Anda di halaman 1dari 15

PERLINDUNGAN HUKUM

ATAS MOTIF BATIK WONOGIREN SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI WONOGIRI


SEBAGAI SALAH SATU BAGIAN PERLINDUNGAN EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL,
STRATEGI PENGUATAN EKONOMI DAN BRANDING DAERAH

BAPPEDA DAN LITBANG KABUPATEN WONOGIRI


6 – 8 JUNI 2023
BATIK SEBAGAI WARISAN DUNIA
01 Batik merupakan salah satu karya yang mendapat perlindungan
dari undang-undang dan terdapat pada Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Batik merupakan sebuah gambar atau lukisan yang dibuat pada


sebuah kain yang bernama kain mori dan dilakukan proses
penggambaran dengan alat bernama canting.
LATAR Batik merupakan warisan budaya, roda penggerak ekonomi dan

BELAKANG pembuka lapangan kerja bagi masyarakat, kesenian dengan nilai


ekspor yang tinggi, memiliki potensi yang sangat tinggi dalam
perputaran ekonomi nasional

UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan


untuk budaya lisan dan budaya takbenda atau Masterpieces of
the Oral and Intangible Heritage of Humanity, pada 2 Oktober
2009
Perlindungan hukum terhadap batik merupakan langkah yang
diambil oleh pemerintah demi melindungi asset berharga milik
nasional
BATIK TRADISIONAL DALAM PENGETAHUAN
TRADISIONAL DAN EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL
02 PTEBT (Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya
Tradisional/folklore) batik adalah mengenai motif-motif batik, cara
pembuatannya
Penggunaan canting dalam pembuatan batik tradisional adalah
ciri khas pada batik Indonesia sehingga menjadikannya berbeda
dengan batik dari negara-negara lain

LATAR Undang-undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 Pasal 10 ayat


(2) “Negara memegang Hak Cipta atas folklore dan hasil
kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama seperti hikayat,
BELAKANG dongeng, legenda, lagu, kerajinan, koreografi, tarian, kaligrafi dan
karya seni lainnya”.

Batik Tradisional dengan motif klasiknya sudah dikerjakan secara


turun temurun, diciptakan sejak zaman kerajaan dahulu dan
termasuk dalam Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya
Tradisional (PTEBT).
BATIK KONTEMPORER
03 Batik bermotif kontemporer (modern) termasuk seni batik yang
merupakan salah satu jenis ciptaan yang mendapat perlindungan
hukum dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 tentang
Hak Cipta yang meliputi ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan,
seni dan sastra.

Salah satu bidang Hak Kekayaan Intelektual yang secara


konseptual hanya melindungi ekspresi adalah hak cipta.

LATAR Penemuan teknologi di bidang pembatikan dapat memperoleh


perlindungan HKI melalui pendaftaran paten..

BELAKANG Belum semua batik Wonogiri didaftarkan hak ciptanya


sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman
penyelenggara/pelaksana tentang mengsosialisasikan,

MAKSUD membimbing masyarakat tentang bagaimana implementasi


hukum dalam memberikan perlindungan Hak Cipta atas Motif
Batik Wonogiren sebagai Warisan Budaya di Kabupaten
Wonogiri

melakukan koordinasi dan keterlibatan partisipasi dari pemerintah


daerah untuk mendorong dan memotivasi komunitas atau
TUJUAN kelompok masyarakat serta memfasilitasi masyarakat dalam
pelaksanaan perlindungan Hak Cipta atas Motif Batik Wonogiren
sebagai Warisan Budaya di Kabupaten Wonogiri.  
Mendukung konservasi,

pemeliharaan budaya dan praktek tradisi, pencegahan perampasan oleh pihak


pihak yang tidak berhak terhadap komponen- komponen pengetahuan
tradisional dan pengembangan penggunaan kepentingan pengetahuan
tradisional

Perlindungan terhadap pengetahuan tradisional berperan positif memberikan


dukungan kepada komunitas masyarakat tersebut dalam melestarikan
tradisinya;
MANFAAT dapat mencegah adanya monopoli atau komersialisasi serta tindakan yang
merusak atau pemanfaatan komersialisasi oleh pihak asing tanpa seiizin
negara sebagai pemegang hak cipta

mempunyai potensi ekonomi yang menjanjikan terutama terkait dengan


industri pariwisata dan industri ekonomi kreatif seperti ukir kayu, ukir perak,
tenunan

dapat meningkatkan kesejahteraan tidak hanya bagi para penciptanya saja


(masyarakat adat), tetapi juga bagi bangsa dan negara, selain itu juga untuk
menjaga budaya dari ancaman pengakuan oleh negara pihak lain
Bagaimanakah perlindungan hukum yang bisa didapatkan oleh
Batik Tradisional dalam penerapan Pengetahuan Tradisional?
Perlindungan Hukum Terhadap Pengetahuan Tradisional
PERLINDUNGAN JANGKA PENDEK
01 melalui sistem inventarisasi dokumen pengetahuan tradisional,
hal ini selain sebagai fungsi normatif juga sebagai sarana untuk
fungsi pembuktian hukum.

