresi dengan cepat oleh berbeda akan bereaksi dengan
ginjal, sehingga pada reaksi fase tipe senyawa yang berbeda juga
II ini
sebagai contoh sintesis UDP-
asam glukuronat hanya dapat
terjadi apabila terjadi reaksi
glukuronidasi dengan enzim
UDPG lukuroniltransferase
Metabolisme Obat pada Dewasa dan Remaja

Reaksi Fase II FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI
reaksi fase III dianggap oleh
Metabolisme obat dapat dipengaruhi oleh
para peneliti sebagai metabolisme lebih 
berbagai faktor, yaitu polimorfisme,
lanjut dari konjugat glutation yangmenghasil
penyakit tertentu, penggunaan bersama
kan konjugat sistein dan asam merkapturat.
alcohol, jenis kelamin,makanan, dan
kebiasaan merokok.
Metabolisme pada tubuh

Interaksi Farmasetik Interaksi Farmakokinetik Interaksi Farmakodinamik

Interaksi farmasetik atau disebut Interaksi dalam proses Interaksi antar obat yang bekerja pada
juga inkompatibilitas farmasetik farmakokinetik, yaitu absorpsi, sistem reseptor, tempat kerja atau
bersifat langsung dan dapat distribusi, metabolisme dan sistem fisiologikyang sama sehingga
secara fisik atau kimiawi,misalnya ekskresi (ADME) dapat terjadi efek yang aditif, sinergistik, atau
terjadinya presipitasi, perubahan meningkatkan atau pun antagonistik, tanpaada perubahan
warna, tidak terdeteksi (invisible), menurunkan kadar plasma obat. kadar plasma ataupun profil
yang selanjutnya menyebabkan farmakokinetik lainnya.
obat menjadi tidak aktif.
Efektivitas Obat
Efek Abnormal ialah efek
yang tibul pada sebagian
kecil individu. Berupa:
Efek Normal ialah efek yang a. toleransi: terjadi jika
timbul pada sebagaian besal dibutuhkan dosis lebih
individu. Terdiri dari tinggi untuk
a. Efek primer: sesuai dengan menimbulkan efek yang
tujuan pengobatan sama dengan yang
b. Efek samping: Tidak menjadi dihasilkan oleh dosis
tujuan utama pengobatan normal
(menguntungkan/merugikan b. intoleransi:
penyimpangan terhadap
dosis obat tertentu
Efek samping yang tidak dapat diperkirakan

01 Reaksi Alergi
03 Reaksi Idiosinkratik
02 Reaksi Karena
Reaksinya dapat bervariasi dari Faktor Genetik Istilah idiosinkratik digunakan
bentuk yang ringan seperti reaksi kulit
eritama sampai yang paling berat untuk menunjukan suatu
Pada orang-orang tertentu kejadian efek samping yang
berupa sok anafilaksi yang bias fatal.
dengan variasi atau kelainan tidak lazim,tidak di harapkan
genetic, suatu obat mungkin atau aneh,yang tidak dapat
member efek Farmakologik diterangkan atau di perkirakan
Yang berlebihan. mengapa biasa terjadi reaksi
idiosinkratik ini relatif sangat
jarang terjadi.
01 Mekanisme Kerja Obat
PENGARUH Efek obat timbul karena adanya interaksi obat dan reseptor pada
PEMBERIAN sel organisme yang mencetuskan perubahan biokimiawi dan
fisiologi. Reseptor merupakan komponen makromolekul fungsional
OBAT yang dapat mengubah kecepatan kegiataan faal tubuh dan tidak
menimbulkan fungsi baru melainkan hanya memodulasi fungsi
yang sudah ada.

Setiap komponen makromolekul fungsional dapat berperan


sebagai reseptor obat, tetapi sekelompok reseptor obat tertentu
juga berperan sebagai reseptor yang ligand endogen (hormon,
neurotransmitor). Substansi yang efeknya menyerupai senyawa
endogen disebut agonis. Sebaliknya, senyawa yang tidak
mempunyai aktivitas intrinsik tetapi menghambat secara kompetitif
efek suatu agonis di tempat ikatan agonis (agonist binding site)
disebut antagonis.
02 Reseptor Obat

PENGARUH Struktur kimia suatu obat berhubungan dengan


afinitasnya terhadap reseptor dan aktivitas
PEMBERIAN intrinsiknya, sehingga perubahan kecil dalam
molekul obat, misalnya perubahan
OBAT stereoisomer, dapat menimbulkan perubahan
besar dalam sidat farmakologinya.

03 Transmisi Sinyal Biologis


Penghantaran sinyal biologis ialah proses yang
menyebabkan suatu substansi ekstraseluler (extracellular
chemical messenger) menimbulkan suatu respons seluler
fisiologis yang spesifik. Contoh, transmitor untuk reseptor
yang terdapat di membran sel ialah katekolamin, TRH, LH.
Sedangkan untuk reseptor yang terdapat dalam sitoplasma
ialah steroid (adrenal dan gonadal), tiroksin, vit. D.
04 Interaksi Obat-Reseptor
PENGARUH Ikatan antara obat dan reseptor misalnya
PEMBERIAN ikatan substrat dengan enzim, biasanya
merupakan ikatan lemah (ikatan ion, hidrogen,
OBAT hidrofobik, van der Waals), dan jarang berupa
ikatan kovalen.

05 Antagonisme Farmakodinamika
Antagonisme merupakan peristiwa pengurangan atau
penghapusan efek suatu obat oleh obat lain. Obat yang
menyebabkan pengurangan efek disebut antagonis, sedang
obat yang efeknya dikurangi atau ditiadakan disebut agonis.
Secara umum obat yang efeknya dipengaruhi oleh obat lain
disebut obat objek, sedangkan obat yang mempengaruhi efek
obat lain disebut obat
06 Kerja Obat yang Tidak
Diperantarai Reseptor
PENGARUH Dalam menimbulkan efek, obat tertentu tidak
PEMBERIAN berikatan dengan reseptor. Obat-obat ini
mungkin mengubah sifat cairan tubuh,
OBAT berinteraksi dengan ion atau molekul kecil,
atau masuk ke komponen sel.

07 Efek Obat
Efek obat yaitu perubahan fungsi struktur
(organ)/proses/tingkah laku organisme hidup
akibat kerja obat.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai