Anda di halaman 1dari 21

Penerapan Sistem Manajemen SMK3

Pada PT. PLN (PERSERO) GI 150 / 500 KV

Oleh Kelompok 2 : Andrianto Akhmad (14171015069)


Budhi Insan Sardjito (14171015070)
Rohmat Puji Waluyo (16171015052)
Riki Adi (17171015069)
Ridi Ramdhan idris (16171016064)
Wahyu Hidayat (16171015053)
Pengertian SMK3
SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Manajemen keselamatan dan kesehatan
Kesehatan Kerja) merupakan bagian dari kerja sendiri adalah proses
sistem manajemen perusahaan secara pengintegrasian atau mengintegrasikan
keseluruhan dalam rangka pengendalian antara prinsip-prinsip keselamatan dan
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja kesehatan kerja ke dalam sistem
guna terciptanya tempat kerja yang efisien, perusahaan.
aman dan produktif. Hal tersebut sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No.50/2012 .

2
TUJUAN PENERAPAN SMK3
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 50/2012, penerpan SMK3 bertujuan untuk

✘ Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana,


terukur, terstruktur, dan terintegrasi.
✘ Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, pekerja/buruh, dan / serikat pekerja/serikat buruh.
✘ Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong produktivitas.

3
PENERPAN SMK3 DI PT PLN (PERSERO) GI 150 / 500 KV
Dalam penerpana SMK3 pada PT PLN (PERSERO), terdapat beberapa peraturan umum yang harus di
laksanakan antara lain :

Seluruh karyawan dan pekerja yang Semua yang terlihat dalam Penanggung jawab K3 harus
terlibat dalam pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan harus menetapkan sanksi & hukuman
pekerjaan harus memahi & peduli & tanggap akan bahaya terhadap pelanggaran peraturan K3.
mematuhi kaedah, & peraturan kebakaran yang mungkin timbul
keselamatan & kesehatan kerja.

Orang yang tidak berkepentingan di Pada lokasi-lokasi berbahaya Semua yang terlibat dalam
larang masuk. harus dipasang tanda-tanda pelaksanaan pekerjaan yang berupa
peringatan adanya bahaya perbaikan gardu induk harus peduli
dan tanggap untuk menjaga
kerapihan dan kebersihan pada lokasi
perbaikan.

4

PEMBAGIAN DAERAH MENURUT TINGKAT KECELAKAAN
DALAM PENERAPAN SMK3 PADA PT. PLN (PERSERO)

Daerah Tertutup adalah daerah yang memiliki


tingkat kecelakaan sedang namun diberlakukan
izin untuk masuk kesana

5
Place your screenshot here

Daerah Terbatas adalah daerah


yang memiliki tingkat kecelakaan
cukup tinggi maka diberlakukan
izin untuk masuk kesana.

6
Place your screenshot here

Daerah Terlarang adalah daerah yang


vital daerah yang memiliki tingkat
kecelakaan tinggi maka diberlakukan
izin khusus untuk masuk kesana.

7
Keamanan bekerja berdasarkan smk3
Peraturan Pekerjaan :
1. Potensi bahaya dan nilai resikonya pada proses kerja yang harus diidentifikasi dan dinilai oleh
petugas yang berkompeten
2. Semua pekerja yang beresiko tinggi, setelah melalui inspeksi yang ketat harus diberlakukan “izin
kerja / working permit” sebelum pekerjaan dimulai dan disetujui oleh Ahli Keselamatan Kerja
dan atau pihak yang berkompeten.
3. Metode kerja yang aman untuk seluruh resiko yang diidentifikasikan didokumentasikan.
4. Metode dan instruksi kerja serta persyaratan tenaga kerja harus dibuat dan disahkan oleh petugas
yang berkompeten.
5. Alat pelindung diri harus tersedia dan terpakai secara tepat serta selalu terpelihara, dan sebelum
dipakai harus dipastikan memenuhi standar dan dalam keadaan layak pakai.
6. Bila terjadi perubahan metode kerja / proses kerja maka pola pengendalian resiko harus ditinjau
ulang.
7. Untuk pekerjaan berbahaya hanya dilakukan oleh personel yang memenuhi syarat yang
ditentukan.
8
Keamanan bekerja berdasarkan smk3
Izin Pekerjaan / Working Permit :
Working Permit atau izin kerja harus di buat sebelum
melakukan pekerjaan sebagai salah satu penerapan SMK3 di PT. PLN
(PERSERO) Gardu Induk 150/500 kV.
Proses pengajuan working permit melalui situs yang
di sediakan pln untuk mempermudah pengajuan dan memudahkan kontrol
manager terhadap pekerjaan yang berpotensi bahaya.

