KECACINGAN
DI JAWA BARAT
CACINGAN
Cacing Gelang
Cacing Cambuk
Ascaris lumbricoides
Trichuris trichiura
Cacing Tambang
Necator americanus Ancylostoma duodenale
- Sampai 2013 Survei pada anak Sekolah Dasar
menunjukkan Prevalensi cacingan antara :
0 – 85,9% (survei di 175 kab/kota)
- Rata-rata prevalensi 28,12%
- Cakupan pengobatan rendah
- Pengetahuan masyarakat tentang cacingan
masih rendah
- Kemampuan petugas utk penanggulangan
MASALAH cacingan belum optimal
- Komitmen Pemerintah masih kurang
CACINGAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
- Keadaan Tanah dan Iklim Tropis
- Personal Hygiene (Lingkungan)
- Sosial Ekonomi
- Kepadatan Penduduk
DISTRIBUSI CACINGAN GLOBAL
Distribusi Cacingan
di Indonesia
FAKTOR RISIKO CACINGAN
MALAS BELAJAR/SERING
BOLOS
PRESTASI BELAJAR
MENURUN
PRODUKTIVITAS MENURUN
JENIS-JENIS CACING
1. Ascaris lumbricoides
Dapat menghinggapi semua umur tetapi
paling banyak pada anak balita
Cacing hidup di rongga usus halus
Ukuran :
Cacing jantan: 10 – 30 cm
Cacing betina: 22 – 35 cm
Jumlah telur: 100.000-200.000/hari
GEJALA
Larva (anak cacing):
-demam
-perdarahan kecil di
paru
-batuk
-sesak napas
GEJALA
Cacing di dalam usus
ringan (jumlah cacing sedikit): mual, tidak
napsu makan, diare
berat (jumlah cacing banyak): kurang gizi, sulit
konsentrasi, kecerdasan menurun, pertumbuhan
Cacing keluar melalui nasofaring
Usus tersumbat operasi
Cacing masuk saluran empedu dan usus
buntu harus dioperasi jika tidak
meninggal
DIAGNOSIS
PENGOBATAN
• Obat cacing
• pirantel pamoat 10 mg/kgBB atau
• mebendazol 500 mg atau
• albendazol 400 mg
• dosis tunggal (hanya sekali minum)
2. Cacing Cambuk /Trichuris trichiura
Albendazol
• 400 mg satu kali sehari selama tiga hari
• tidak dapat diobati dengan obat cacing yang ada di
pasaran (pirantel pamoat)
3. Cacing Tambang
• Gatal
• Batuk, sesak
• Pneumonitis
• Mual, muntah, iritasi faring
• Perubahan kulit (Ground itch)
Diagnosis
• Pemeriksaan faeces untuk mengetahui adanya
telur cacing tanah Metode Kato
Katz
• USG dan endoskopi Obstruksi
usus, gangguan hati dan pankreas
Pengobatan
A. TUJUAN UMUM
Menurunkan prevalensi cacingan pada anak usia Balita, usia
Pra-sekolah dan anak usia Sekolah Dasar
B. TUJUAN KHUSUS
1. Menurunkan prevalensi cacingan anak usia balita, usia pra
sekolah dan anak usia sekolah dasar sebesar 10 % secara
bertahap
2. Meningkatkan capaian cakupan Pemberian Obat Pencegahan
Massal (POPM) Cacingan minimal sebesar 75%.
KEBIJAKAN P2 KECACINGAN