Anda di halaman 1dari 25

INVESTIGASI KECELAKAAN

Bella Oktavia, SKM., M.KKK


bellaoktavia0808@gmail.com

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Investigasi Kecelakaan
• Investigasi kecelakaan kerja merupakan bagian dari program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

• Investigasi kecelakaan kerja merupakan suatu kegiatan inspeksi


tempat kerja secara khusus, yang dilakukan setelah terjadinya
peristiwa kecelakaan atau insiden yang menimbulkan penderitaan
kepada manusia serta mengakibatkan kerugian dan kerusakan
terhadap properti/harta benda dan aset perusahaan lainnya

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Pelaksanaan investigasi kecelakaan secara efektif antara lain akan dapat :

• Menjelaskan tentang apa yang terjadi

• Menentukan penyebab sebenarnya

• Menentukan risiko kecelakaan

• Mengembangkan sarana pengendalian

• Mendefinisikan arah kecenderungan

• Mendemonstrasikan perhatian

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Tujuan Investigasi Kecelakaan
• Melakukan identifikasi dan deskripsi kejadian yang sebenarnya (apa, kapan, dan di mana).

• Melakukan identifikasi penyebab langsung maupun akar atau faktor yang menjadi

penyebab terjadinya kecelakaan (mengapa).

• Menemukan solusi atas masalah-masalah yang bekaitan dengan kecelakaan tersebut.

• Membantu pihak manajamen perusahaan untuk melakukan identifikasi terhadap tindakan

perbaikan yang efektif dan praktis untuk diterapkan di kemudian hari.

• Memperbaiki SMK3.

• Membantu mencegah terulangnya kecelakaan kerja yang sama.

• Menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman, aman , efektif, dan produktif bagi

tenaga kerja.

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Dasar hukum Investigas K3
• UU No 1 Tahun 1970. Pasal 11 dinyatakan bahwa
pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang
terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya pada
pejabat yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia
Per.03/Men/1998 Tentang Tata Cara Pelaporan Dan
Pemeriksaan Kecelakaan

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Per.03/Men/1998
Tentang Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan:

Pasal 1. Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda

2. Kejadian berbahaya lainnya ialah suatu kejadian yang potensial, yang


dapat menyebabkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja kecuali
kebakaran, peledakan dan bahaya pembuangan limbah

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Pasal 2. Pengurus atau pengusaha wajib melaporkan tiap
kecelakaan yang terjadi di tempat kerja pimpinannya.
Kecelakaan terdiri dari :

1. Kecelakaan Kerja

2. Kebakaran atau peledakan atau bahaya pembuangan


limbah

3. Kejadian berbahaya lainnya.

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Pasal 4. Pengurus atau pengusaha wajib melaporkan secara
tertulis kecelakaan kepada Kepala Kantor Departemen Tenaga
Kerja setempat dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 (dua kali
dua puluh empat) jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan
dengan formulir laporan kecelakaan

Penyampaian laporan dapat dilakukan secara lisan sebelum


dilaporkan secara tertulis.

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Investigator
• Investigas Pihak Internal (pengurus atau pimpinan
perusahaan dapat menunjuk orang-orang yang
kompeten dari jajaran supervisor, manajer atau ahli K3
perusahaan)
• Investigas Pihak Eksternal (Pegawai pengawas
ketenagakerjaan dari Dinas Tenaga Kerja setempat atau
pihak kepolisian)

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Jajaran Supervisor :
• Supervisor mempunyai kepentingan individu
• Supervisor tahu tentang pekerja dan kondisi tempat kejadian
• Supervisor tahu bagaimana dan dimana mendapatkan
informasi yang diperlukan
• Supervisor adalah orang yang akan memulai dan melakukan
tindakan

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Jajaran manajer

Partisipasi manajer diperlukan pada situasi atau keadaan apabila :

• Terdapat kerugian besar atau potensi insiden yang tinggi

• Kecelakaan atau insiden melibatkan area atau tempat kerja

dibawah supervisor lain

• Tindakan perbaikan melibatkan pertanggung jawaban yang luas

atau memerlukan biaya yang besar

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Kompetensi seorang ahli K3 yang perlu dimiliki individu yang berwenang dalam melakukan investigasi

kecelakaan kerja :

• Memahami dasar hukum berikut organisasi terkait kecelakaan kerja.