9
Keamanan bekerja berdasarkan smk3
Adapun isi dari Working Permit yaitu :

1. Form Pemohon
Berisi data pemohon pekerjaan, data
permohonan izin, data work place.

10
Keamanan bekerja berdasarkan smk3
Adapun isi dari Working Permit yaitu :

2. Form Pengawas
Berisi data pengawas k3 seperti nama
dan jabatan yang harus dilampiri sertifikat K3 sebagai syarat
menjadi pengawas K3.

11
Keamanan bekerja berdasarkan smk3
Adapun isi dari Working Permit yaitu :

3. Form Pelaksana
Berisi data pelaksana pekerjaan.

12
Keamanan bekerja berdasarkan smk3
Adapun isi dari Working Permit yaitu :

4. Form Alat Kerja


Berisi data alat kerja pengaman dan
ketersediaannya seperti helm, sarung tangan, sepatu, safety belt dll.

13
Keamanan bekerja berdasarkan smk3
Adapun isi dari Working Permit yaitu :

5. Form IBPPR
Berisi data IBPPR ( Identifikasi Bahaya,
Penilaian dan Pengendalian) pada pekerjaan.

14
Keamanan bekerja berdasarkan smk3
Adapun isi dari Working Permit yaitu :

6. Form JSA
Berisi data JSA ( Job Safety Analysis)
seperti tahapan pekerjaan, potensi
bahaya, dan pengendaliannya.

15
Keamanan bekerja berdasarkan smk3
Instruksi Kerja :
Instruksi Kerja dibuat sebagai pengendalian
keamanan sistem ataupun keselamatan kerja.
Instruksi Kerja berisi tahapan pekerjaan yang akan
dilakukan dari awal pekerjaan hingga selesai pekerjaan.

16
Keamanan bekerja berdasarkan smk3
Alat Pelindung Diri :
Selain faktor-faktor keamanan bekerja seperti yang telah di kemukakan,
ada beberapa hal penting mengenai perlengkapan pelindung tubuh untuk menjaga
keselamatan para pekerja di lapangan, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Semua pekerja / karyawan dan tamu harus mengenakan
helm safety dan sepatu safety saat berada di lokasi kerja.
b. Sabuk pengaman dan tali penyelamat harus dikenakan
saat bekerja di ketinggian.
c. Sarung tangan harus dikenakan sewaktu memegang objek
atau barang yang mengandung tegangan listrik atau saat memperbaiki instalasi
listrik.

17
Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan
Kerja (P2K3)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dibentuk oleh perusahaan. Tujuan
dibentuknya P2K3 ini, adalah untuk memastikan terlaksananya SMK3.
Adapun tanggung jawab dan wewenang P2K3 dalam melaksanakan penerapan SMK3, diantaranya
sebagai berikut :
1. Memastikan bahwa semua persyaratan K3 telah diterapkan, dilaksanakan dan dipelihara oleh
seluruh lingkup unit kerja
2. 2.Memastikan bahwa program K3 yang ditentukan dokumen ini didukung oleh semua
tingkatan manajemen yang menjadi lingkupnya.
3. Merencanakan, melaksanakan, menjaga, dan mengembangan program K3 sesuai dengan
persyaratan dan peraturan yang berlaku
4. Memastikan bahwa syarat-syarat K3 secara internal maupun eksternal dipenuhi
5. Memberikan umpan balik dan rekomendasi perbaikan/pencegahan kepada unit kerja yang
menjadi lingkupnya atas permasalahn sisem manajemen K3 yang ditemukan

18
Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan
Kerja (P2K3)
6. Menyajikan laporan pokkok tentang SMK3 dan hasilnya dilingkup kerjanya beserta
rekomendasi tindak lanjutnya kepada P2K3 tingkat atasnya atau manajemen puncak
7. Meninjau kembali sistem manajemen K3 dan memperbaikinya bila perlu untuk meningkatkan
efektivitasnya tiap tahun
8. Merumuskandan menyusun strategi peningkatan K3 dan memastikan strategi ini berjalan baik
9. Melakukan pelatihan P2K3

19
Kesimpulan

PT. PLN Persero telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan


dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan cara menetapkan beberapa
peraturan, pedoman, kebijakan, dan prosedur kerja yang bertujuan untuk
mecegah dan mengurangi potensi bahaya kecelakaan yang timbul dalam proses
operasi.

20
thanks!
Any questions?

21

Anda mungkin juga menyukai