Anda di halaman 1dari 15

PERNAPASA

N BUATAN

Disusun Oleh :
Aditya Irfan Pamuji – 1601620048
Ahmad Fiswari Hamdi Fauzi – 1601620078
Deden Rohman – 1601620018
Ricky Martin Tambupolon - 1601617038
Mengenal Resusitasi Jantung dan Paru

Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau cardiopulmonary resusitation adalah upaya yang
dilakukan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan pernapasan yang sangat bermanfaat bagi
penyelamatan kehidupan dengan memberikan asupan oksigen dan sirkulasi darah ke organ
tubuh yang sensitif terhadap kekurangan oksigen, seperti otak dan jantung pada orang yang
mengalami serangan jantung, kecelakaan atau tenggelam.
Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan sebanyak 70% serangan jantung di luar rumah
sakit atau out-of-hospital cardiac arrests (OHCAs) terjadi di rumah, dan sekitar 50% tidak
disaksikan. Hasil dari OHCA buruk, hanya 10,8% korban dewasa dengan serangan jantung
nontraumatik yang telah menerima upaya resusitasi dari Emergency Medical Service (EMS)
atau layanan darurat medis mampu bertahan hidup sampai rumah sakit. Resusitasi jantung baru
harus segera dilakukan pada golden periode cardiac arrest yaitu kurang 10 menit pertama dari
serangan, ketika dalam 10 menit korban tidak mendapatkan bantuan hidup dasar maka
kemungkinan besar korban sulit tertolong karena pada menit ke 8 – 10 otak yang tidak
mendapatkan pasokan darah dan oksigen akan mengalami kerusakan permanen.
Organ-Organ
Pernapasan
Penyebab Terjadinya Sesak Napas
Ada berbagai macam hal yang dapat menyebabkan orang sesak napas. Selain
karena hal yang wajar, sesak napas juga bisa menjadi gejala dari gangguan kesehatan
tertentu, tetapi sering kali berasal dari masalah paru-paru atau kardiovaskular
(berhubungan dengan jantung).Sesak napas yang tiba-tiba dapat mengindikasikan
sesuatu yang cukup serius yang memerlukan perhatian medis segera. Berikut ini
penjelasan mengenai penyebab sesak napas pada manusia :

1. Kondisi paru-paru
Sesak napas bisa jadi dipicu oleh saluran udara yang meradang dan menyempit, atau
mengisi saluran udara dengan dahak, sehingga udara lebih sulit masuk dan keluar dari
paru-paru. Paru-paru pun kaku dan kurang elastis sehingga lebih sulit untuk
mengembang dan terisi udara. Beberapa kondisi paru-paru dapat menyebabkan sesak
napas jangka pendek (akut), seperti:
- Serangan asma
- Emboli paru atau bekuan darah di paru-paru
- Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau tuberculosis
- Pneumotoraks atau paru-paru yang kolaps
- Penumpukan cairan di paru maupun lapisan paru-paru yang mungkin karena - jantung gagal
memompa secara efisien atau mungkin karena penyakit hati, kanker atau infeksi.

Selain itu, kondisi paru-paru yang menyebabkan sesak napas, terutama dalam jangka panjang
(kronis), yaitu:
- Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
- Interstitial Lung Disease (ILD) atau penyakit paru interstisial seperti fibrosis paru dan sarcoidosis
- Bronkiektasis
- Penyakit paru-paru akibat industri atau pekerjaan seperti asbestosis, yang disebabkan oleh
paparan asbes.
- Kanker paru-paru
2. Masalah pada jantung

Beberapa orang mungkin mengalami sesak napas jangka panjang karena masalah
pada jantung. Apabila penyebab sesak napas adalah masalah pada jantung, sering kali
muncul tiba-tiba atau dadakan. Lalu, sesak napas lebih buruk saat berbaring telentang di
malam hari atau saat tidur. Penyakit pada jantung yang menyebabkan sesak napas
adalah:

- Tamponade jantung (kelebihan cairan di sekitar jantung)


- Gagal jantung
- Serangan jantung
- Aritmia (masalah irama jantung)
3. Kecemasan (anxiety)

Rasa cemas atau takut bisa menyebabkan sesak napas tiba-tiba. Kondisi ini merupakan respons
normal karena mungkin mulai bernapas lebih cepat dan otot-otot pernapasan pun menjadi tegang.
Namun, sesak napas dapat berbahaya jika disebabkan oleh perasaan cemas berlebihan atau
serangan panik. Serangan panik bisa sangat menakutkan jika ditambah merasa tidak bisa bernapas.
Saat bernapas terlalu cepat sebagai respons terhadap anxiety disorder, mungkin akan menghirup
lebih banyak oksigen atau disebut hiperventilasi (pernapasan berlebihan).
Ketika Anda melakukan ini, keseimbangan gas di paru-paru pun menjadi terganggu. Sejumlah
karbon dioksida biasanya tetap dalam darah. Jika Anda menghirup udara terlalu banyak daan
terlalu sering, karbon dioksida pun didorong keluar melalui paru-paru. Hal ini mempengaruhi pesan
yang diterima otak untuk memberitahu Anda untuk bernapas.

Selama serangan panik, selain sulit dan tidak bisa bernapas, ada gejala lain seperti:
Jantung berdebar-debar, Perasaan lemas hingga muncul rasa ingin pingsan, berkeringat, Sakit, dan
Anggota badan yang gemetar
4. Penyebab lainnya
Selain kondisi yang disebutkan sebelumnya, berikut ini beberapa penyebab sesak napas
lainnya:
- Kelebihan berat badan atau obesitas, karena memerlukan lebih banyak usaha untuk
bernapas maupun bergerak. Obesitas juga dapat mengembangkan sindrom hipoventilasi
obesitas yaitu kadar oksigen yang lebih rendah dan kadar karbon dioksida yang lebih
tinggi dalam darah karena pengaturan pernapasan yang buruk.
- Kekurangan berat badan karena membuat otot-otot pernapasan juga menjadi lebih
lemah.
- Kebiasaan merokok.
- Kondisi yang memengaruhi cara kerja otot, seperti distrofi otot, miastenia gravis, atau
penyakit neuron motorik.
- Kondisi postural yang mengubah bentuk tulang belakang, dan mempengaruhi bagaimana
tulang rusuk dan paru-paru berkembang, misalnya skoliosis dan kyphosis.
- Anemia, ketika kekurangan zat besi dalam tubuh menyebabkan lebih sedikit sel darah
merah.
- Penyakit ginjal dan penyakit tiroid
Pertolongan 1. Amankan pasien ke tempat yang lebih aman
Pertama Napas
Buatan Pasien
Tidak Sadar

A. Resusitasi jantung dan


Paru / Hands Only CPR
2. Lakukan Resusitasi jantung atau CPR
Pertolongan Pertama Napas Tersedak/ Choking
1.Deteksi adanya kesulitan bernapas
2. Berikan pertolongan pertama
3. Teknik Back Blows
5. Teknik Abdominal Thrust

Bila Teknik Abdominal Thrust Gagal :


- Ulang Kembali Teknik back blows hingga sumbatan keluar
- Bila gagal dan atlet semakin hilang kesadaran, lakukan Tindakan RJP/CPR
TERIMA KASIH………

Anda mungkin juga menyukai