• Memahami wawasan dasar mengenai K3.

• Mampu melakukan analisis data yang dikumpulkan dengan baik. Nantinya hasil analisis ini dapat

digunakan sebagai acuan dalam mengambil tindakan perbaikan yang perlu dilakukan.

• Mampu melakukan teknik pengumpulan data serta fakta secara efektif.

• Memahami investigasi kecelakaan kerja dengan model sebab-akibat.

• Memahami persyaratan apa saja yang dibutuhkan terkait dokumen, pengumpulan data, maupun

dokumentasi terkait investigasi.

• Memahami teknik investigasi.

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Sebuah proses investigasi dapat dianggap baik apabila memenuhi beberapa kriteria berikut ini.

• Tim investigasi terdiri dari pihak-pihak yang relevan.

• Metode investigasi yang digunakan harus mampu menganalisis seluruh faktor yang berpengaruh

terhadap terjadinya kecelakaan kerja sekaligus mengembangkan tindakan perbaikan atas kecelakaan

tersebut.

• Adanya prosedur atau panduan yang terstruktur dan sistem guna yang akan mendukung proses

investigasi.

• Melakukan identifikasi berbagai penyebab terjadinya kecelakaan, baik penyebab langsung maupun

penyebab tidak langsung.

• Membuat rekomendasi untuk melakukan tindak lanjut atas penyebab langsung dan tidak langsung

kecelakaan.

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


• Menerapkan rekomendasi serta melakukan analisis risiko lanjutan setelah
penerapan rekomendasi.

• Memastikan bahwa langkah-langkah yang dilakukan untuk pencegahan


maupun perbaikan terbukti menurunkan risiko kecelakaan serupa.

• Membagikan pelajaran yang diperoleh (lesson learned) dari kecelakaan


tersebut kepada pihak-pihak terkait.

• Membuat laporan investigasi yang didokumentasikan secara jelas dan rinci.

• Mempunyai basis data kecelakaan yang mudah diakses.

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Langkah-langkah program investigasi

• Merespon kondisi emergensi secara cermat dan berfikir positif

• Mengumpulkan informasi yang relevan

• Menganalisa seluruh penyebab yang signifikan

• Mengembangkan dan melakukan tindakan perbaikan

• Mereview temuan dan rekomendasi

• Tindak lanjut efektifitas tindakan korektif yang diaplikasikan

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Langkah melakukan tindakan awal
setelah kecelakaan
• Mengendalikan situasi pada tempat kejadian

• Memberikan pertolongan pertama dan menghubungi pos pelayanan

emergensi

• Mencegah potensi kecelakaan merembet

• Mengidentifikasi sumber-sumber bukti informasi ditempat kejadian

• Mengamankan bukti dari perubahan dan pemindahan

• Melakukan investigasi untuk menentukan potensi kerugian

• Memberitahukan kepada pengurus atau manajer perusahaan

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Tindakan Perbaikan
• Tindakan perbaikan sementara
- memindahkan peralatan yang rusak
- menutup lobang dilantai apabila ada
- memindahkan pengaman yg tdk berfungsi
- membersihkan lantai yang kotor
• Tindakan perbaikan permanen

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja

• Laporan kecelakaan merupakan media komunikasi


formal tentang fakta-fakta penting untuk diketahui oleh
orang-orang yang berkepentingan terhadap peristiwa
kecelakaan yang terjadi
• Laporan juga memberikan umpan balik untuk
membantu kinerja supervisor didalam pemecahan
masalah yang terjadi

