Anda di halaman 1dari 12

KIDUL

ANGGOTA KELOMPOK
1. ROSI INDRAWATI 19400010
2. MUTIA SASTI K 19400027
3. ANGGI NURIA SIVA 19400028
4. EKA FAUZIAH 19400029
5. CECE WAHYUDIN 19400030
APA ITU TANAH
LONGSOR?
PENGERTIAN TANAH LONGSOR

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang


terjadi karena pergerakan massa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor
pemicu.
Tanah Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,
ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut.Tanah
longsor seringkali dipicu oleh curah hujan tinggi dan terjadi selama beberapa hari.
Struktur tanah yang labil sangat mudah mengalami longsor hingga menimbulkan
bencana khususnya bagi masyarakat yang berada pada posisi lebih rendah.
Tanah longsor juga dapat dipicu oleh getaran gempa hingga merontokkan
struktur tanah di atas.
CONTOH KASUS
BENCANA TANAH LONGSOR GUNUNG KIDUL

Bencana yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul D.I.Yogyakarta menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika disebabkan oleh Siklon Tropis Cempaka. Pada hari Senin, 27 November 2017 pukul 19.00 WIB
muncul siklon di perairan sebelah selatan Jawa Tengah (100 Km sebelah selatan tenggara Cilacap) yang
bergerak ke barat dengan kekuatan 65 km/jam (35 knots). Sehingga dampak yang terjadi yaitu hujan dengan
intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang hingga di wilayah Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta,
Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Banten, serta gelombang tinggi di perairan selatan Pulau Jawa, Bali
hingga NTB.Bencana tanah longsor dan banjir yang terjadi di D.I.Yogyakarta terjadi pada hari Senin 27
November 2017 hingga hari Kamis 30 November 2017. Status siaga darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan
Angin Kencang ditetapkan oleh Gubernur D.I.Yogyakarta melalui Surat Keputusan No. 251/KEP/2017 pada
tanggal 28 November 2017 dan berlaku efektif mulai 28 November 2017 – 31 Maret 2018. Kemudian
ditindaklanjuti oleh Bupati Gunungkidul dengan penetapan status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah
Longsor, dan Angin Kencang melalui Surat Keputusan No. 289/KPTS/2017.
Salah satu daerah tedampak bencana Tanah Longsor yang ada di Gunung Kidul Pemerintah Kelurahan/Desa
Candirejo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungsikan 58 warga desa tersebut ke
balai kelurahan setempat karena tempat tinggal mereka mengalami kerusakan parah akibat tanah
longsor.Sementara ada 12 kepala keluarga (KK) dan jumlahnya dimungkinkan terus bertambah karena
pemerintah berupaya untuk membujuk warga di kawasan rawan longsor untuk mengungsi sementaraDari 58
warga yang diungsikan terdiri dari 34 orang dewasa, 17 anak-anak, dan 19 lansia. Sebagian besar pengungsi
berasal dari dua rukun tetangga di Pedukuhan Blembem. Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD
Gunungkidul Purwono mengatakan berdasarkan data sementara terjadi bencana hidrometeorologi di lima
kecamatan/kapanewon, yakni Semin, Karangmojo, Nglipar, Ngawen, dan Patuk. Dari lima kecamatan
terdampak bencana hidrometeorologi tersebut tersebar di sembilan kelurahan/desa atau 37 pedukuhan. Total
warga terdampak bencana 400 KK atau 1.746 jiwa. Sampai saat ini, masih ada dua warga yang terjebak
longsor di Candirejo. Saat ini masih dalam proses evakuasi.
proses pencarian dua warga tertimbun longsor terkendala cuaca dan
kondisi tanah labil. Sebelumnya alat berat sempat ditarik menjauh dari
lokasi kejadian karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
pihak kepolisian mengerahkan personelnya untuk membantu proses
evakuasi sekaligus pengamanan di sekitar lokasi. Kali ini mereka
menerjunkan polisi Satwa yang membawa anjing pelacak.Material
longsor tidak hanya tanah, tapi juga batu dan pohon-pohon yang roboh
beserta material rumah yang ambruk membuat petugas mengalami
kesulitan. Sejak pagi, petugas dan relawan yang berusaha evakuasi
longsoran tampak kesulitan dengan hanya mengandalkan alat manual.
Tanggap darurat (saat terjadi) bencana Longsor Gunung Kidul

Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Gunungkidul resmi menetapkan status tanggap darurat. Penetapan ini
sebagai respon atas dampak bencana hidrometeorologi beberapa waktu lalu. status tanggap darurat ini ditetapkan untuk
mengoptimalkan pemulihan dampak bencana.Apalagi dampaknya dirasakan di 5 kapanewon.
Data terakhir melaporkan sebanyak 1.754 jiwa terdampak. Paling banyak di Kapanewon Nglipar dengan 734 jiwa, lalu 278
jiwa di Ngawen, 231 jiwa di Semin, 86 jiwa di Karangmojo, dan 17 jiwa di Gedangsari.#Lewat status tanggap darurat,
pemerintah bisa mengakses anggaran Belanja Tak Tersita (BTT) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul .BTT
akan digunakan untuk pemulihan bencana.Meski begitu, tetap harus ada validasi dan proses verifikasi di lapangan.
Termasuk betapa rincian biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan hingga pemulihan tersebut.
APA YANG DAPAT DILAKUKAN
MASYARAKAT AGAR SELAMAT DARI
BENCANA TANAH LONGSOR?
1. Apabila Anda berada di dalam rumah dan terdengar suara gemuruh, segera ke luar cari tempat lapang dan tanpa penghalang
2. Apabila Anda diluar, cari tempat yang lapang dan perhatikan isi tebing atau tanah yang mengalami longsor.
3. Evakuasi
Jangan sepelekan peringatan evakuasi dini yang disarankan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah milik pemerintah.
Kebanyakan orang masih sering mengabaikan peringatan evakuasi sampai akhirnya terlambat. Saat evakuasi, pastikan Anda
membawa barang penting dan darurat seperti obat, air minum, makanan. Jangan lupa untuk memberi peringatan kepada orang
sekitar dan juga bawa hewan peliharaan Anda.
4. Menyingkir
Jika Anda berada di area luar ruangan tanpa ada tempat berlindung, maka segeralah menyingkir ke tempat yang lebih aman.
Namun tetap waspada dan berhati-hati ketika melangkah. Perhatikan juga aliran longsoran. Hanya saja ini bisa dilakukan
ketika longsor ringan dan lambat.
5. Hati-hati dan waspada saat banjir
Longsor kerap ‘berteman’ baik dengan banjir. Jika Anda harus meninggalkan lokasi berbahaya tersebut dengan segera sembari
berkendara, maka berhati-hatilah. Waspada degan jalan yang tergenang banjir, jembatan yang roboh, jalanan yang rusak, dan
lainnya. Ingatlah untuk tidak melawan arus banjir.
6. Menggulung seperti trenggiling
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin sudah tak bisa lagi keluar dari lokasi longsor alias terjebak. Jika Anda terjebak di area
longsor, maka buatlah posisi menggulung dengan menekuk bahu ke arah bawah dan menempelkan dahi ke lutut yang tertekuk.
Posisi ini bertujuan untuk melindungi kepala Anda.
KAMU
NANYAAA….?
TERIMAKASIH
RAWWRRRR…….

Anda mungkin juga menyukai