Anda di halaman 1dari 17

PERLAWANAN

GOA
KELOMPOK 6
XI MIPA 3
WE ARE
ONE
OUR TEAM
ERISKA RISQI W OKTAVIA RAMADHANI

GHIEL AULIA A RAKA BINTANG R

GISTARIVA AURA I TANAYA MARDHIYYA W


Kerajaan Goa merupakan salah satu kerajaan
yang sangat terkenal di Nusantara. Pusat
pemerintahannya berada di Somba Opu yang
sekaligus menjadi pelabuhan Kerajaan Goa.
Somba Opu senantiasa terbuka untuk siapa saja.
Banyak para pedagang asing yang tinggal di kota
itu. Goa anti terhadap monopoli perdagangan.
Masyarakat Goa senantiasa berpegang pada prinsip
"Tanahku terbuka bagi semua bangsa", "Tuhan
menciptakan tanah dan laut adalah milik bersama." Dengan
prinsip keterbukaan itu maka Goa cepat berkembang.

Pelabuhan Sumba Opu memiliki posisi yang


strategis dalam jalur perdagangan Internasional.
Pelabutan Sumba Opa telah berperan sebagai bandar
perdagangan tempat peninggalan kapal-kapal
dagang dari timur ke barat atau sebaliknya.
Dengan melihat peran dan posisinya yang strategis, VOC
berusaha keras untuk dapat mengendalikan Goa dan menguasai
pelabuhan Sumba Opu serta menerapkan monopoli perdagangan.

Berbagai upaya untuk melemahkan posisi Goa telah dilakukan.


Contohnya pada tahun 1634, VOC melakukan blokade terhadap
pelabuhan Sumba Opu, tetapi gagal karena perahu-perahu
Makassar yang kecil lebih lincah dan mudah bergerak di antara
pulau pulau yang ada. Kemudian kapal-kapal VOC merusak dan
menangkap kapal-kapal pribumi maupun kapal-kapal asing
lainnya.
RAJA GOA, SULTAN
HASSANUDDIN
MENENTANG AMBISI VOC
YANG MEMAKSAKAN
MONOPOLI DI GOA.
BEBERAPA BENTENG
PERTAHANAN MULAI
DIPERSIAPKAN UNTUK
MENGHADAPI VOC.
BEBERAPA SEKUTU GOA
MULAI
DIKOORDINASIKAN.
SEMUA DIPERSIAPKAN SULTAN
UNTUK MELAWAN VOC. HASSANUDDIN
SEMENTARA ITU, VOC JUGA
MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK
MENUNDUKKAN GOA. POLITIK DEVIDE ET
IMPERA MULAI DILANCARKAN. MISALNYA,
VOC MENJALIN HUBUNGAN. DENGAN
SEORANG PANGERAN BUGIS DARI BONE
YANG BERNAMA ARU PALAKA
VOC BEGITU BERNAFSU UNTUK SEGERA
DAPAT MENGENDALIKAN GOA. OLEH
KARENA ITU, PIMPINAN VOC, GUBERNUR
JENDERAL MAETSUYKER MEMUTUSKAN
UNTUK MENYERANG GOA. DIKIRIMLAH
PASUKAN EKSPEDISI YANG
Jenderal BERKEKUATAN 21 KAPAL DENGAN
MENGANGKUT 600 ORANG TENTARA.
Maetsuyker MEREKA TERDIRI ATAS TENTARA VOC,
ORANG-ORANG AMBON DAN JUGA
ORANG-ORANG BUGIS DI BAWAH ARU
PALAKA
Dipimpin oleh Cornelis Janszoon spelman, diperkuat oleh
pengikut Aru Palaka dan ditambah orang-orang Ambon dibawah
pimpinan Jonker van Manipa. Kekuatan VOC ini menyerang
pasukan Goa dari berbagai penjuru. Beragam serangan VOC
berhasil ditahan Hassanudin.

Tetapi dengan kekuatan gabungan dan peralatan yang lebih


lengkap, VOC berhasil pasukan Hassanudin. Benteng pertahanan
tentara Goa di Barombang dapat diduduki oleh pasukan Aru
Palaka. Hal ini menandai kemenangan VOC atas kerajaan Goa.
HASSANUDIN KEMUDIAN DIPAKSA
UNTUK MENANDATANGANI PERJANJIAN
BONGAYA PADA TANGGAL 18
NOVEMBER 1668, YANG ISINYA ANTARA
LAIN :
1. Goa harus mengakui hak
monopoli VOC.
2. Semua orang Barat, kecuali
Belanda harus meninggalkan
wilayah Goa.
3. Goa harus membayar biaya
perang
Sultan Hasanuddin tidak ingin melaksanakan isi perjanjian itu,
karena isi perjanjian itu bertentangan dengan hati nurani dan
semboyan masyarakat Goa atau Makasar. Pada tahun 1668 Sultan
Hasanuddin mencoba menggerakkan kekuatan rakyat untuk
kembali melawan kesewenang-wenangan VOC itu.
Namun perlawanan ini segera dapat dipadamkan oleh VOC.
Dengan sangat terpaksa Sultan Hasanuddin harus melaksanakan
isi perjanjian Bongaya. Bahkan benteng pertahanan rakyat Goa
jatuh dan diserahkan kepada VOC. Benteng itu kemudian oleh
Spelmab diberi nama Benteng Rotterdam.

Anda mungkin juga menyukai