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Penulisan laporan hasil investigasi kecelakaan dan analisa nya dengan
menggunakan standar formulir isian mempunyai beberapa keuntungan, antara
lain :

• Formulir laporan dapat memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang harus


dijawab pada waktu investigasi

• Formulir laporan menyediakan konsistensi data yang dilaporkan

• Formulir laporan menyediakan tindak lanjut rencana aksi

• Formulir laporan yang di desain secara baik akan mampu menjelaskan


seluruh jenis kerugian yang terjadi

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Metode Investigasi Kecelakaan: Systematic
Cause Analysis Technique (SCAT)

Systematic Cause Analysis Technique (SCAT) adalah sebuah alat atau metode


yang dikembangkan International Loss Control Institute (ILCI), yang
digunakan untuk menyelidiki dan mengevaluasi kecelakaan kerja dengan
menggunakan bagan SCAT.

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Tahapan metode SCAT meliputi:

1. Deskripsi atau gambaran suatu kejadian

2. Faktor pemicu timbulnya kecelakaan atau berbagai hal


yang menyebabkan kecelakaan

3. Penyebab langsung, terdiri dari perilaku tidak aman


(unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe
condition).

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman
• Bekerja tanpa disertai izin kerja • Pengaman/ pembatas di area kerja
• Tidak peduli pada peringatan tidak memadai
• Kegagalan untuk bekerja dengan • APD tidak memadai/ tidak sesuai
aman dengan jenis pekerjaan
• Mengoperasikan peralatan • Peralatan rusak/ cacat
melebihi kecepatan yang • Ruang kerja sempit/ terbatas
ditentukan • Tanda atau peringatan K3 tidak ada
• Tidak menggunakan perangkat • Tata graha (housekeeping) tidak
keselamatan memadai
• Menggunakan peralatan yang • Paparan bahan kimia berbahaya
rusak/ tidak layak dan beracun
• Penggunaan peralatan tidak tepat • Paparan kebisingan
• Menggunakan APD yang tidak • Paparan radiasi
layak/ tidak memakai APD • Paparan suhu ekstrem
• Teknik pengangkatan tidak tepat • Kurangnya pencahayaan dan
• Posisi kerja tidak ergonomis ventilasi
• Mengoperasikan peralatan yang
sedang diperbaiki/ dipelihara
• Di bawah pengaruh alkohol/ obat-
obatan terlarang
• Bercanda ketika kerja

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


4. Penyebab dasar, terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, dan faktor manajemen

Faktor Individu Faktor Pekerjaan Faktor Manajemen


• Kemampuan • Kurangnya pengawasan/ • Program K3 tidak
fisik dan mental kepemimpinan yang lemah memadai/ tidak efektif
pekerja tidak • Rekayasa teknik tidak • Standar operasional
memadai memadai prosedur (SOP) tidak
• Kurangnya • Peralatan kerja tidak memadai sesuai
pengetahuan • Perawatan peralatan yang tidak • Kurangnya kepatuhan
• Kurangnya memadai terhadap standar
keterampilan • Prosedur bekerja aman tidak • Kurangnya pelatihan
• Stres akibat kerja memadai • Tidak ada inspeksi dan
• Kurangnya • Peralatan yang rusak/ aus tetap evaluasi
motivasi kerja digunakan • Tidak ada audit
• Penyalahgunaan peralatan • Budaya keselamatan
yang apatis

5. Tindakan perbaikan/ pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan


kecelakaan. 

STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety


Keuntungan menggunakan metode SCAT:

• Metode yang tepat dan sederhana untuk memeriksa efektivitas


investigasi kecelakaan

• Sebuah sistem untuk menganalisis dan mengevaluasi penyebab


kecelakaan

• Sebuah sistem untuk mengembangkan efektivitas pengendalian


kecelakaan

• Sebagai pengingat akan penyebab dan pengendalian terhadap


kecelakaan.
STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety
STIKKU.AC.ID Occupational Health and Safety

Anda mungkin juga menyukai