PERLINDUNGAN JANGKA MENENGAH DAN


PANJANG
02 pemerintah mengeluarkan undangundang yang secara khusus
melindungi pengetahuan tradisional.
Bagaimana
Kondisi Existing
Perlindungan
Hukum Atas Batik
Di Wonogiri
Pendaftaran Hak Cipta atas motif Batik Wonogiren masih
minim karena kurangnya kreatifitas untuk menghasilkan

01
desain batik motif-motif yang baru,

jika ada pengrajin yang memproduksi motif atau desain


baru untuk produksinya t sebagian besar motif batik yang
terbaru tersebut adalah motif tradisional yang telah
ditambahkan sedikit ornamen sehingga terlihat sebagai
motif baru,

serta tidak ada larangan untuk membuat motif batik yang


mirip dengan produk sesama pengrajin batik lainnya.

Lamanya proses pendaftaran hak cipta yakni 1,5


tahun sehingga hak cipta atas motif batiknya

02
belum keluar akan tetapi motif batik tersebut
sudah di contoh dan diproduksi oleh pengrajin
batik lainnya.

adanya rasa tidak enak untuk menegur pengrajin


batik lainnya dikarenakan banyak pengrajin atau
pengusaha batik masih memiliki hubungan
darah atau kekerabatan.
HAMBATAN DALAM PENDAFTARAN HKI ATAS BATIK DI WONOGIRI
SUBSTANSI
yaitu masih banyaknya pencipta motif batik yang Para pengrajin batik di sentra-
01 tidak mengetahui keberadaan Undang-undang
Hak Cipta dan berlaku juga bagi para desainer .
sentra industri batik mempunyai
metode atau cara tersendiri
untuk memenangkan persaingan
di usaha perbatikan

STRUKTUR
yaitu layanan dari staf Direktorat Jendral HAKI masih sebagian pengrajin batik tidak
02 bekerja dengan baik akan tetapi sistem pendaftarannya
masih berbelit-belit dan biaya pendaftarannya masih
mengkhawatirkan apabila
orang lain mengetahui rahasia
mahal. dagang mereka

BUDAYA
yaitu kebiasaan para pengrajin batik untuk melakukan

03 penjiplakan atau peniruan motif adalah hal yang masih


dianggap biasa.
Pengrajin skala menengah (medium enterprise) dengan produk
Batik Tulis 85% dan Batik Cap 15%,
melindungi Rahasia Dagangnya dengan tidak membiarkan karyawannya terutama yang masih
baru dan tidak dipercayai untuk mengetahui seluruh proses pewarnaan batik.

Pengrajin batik skala menengah dengan produk Batik Printing


dan Cap,
melindungi Rahasia Dagang dengan hanya membuka sebagian informasi dari keseluruhan
proses produksinya kepada karyawan sehingga tidak ada yang memahami prosesnya dari
awal hingga akhir.

Pengrajin batik skala menengah (medium) dengan produknya batik


printing dan tekstil untuk peralatan rumah tangga (household fabric)
seperti taplak meja, bedcover, sprei dan lain-lain
hanya mengijinkan anggota keluarga saja untuk bekerja dan mengatur hal-hal yang
diputuskan sebagai Rahasia Dagang bisnisnya.
BATIK BATIK TULIS BATIK TULIS BATIK TULIS

WONOGIREN WONOGIRI WONOGIRI WONOGIRI


Perlindungan Batik Wonogiren sebagai Pengetahuan
Tradisional dan motif motif batik tradisionalnya sebagai
Ekspresi Budaya Tradisional, serta batik kontemporernya
yang dimiliki individu sebagai HKI masih perlu ditingkatkan
PENUTUP
Pengakuan dan perlindungan Hak Cipta motif-motif batik
kontemporer adalah dalam rangka menarik
pengembangan kreativitas penemuan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai