Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

PEMBANGUNAN RUMAH ADAT BUGIS


( RUMAH PANGGUNG )
DENGAN KONSEP TROPIS LEMBAB

NAMA : M. ALIF
KELAS :A2
NIM :03420200072
PEMBAHASAN
Rumah adat bugis sangat cocok di iklim tropis lembab
karena sudah dibuktikan di tanah Indonesia tepatnya di
Sulawesi selatan yaitu suku bugis.masyarakat dahulu masih
sangat banyak menggunakan rumah panggung karena bentuk
rumah panggung ini memiliki pilar atau tiang yang menopang
lantainya, sehinnga mengihndari adnya hewan buas dan jikalau
tyerjadi banjir yang tiba tiba dating.dan juga rumah bentuk ini
sangat mudah untuk proses pembuatannya karan sebagian
bahan utamanya yaitu kay
rumah panggung ini memiliki tangga agar pemilik rumah
dapat naik ke lantai atas.bentuk atap dari bangunan ini sangat
sederehana sehingga sangat mudah untuk dikenali.
CIRI CIRI RUMAH PANGGUNG
 Rumah panggung memiliki struktur yang unik yaitu teras yang berada di lantai 2.
Sementara bagian kolong atau atau lantai satu tersebut biasa digunakan sebagai
gudang, kebun. Kolong tersebut juga bisa dipakai sebagai tempat bermainan anak di
siang hari. Di suku bugis sendiri, kolong tersebut juga digunakan untuk melindungi
penghuni rumah dari binatang buas dan banjir.
 Rumah panggung ini memiliki struktur yang sangat kokoh.Sehingga
mampu menyangga berat rumah diatasnya.

 rumah panggung ini memiliki tangga agar pemilik rumah dapat naik ke lantai
atas.bentuk atap dari bangunan ini sangat sederehana sehingga sangat mudah untuk
dikenali
 Aliri
merupakan salah satu bagian rumah adat bugis yang berupa tiang utama. Jumlah umum yang
ada di bagian strukturnya yaitu berkisar antara 3 baris sampai dengan 4 baris. Setiap barisnya
menggunakan sekitar 4 batang dari aliri. Sehingga jika ditotalkan terhadap 3 baris maka
terdapat sekitar 12 batang aliri sebagai bagian dari bangunan tersebut.
 Arateng dan Ware
Bagian penting selanjutnya bernama Arateng, yang berarti penyangga lantai. Bentuk dari
penampakannya yaitu seperti sebuah balok berbentuk gepeng atau pipih. Keberadaannya
difungsikan dalam menghubungkan sebuah panjang dari rangka bangunan rumah tersebut.
Penempatannya dilakukan dengan memasang di bagian yang sudah dibuatkan lobang di bagian
tiang berbentuk persegi.
Sedang untuk ware sendiri secara fungsional memiliki fungsi yang sama dengan Arateng.
Namun, penempatannya berbeda yaitu di bagian tengah untuk menyangga loteng. Pada
pemasangannya biasanya dilakukan dengan cara mengikatnya dengan penyangga lainya, dan
tidak lagi disisipkan di tiang.
 Lotang Risaliweng
Lotang Risaliweng merupakan sebutan untuk bagian rumah yang letaknya berada dibagian
dalam dan berlokasi tepat di depan rumah. Bagian ini biasanya dijadikan sebagai sebuah area
untuk menjamu tamu yang datang berkunjung dan juga sebagai tempat untuk tidur saat
menginap.
Selain difungsikan sebagai area ruang tamu dan kamar tamu, juga dijadikan sebagai tempat
untuk menyimpan benih yang akan disemai pada masanya. Bahkan pada satu waktu juga
dijadikan tempat untuk menyimpan mayat dari keluarga sebelum disemayamkan di tempat
pemakaman.
 sebagian besar rumah panggung memiliki bentuk atap yang hampir sama
yaitu seperti pelana kuda. Namun hal ini juga menjadi satu keunikan yang
dimiliki oleh rumah adat Bugis pada khususnya. Bentuknya keseluruhan
serupa dengan limas.

 Selain itu keunikan lain yang berada pada bagian desain atapnya yaitu
adanya timpalaja. Sebuah bidang yang berbentuk segitiga digunakan untuk
menjadi alat bertemunya bagian dinding dengan atapnya, sehingga terjalin
kesatuan yang kuat dan kokoh
SIMPULAN
bisa di simpulkan bahwa, rumah adat bugis (rumah
panggung) memiliki fungsi yang saling berhubungan dan
pembangunan rumah ini sangat lah sederhana,
orang bugis juga memiliki adat yaitu “mappalette
bola”artinya pemilik rumah dapat memindahkan rumahnya
ke tempat yang telah dia tentukan.
masyarakat bugis juga memiliki rasa gotong royang yang
tingga,jadi jika ada seseotang yang sedang membangun
rumah maka mereka akan bergotong royong untuk saling
membantu namanya yaitu “mappatettong bola” mendirikan
rumah.

Anda mungkin juga menyukai